Bab 1
Bab 1
Disusun Oleh:
1
2
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN LENGKAP
ASUHA KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN SALAH SATU
ANGGOTA KELUARGA MENDERITA DIABETES MELLITUSDI RT 1
RW 3 KELURAGAN KEDUNG COWEK KECAMATAN BULAK
SURABAYA
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
Hipertensi adalah elevasi persisten dari Tekanan Darah Sistolik (TDS) pada
level 140 mmHg atau lebih dan Tekanan Darah Diastolik (TTD) pada level 90
tubuh melalui pembuluh darah. Setiap kali jantung berdetak maka akan memompa
darah ke dalam pembuluh darah. Tekanan darah dibuat oleh kekuatan darah yang
Tabel 2.1 Klasifikasi tekanan pada dewasa dengan usia ≥ 18 tahun (JNC VIII
tahun 2014)
Klasifikasi TD TDS (mmHg) TDD (mmHg)
Normal Dan <120 AND <80
Prahipertensi 120-139 OR Atau 80-89
Hipertensi tingkat 1 140-159 OR Atau 90-99
Hipertensi tingkat 2 ≥ 160 OR ≥ 100
Menurut Black & Hawks (2015) terdapat beberapa faktor penyebab hipertensi
yang dapat diubah dan tidak dapat di ubah, berikut di bawah adalah faktor-faktor
1) Riwayat keluarga
riwayat hipertensi keluarga, beberapa gen mungkin berinteraksi dengan yang lainnya
dan juga lingkungan yang dapat meningkatkan tekanan darah naik dari waktu ke
waktu
2) Usia
Hipertensi primer biasanya muncul antara usia 30-50 tahun. Peristiwa hipertensi
meningkat dengan usia 50-60 % klien yang berumur lebih dari 60 tahun memiliki
3) Jenis kelamin
Pada keseluruhan insiden, hipertensi lebih banyak terjadi pada pria dibanding
wanita sampai kira-kira usia 55 tahun. Risiko pada pria dan wanita hampir sama
antara usia 55 sampai 74 tahun. Kemudian, setelah usia 74 tahun wanita beresiko
lebih besar.
4) Etnis
putih dewasa, dengan hipertensi lebih rendah pada angka 4,7%. Pria berkulit putih
pada tingkat terendah berikutnya yaitu 6,3%, dan pria berkulit hitam pada tingkat
terendah berikutnya yaitu 22,5%. Angka kematian tertinggi pada wanita berkulit
hitam pada angka 29,3%. Alasan peningkatan prevalensi hipertensi di antara orang
berkulit hitam tidak jelas, akan tetapi peningkatan dikaitkan dengan kadar renin yang
lebih rendah, sensitivitas yang lebih besar terhadap vasopresin, tingginya asupan
1) Diabetes
Hipertensi telah terbukti terjadi lebih dari dua kali lipat pada klien diabetes
2) Stres
menstimulasi aktivitas sistem saraf simpatis. Stresor bisa banyak hal, mulai dari
suara, infeksi, peradangan, nyeri, berkurangnya suplai oksigen, panas, dingin, trauma,
pengobatan medis dapat memicu respon stres rangsangan berbahaya ini diangap oleh
3) Obesitas
Obesitas terutama pada tubuh bagian atas (tubuh berbentuk “ apel”), dengan
4) Nutrisi
esensial. Paling tidak 40% dari klien yang akhirnya terkena hipertensi akan sensitif
6
terhadap garam dan kelebihan garam mungkin menjadi pencentus hipertensi pada
individu ini.
5) Penyalahgunaan obat
terlarang merupakan faktor-faktor risiko hipertensi. Pada dosis tertentu nikotin dalam
rokok sigaret serta obat seperti kokain dapat menyebabkan naiknya tekanan darah.
1.1.4 Patofisiologi
Menurut Black & Hawks, (2015) berikut adalah patofisiologi dari hipertensi
jantung, atau curah jantung mempengaruhi tekanan darah arteri sistemik. Empat
sistem kontrol yang memainkan peran utama dalam menjaga tekanan darah adalah:
(1) sistem baroresptor dan kemoreseptor arteri. (2) pengaturan volume cairan tubuh.
kemungkinan besar terjadi karena kerusakan atau malfungsi pada beberapa atau
aorta, dan dinding bilik jantung kiri. Mereka memonitor tingkat tekanan arteri dan
melalui saraf vagus. Kemorespetor, berada di medulla dan tubuh karotis dan aorta,
7
sensitif terhadap perubahan dalam konsentrasi oksigen, karbon dioksida, dan ion
Dengan demikian kelainan dalam transport natrium dalam tubulus ginjal mungkin
darah. Renin dan angiotensin memainkan peran dalam mengatur tekanan darah.
