Menengahi secara netral terkait perbedaan pendapat antar anggota

Didalam suatu lingkup organisasi pasti tidak mudah untuk dilalui apa lagi dalam bidang komunikasi, dan
salah satu contohnya adalah menengahi secara netral anggota didalam organisasi yang berbeda pendapat
atau saling bertengkar karena perbedaan pemikiraan

Didalam setiap organisasi pasti ada seorang pemimpin, seorang pemimpin bertanggung jawab Setiap
pemimpin dalam menggerakkan dan mengarahkan semua potensi amggotanya di lingkungannya memiliki
pola yang berbedabeda antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan itu disebabkan oleh gaya
kepemimpinan , norma-norma dan budaya organisasi dipandang sebagai suatu kunci kesuksesan
pencapaian tujuan organisasi.

Peran pemimpin dalam membina anggota dan menunjukkan gaya kepemimpinan. Pemimpin diharapkan
dapat menunjukkan gaya kepemimpinan dalam situasi apa pun dan mampu memberikan motivasi pada
saat-saat sulit untuk membangun kepercayaan diri akan menjadi atasan di antara anggotanya. Atau
sesama anggota bisa saling support satu sama lain dengan bersikap netral terhadap anggota lainnya.

Dalam organisasi pasti terjadi komunikasi dan tidak setiap saat komunikasi berjalan dengan lancar pasti
ada saja kendala terkait perbedaan pendapat antar anggota satu sama lain. Pada saat adanya pertikaian
atau perbedaan antar anggota, pemimpin atau anggota lainnya diharapkan untuk bersikap netral terhadap
pendapat kedua pihak, yang artinya anggota lainnya diminta untuk tidak mimilih kasih salah satu
diantaranya.

Netralitas adalah keadaan dan sikap netral (tidak memihak/bebas), sehingga seseorang dapat dikatan
netral apabila ian tidak memihak kedua belah pihak atau lebih orang atau memihak pada organisasi atau
lembaga dalam penentuan. Bersikap netral atau netralitas berarti bersikap inpersonal, memperlakukan
orang lain tidak sebagai persona, melainkan sebagai objek. Bersikap netral bukan berarti objektif,
melainkan bersikap acuh tak acuh, tidak menghiraukan perasaan dan pengalaman orang lain.