Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah penentuan besarnya persediaan merupakan masalah yang penting
bagi perusahaan, karena persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap
keuntungan perusahaan. Kesalahan dalam menentukan besarnya investasi (modal
yang ditanam) dalam persediaan akan menekan keuntungan perusahaan. Adanya
persediaan bahan baku yang terlalu besar dibandingkan kebutuhan perusahaan
akan menambah beban bunga, biaya pemeliharaan dan penyimpanan dalam
gudang. Production Planning and Inventory Control atau disingkat PPIC adalah
salah satu sektor industri yang paling penting. PPIC merupakan departemen yang
menangani kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan produksi dan
pengendalian persediaan. Kebijakan perusahaan juga berperan dalam perencanaan
produksi dan pengendalian persediaan. Aktivitas produksi yang baik selalu
didasarkan pada ramalan berdasarkan permintaan masa lalu. Prakiraan digunakan
untuk mengembangkan rencana produksi baru dan membuatnya lebih mudah
untuk memprediksi permintaan di masa depan
Proses produksi adalah hal penting dalam Kegiatan produksi sebuah
perusahaan. Dikarenakan proses produksi yaitu suatu cara untuk menambah atau
menghasilkan keungan. Menurut Fahmi Irhami proses produksi adalah apa yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan berupa barang (komoditas) dan jasa selama
periode waktu tertentu dan diperhitungkan sebagai nilai tambah perusahaan. Maka
dari itu penelitian ini dilakukan guna mengetahui dan memahami proses produksi
dan persediaan komponen produk.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam konteks salah satu proses perencanaan perakitan mainan Tamiya yang
telah dijelaskan, pertanyaan yang dapat diajukan adalah, bagaimana seorang
praktisi mengembangkan rencana persediaan part part pada sebuah produk Tamiya?
Bagaimana proses pengadaan material oleh praktisi pada produk Tamiya? Material
apa saja yang digunakan praktisi untuk selama perakitan Tamiya?
1.3 Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah :

a. Memahami konsep Material Requirement Planning atau MRP


b. Memahami dan Menyusun struktur dari suatu produk berupa Material
Requirement Planning atau MRP
c. Mampu memenuhi komponen perakitan suatu produk dan menyusunnya ke
dalam bentuk Material Requirement Planning atau MRP

1.4 Manfaat Praktikum


Manfaat dari praktikum ini adalah :
a. Praktikan dapat memahami konsep dan menyusun kedalam bentuk
Material Requirement Planning atau MRP
b. Praktikan dapat memahami komponen yang digunakan dalam proses
perakitan Tamiya.
c. Dapat memahami konsep urutan aliran komponen perakitan suatu produk.

1.5 Batasan Praktikum


Batasan dalam praktikum ini adalah:
a. Jumlah Tamiya untuk pengolahan data sedikit menghambat kerja
kelompok.
b. Informasi yang di berikan kurang efektif.
c. Laporan ini terbatas karna menggunakan format TA.
BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Production Planning and Inventory Control atau disingkat PPIC adalah salah
satu sektor industri yang paling penting. PPIC merupakan departemen yang
menangani kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan produksi dan
pengendalian persediaan. Kebijakan perusahaan juga berperan dalam perencanaan
produksi dan pengendalian persediaan. Aktivitas produksi yang baik selalu
didasarkan pada ramalan berdasarkan permintaan masa lalu. Prakiraan digunakan
untuk mengembangkan rencana produksi baru dan membuatnya lebih mudah untuk
memprediksi permintaan di masa depan.

Masalah dalam penelitian ini mengenai persediaan bahan baku dengan


menggunakan sistem made in order. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem
informasi yang diharapkan dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku dapat
dilakukan dengan tepat dan penentuan biaya persediaannya dapat ditetapkan
seoptimal mungkin yaitu melalui penerapan MRP. Variabel penelitian dalam hal ini
adalah perencanaan persediaan bahan baku. MRP diawali dengan melakukan
peramalan akan jumlah permintaan/ produksi untuk waktu yang akan datang.
Peramalan ini dilakukan dengan menggunakan metode Moving Average N = 1, dan
Single Exponential Smoothing  = 0.8. Lalu ditentukan nilai terkecil dari SEE,
MAD, dan MAPE dari masing-masing metode. Setelah terpilih salah satu metode
terbaik maka metode tersebut akan dijadikan landasan untuk meramalkan jumlah
kebutuhan permintaan selama satu tahun kedepan.