Renin adalah enzim yang di produksi oleh ginjal yang mengatalis substrat protein
2. Hipertensi sekunder
Glomerulonefritis dan stenosis arteri renal kronis adalah penyebab yang paling
meningkatkan simpanan natrium renal, kadar angiotensin II, dan reaktivitas vaskular
Menurut Nurarif & Kusuma (2015), manifestasi hipertensi adalah sebagai berikut :
2. Sesak nafas
4. Lemas, kelelahan
5. Nokturia yang disebabkan oleh peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi
glomerulus
6. Mual, muntah
7. Kesadaran menurun
Menurut Ujiati (2011) terdapat beberapa jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan
anemia.
9
1.1.3.4 Elektrolit
aldosteronisme yang merupakan efek samping dari diuretik). Serum kalsium yang
1.1.3.5 Urin
1) Analisis urin, adanya darah, protein, glukosa dalam urin, hal tersebut
yang meningkat.
1.1.3.6 Radiologi
3) EKG: menilai adanya hipertrofi miokard, pola strain, gangguan konduksi atau
distritmia.
1.1.7 Penatalaksanaan
5) Teknik relaksasi merupakan intervensi wajib yang harus dilakukan pada setiap
Tabel 2.2. Klasifikasi dan pengelolaan tekanan darah untuk orang dewasa
(JNC VII (2008)
Klasifikasi Tekanan Tekanan Modifikasi Terapi obat awal
tekanan darah darah gaya hidup Tanpa Dengan
darah sistolik diastolic komplikasi komplikasi
Normal <120 <80 Memulai Tidak perlu Obat hanya
gaya hidup obat untuk penyakit
sehat antihipertensi utama
Pre 120-139 80-89 Perlu
hipertensi
Hipertensi 140-159 90-99 Perlu Tipe diuretic Obat untuk
derajat 1 thiazide. Perlu indikasi yang
dipertimbangka mendesak. Obat
n penggunaan antihipertensi
ACEI, (diuretic, ACEI,
ARB,BB, CCB ARB,BB,CCB).
11
Tabel 2.3 Guideline hipertensi evidence-based berfokus pada 3 ranking paling tinggi
dari panel yang diidentifikasi melalui teknik modifikasi Delphi
Obat anti-hipertensi Dosis per hari Dosis target Dosis yang disarankan
(mg) pemakaian perhari
ACE inhibitor
Captropil 50 150-200 2
Enalpril 5 20 1-2
Lisnopril 10 40 1
Angiotensin receptor bloger
Eprostan 400 600-800 1-2
Candestain 4 12-32 1
Losartan 50 100 1-2
Valsartan 40-80 160-320 1
Irbestan 75 300 1
β- blockers
Atenolol 25-50 100 1
Metoprolol 50 100-200 1-2
Calcium channel blockers
Amlodipine 2.5 10 1
Diltiazem extended release 120-180 360 1
Nitrendipine 10 20 1-2
Thiazide –type diuretic
Bendroflumethiazide 5 10 1
Chlorthalidone 12.5 12.5-25 1
Hydrochlorothiazide 12.5-25 25-100 1-2
Indapamide 1.25 1.25-2.5 1
12
1.1.8 Komplikasi
yaitu:
1) Stroke, dapat timbul akibat tekanan darah yang terlalu tinggi di otak, stroke dapat
terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri yang menyuplai darah ke otak mengalami
tidak dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila trombus yang
menghambat aliran darah melalui pembuluh tersebut. Karena hipertensi kronik dan
miokard.
3) Gagal ginjal terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada kapiler
mengalir ke unit fungsional ginjal terganggu, jika terjadi secara terus menerus secara
rusaknya membran glomerulus, protein akan keluar melalui urin sehingga tekanan
(hipertensi yang meningkat cepat) tekanan yang sangat tinggi pada kelainan ini
menimbulkan kebutaan.
: Perempuan
: Meninggal
: Ikatan perkawinan
: Tinggal dalam satu rumah
: Pasien
C. Tipe Keluarga, menjelaskan jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah
yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
Menurut Friedman (2010) terdapat 8 tipe keluarga :
1. Nuclear famuly (keluarga inti). Terdiri dari orang tua dan anak yang masih
menjadi tanggungannya dan tinggal dalam satu rumah, terpisah dari sanak
keluarga lainnya.
2. Extended family (keluarga besar). Satu keluarga yang terdiri dari satu atau dua
keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah dan saling menunjang satu sama
lain.
3. Single parent family. Satu keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga
dan hidup bersama dengan anak-anak yang masih bergantung kepadanya.
4. Nuclear dyed. Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak,
tinggal dalam satu rumah yang sama.
5. Blended family. Suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan,
yang masing-masing pernah menikah dan membawa anak hasil perkawinan
terdahulu.
15
6. Three generation family. keluarga yang terdiri dari tiga generasi, yaitu kakek,
nenek, bapak, ibu, dan anak dalam satu rumah.
