Tugas Proposal

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PROPOSAL

”Strategi Pola Pendistribusian Dana Pada Program Linggau


Sehat Badan Amil Zakat Nasional(Baznas) Kota Lubuklinggau”
Tugas proposal Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu:

Muhammad Saleh,M.E.I

Oleh:

1. Soniya Mariska (20200110079)


2. Kholiqin mustadillah (20200110001)
3. Bastoni suwidi (20200110090)

PRODI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) AL- AZHAAR LUBUKLINGGAU
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrohiim,

Assalamu”alaikum wr.wb.

Allhamdulillah kami haturkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt.
atas karunia dan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya,sehingga saya akhirnya
dapat menyelesaikan makalah yang dibuat ini.
Selanjutnya kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dan dukungan kepada kami untuk
menyelesaikan tugas makalah ini.terimakasih kepada bapak Muhammad
Saleh,M.E.I selaku dosen pengampu mata kuliah metodologi penelitian .
Terimakasih kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan
baik berupa finansial,tenaga,dan doa sehingga kami sampai di titik ini. Dan
yang terakhir terimakasih untuk teman-teman kami yang selalu ada dalam
situasi dan kondisi apapun.

Pembahasan makalah ini dimulai dengan memberikan penjelasan


mengenai bagaimana strategi pola pendistribusian dana pada program linggau
sehat badan badan amil zakat nasional (BAZNAS) kota lubuklinggau serta faktor
penghambat dan pendukung program linggau sehat badan amil zakat nasional
(BAZNAS) kota lubuklinggau.kami menyadari bahwa tugas proposal ini masih
jauh dari sempurna.Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi para teman-teman
semuanya .Aamiin.Wabillahi taufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum

lubuklinggau, November2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................i

DAFTAR ISI ..........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A.. Latar Belakang ............................................................................
B...Rumusan Masalah ......................................................................
C...Tujuan .........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP


Kesimpulan .................................................................................
Daftar Pustaka ............................................................................

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah


Strategi merupakan sejumlah tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi
yang diambil untuk mendaya gunakan kompetensi inti serta memperoleh
keunggulan bersaing.Keberhasilan suatu perusahaan,sebagaimana diukur dengan
daya saing strategis dan profitabilitas tinggi,merupakan fungsi kemampuan
perusahaan dalam mengembangkan dan menggunakan kompetensi inti baru lebih
cepat daripada usaha pesaing untuk meniru keunggulan yang ada saat ini.

Throut memutuskan bahwa inti dari strategi adalah adalah bagaimana


bertahan hidup dalam dunia yang semakin kompetetif,. Keberhasilan suatu
perusahaan,sebagaimana diukur dengan daya saing strategis dan profitabilitas
tinggi,merupakan fungsi kemampuan perusahaan dalam mengembangkan dan
menggunakan kompetensi inti baru lebih cepat daripada usaha pesaing untuk
meniru keunggulan yang ada saat ini.Strategi bisa diartikan sebagai suatu rencana
untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah -
daerah tertentu untuk mencapai tujuan tindakan tertentu.Strategi adalah ilmu
perencanaan dan penentuan arah operasi-operasi bisnis berskala besar,
menggerakan semua sumber daya perusahaan yang dapat menguntungkan secara
aktual dalam bisnis,

Jhon A.Bryne mendefinisikan strategi adalah sebuah pola yang mendasar


dari sasaran dan direncanakan, penyebaran sumber daya dan interaksi organisasi
dengan pasar, pesaing, dan faktor-faktor lingkungan.1Menurut David strategi
adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yangmenghubungkan
keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan yang dirancang
untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan yang dapat dicapai

1 ?
Mursyidi, strategi dalam bisnis (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2003), 169.

