Anda di halaman 1dari 4

Disadur oleh :

Wachyu Mulyadi, S.Pd


Pusdiklatcab Parahyangan Kab. Bandung
POSTUR PEMBINA PRAMUKA
Postur Pembina Pramuka adalah figur atau cerminan yang ditampilkan oleh seorang
yang membina kegiatan pramuka. Postur pembina pramuka bukan berarti bentuk
fisik dari pembina pramuka itu sendiri, melainkan cerminan dari penampilan, sikap,
etika yang baik yang harus ditunjukkan kepada peserta didik (Siaga, Penggalang,
Penegak, dan Pandega).

A. PEMBINA GUGUS DEPAN


Anggota pramuka dewasa yang membina di satuan gugus depan dan
merupakan unsur terdepan dalam menyelenggarakan Pendidikan
kepramukaan, dan terlibat secara langsung dalam proses Pendidikan
kepramukaan.

B. SISTEM AMONG

Pembina gugus depan harus memiliki kemampuan dalam menyelenggarakan


Pendidikan kepramukaan dengan penerapan metode sistem among.
Pembina pramuka memberikan dukungan dan pembinaan pada peserta didik
dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan serta “Sistem Among”.
Sistem Among adalah proses pendidikan yang dilaksanakan dalam bentuk
hubungan khas antara peserta didik dengan pendidiknya. Sistem Among
dalam Pramuka, menciptakan hubungan pendidik (pembina pramuka) yang
memberikan kebebasan kepada peserta didik (anggota Gerakan Pramuka)
untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa dan menghindari
paksaan, guna mengembangkan kemandirian, percaya diri, dan kreatifitas
sesuai aspirasi peserta didik.
Sistem Among merupakan proses pandidikan kepramukaan yang membentuk
peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan
timbal balik antar manusia. Sistem Among dilaksanakan dengan menerapkan
prinsip kepemimpinan yang harus dipraktikkan oleh Pembina Pramuka.
Prinsip-prinsip kepemimpinan itu terdiri atas:

- Ing Ngarsa Sung Tuladha (di depan menjadi teladan)


- Ing Madya Mangun Karsa (di tengan peserta didik harus bisa
membangun kemauan atau motivasi)
- Tut Wuri Handayani (di belakang bisa memberi dorongan, kekuatan,
pengaruh, yang baik ke arah kemandirian untuk peserta didik.)

C. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK


Pembina harus bisa memahami karakteristik peserta didik, karena
karakteristik peserta didik siaga, penggalang, maupun penegak pasti
berbeda.
1) Siaga
Karakteristik pramuka siaga di antaranya adalah sangat senang bermain,
senang meniru, senang bernyanyi, suka dipuji, masih manja, senang
bercerita, dan mengadukan apa yang diketahui dan dialaminya.

2) Penggalang
Karakteristik pramuka penggalang di antaranya adalah senang bergerak,
senang mengembara, usil, lincah, senang mencoba-coba, suka denga
sifat kepahlawanan, mulai suka lawan jenis, perubahan/perkembangan
fisik/suara penggalang putra, mulai parau, dan sebagian sifat siaga masih
terbawa.

3) Penegak
Karakteristik pramuka penegak di antaranya adalah sudah mulai mencari
identitas/jati diri, bersosialisasi, mudah terpengaruh/terprovokasi/stabilitas
emosional belum mantap, gemar pada kenyataan, kemauan kuat sulit
dicegah bila tidak melewati kesadaran rasionalnya, berkeinginan masalah
cepat selesai, kadang melalui kekuatan fisik.

D. TUGAS PEMBINA PRAMUKA


1. Memberikan pembinaan pada peserta didik (berkepribadian dan berbudi
pekerti luhur).
2. Menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan – Metode Kepramukaan, Kiasan
Dasar dan Sistem Among dalam pembinaan.
3. Memberi pengayaan dengan mengikuti perkembangan sehingga up to
date, bermanfaat bagi peserta didik dan masyarakat lingkungannya, serta
taat pada Kode Kehormatan Pramuka.
4. Menghidupkan, membesarkan gugus depan dengan selalu memelihara
kerjasama dengan orangtua peserta didik dan masyarakat.

E. PERAN PEMBINA PRAMUKA

1) Sebagai orang tua yang dapat memberi nasehat, arahan, dan bimbingan
2) Sebagai guru yang mengajarkan berbagai keterampilan dan
pengetahuan.
3) Sebagai kakak yang dapat melindungi, mendampingi, membimbing adik-
adik peserta didik.
4) Sebagai mitra dan teman yang dapat dipercaya bersama-sama
menyelenggarakan kegiatan yang menarik, menyenangkan, serta
mengandung unsur pendidikan.
5) Sebagai konsultan, tempat bertanya, dan berdiskusi tentang berbagai
hal.
6) Sebagai motivator, innovator, dan inspirator untuk meningkatkan kualitas
diri peserta didik, serta bersemangat untuk maju.
7) Sebagai fasilitator yang memfasilitasi kebutuhan dalam kegiatan peserta
didik.
F. TANGGUNG JAWAB PEMBINA PRAMUKA

a. Terselenggaranya pendidikan kepramukaan yang teratur dan terarah


sesuai dengan visi dan misi Gerakan Pramuka.
b. Terjaganya pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan pada semua kegiatan pramuka.
c. Pembinaan pengembangan mental, moral, spiritual, fisik, intelektual,
emosional, dan sosial peserta didik.
d. Terwujudnya peserta didik yang berkepribadian, berbudi pekerti luhur,
berguna bagi bangsa dan negaranya.
e. Dalam melaksanakan tugasnya Pembina Pramuka bertanggungjawab
kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, Pembina Gugus depan dan
diri pribadinya sendiri.

G. POSTUR PEMBINA PRAMUKA yang ideal adalah sebagi berikut:

1. Selalu siap melaksanakan tugas.


2. Menghayati dan menguasai materi yang disajikan.
3. Kaya dengan ketrampilan kepramukaan.
4. Memiliki multi metoda dan dapat menggunakannya dengan baik.
5. Penjelasannya mudah dipahami dan sistematis
6. Saling membantu dan bertukar pikiran dengan sesame Pembina
7. Menyajikan pelajaran menarik dan menyenangkan.
8. Mampu menciptakan suasana segar, serta mempraktikan apa yang
dibicarakan.
9. Menunjukan kecerdasan emosional tinggi ( SESOSIF, yaitu Spiritual,
Emosional, Sosial, Intelektual, dan fisik)
10. Ikhlas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana (Ikhlas Berbakti, Berbudi
Luhur, Bijaksana Berwibawa dalam bertindak membina anak-anak
Bangsa)
11. Happy (selalu riang gembira), Healthy (Sehat), Helpful (suka menolong),
dan Handycraft (suka berkarya).

Referensi :

https://pramukasolo.id/postur-pembina-pramuka-siaga-penggalang-
penegak/

Anda mungkin juga menyukai