Pertemuan 2: Jenis-Jenis Dan Bentuk Koperasi
Pertemuan 2: Jenis-Jenis Dan Bentuk Koperasi
1. Koperasi Pemakaian
2. Koperasi Penghasil atau Koperasi Produksi
3. Koperasi Simpan Pinjam
Pokok – Pokok Perkoperasian
Ketentuan Penjenisan Koperasi sesuai UU NO.12/67
tentang pokok-pokok perkoperasian (pasal 7)
1. Penjenisan koperasi didasarkan pada kebutuhan
dari dan untuk efisiensi suatu golongan
masyarakat yang homogen karena kesamaan
kativitas/kepentingan ekonominya guna
mencapai tujuan bersama anggota-anggotanya
2. Untuk maksud efisiensi dan ketertiban, guna
kepentingan dan perkembangan koperasi
indonesia, di tiap daerah kerja hanya terdapat
satu koperasi yang sejenis dan setingkat
Bentuk Koperasi yang disesuaikan dengan Wilayah
Administrasi Pemerintahan
(sesuai PP 60 tahun 1959)
C. Berdasarkan tingkatannya
1. Koperasi primer:
Merupakan koperasi yang beranggotakan orang-orang.
Anggota koperasi primer paling sedikit 20 orang.
2. Koperasi sekunder:
merupakan koperasi yang beranggotakan beberapa
koperasi.Meliputi :
a. Pusat koperasi, yg anggotanya paling sedikit lima
buah koperasi primer & berada di satu kabupaten /
kota.
b. Gabungan koperasi, merupakan koperasi yang
anggotanya paling sedikit tiga buah pusat koperasi.
Wilayahnya meliputi satu provinsi atau lebih
c. Induk koperasi, merupakan koperasi yg anggotanya
paling sedikit tiga buah gabungan koperasi.
Tata cara dan syarat pendirian koperasi (1)
Tata cara pendirian koperasi diatur dalam Pasal 12 Permen
Koperasi dan UKM No. 9/2018 tentang Penyelenggaraan
dan Pembinaan Perkoperasian.
Pendirian koperasi dilakukan dengan mengadakan rapat
pendirian yang dihadiri para pendiri dan dihadiri oleh
pejabat (Kementerian Koperasi dan UKM dan/atau Dinas
Provinsi, Dinas Kabupaten/Kota sesuai wilayah
keanggotaannya) untuk melakukan penyuluhan terkait
koperasi.
Untuk koperasi primer dihadiri oleh 20 orang bagi pendirian
koperasi primer dan untuk koperasi sekunder dihadiri
paling sedikit tiga koperasi yang diwakili oleh pengurus
atau anggotanya.
Tata cara dan syarat pendirian koperasi (2)
1. Rapat pendirian tersebut, membahas materi rancangan
anggaran dasar. Adapun isi dari anggaran dasar dalam
akta pendirian koperasi, yaitu:
Daftar nama pendiri;
Nama dan tempat kedudukan;
Maksud dan tujuan serta bidang usaha;
Ketentuan mengenai keanggotaan;
Ketentuan mengenai Rapat Anggota;
Ketentuan mengenai pengelolaan;
Ketentuan mengenai permodalan;
Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya;
Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha;
Ketentuan mengenai sanksi.