2.2 Dasar Teori


2.2.1 Perencanaan Proses
Perencanaan proses merupakan tahapan untuk menentukan bagaimana
suatu produk itu diproduksi. Tahapan tersebut mendefinisikan secara detail
proses produksi dan perakitan, termasuk waktu produksi dari setiap komponen
dan perakitannya, material serta peralatan yang dibutuhkan. Sehingga hasil
proses Perencanaan ini dapat langsung digunakan untuk produk.
Adapun prosedur Perencanaan proses meliputi beberapa tugas yaitu
membuat Precedence Diagram (PD), Bill of Material (BOM), Assembly Chart
(AC), dan Operational Process Chart (OPC) , Master Production Scedhule
(MPS), Material Requirement Planning (MRP), Purceshe Order.

2.2.1 Proses Produksi


Proses produksi adalah hal penting dalam Kegiatan produksi sebuah
perusahaan. Dikarenakan proses produksi yaitu suatu cara untuk menambah
atau menghasilkan keungan.

Menurut Fahmi Irhami proses produksi adalah apa yang dihasilkan oleh
suatu perusahaan berupa barang (komoditas) dan jasa selama periode waktu
tertentu dan diperhitungkan sebagai nilai tambah perusahaan.

2.2.2 Material Requirment Planning


Bahan baku merupakan faktor produksi yang sangat penting karena
bahan baku adalah penunjang berlangsungnya kegiatan produksi. Apabila
terjadi kekurangan persediaan bahan baku atau bahkan kehabisan (stock
out), maka proses produksi akan berhenti. Sebaliknya jika terjadi kelebihan
bahan baku yang berada dalam gudang maka akan mengakibatkan naiknya
biaya - biaya terkait dengan bahan baku tersebut. Maka dari itu pengadaan
persediaan bahan baku perlu diperhitungkan, dikendalikan, direncanakan
agar proses produksi tetap lancar dan stabil tanpa ada keterlambatan
pengiriman barang jadi atau adanya kenaikan biaya bahan baku.
MRP didasarkan pada permintaan dependen. Permintaan dependen
adalah permintaan yang disebabkan oleh permintaan terhadap item level
yang lebih tinggi. Misalnya permintaan akan mesin otomotif, roda
merupakan permintaan dependen yang tergantung pada permintaan
otomobil. MRP digunakan pada berbagai industri terutama yang
berkarakteristik job - shop, yakni industri yang memproduksi sejumlah
produk dengan menggunakan peralatan produksi yang relatif sama.MRP tidak
akan cocok bila diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk
dalam jumlah yang relatif sedikit.
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Objek dan Subjek Penelitian
Objek penelitian dalam praktikum terintegrasi 1 yaitu, Tamiya. Yang mana
Tamiya merupakan mobil mainan 4WD, adalah miniature mobil mainan yang
berbahan dasar plastik. Kemudian mahasiswa diberi tugas untuk membuat
perencaan proses perakitan Tamiya yang meliputi Pembuatan Master Production
Schedule (MPS), Master Requirtment Planning (MRP), yang mana mahasiswa pada
praktikum ini menjadi subjeknya.
3.3 Alur Penelitian

gambar 3 1 Flowchart Alur Penelitian


Penjelasan Flowchart
a. Mulai pelaksaan praktikum modul 2
b. Memahami isi modul 2 sebelum lanjut ke tahap berikutnya 21b
c. Menganalisis BOM yang sudah dibuat untuk menentukan part apa saja yang
akan dibeli.
d. Penyusunan MRP
e. Pembuatan purcashe order untuk pemesanan part yang dibutuhkan.
f. Menyerahkan purchase order kepada supplier.
g. Pengecekan ketersediaan barang di supplier
h. Part yang dibutuhkan terpenuhi.
i. Pembuatan laporan
j. Asistensi laporan kemudian jika ada kekurangan di perbaiki ulang.
k. Laporan selesai.