1
melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.2 Throut memutuskan bahwa inti
dari strategi adalah adalah bagaimana bertahan hidup dalam dunia yang semakin
kompetetif, bagaimana membuat presepsi yang baik di benak komsumen, menjadi
beda, mengenali kekuatan dan kelemahan pesaing, menjadi spesialisasi,
menguasai satu kata yang sederhana dikepala, kepemimpinan yang memberi arah
dan memahami realitas pasar dengan menajadi yang pertama, kemudian menjadi
lebih baik.Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa startegi merupakan suatu
rencana yang ditunjukan untuk mencapai tujuan yang di inginkan.3

Pendistribusian merupakan penyaluran atau pembagian sesuatu kepada


pihak yang berkepentingan. Untuk itu system distri busi zakat berarti
pengumpulan baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan satu sama lain
dan berkerjasama secara harmonis untuk menyalurkan zakat yang terkumpul
kepada pihak tertentu dalam meraih tujuan sosial ekonomi dari pemungutan
zakat.4

Badan Amil Zakat Nasional(BAZNAS) merupakan badan resmi dan satu-


satunya yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8
Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan zakat,
infaq, dan sedekah(ZIS) pada tingkat nasional.Lahirnya Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat semakin mengukuhkan peran
BAZNAS sebagai lembaga yang berwenang melakukan pengelolaan zakat secara
nasional. Dalam UU tersebut, BAZNAS dinyatakan sebagai lembaga pemerintah
nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden
melalui Menteri Agama. Dengan demikian, BAZNAS bersama Pemerintah
bertanggung jawab untuk mengawal pengelolaan zakat yang berasaskan: syariat
Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi dan
akuntabilitas. Pemerintah membentuk BAZNAS untuk melaksanakan pengelolaan
zakat. BAZNAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan di ibu kota
2 ?
Mursyidi, strategi dalam bisnis (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2003), 169
3 ?
Ahmad M. Syaifudin, Ekonomi dan Masyarakat Dalam Perspektif Islam (Jakarta :
Rajawali, 1987), 51.
4 ?
Bidang Haji Zakat dan Wakaf, Fiqh Zakat (Surabaya: Kementerian Agama Provinsi Jawa
Timur, 2011), 115-116
2
negara. BAZNAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan lembaga
pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada
Presiden melalui Menteri. Sebagai Badan Amil Zakat, kegiatan pokok BAZNAS
adalah menghimpun ZIS dari muzakki dan menyalurkan ZIS kepada mustahik
yang berhak menerima sesuai ketentuan agama.Zakat yang ditunaikan berpotensi
menjadi zakat produktif,artinya mampu meningkatkan kemandirian ekonomi
kalangan fakir-miskin dan golongan lain yang membutuhkan. Bentuknya dapat
berupa memberikan modal kerja bagi mustahik yang memiliki usaha, membangun
pesantren, rumah sakit atau fasilitas umum lainnya.zakat merupakan salah satu
kewajiban yang wajib ditunaikan bagi umat Islam. Selain membersihkan harta,
zakat juga memiliki fungsi sosial, ini dilihat dari distribusi zakat yang terdiri dari
delapan golongan (asnaf samaniyah), banyaknya lembaga amil zakat yang berdiri
dan kesadaran masyarakat untuk membayar zakat yang terus meningkat, namun
fenomena ini menyisakan permasalahan bagi pengelolaan zakat, karena lembaga-
lembaga zakat berdiri cenderung independen dan mencanangkan program masing-
masing yang membangun koordinasi dan lemah antar satu lembaga dengan
lembaga lainnya, sehingga muncul banyak permasalahan terkait pendistribusian
dana zakat.

Peneliti memilih lokasi penelitian di BAZNAS kota Lubuklinggau karena


BAZNAS kabupaten/kota adalah lembaga Pengelolaan zakat yang dilakukan
mulai dari proses penghimpunan dana zakat hingga pendistribusian.
Pendistribusian menjadi salah satu unsur penting dalam pengelolaan zakat, jika
pengelolaan zakat itu sudah sesuai dengan ketentuan, maka pendistribusiannya
pun akan tepat sasaran. BAZNAS kota Lubuklinggau memiliki strategi dalam
pendistribusian zakat. Pendistribusian zakat melalui beberapa program yaitu:
Linggau Taqwa, Linggau Peduli, Linggau Makmur, Linggau Cerdas dan Linggau
Sehat.

