Anda di halaman 1dari 9

4.

Metode Pembelajaran Demonstrasi


Metode  demonstrasi  dan  eksperimen  merupakan metode mengajar yang
sangat efektif, sebab membantu para siswa untuk mencari jawaban dengan
usaha sendiri berdasarkan fakta yang benar. Demonstrasi yang dimaksud ialah
suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya
sesuatu.

Metode  demonstrasi  adalah  metode  mengajar  yang  cukup  efektif sebab 


membantu  para  siswa  untuk  memperoleh  jawaban  dengan mengamati
suatu proses atau peristiwa tertentu. 

a. Kelebihan Metode Pembelajaran Demonstrasi 

Berikut kelebihan metode demonstrasi, antara lain:

 Menghindari verbalisme. 
 Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari. 
 Proses pengajaran lebih menarik.
 Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara     teori
dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.

b. Kelemahan Metode Pembelajaran Demonstrasi 

Berikut kekurangan metode demonstrasi, antara lain:

 Memerlukan keterampilan guru secara khusus. 


 Kurangnya fasilitas. 
 Membutuhkan waktu yang lama. 

Baca Juga: Ingin Membuat Buku Ajar Berkualitas? Kuasai 10 Manfaat


Rancangan Pembelajaran dalam Menulis

5. Metode Pembelajaran Eksperimen 


Metode pembelajaran eksperimen, metode ini bukan sekedar metode
mengajar tetapi juga merupakan satu metode berfikir, sebab dalam
Eksperimen dapat menggunakan metode lainnya dimulai dari menarik data
sampai menarik kesimpulan.
Metode  eksperimen  adalah  cara  penyajian  pelajaran,  di  mana  siswa
melakukan  percobaan  dengan  mengalami  dan  membuktikan  sendiri
sesuatu yang dipelajari.

a. Kelebihan Metode Pembelajaran Eksperimen

Berikut kelebihan metode eksperimen, antara lain: 

 Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan


berdasarkan percobaan. 
 Membina siswa membuat terobosan baru. 
 Hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran
umat manusia. 

b. Kelemahan Metode Pembelajaran Eksperimen

Berikut kelemahan metode eksperimen, antara lain: 

 Cenderung sesuai bidang sains dan teknologi.


 Kesulitan dalam fasilitas.
 Menuntut ketelitian, kesabaran, dan ketabahan.
 Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan.

Tips Memilih Metode Pembelajaran yang Tepat agar Efektif dan Menyenangkan
Untuk bisa menerapkan metode pembelajaran yang tepat, seorang guru perlu

memahami materi yang akan diberikan, serta karakteristik peserta didik. Artinya, guru

disarankan untuk menggunakan metode pembelajaran yang variatif, sehingga tidak

terpaku pada satu jenis saja. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat

memilih metode pembelajaran.

1. Pahami materi yang ingin dijelaskan


Dengan mengetahui materi yang disampaikan secara mendalam, guru dapat

mengetahui jenis metode pembelajaran yang dirasa paling sesuai untuk menjelaskan

materi tersebut. Untuk meningkatkan kreativitas, pelajari juga metode pembelajaran

yang digunakan oleh orang lain untuk materi serupa.


2. Tentukan tujuan pembelajaran
Mengetahui tujuan pembelajaran adalah hal utama untuk dapat mengetahui metode

pembelajaran yang tepat. Apakah tujuan pembelajaran hanya sebatas agar siswa dapat

menguasai materi tertentu? Atau terdapat tujuan lain seperti penguasaan soft

skill tertentu yang diharapkan turut muncul melalui kegiatan belajar mengajar.

3. Pahami karakteristik siswa


Mengetahui karakteristik siswa adalah salah satu tanggung jawab setiap pendidik.

Mengenal kelebihan dan kekurangan mereka dapat membantu menentukan

pendekatan yang harus diambil saat mengajar. Beberapa informasi yang juga

dibutuhkan seperti mengetahui minat dan bakat siswa, kecerdasan dominan, gaya

belajar yang sesuai, atau bagaimana motivasi belajar siswa.