3.4 Teknik Pengumpulan data


Pada praktikum terintegrasi 1 perakitan Tamiya, Teknik pengambilan data
yang digunakan yaitu pengambilan data melalui observasi. Alasannya yaitu karna
selama melakukan praktikum, praktikan mengamati secara langsung proses
pengadaan part part Tamiya yang dibutuhkan. Yang mana setelah melakukan
Analisa praktikan akan membuat dokumen Penyediaan meliputi),Master
Production Schedule (MPS), Master Requirtment Planning (MRP).

3.5 Jadwal Kegiatan


Kegiatan Minggu ke 1 Minggu ke 2
Pemahaman Modul 2
Pengumpulan Data
Pengolahan data
Pembuatan Purchase Order
Menyusun MRP
Membuat Laporan
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil
A. Material Requirtment Planning
Tabel 4. 1 MRP Dinamo
01-
25 26 27 28 29 31
30 Okt No
Okt Okt Okt Okt Okt Okt
dinamo v
Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirement 1
s
Schedule
Receipts
1
Projected
On-Hand
Net
Requirement 1
s
Planned
Order 1
Receipts
Planned
Order 1
Release

Tabel 4. 2 MRP Body Dinamo


25 26 27 28 29 30 31 01-
body Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
dinamo Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements 2
Schedule
Receipts
2
Projected On-
Hand
Net
Requirements 2
Planned Order
Receipts
2
Planned Order
Release
2
Tabel 4. 3 MRP Ring Depan
25 27 28 29 30 31 01-
26 Okt
Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
Ring depan Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements 2
Schedule
Receipts
2
Projected On-
Hand
Net
Requirements
2
Planned Order
Receipts
2
Planned Order
Release 2
Tabel 4. 4 MRP Ring Belakang
25 27 28 29 30 31 01-
26 Okt
Ring Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
belakang Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements
2
Schedule
Receipts 2
Projected On-
Hand
Net
Requirements
2
Planned Order
Receipts 2
Planned Order
Release
2