Berdasarkan dari permasalahan di atas, maka penulis berusaha mengetahui


lebih mendalam tentang strategi pendistribusian zakat dan dari penelitian yang
penulis lakukan nanti akan mengetahui gambaran mengenai strategi
3
pendistribusian dana pada program linggau sehat badan badan amil zakat nasional
(BAZNAS) kota lubuklinggau serta faktor penghambat dan pendukung program
linggau sehat badan amil zakat nasional (BAZNAS) kota lubuklinggau.

Penelitian ini mengambil lokasi di BAZNAS Kota Lubuklinggau dengan


rumusan masalah tentang bagaimana strategi pola pendistribusian dana pada
program linggau sehat badan badan amil zakat nasional (BAZNAS) kota
lubuklinggau serta faktor penghambat dan pendukung program linggau sehat
badan amil zakat nasional (BAZNAS) kota lubuklinggau.

Dari hasil studi pendahuluan yang diperoleh, kemudian dituangkan dalam


sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul “Strategi Pendistribusian
dana pada Program linggau sehat badan amil zakat nasional (BAZNAS) kota
lubuklinggau”.

B. RUMUSAN MASALAH
1. bagaimana strategi pola penghimpunan dana pada program linggau sehat
badan badan amil zakat nasional (BAZNAS) kota lubuklinggau ?
2. apa saja yang menjadi faktor penghambat dan pendukung pola
penghimpunan dana pada program linggau sehat badan badan amil zakat
nasional (BAZNAS) kota lubuklinggau?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetetahui bagaimana strategi pola penghimpunan dana pada
program linggau sehat badan badan amil zakat nasional (BAZNAS) kota
lubuklinggau ?
2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor penghambat dan
pendukung pola penghimpunan dana pada program linggau sehat badan
badan amil zakat nasional (BAZNAS) kota lubuklinggau?

4
D. Definisi Operasional
Untuk menghilangkan perbedaan pemahaman dalam penelitian ini, definisi
konsep dijadikan sebagai landasan pada pembahasan selanjutnya.
1. Strategi
Strategi adalah teknik perencanaan yang cermat mengenai kegiatan atau
cara agar dapat mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Strategi diperlukan
agar sesuatu yang direncanakan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan
misinya. Dengan demikian strategi dalam penelitian ini dipahami sebagai teknik
atau cara dalam menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan-
tujuan tertentu di dalam bidang zakat khususnya dalam pendistribusian dana
zakat.
2. Pendistribusian
Pendistribusian merupakan penyaluran atau pembagian sesuatu kepada
pihak yang berkepentingan. Pendistribusian yang dimaksud disini adalah
pendistribusian zakat yaitu penyaluran atau pembagian suatu harta atau benda
untuk para mustahiq. Islam mengajarkan kebijakan distribusi yang berkaitan
dengan harta agar tidak menumpuk pada golongan tertentu dimasyarakat. Pada
konsep distribusi, landasan yang dijadikan pegangan adalah agar kekayaan tidak
terkumpul hanya pada satu kelompok saja. Oleh karena itu, pendistribusian sangat
perlu untuk dilakukan
3. Zakat
Zakat bermakna memberi sebahagian daripada harta dan pendapatan kepada
orang islam yang tidak berkemampuan apabila cukup nishabnya. Zakat itu
kewajiban orang kaya terhadap hartanya untuk diserahkan kepada mustahiq, yang
standarnya telah ditentukan oleh syariat islam dan berfungsi untuk menyucikan
jiwa dan harta yang diperolehnya sehingga harta itu menjadi berkah. Dengan
mengeluarkan zakat maka seseorang telah menjaga hatinya agar tidak cinta dan
rakus kepada dunia yang dapat menjauhkan hamba dari Allah SWT.