Kabar baiknya, Quipper Campus memiliki Tes Uji Potensi yang dapat dikerjakan

secara online. Melalui hasil tes tersebut, guru bisa mendapatkan informasi awal

mengenai karakteristik siswanya.

4. Pilih alternatif metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan


karakteristik dominan
Tentu setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda. Jika mengetahui karakteristik

dominan yang ada, setidaknya guru dapat menerapkan metode pembelajaran yang

diharapkan dapat diterima oleh lebih banyak siswa. Meskipun begitu, guru tetap tidak

boleh abai pada siswa lainnya, sehingga tetap perlu memikirkan alternatif metode

pembelajaran lain untuk bisa mengakomodir kebutuhan seluruh siswa.

5. Dalam satu kali pertemuan, terapkan beberapa metode pembelajaran


Mengacu pada poin sebelumnya, bisa jadi dalam satu kali kegiatan belajar mengajar,

guru dapat langsung mengkombinasikan beberapa metode pembelajaran sekaligus.


Misalnya, setelah memberikan gambaran umum tentang suatu materi (metode

ceramah), selanjutnya memberikan peragaan (metode demonstrasi), dan siswa diminta

untuk melakukan percobaan secara mandiri di rumah (metode eksperimen).

6. Perhatikan respons siswa


Ketika memberikan pengajaran, guru dituntut untuk peka terhadap respons siswa.

Perhatikan, apakah siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik atau malah

sebaliknya. Sikap abai siswa terhadap penjelasan guru, merupakan cerminan awal

bahwa penyampaian materi tersebut tidak mampu menarik perhatian mereka. Oleh

karena itu, coba terapkan jenis metode pembelajaran yang berbeda dengan

sebelumnya.

7. Lakukan evaluasi
Untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau tidak, guru perlu

memberikan evaluasi atau penilaian. Dari sini akan diketahui apakah kegiatan belajar

mengajar sudah berjalan efektif atau belum.

Demikian gambaran mengenai pengertian, macam-macam, dan tips memilih metode

pembelajaran yang tepat. Apabila guru telah memahami hal-hal tersebut dan

menerapkannya dengan baik, maka suasana yang terbangun di kelas akan

menyenangkan serta materi dapat disampaikan secara efektif.

Adapun macam metode mengajar yang bisa diterapkan adalah sebagai berikut.

1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode pembelajaran yang disampaikan secara lisan

langsung pada para peserta didik. Metode ceramah ini merupakan salah satu metode
mengajar yang sering diterapkan oleh Bapak/Ibu guru karena cukup mudah

pelaksanaannya dan tidak membutuhkan peralatan tambahan. 

Namun, Bapak/Ibu juga harus memperhatikan respon dari peserta didik saat dilakukan

metode ceramah. Peserta didik diusahakan tidak mengalami kejenuhan, agar materi

yang disampaikan Bapak/Ibu bisa diterima dengan mudah. 

Supaya peserta didik tidak mudah jenuh, berikut ini hal-hal yang bisa Bapak/Ibu

perhatikan.

 Dilakukan dengan penuh semangat dan keceriaan.


 Menggunakan bahasa yang santun, baik, dan mudah dicerna oleh peserta didik.
 Diselingi dengan humor/candaan yang tetap mengacu pada ranah kesopanan.
 Memperhatikan gerak tubuh, tidak berdiam diri di tempat yang sama, gerakan mata,
dan sebagainya. Hal itu bisa menambah ketertarikan peserta didik pada Bapak/Ibu
dalam mengajar.
2. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode mengajar yang dirancang dalam forum diskusi

antarsiswa. Artinya, siswa harus mampu memecahkan permasalahan melalui kelompok

diskusinya. 

Untuk memulai metode ini, Bapak/Ibu bisa membagi peserta didik menjadi beberapa

kelompok. Anggota setiap kelompok juga harus bervariasi. 

