5. Penelitisn ini memberikan dua manfaat, yaitu berupa manfaat teoritis dan praktis. Manfaat
teoritis memberikan sumbangan yang positif bagi pengembangan dan kemajuan ilmu
pengetahuan khususnya berkaitan dengan penyediaan teori dan referensi mengenai
pengajaran pengayaan. Manfaat praktisnya, antara lain
(1) Bagi peneliti hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti
untuk mengetahui pelaksanaan pengajaran pengayaan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia,
(2) Bagi Guru Bahasa Indonesia, Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan refleksi
dalam pengajaraan pengayaan sekaligus pedoman dalam melaksanakan program pengayaan
program studi bahasa Indonesia
(3) Bagi Sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu komponen pembelajaran di
tingkat Sekolah Menengah Kejuruan dan dapat dijadikam tambahan pustaka yang akan
memberikan petunjuk praktis bagi sekolah tentang pelaksanaan pengajaran pengayaan,
(4) Bagi Siswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman dalam rangka mengikuti
pengajaran pengayaan untuk mengingkatkan prestasi atau hasil belajar siswa,
(5) Bagi Praktisi Pendidikan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu cara
dalam menuntaskan hasil belajar siswa,
(6) Peneliti Lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam
melakukan penelitian tentang pengajaran pengayaan.
2. Evaluasi dan Refleksi atas pemaparan materi pada jurnal (bahan ajar)
Evaluasi dan refleksi bahan ajar yang disajikan terkait mengenai Dalam Kurikulum 2013, guru
mata pelajaran memegang peran penting dalam membantu dan mengupayakan tercapainya
ketuntasan belajar dan tujuan pendidikan.
Pengelolaan kelas perlu dilakukan oleh guru untuk mengatur pembelajaran yang akan diserap
siswa. Guru merupakan sosok yang sangat penting dalam menentukan masa depan siswa.
Guru mata pelajarandiharapkan tidak hanya asal mengajar saja tetapi juga harus memahami
bagaimana perbedaan dari masing-masing siswa dikelasnya. Intensitas bertemu dan
bertatap muka yang sering, tentunya semakin mempermudah guru mata pelajaran untuk
memahami perbedaan dari masing-masing siswa.
3. Kelebihan dan kekurangan terkait dengan penjelasan materi pada jurnal (bahan ajar)
Kelebihan : menunjukkan bahwa pemahaman guru terhadap pelaksanaan pengajaran
pengayaan berada pada kategori memahami yang tercermin dari jawaban yang diberikan
oleh guru dari hasil wawancara. pelaksanaan pengajaran pengayaan dalam pembelajaran
bahasa Indonesia di kelas XI TKJ2 SMK Negeri 3 Singaraja berjalan dengan baik.
masalah-masalah yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan pengajaran pengayaan
dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu, perbedaan motivasi dan minat siswa, pengaturan
waktu pembelajaran, dan ketersediaan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pengajaran
pengayaan. Jadi, penelitian terkait pengajaran pengayaan berjalan dengan baik walaupun
terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh guru.
Kekurangan:contoh soal instrument untuk sampel tidak diperlihatkan.
4. Kaitan isi jurnal (bahan ajar) dengan nilai moderasi beragama
Upaya pemerintah dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia salah
satunya tercermin pada perubahan kurikulum yang dibentuk, mulai dari kurikulum 1947 sampai
kurikulum 2013. Upaya tersebut dibentuk demi mewujudkan sistem pendidikan nasional yang
selalu relevan sesuai dengan tuntunan perkembangan zaman. Kurikulum 2013 merupakan
pembaharuan dari kurikulum sebelumnya yaitu, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Perubahan kurikulum dibentuk tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan standar nasional
pendidikan, akan tetapi membentuk cara berpikir manusia yang beriman, mandiri, kreatif, dan
menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 68 Tahun 2013 yang menyatakan bahwa Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Penerapan moderasi beragama dalam Pendidikan yaitu untuk membangun rasa saling pengertian
sejak dini antara peserta didik yang mempunyai keyakinan keagamaan yang berbeda,kurikulum
atau buku-buku yang diterapkan di sekolah sebaiknya kurikulum yang memuat nilai-nilai pluralisme
dan toleransi keberagamaan. mutlak diperlukan dan diajarkan kepada peserta didik agar menjadi
manusia yang mendamaikan, penuh kasih sayang dan toleran dimasa yang akan datang. Moderasi
begarama di lembaga pendidikan sangat penting karena guru memilik peran penting untuk
memberikan pemahaman dan pengertian yang luas tentang islam yang rohmatan lil alamin yang
dapat menghargai perbedaan.