7. Single adult living alone. Bentuk keluarga yang hanya terdiri dari satu orang
dewasa yang hidup dalam rumahnya.
8. Middle age atau elderly couple. Keluarga yang terdiri dari sepasang suami
istri paruh baya.
D. Suku bangsa atau latar belakang budaya (etnik), mengkaji asal suku bangsa
keluarga tersebut, serta mengidentifikasi budaya suku bangsa terkait dengan
kesehatan.
E. Agama, mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang
dapat mempengaruhi kesehatan.
F. Status sosial ekonomi keluarga, ditentukan oleh pendapatan, baik dari kepala
keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu, status sosial ekonomi
keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan serta
barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.
G. Aktivitas rekreasi keluarga dan waktu luang, rekreasi keluarga tidak hanya
dilihat kapan keluarga pergi bersama- sama untuk mengunjungi tempat
rekreasi, namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga
merupakan aktivitas rekreasi, selain itu perlu dikaji pula penggunaan waktu
luang atau senggang keluarga (Mubarak, 2012).
2. Tahap Dan Riwayat Perkembangan Keluarga
A. Tahap perkembangan keluarga saat ini. Data ini ditentukan dari anak tertua
dalam keluarga. Tahap dan tugas perkembangan keluarga menurut Freedman (2010)
ada 8, yaitu:
1. Keluarga pemula memiliki tugas :
a. membangun perkawinan yang saling memuaskan.
b. menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
c. keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orangtua.
2. Keluarga sedang mengasuh anak memiliki tugas :
a. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap.
16
a. Peran ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak – anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
b. Peran ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak – anaknya. Ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga sebagai pengasuh dan pendidik
anak – anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya,
disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
c. Peran anak : Anak – anak melaksanakan peranan psikososial sesuai
dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
d. Nilai/Norma keluarga. Data ini mejelaskan mengenai nilai atau norma yang
dianut keluarga terkait dengan kesehatan.
4. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga didefinisikan sebagai hasil atau konsekwensi dari struktur
keluarga. Lima fungsi keluarga yang paling berhubungan erat saat mengkaji
dan mengintervensi keluarga menurut Setyowati, S dan Murwani, A, 2008
adalah :
a. Fungsi Afektif (Fungsi pemeliharaan kepribadian) : untuk stabilitas
kepribadian kaum dewasa, memenuhi kebutuhan – kebutuhan para anggota
keluarga.
b. Sosialisai dan Fungsi penempatan sosial : untuk sosialisasi primer anak – anak
yang bertujuan untuk membuat mereka menjadi anggota masyarakat yang
produktif, dan juga sebagai penganugrahan status anggota keluarga.
c. Fungsi Reproduksi : untuk menjaga kelangsungan keturunan/generasi dan
menambah sumber daya manusia, juga untuk kelangsungan hidup masyarakat.
d. Fungsi Ekonomis : untuk mengadakan sumber – sumber ekonomi yang
memadai dan mengalokasikan sumber – sumber tersebut secara efektif
19
a. Karakteristik rumah. Data ini menjelaskan mengenai luas rumah, tipe, jumlah
ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, penempatan perawbotan
rumah tangga, jenis WC, serta jarakn WC ke sumber air. Data karakteristik
rumah disertai juga dalam bentuk denah.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas setempat. Data ini menjelaskan
mengenai lingkungan fisik setempat, kebiasaan dan budaya yang
mempengaruhi kesehatan.
c. Mobilitas geografis keluarga. Data ini menjelaskan mengenai kebiasaan
keluarga berpindah tempat.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat. Data ini menjelaskan
mengenai kebiasaan keluarga berkumpul, sejauh mana keterlibatan dalam
pertemuan dengan masyarakat (Widyanto, 2014)
1.9.2 Skoring Prioritas Masalah
Tabel 2.1 Skala Prioritas Dalam Menentukan Masalah Kesehatan
Kriteria Skala Bobo Skoring Pembenaran
(melihat t
nilai (tidak
dari dapat
kriteria di
ubah)
Sifat masalah Bila keadaan
Aktual : 3 3 1 3/3 X 1 = 1 tidak segera
Resiko: 2 diatasi
Kesejahteraan : menyebabkan
1 bahaya
Kemungkinan Penyediaan
masalah dapat 0 2 0/2 X2 = 0 sarana dan
di ubah prasarana
Mudah : 2
Sebagian 1
Tidak dapat :0
Potensial Kesadaran
masalah untuk 1 1 1/3 X 1 = 1/3 anggota
di cegah
21
Tinggi : 3 keluarga
Cukup rendah :
2
Rendah : 1
Meninjolnya Keadaan telah
masalah 2 1 2/2 X 1 =1 berlangsung
Segera : 2 lama
Tidak perlu
segera : 1
Tidak di rasakan
:0
Total 21/3