Variasi ini diharapkan bisa meragamkan pendapat, sehingga diperoleh kesimpulan

yang sesuai dengan pokok permasalahan yang diberikan oleh Bapak/Ibu. 

Agar proses diskusi bisa berjalan secara optimal, Bapak/Ibu harus rutin memantau

kegiatan peserta didik selama diskusi berlangsung.

3. Metode Resitasi
Pada dasarnya, metode resitasi ini merupakan umpan balik yang diberikan guru pada

para peserta didik, yaitu dengan mewajibkan peserta didik membuat ringkasan materi

yang telah disampaikan. 


Materi bisa disampaikan dengan metode ceramah, visual/melalui video, atau melalui

audio. Pembuatan ringkasan diharapkan bisa meningkatkan ingatan peserta didik

tentang materi yang telah ditulis. 

Selama membuat ringkasan, Bapak/Ibu bisa mengawasi peserta didik agar tidak ada

peserta didik yang saling mencontek satu sama lain. Lalu, ditindaklanjuti dengan

memberikan sejumlah pertanyaan berkaitan dengan ringkasan yang telah dibuat secara

acak.

4. Metode Eksperimen
Eksperimen merupakan salah satu metode yang cukup efektif untuk mendapatkan

kesimpulan terhadap suatu permasalahan. Dengan adanya eksperimen, para peserta

didik diharuskan menjalankan serangkaian proses ilmiah hingga diperoleh suatu hasil. 

Nah, hasil itulah yang nantinya dianalisis. Dari analisis yang dilakukan, akan diperoleh

suatu kesimpulan. Peran guru pada metode eksperimen ini adalah menjadi pemandu

yang mengarahkan bagaimana eksperimen harus disusun hingga diperoleh

kesimpulan.

5. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan integrasi antara gerakan dan juga lisan. Untuk

menerapkan metode ini, Bapak/Ibu harus memberikan contoh melalui gerakan disertai

penjelasan secara lisan. 

Misalnya, Bapak/Ibu membahas materi tentang lempar lembing. Hal yang harus

Bapak/Ibu lakukan adalah bagaimana mempraktikkan lempar lembing itu beserta

pembahasan lengkap teknisnya.

6. Metode Karya Wisata


Metode karya wisata merupakan salah satu metode yang disukai peserta didik karena

mereka bisa belajar di luar kelas dengan melakukan pengamatan secara langsung di

lingkungan sekitar. 

Melalui metode ini, Bapak/Ibu bisa lebih mudah mengajarkan tentang penerapan materi

yang sedang dipelajari, misalnya materi tentang interaksi makhluk hidup dengan

lingkungan.

7. Metode Tanya Jawab


Metode tanya jawab adalah metode mengajar di mana guru akan memberikan bahan

ajar berupa pertanyaan. Dalam hal ini, partisipasi peserta didik sangat menentukan

keberhasilan pembelajaran. 

Kelebihan metode tanya jawab ini adalah bisa melatih keberanian peserta didik untuk

menyampaikan pendapat berdasarkan hasil analisisnya terhadap suatu permasalahan. 

Agar proses pembelajaran dengan metode ini bisa berjalan secara optimal, Bapak/Ibu

harus membuat pertanyaan berbasis HOTS (high order thinking skill) atau kemampuan

berpikir tingkat tinggi.

8. Metode Discovery
Discovery berarti penemuan. Metode discovery adalah metode yang melibatkan

partisipasi aktif dan mandiri para peserta didik. 

Sebagai guru, Bapak/Ibu hanya berperan mengarahkan kegiatan pembelajaran. Untuk

mempelajari materi secara keseluruhan, dibutuhkan keaktifan dan kemandirian peserta

didik dalam mencari, memahami, dan menemukan inti dari materi yang sedang

dipelajari. Itulah mengapa, metode ini disebut metode penemuan (discovery).