5
4. Program Linggau sehat
Program Linggau sehat adalah salah satu program pendistribusian dana yang
dilakukan oleh BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) kota Lubuklinggau.
Linggau sehat adalah program yang di lakukan dalam rangka kepeduliaan
terhadap masyarakat yang memberikan bantuan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat kurang mampu, serta mensosialisasikan fungsi zakat dan infak.dengan
tujuan dapat meringankan beban penderitaan yang bersangkutan.Program Linggau
sehat ini berupa Klinik Linggau Sehat , khitanan massal dan donor darah setiap
tahunnya, Adapun juga dalam bentuk Program berupa santuan yang diberikan
untuk pasien rawat inap dari keluarga miskin sehingga diharapkan sedikit
membantu beban keluarga selama di rumah sakit.

5. BAZNAS kota Lubuklinggau


BAZNAS kota Lubuklinggau merupakan Lembaga Pemerintah non
Struktural yang bersifat mandiri dibentuk berdasarkan Undang-Undang RI Nomor
23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. H Harnan Hasran menjabat sebagai
Ketua BAZNAS Kota Lubuklinggau Periode 2021-2026 yang resmi dilantik
Wakil Walikota Lubuklinggau H Sulaiman Kohar di Masjid Agung As-Salam
Kota Lubuklinggau, Sebelumnya Wakil Walikota Lubuklinggau H Sulaiman
Kohar dalam sambuatannya mengatakan keberadaan BAZNAS merupakan wadah
dalam menghimpun zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS) untuk umat Islam. Di sisi
lain, BAZNAS adalah lembaga non struktural sebagai mintra pemerintah daerah
yang mengimpun pemberiaan ZIS dari masyarakat.

6
E. Kajian Pustaka
Untuk menghindari penelitian dengan objek yang sama, maka diperlukan
kajian terdahulu. Peneliti menggali informasi dari penelitian-penelitian terdahulu
sebagai bahan perbandingan, baik mengenai kelebihan dan kelemahan yang sudah
ada. Dari penelitian terdahulu didapatkan hasil penelitian sebagai berikut, di mana
masing-masing peneliti mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam setiap
penelitiannya.

1. Skripsi Afdloluddin Mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo


Semarang pada tahun 2015 dengan judul Analisis Pendistribusian Dana
Zakat Bagi Pemberdayaan Masyarakat (studi Pada Lembaga Amil Zakat
Dhompet Dhuafa Cabang Jawa Tengah). Skripsi jurusan Ilmu Ekonomi
Islam. Adapun judul yang diteliti penulis yaitu Strategi Pendistribusian
Zakat Melalui Program linggau sehat di BAZNAS kota lubuklinggau.
Persamaan antara kedua skripsi tersebut yaitu sama-sama membahas tentang
pendistribusian dana zakat dan sama-sama menggunakan metode kualitatif.
Perbedaan antara kedua skripsi tersebut yaitu skripsi dari Afdloluddin
bertujuan untuk menganalisa bagaimana pendistribusian dana zakat bagi
pemberdayaan masyarakat di Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa Jateng.
Sedangkan skripsi yang diteliti penulis yaitu mengetahui bagaimana strategi
pendistribusian zakat melalui program linggau sehat di BAZNAS kota
lubuklinggau.

2. Skripsi Airul Syahrif Mahasiswa Universitas Islam Negeri Antasari


Banjarmasin pada tahun 2018 dengan judul Manajemen Pendistribusian
Zakat Produktif Pada BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan. Skripsi
jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Adapun
judul yang diteliti penulis yaitu Strategi Pendistribusian Zakat Melalui
Program linggau sehat di BAZNAS kota Lubuklinggau. Persamaan antara
kedua skripsi tersebut yaitu sama-sama membahas tentang pendistribusian
dana zakat dan sama-sama menggunakan metode kualitatif. Perbedaan
7
antara kedua skripsi tersebut yaitu skripsi dari Airul Syahrif bertujuan untuk
mengetahui bagaimana manajemen pendistribusian zakat produktif pada
BAZNAS Provinsi Kalimantan Selatan. Sedangkan skripsi yang diteliti
penulis bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pendistribusian
zakat pada BAZNAS kota Lubuklinggau saja.

