Kelompok 2 Manufkom
Kelompok 2 Manufkom
KELOMPOK 2
Nama Anggota Kelompok
1. Abdul Rohim 06191001
2. Agustinus Nugraha 06191003
3. Fidel Firgenius Sumu 06191023
4. Muhammad Syahrullah Zulfikar 06191044
5. Ricard Sigalingging 06191050
6. Roni Londong 06191056
TABLE OF CONTENTS
1. Penggambaran desain skala 1:100 pada material tripleks 3 mm untuk setiap bentuk lengkungan setiap
station
2. Memotong sesuai dengan bentuk lengkungan yang sudah dibuat pada tripleks 3 mm menggunakan
gergaji tangan.
3. Pembuatan pondasi sesuai dengan ukuran dengan mempertimbangkan kekuatan pada saat laminasi.
4. Memasang potongan bentuk body kapal pada pondasi sesuai dengan urutan dari haluan sampai buritan
kapal.
5. Memberi penguat cetakan menggunakan kayu 1 x 2 inchi dengan memperhatikan bentuk kelengkungan
body kapal.
6. Merangkai konstruksi cetakan menggunakan tripleks 3 mm sesuai dengan bentuk serta mengikat dengan
lem kayu agar tidak bergerak.
7. Melapisi dengan tripleks halus, dengan cara menggunakan lem agar dimensi rapi dan sesuai pada bagian
terluar cetakan. Pada bagian terluar cetakan harus dalam kondisi halus.
Prosedur Pembuatan Kapal
Proses Laminasi
1. Sebelum proses laminasi cetakan lambung kapal diberikan lapisan lotion untuk mempermudah proses
pelepasan body kapal dari cetakan pada saat selesai laminasi.
2. Menuangkan resin yang sudah tercampur katalis ke dalam cetakan
3. Memberi tekanan sekaligus meratakan resin menggunakan kuas roll agar resin dan katalis merata ke
setiap bagian atau mengalami impregnasi secara merata
4. Melakukan proses tersebut berulang-ulang hingga ketebalan yang diinginkan tercapai serta semua
cetakan terisi
5. Setelah itu dilakukan penghalusan permukaan terluar cetakan. Pengamplasan ini akan membuat
permukaan terluar body kapal menjadi halus sehingga memudahkan proses rolling komposit dan
meminimalisir kecacatan dimensi hasil cetak.
03
Resiko Cacat
1. Cacat Void
Resiko cacat yang terjadi saat pembuatan komposit menggunakan metode hand lay
up adalah cacat void. Void (kekosongan) yang terjadi pada matrik sangatlah
berbahaya, karena pada bagian tersebut penguat tidak didukung oleh matriks,
sedangkan penguat selalu akan mentransfer tegangan ke matriks. Hal seperti ini
menjadi penyebab munculnya crack, sehingga komposit akan gagal lebih awal.
Kesimpulan
● Epoxy sebagai matriks pada komposit memiliki keunggulan dibandingkan resin
lainnya seperti Kekuatan ikatannya yang lebih tinggi, kekuatan ikatan
relatif Epoxy dapat menahan tekanan. Memiliki daya tahan yang baik
terhadap keausan, retak dan pengelupasan, serta korosi atau
kerusakan akibat bahan kimia maupun lingkungan.
● Resiko cacat yang terjadi saat pembuatan komposit menggunakan
metode hand lay up adalah cacat void. Void (kekosongan) yang
terjadi pada matrik sangatlah berbahaya, karena pada bagian
tersebut penguat tidak didukung oleh matriks, sedangkan penguat
selalu akan mentransfer tegangan ke matriks. Hal seperti ini
menjadi penyebab munculnya crack, sehingga komposit akan
gagal lebih awal.
04
Timeline
Kegiatan
Timeline Kegiatan
Kegiatan M M1 M M M M M M
9 0 11 12 13 14 15 16
Pembuatan cetakan
Manufaktur Komposit
pengujian
Penulisan Laporan
Presentasi