Anda di halaman 1dari 3

Nama : Evridha Bunga Pratiwi

NIM : 835144663
Makul : PDGK 4500/Tugas Akhir Program
Tugas Tutorial 1

1. Tiga penyebab anak-anak tidak dapat menhafal definisi hutan homogen dan hutan
heterogen.

 Karena lemahnya penguasaan anak terhadap Bahasa Indonesia.

 Siswa tidak dilibatkan secara aktif dalam penemuan informasi (dalam hal ini
definisi) sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami gagasan dan
informasi yang baru.

 Dalam proses pembelajaran, guru kurang memperhatikan aspek perkembangan


kognitif siswa.

2. Tiga upaya yang dapat dilakukan agar pembelajaran IPS lebih bermakna, berikut
alasannya:

 Memilih pendekatan atau model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik


materi yang diajarkan serta situasi dan kondisi saat ini. Materi tertentu memerlukan
pendekatan yang tertentu pula, karena pendekatan merupakan bagian integral dari
proses pencapaian tujuan. Untuk kasus diatas pendekatan yang paling cocok adalah
pendekatan lingkungan, karena situasi saat itu dan kondisi lingkungan sekolah
sangat kondusif untuk dijadikan sumber dan alat bantu belajar.

 Model pembelajaran yang diambil harus sesuai dengan karakteristik siswa SD.
Menurut Robert J. Havighurt, anak usia SD memiliki karakteristik senang bermain,
senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok dan senang melakukan atau
melaksanakan dan meragakan sesutu secara langsung. Karakteristik ini membawa
implikasi bahwa guru harus mampu merencanakan model pembelajaran yang
memungkinkan adanya : Unsur permainan, anak berpindah atau bergerak, anak
bekerja atau belajar dalam kelompok dan anak terlibat aktif dalam pembelajaran
dan penemuan informasi.

 Pembelajaran yang dilakukan harus sesuai dengan tahap perkembangan kognitif


siswa. Menurut Piaget, anak SD berada pada tahap perkembangan operasional
konkret. Pada anak usia ini, pembelajaran akan mudah dipahami jika dikemas
secara konkret (dapat dilihat dan diraba). Jika pembelajaran yang dilakukan mampu
menghubungkan persepsi awal siswa dengan informasi baru yang akan dipelajari.
Menurut David Ausubel pembelajaran akan bermakna jika peserta didik mampu
menghubungkan informasi atau materi pelajaran baru dengan konsep-konsep atau
hal lainnya yang telah ada dalam struktur kognitifnya.
Nama : Evridha Bunga Pratiwi
NIM : 835144663
Makul : PDGK 4500/Tugas Akhir Program
Tugas Tutorial 1

3. Pendekatan yang digunakan : Pendekatan lingkungan

Metode yang digunakan : Ceramah, observasi, tanya jawab dan diskusi

Rencana Kegiatan :

 Kegiatan Awal

a) Menyampaikan salam dan menanyakan keadaan siswa

b) Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

 Bagaimana cara anak-anak pergi ke sekolah?

 Sumber daya alam apa yang diperlukan oleh mobil agar bisa berjalan?

 Coba sebutkan jenis-jenis sumber daya alam yang kita bahas minggu lalu?

 Siapa yang pernah melihat hutan? Apa saja yang ada di hutan?

c) menyampaikan tujuan (kompetensi khusus) dan alternatif pembelajaran yang akan


ditempuh

 Kegiatan Inti

a) Guru membagi siswa dalam kelompok kecil, dan kepada masing-masing kelompok
diberikan lembar kerja yang berisi pertanyaan diatas

b) Guru memberikan penjelasan sikap tentang tugas yang akan diselesaikan melalui
mekanisme kerja kelompok.

c) Selanjutnya guru membimbing siswa keluar kelas menuju lokasi yang telah
ditentukan. Sejalan dengan ini guru bisa mengajak siswa sambil menyanyikan lagu
misalnya "Naik-naik ke puncak gunung?" Karena setiap pertanyaan harus dijawab
melalui proses belajar aktif yang melibatkan siswa untuk berfikir kreatif, siswa
dibimbing untuk mengamati peristiwa yang terjadi,mencari keterangan menganilis
data, mensintesis dan membuat kesimpulan. Mengajar adalah membina siswa
bagaimana belajar, berfikir, dan bagaimana mencari informasi sehingga
pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dapat
menciptakan suasana belajar secara aktif dan kreatif serta mengembangkan
kemampuan berfikir. Jadi posisi guru berada diantara siswa dengan sumber belajar
dan berperan sebagai motivator dan fasilitator untuk ini:

d) Bawalah siswa ke lokasi yang memungkinkan mereka dapat mengamati kedua jenis
hutan tersebut (dalam hal ini tidak perlu mengajak mereka ke dalam hutan)

e) Masing-masing kelompok dibimbing untuk mengamati dan mencari jawaban dari


pertanyaan yang diajukan guru dalam LKS:

 Siswa diajak untuk memperhatikan kedua jenis hutan tersebut

 Beberapa siswa diminta untuk menyebutkan apa yang dilihatnya


Nama : Evridha Bunga Pratiwi
NIM : 835144663
Makul : PDGK 4500/Tugas Akhir Program
Tugas Tutorial 1

 Guru memperkenalkan istilah homogen dan heterogen, bahwa hutan pinus


merupakan hutan homogen dan hutan belantara merupakan hutan heterogen.

 Dalam kelompoknya siswa diminta menyimpulkan apa yang disebut hutan


homogen dan hutan heterogen.

f) Siswa kembali ke dalam kelas, dan masing-masing kelompok diberi kesempatan


untuk melaporkan hasil pengamatan (merupakan salah satu cara untuk memupuk
kemampuan berbahasa siswa). Siswa dari kelompok lain diberi kesempatan untuk
menyanggah atau bertanya (untuk mengembangkan kemampuan berbahasa siswa)

g) Guru memajang gambar hutan lebat, hutan yang mulai gundul, dan gambar orang
yang sedang menebang kayu di hutan.

h) Siswa diminta mengawasi gambar dan menceritakan apa yang dilihat pada gambar.

i) Berdasarkan pada jawaban siswa, guru menjelaskan manfaat hutan bagi kehidupan.
Siswa dilibatkan penuh melalui tanya jawab, sehingga guru hanya memantapkan
jawaban siswa.

 Kegiatan akhir

a) Melalui tanya jawab, guru mengajak siswa merangkum jenis dan manfaat hutan bagi
kehidupan.

b) Guru memberikan latihan tertulis, dengan menuliskan pertanyaan di papan tulis.


Siswa menjawab di buku latihan.

c) Siswa memeriksa latihan secara silang, setelah secara bersama-sama menentukan


jawaban yang benar.

d) Melakukan umpan balik dan tindak lanjut.

Anda mungkin juga menyukai