Tabel 4. 5 MRP Cover / Pengunci


25 26 27 28 29 30 31 01-
Cover/pengunc Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
i Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements 1
Schedule Receipts 1
Projected On-
Hand
Net Requirements 1
Planned Order
Receipts 1
Planned Order
Release
1
Tabel 4. 6 MRP Switch Off/On
25 27 28 29 30 31 01-
26 Okt
Switch Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
on/off Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements 1
Schedule
Receipts
1
Projected On-
Hand
Net
Requirements
1
Planned Order
Receipts
1
Planned Order
Release 1
Tabel 4. 7 MRP Baterai Pengunci
25 27 28 29 30 31 01-
26 Okt
Pengunci Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
Baterai Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements
1
Schedule
Receipts
1
Projected On-
Hand
Net
Requirements
1
Planned Order
Receipts
1
Planned Order
Release
1
Tabel 4. 8 MRP Gardan
25 27 28 29 30 31 01-
26 Okt
Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
Gardan
Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements 1
Schedule
Receipts
1
Projected On-
Hand
Net
Requirements 1
Planned Order
Receipts
1
Planned Order
Release
1
Tabel 4. 9 MRP Baut
25 27 28 29 30 31 01-
26 Okt
Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
Baut Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements 5
Schedule
Receipts
5
Projected On-
Hand
Net
Requirements
5
Planned Order
Receipts
5
Planned Order
Release 5
Tabel 4. 10 MRP Gear Gardan
25 27 28 29 30 31 01-
26 Okt
Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
Gear gardan
Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements
2
Schedule
Receipts 2
Projected On-
Hand
Net
Requirements
2
Planned Order
Receipts 2
Planned Order
Release
2
Tabel 4. 11 MRP Gear Dinamo
25 26 27 28 29 30 31 01-
Gear Okt Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
dinamo/prime Period
r e
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements 1
Schedule
Receipts
1
Projected On-
Hand
Net
Requirements 1
Planned Order
Receipts
1
Planned Order
Release
1
Tabel 4. 12 MRP Gear Besar
25 27 28 29 30 31 01-
26 Okt
Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
Gear besar Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements 1
Schedule
Receipts
1
Projected On-
Hand
Net
Requirements
1
Planned Order
Receipts
1
Planned Order
Release 1
Tabel 4. 13 MRP Gear Kecil
25 27 28 29 30 31 01-
26 Okt
Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
gear kecil Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements
2
Schedule
Receipts
2
Projected On-
Hand
Net
Requirements
2
Planned Order
Receipts
2
Planned Order
Release
2
Tabel 4. 14 MRP Lem
25 27 28 29 30 31 01-
26 Okt
Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
Lem Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements 1
Schedule
Receipts
1
Projected On-
Hand
Net
Requirements 1
Planned Order
Receipts
1
Planned Order
Release
1
Tabel 4. 15 -
25 27 28 29 30 31 01-
26 Okt
Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
- Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements 3
Schedule
Receipts
3
Projected On-
Hand
Net
Requirements
3
Planned Order
Receipts
3
Planned Order
Release 3
Tabel 4. 16 Axle
25 27 28 29 30 31 01-
26 Okt
Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
Axle Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements 2
Schedule
Receipts
2
Projected On-
Hand
Net
Requirements 2
Planned Order
Receipts
2
Planned Order
Release
2
Tabel 4. 17 MRP Obeng
25 27 28 29 30 31 01-
26 Okt
Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
Obeng
Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements
1
Schedule
Receipts 1
Projected On-
Hand
Net
Requirements
1
Planned Order
Receipts 1
Planned Order
Release
1
Tabel 4. 18 MRP Eyelet
25 27 28 29 30 31 01-
26 Okt
Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
Eyelet Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements 4
Schedule
Receipts
4
Projected On-
Hand
Net
Requirements
4
Planned Order
Receipts
4
Planned Order
Release 4
Tabel 4. 19 MRP Roler
25 27 28 29 30 31 01-
26 Okt
Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
Roler
Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements
4
Schedule
Receipts
4
Projected On-
Hand
Net
Requirements
4
Planned Order
Receipts
4
Planned Order
Release 4
Tabel 4. 20 MRP Velg
25 27 28 29 30 31 01-
26 Okt
Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
Velg Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements
Schedule
Receipts
Projected On-
Hand
Net
Requirements
Planned Order
Receipts
Planned Order
Release
Tabel 4. 21 MRP Ban
25 27 28 29 30 31 01-
26 Okt
Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
Ban Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements
4
Schedule
Receipts
4
Projected On-
Hand
Net
Requirements
4
Planned Order
Receipts
4
Planned Order
Release 4
Tabel 4. 22 MRP Chasis Atas
25 27 28 29 30 31 01-
26 Okt
Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
Chasis Atas Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements
1
Schedule
Receipts
1
Projected On-
Hand
Net
Requirements
1
Planned Order
Receipts
1
Planned Order
Release
1
Tabel 4. 23 MRP Chasis Bawah
25 27 28 29 30 31 01-
26 Okt
Chasis Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
bawah Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements
1
Schedule
Receipts 1
Projected On-
Hand
Net
Requirements
1
Planned Order
Receipts 1
Planned Order
Release
1
Tabel 4. 24 MRP Stiker
25 27 28 29 30 31 01-
26 Okt
Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
Stiker Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements
Schedule
Receipts
Projected On-
Hand
Net
Requirements
Planned Order
Receipts
Planned Order
Release
Tabel 4. 25 MRP Baterai
25 27 28 29 30 31 01-
26 Okt
Okt Okt Okt Okt Okt Okt Nov
Baterai Periode
PD 1 2 3 4 5 6 7 8
Gross
Requirements
Schedule
Receipts
Projected On-
Hand
Net
Requirements
Planned Order
Receipts
Planned Order
Release
B. Purcashe Order
Tabel 4. 26 Purchase Order

PT. REAL NO FAKE FAKE

PURCHASE ORDER

Tanggal : 10/25/2022
Purchase order no:

INFORMASI VENDOR
Nama Vendor: Contact person
NICKY
Alamat Email

No. Telp
INFORMASI PELANGGAN
Nama pelanggan Contact person
Kelompok 1 Alif Destian
Alamat Email
Telkom Jaya Alifcynk@gmail.com
No. Telp
81327102919
No Keterangan Unit QTY Keterangan Total
1 Chasis atas pcs 1 ✓ 29
2 Chasis bawah pcs 1 ✓ 29
3 Bumper pcs 1
4 Plat pcs 3
5 Baut pcs 5 ✓ 26 out
6 Cover/pengunci pcs 1 ✓ 25 out
7 Switch on/off pcs 1 ✓ 25 out
8 Eyelet pcs 4
9 Pengunci Baterai pcs 1 ✓ 25 out
10 Gardan pcs 1 ✓ 26 out
11 Gear besar pcs 1 ✓ 26 out
12 Velg pcs 4
13 Ban pcs 4 ✓ 27 out
14 Chasis dinamo pcs 1
15 Dinamo pcs 1 ✓ 25 out
16 Baterai pcs 2
17 Gear sekunder pcs 1
18 Ring depan pcs 2 ✓ 25 out
19 Ring belakang pcs 2 ✓ 25 out
20 Gear gardan pcs 2 ✓ 26 out
Gear
21 dinamo/primer pcs 1
22 body dinamo pcs 2 ✓ 25 out
23 gear kecil pcs 2
24 Lem pcs 1 ✓ 26 out
25 conector bartai pcs 3 ✓ 26 out
26 Axle pcs 2 ✓ 26 out
27 Obeng pcs 1 ✓ 26 out
28 Roler pcs 4 ✓ 27 out
29 Stiker pcs 1 ✓
4.2 Pembahasan
A. Material Requirement Planning
Material Requirement Planning yang menjelaskan bagian mana yang
dibutuhkan, berapa banyak, dan kapan perusahaan akan menerimanya untuk
memasuki proses produksi. MRP lebih spesifik daripada MPS karena MRP
memiliki lead time. Lead time adalah waktu tunggu atau waktu tersedianya
suku cadang yang dipesan. Waktu tunggu ini bervariasi untuk setiap bagian.
Pada Modul 2, waktu tunggu untuk setiap bagian bervariasi dari 1 hingga 2
hari. Dengan asumsi menunggu 5 menit per hari, gunakan stopwatch. Karena
magang hanya membuat 1 produk sebelum magang dan tidak memiliki
persediaan maka persediaan yang ada adalah 0. Untuk mengurangi resiko
keterlambatan produksi akibat bahan pesanan tidak diterima dari supplier maka
perlu memperhatikan waktu pengiriman.

B. Purcashe Order
Purchase Order yaitu pesanan pembelian yang meliputi part apa saja yang
akan dipesan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan Pembuatan produk
yang akan dibuat. Kemudian Purchase Order diberikan kepada supplier untuk
mengetahui part apa saja yang dapat dipenuhi dan tidak dipenuhi oleh supplier
tersebut.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa menjadi paham apa itu
Material Requirement Planning (MRP),Purchase Order, dalam proses produksi
sebuah Tamiya. Dan dapat mengetahui bagaimana cara menyusun MRP juga
Purchase Order dengan baik dalam sebuah proses produksi.

5.2 Saran
a. Tamiya untuk pengambilan data dan perancangan dapat di perbanyak
jumlahnya agar dapat mempermudah praktikan untuk mengambil data, dan
waktunya lebih efisien
b. Proses asistensi yang kurang jelas dengan kelas lain
c. Asistensi tidak tepat waktu.
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan Wibisono1* , Sri Rahayuningsih2 , Heribertus Budi Santoso3 (2019).


Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian
Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri.
Modul 1 Perencanaan Proses. (2020). Praktikum Perancangan Sistem Terintegerasi
II, Institut Teknologi Bandung.
Putut Ade Irawan, Achmad Syaichu (2018). PENGENDALIAN PERSEDIAAN
BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT
PLANNING (MRP) PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO),Tbk.
Cahyono Budi Santoso (2018). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Produksi.
Ashabul Kahfi , Budi Sumartono , Basuki Arianto (2020). ANALISIS
PERENCANAAN BAHAN BAKU PERAKITAN LEMARI DENGAN
METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PADA
BENGKEL FURNITURE.

Anda mungkin juga menyukai