Anda di halaman 1dari 16

Manufaktur Komposit

Variasi Jenis Polimer (Epoxy)

KELOMPOK 2
Nama Anggota Kelompok
1. Abdul Rohim 06191001
2. Agustinus Nugraha 06191003
3. Fidel Firgenius Sumu 06191023
4. Muhammad Syahrullah Zulfikar 06191044
5. Ricard Sigalingging 06191050
6. Roni Londong 06191056
TABLE OF CONTENTS

01 Latar Belakang 02 Metodologi 03 Resiko Cacat


01
Latar Belakang
Latar Belakang

● Indonesia negara ● Kapal dengan kombinasi ● Epoxy menjadi salah satu


kemaritiman. 70 % adalah Komposit menjadi alternatif pilihan resin dalam
laut dengan keunggulan pembuatan prototipe kapal
● Hampir 90% Kapal terbuat tersendiri
kayu
( Immah, 2020 ) ( Jozua, 2016)
Latar Belakang
Epoxy merupakan polimer jenis termoset yang termasuk kelompok polimer
yang digunakan sebagai bahan pelapis, perekat, dan sebagai matrik pada
material komposit. Epoksi banyak diaplikasikan pada bidang automotif,
aerospace, perkapalan yang secara umum memiliki sifat yang baik dalam
adhesive, corrosion resistance, kekuatan tarik dan kekuatan bending
(Pamungkas, 2011).
Epoksi memiliki kekuatan tarik sebesar 51 MPa (ASM Handbook Vol.21,
2001) dan kekuatan geser antara 14-50 MPa. Resin Epoxy memiliki
beberapa keunggulan karakter
● Kekuatan ikatannya yang lebih tinggi.
● Kekuatan ikatan relatif Epoxy dapat menahan tekanan hingga 2000 Psi.
● Memiliki daya tahan yang baik terhadap keausan, retak dan
pengelupasan, serta korosi atau kerusakan akibat bahan kimia maupun
lingkungan.
Perhitungan Rules of mixture
Secara teoritis, untuk mengetahui kekuatan material dari rancangan komposit. Dilakukan penjumlahan
kekuatan tiap penyusun menggunakan fraksi volume tiap penyusun komposit yaitu sebagai berikut:
02
Metodologi
Alat Dan Bahan
Alat Bahan
a. Serat fiberglass
1. Papan tripleks
2. Lem kayu b. Resin epoxy dan
3. Kertas abrasif (amplas silika) grade 150 & grade 600
4. Gunting c. Hardener (katalis Peroxide)
5. Fiberglass roller
6. Fiberglass brush
7. Wadah pencampuran resin
8. Batang Pengaduk
9. Jangka sorong
10. Gergaji
11. Gerinda tangan
12. Universal Testing Machine (UTM)
13. Kertas kardus
Prosedur Pembuatan Kapal
Prosedur Pembuatan Cetakan

1. Penggambaran desain skala 1:100 pada material tripleks 3 mm untuk setiap bentuk lengkungan setiap
station
2. Memotong sesuai dengan bentuk lengkungan yang sudah dibuat pada tripleks 3 mm menggunakan
gergaji tangan.
3. Pembuatan pondasi sesuai dengan ukuran dengan mempertimbangkan kekuatan pada saat laminasi.
4. Memasang potongan bentuk body kapal pada pondasi sesuai dengan urutan dari haluan sampai buritan
kapal.
5. Memberi penguat cetakan menggunakan kayu 1 x 2 inchi dengan memperhatikan bentuk kelengkungan
body kapal.
6. Merangkai konstruksi cetakan menggunakan tripleks 3 mm sesuai dengan bentuk serta mengikat dengan
lem kayu agar tidak bergerak.
7. Melapisi dengan tripleks halus, dengan cara menggunakan lem agar dimensi rapi dan sesuai pada bagian
terluar cetakan. Pada bagian terluar cetakan harus dalam kondisi halus.
Prosedur Pembuatan Kapal
Proses Laminasi

1. Sebelum proses laminasi cetakan lambung kapal diberikan lapisan lotion untuk mempermudah proses
pelepasan body kapal dari cetakan pada saat selesai laminasi.
2. Menuangkan resin yang sudah tercampur katalis ke dalam cetakan
3. Memberi tekanan sekaligus meratakan resin menggunakan kuas roll agar resin dan katalis merata ke
setiap bagian atau mengalami impregnasi secara merata
4. Melakukan proses tersebut berulang-ulang hingga ketebalan yang diinginkan tercapai serta semua
cetakan terisi
5. Setelah itu dilakukan penghalusan permukaan terluar cetakan. Pengamplasan ini akan membuat
permukaan terluar body kapal menjadi halus sehingga memudahkan proses rolling komposit dan
meminimalisir kecacatan dimensi hasil cetak.
03
Resiko Cacat
1. Cacat Void

Resiko cacat yang terjadi saat pembuatan komposit menggunakan metode hand lay
up adalah cacat void. Void (kekosongan) yang terjadi pada matrik sangatlah
berbahaya, karena pada bagian tersebut penguat tidak didukung oleh matriks,
sedangkan penguat selalu akan mentransfer tegangan ke matriks. Hal seperti ini
menjadi penyebab munculnya crack, sehingga komposit akan gagal lebih awal.
Kesimpulan
● Epoxy sebagai matriks pada komposit memiliki keunggulan dibandingkan resin
lainnya seperti Kekuatan ikatannya yang lebih tinggi, kekuatan ikatan
relatif Epoxy dapat menahan tekanan. Memiliki daya tahan yang baik
terhadap keausan, retak dan pengelupasan, serta korosi atau
kerusakan akibat bahan kimia maupun lingkungan.
● Resiko cacat yang terjadi saat pembuatan komposit menggunakan
metode hand lay up adalah cacat void. Void (kekosongan) yang
terjadi pada matrik sangatlah berbahaya, karena pada bagian
tersebut penguat tidak didukung oleh matriks, sedangkan penguat
selalu akan mentransfer tegangan ke matriks. Hal seperti ini
menjadi penyebab munculnya crack, sehingga komposit akan
gagal lebih awal.
04
Timeline
Kegiatan
Timeline Kegiatan
Kegiatan M M1 M M M M M M
9 0 11 12 13 14 15 16

Persiapan alat dan bahan

Pembuatan cetakan

Manufaktur Komposit

pengujian

Penulisan Laporan

Presentasi

Anda mungkin juga menyukai