Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

Nama : Rivka Savitri


NIM : 858401309
1.Kemampuam membaca pada MMP ditekankan pada kemampuam “melek huruf”, pada
membaca tingkat lanjut diarahkan pada kemampuan “melek wacana”, sedangkan pada
kemampuam menulis ditekankan pada “kemampuan yang bersifat mekanik” Jelaskan
perbedaan makna ketiga kemampuam tersebut!
2.Coba Anda jelaskan perbedaan pengejaan pada metode eja dan metode bunyi pada
membaca permulaan!
3.Mengapa kemajuan siswa dalam MMP perlu penilaian proses dan hasil? Jelaskan
perbedaan kedua penilaian tersebut!
4.Apa yang membedakan antara pembelajaran bahasa dengan fokus menulis dan
pembelajaran membaca dengan fukus membaca!

JAWABAN :
1. Berdasarkan pertanyaan di atas adapun pengertian dari:
Melek huruf: kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan dan keterampilan
individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah
pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Melek wacana: kemampuan individu dalam memahami makna yang terkandung
dalam suatu bacaan.
Kemampuan mekanik: kemampuan khusus yang dimiliki seseorang yang berkaitan
dengan konsep umum IPA, berbagai alat-alat, dan tata kerja mesin.
Dalam perkembangan teknologi yang semakin maju, maka setiap individu perlu
diasah atau dilatih beradaptasi dengan kebutuhan jaman. Salah satu cara yang dapat
dilakukan oleh lembaga pendidikan dalam menghasilkan peserta didik dengan output
yang baik adalah dengan melatih dan mengembangkan kemampuan wacana, melek
huruf dan kemampuan mekanis yang dimiliki setiap individu.
Adapun pengertian dari melek huruf yaitu kemampuan yang berkaitan dengan
kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara,
menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari. Melek wacana adalah kemampuan individu dalam
memahami makna yang terkandung dalam suatu bacaan. Sedangkan kemampuan
mekanik merupakan kemampuan khusus yang dimiliki seseorang yang berkaitan
dengan konsep umum IPA, berbagai alat-alat, dan tata kerja mesin.
2. Metode bunyi
Proses pembelajaran membaca permulaan pada sistem pelafalan abjad atau huruf
dengan metode bunyi adalah:
b dilafalkan /eb/
d dilaflakan /ed/ : dilafalkan dengan e pepet seperti pengucapan pada kata; benar,
keras, pedas, lemah dan sebagainya
Pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan metode ini memulai
pengajarannya dengan memperkenalkan huruf-huruf alpabetis. Huruf-huruf tersebut
dihafalkan dan dilafalkan peserta didik sesuai dengan bunyinya menurut abjad.
Sebagai contoh:
A a, B b, C c, D d, E e, F f, G g,
Dilafalkan sebagai: a, be, ce, de, e, ef, ge, dan seterusnya.
Setelah melalui tahapan ini, para siswa diajak untuk berkenalan dengan suku kata
dengan cara merangkaikan beberapa huruf yang sudah dikenalnya
3. karena dengan penilaian proses dan hasil kita bisa tau kemampuan siswa tersebut
bagaimana prosesnya selama ini.
mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran; Untuk
memberikan umpan balik bagi siswa dan guru; Sebagai pertimbangan bagi lembaga
dan pemerintah untuk mengambil kebijakan tentang pendidikan; Untuk evaluasi diri
guru dan sekolah dalam mengelola pembelajaran.

4. Menulis merupakan fokus pembelajaran bahasa Indonesia yang penting dikuasai


siswa. Tujuannya adalah agar siswa dapat mengungkapkan gagasan pendapat,
pengalaman dan perasaan yang baik. Sedangkan membaca merupakan fokus
pembelajaran bahasa Indonesia yang juga penting dikuasai siswa.
Hal yang membedakan antara pembelajaran bahasa dengan fokus menulis dan
pembelajaran bahasa dengan fokus membaca adalah aktivitas yang dilakukan siswa
dalam kegiatan belajar.

Dalam pembelajaran bahasa dengan fokus menulis, siswa melakukan kegiatan


menulis yaitu :
1. Mengenal huruf.
2. Menuliskan bentuk-bentuk huruf.
3. Merangkai huruf menjadi kata dan kalimat.
4. Menulis indah (menulis huruf sambung) yang dapat melatih fokus dan konsentrasi
siswa.
Sementara dalam pembelajaran bahasa dengan fokus membaca, siswa melakukan
kegiatan membaca yaitu ;
1. Mengenal bunyi huruf.
2. Menyebut huruf dengan benar.
3. Mengenal bacaan dari rangkaian huruf yang membentuk kata dan kalimat.
4. Membaca kalimat dan cerita dengan baik dan benar.
5. Memahami setiap bacaan dan mampu menceritakannya kembali.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, terdapat 4 keterampilan berbahasa yaitu
mendengarkan atau menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Tujuan dan manfaat
dari pembelajaran tersebut tidak dicapai secara bersamaan, melainkan harus dilakukan
satu per satu sesuai dengan prioritas yang ingin dicapai.
Mengenai pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus menulis dan membaca,
masing-masing memiliki tujuan dan aktivitas atau kegiatan yang berbeda-beda.
Menulis merupakan fokus pembelajaran bahasa Indonesia yang penting dikuasai
siswa. Tujuannya adalah agar siswa dapat mengungkapkan gagasan pendapat,
pengalaman dan perasaan yang baik.
Sedangkan membaca merupakan fokus pembelajaran bahasa Indonesia yang juga
penting dikuasai siswa. Dalam pengajaran membaca, dilakukan cara-cara sebagai
berikut :
1. Pengajaran membaca permulaan.
2. Pengajaran membaca nyaring.
3. Pengajaran membaca dalam hati.
4. Pengajaran membaca pemahaman.
5. Pengajaran membaca bahasa.
6. Pengajaran membaca teknik.
Baik fokus menulis maupun membaca dalam pembelajaran bahasa Indonesia saling
terkait dan berhubungan satu sama lain. Siswa tidak akan bisa membaca tanpa
menulis, begitupun sebaliknya, siswa tidak akan bisa menulis tanpa membaca.

Anda mungkin juga menyukai