3. Skripsi Asmaul Husna Mahasiswi Universitas Islam Negeri Antasari


Banjarmasin pada tahun 2017 dengan judul Efektivitas Penyaluran Zakat
Pada KSPS BMT-UGT SIDOGIRI Indonesia Cabang Banjarmasin. Skripsi
Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Adapun
judul yang diteliti penulis yaitu Strategi Pendistribusian Zakat Melalui
Program linggau sehat di BAZNAS kota Lubuklinggau. Persamaan antara
kedua skripsi tersebut yaitu sama-sama membahas tentang
pendistribusian/penyaluran zakat dan sama-sama menggunakan metode
kualitatif. Perbedaan antara kedua skripsi tersebut yaitu skripsi dari Asmaul
Husna bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas penyaluran zakat
pada KSPS BMT-UGT SIDOGIRI Indonesia pada cabang Banjarmasin.
Sedangkan skripsi yang diteliti penulis yaitu bertujuan untuk mengetahui
bagaimana strategi pendistribusian zakat melalui program Program linggau
sehat di BAZNAS kota Lubuklinggau

4. Skripsi Galih Yuliyati Mahasiswi Institut Agama Islam Negeri Surakarta


pada tahun 2017 dengan judul Analisis Teknik Penyaluran Zakat Produktif
Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Mustahik Di Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) Kabupaten Boyolali. Skripsi Jurusan Perbankan Syariah,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Adapun judul yang diteliti penulis yaitu
Strategi Pendistribusian Zakat Melalui Program linggau sehat di BAZNAS
kota Lubuklinggau. Persamaan antara kedua skripsi tersebut yaitu sama-
sama membahas tentang pendistribusian/penyaluran zakat. Perbedaan antara
kedua skripsi tersebut yaitu skripsi dari Galih Yuliyati menggunakan
metode kuantitatif, yaitu menganalisisa Teknik penyaluran zakat produktif
terhadap pemberdayaan ekonomi mustahik di BAZNAS Kabupaten
8
Boyolali. Sedangkan skripsi yang diteliti penulis yaitu mengetahui
bagaimana strategi pendistribusian zakat pada BAZNAS Lubuklinggau.

5. Skripsi Itsna Rahma Fitriani Mahasiswi Universitas Islam Negeri


Walisongo Semarang pada tahun 2015 dengan judul Pola Distribusi Zakat
Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Jama’ah Majelis Taklim Al-
Hidayah Rejosari Gunung Pati (Studi Kasus BAZNAS Provinsi Jawa
Tengah). Skripsi Jurusan Ilmu Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam. Adapun judul yang di teliti penulis yaitu Strategi
Pendistribusian Zakat Melalui Program linggau sehat di BAZNAS kota
Lubuklinggau. Persamaan antara kedua skripsi tersebut yaitu sama-sama
membahas tentang distribusi zakat dan sama-sama menggunakan metode
kualitatif. Perbedaan antara kedua skripsi tersebut yaitu skripsi dari Itsna
Rahma Fitriani membahas tentang pola distribusi zakat dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan jama’ah Majelis Taklim Al-Hidayah Rejosari
Gunung Pati (Studi kasus BAZNAS Provinsi Jawa Tengah). Sedangkan
skripsi yang diteliti penulis yaitu mengetahui bagaimana strategi
pendistribusian zakat melalui program Banjar Peduli di BAZNAS Kota
Lubuklinggau.

9
10
BAB II

PEMBAHASAN

11

Anda mungkin juga menyukai