Dari pembahasan metode mengajar di atas, metode manakah yang sesuai dengan

implementasi Bapak/Ibu? Penerapan metode di atas sebenarnya bisa disesuaikan


dengan kondisi setiap kelas. Misalnya, jumlah peserta didik dalam suatu kelas hanya 15

anak dan sebagian besar dari mereka merupakan anak yang rajin dan penurut. 

Nah, untuk melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas tersebut, Bapak/Ibu bisa

menggunakan metode ceramah saja karena sebagian besar peserta didiknya rajin dan

penurut dan sebagainya.

Itulah pembahasan Quipper Blog tentang metode mengajar, semoga bermanfaat buat

Bapak/Ibu. Jika Bapak/Ibu masih mau membaca informasi lain terkait dunia pendidikan,

kunjungi Quipper Blog. Salam Quipper!

Ciri-ciri Problem Based Learning


Dalam pelaksanaannya, metode problem based learning dilakukan dengan berfokus pada
keaktifan siswa, sedangkan guru hanya bertindak sebagai fasilitator.

Masih melansir dari jurnal 'Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)', ciri-ciri
dari problem based learning, yaitu:

1. Pengajuan Masalah atau Pertanyaan


Pembelajaran berkisar pada masalah atau pertanyaan yang nyata dan penting bagi siswa
maupun masyarakat. Pertanyaan dan masalah yang diajukan harus memenuhi kriteria autentik,
jelas, mudah dipahami, luas, dan bermanfaat.

2. Keterkaitan dengan Berbagai Disiplin Ilmu


Masalah yang diajukan dalam proses pembelajaran sebaiknya berkaitan atau melibatkan
berbagai disiplin ilmu.

3. Penyelidikan yang Autentik


Penyelidikan dilakukan pada masalah yang autentik. Selain itu, penyelidikan juga diperlukan
untuk mencari penyelesaian masalah yang bersifat nyata.
Dalam penyelidikan, siswa akan menganalisis dan merumuskan masalah, mengembangkan,
dan membuat hipotesis, serta menggambarkan hasil akhir.

4. Menghasilkan Karya
Pada problem based learning, siswa bertugas untuk menyusun hasil penelitiannya dalam
sebuah karya dan menunjukkan hasilnya. Artinya, siswa diminta untuk membuat laporan dari
hasil penyelesaian masalah.

5. Kolaborasi
Pada problem based learning, tugas-tugas yang diberikan harus diselesaikan secara
kolaboratif. Kerja kolaboratif dapat dilakukan baik antarsiswa dalam kelompok besar atau kecil,
maupun antara siswa dan guru.
Langkah-langkah Praktik Problem Based Learning
Dalam penerapannya, metode problem based learning terdiri atas lima langkah utama yang
dimulai dengan memperkenalkan siswa pada masalah. Kemudian, metode pembelajaran
diakhiri dengan penyajian dan analisis hasil kerja siswa.

Berikut ini langkah-langkah untuk menerapkan problem based learning.

1. Orientasi Siswa pada Masalah


Pertama-tama, guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan perlengkapan yang
dibutuhkan, dan memotivasi siswa untuk aktif memecahkan masalah yang dipilih.

2. Mengorganisasi Siswa untuk Belajar


Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang berhubungan
dengan masalah yang dipilih.

3. Membimbing Penyelidikan Individual dan Kelompok


Guru berperan untuk mendorong siswa mengumpulkan informasi yang sesuai dan melakukan
eksperimen untuk mendapat penjelasan serta pemecahan masalah.

4. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya


Dalam tahap ini, guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan bentuk laporan yang
sesuai untuk menunjukkan hasil penyelidikan. Laporan dapat berbentuk laporan tertulis, video,
atau model lainnya.

5. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah


Langkah terakhir dari pelaksanaan problem based learning adalah guru membantu siswa
melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan dan proses-proses yang sudah dilewati.

Baca artikel detikedu, "Mengenal Metode Pembelajaran Problem Based Learning, Guru &
Siswa Harus Tahu" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5786780/mengenal-
metode-pembelajaran-problem-based-learning-guru--siswa-harus-tahu.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai