Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fajar Novianto

NIM : 19080574085
Kelas : Manajemen 2019C

Perdagangan dan Investasi Internasional

A. Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional adalah perdagangan antarpenduduk dari dua Negara. Penduduk
tersebut dapat berupa individu, perusahaan, organisasi nirlaba, atau bentuk-bentuk asosiasi lainnya.
Perdagangan dunia telah tumbuh secara drastis lebih dari setengah abad sejak berakhirnya Perang
Dunia II. Perdagangan internasional tersebut mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung yang
penting pada ekonomi nasional. Di satu sisi, ekspor memicu aktivitas ekonomi yang lebih tinggi dalam
ekonomi domestic. Contohnya adalah eksportir seperti Caterpillar. Ekspornya bernilai $22,8 milliar
menghasilkan pesanan untuk pemasok AS mereka, upah untuk pekerja AS mereka, dan pembayaran
dividen untuk pemegang saham AS mereka, yang semuanya kemudian menciptakan penghasilan untuk
orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung, yang pada gilirannya menambah
daftar gaji mereka sendiri. Di sisi lain, impor dapat menekan pemasok domestic untuk memangkas harga
mereka dan meningkatkan daya saing mereka. Kegagalan untuk merespons kompetisi asing dapat
menyebabkan tutupnya pabrik dan pekerja yang menganggur.

B. Teori Perdagangan Klasik Berbasis Negara


a. Merkantilisme
Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu Negara
hanya ditentukan oleh banyaknya asset atau modal yang disimpan oleh Negara yang
bersangkutan, dan bahwa besarnya volum perdagangan global teramat sangat penting.
Merkantilisme pada prinsipnya merupakan suatu paham yang menganggap bahwa penimbunan
uang, atau logam mulia yang akan ditempa menjadi uang emas ataupun perak harus dijadikan
tujuan utama kebijakan nasional.

b. Keunggulan absolut
Teori keunggulan absolut menyatakan bahwa Negara harus mengekspor barang dan jasa yang
mana merka lebih produktif dibandingkan Negara lain dan mengimpor barang dan jasa yang
mana Negara lain lebih produktif dibandingkan mereka. Contoh dari teori ini misalnya Niacara
memiliki tambang tetapi tidak memiliki mesin untuk menambang, sementara Jepang memiliki
teknologi mesin penambangan tetapi tidak memiliki tambang sehingga Niacara dan Jepang
saling bekerja sama dimana Niacara mendapatkan mesin penambangan dari Jepang dan Jepang
mendapatkan pasokan hasil tambang dari Niacara.

c. Keunggulan Komparatif
Teori keunggulan komparatif menyatakan bahwa sebuah Negara harus memproduksi dan
mengekspor barang dan jasa yang mana mereka secara relative lebih produktif dibandingkan
Negara lain dan mengimpor barang dan jasa yang mana Negara lain secara relative lebih
produktif dibandingkan mereka. Meskipun teori ini terdengar sama dengan teori keunggulan
absolut terdapat perbedaan sebagai berikut, keunggulan absolut melihat pada perbedaan
produktifitas absolut; keunggulan komparatif melihat pada perbedaan produktivitas relative.
Perbedaan ini terjadi karena keunggulan absolut memasukan konsep kerugian kesempatan
dalam menentukan barang mana yang harus diproduksi sebuah Negara. Biaya kesempatan
(opportunity cost) dari suatu barang adalah nilai apa pun yang sudah diberikan untuk
mendapatkan barang tersebut.

C. Teori Perdagangan Modern Berbasis Perusahaan


1. Teori Siklus Hidup
Teori siklus hidup ini menelusuri peran dari inovasi, ekspansi pasar, keunggulan komparatif, dan
respon strategis dari rival global dalam produksi, perdagangan, dan keputusan investasi
internasional. Menurut teori Vernon, siklus hidup produk internasional terdiri dari tiga tahapan :
produk baru, pendewasaan produk, dan produk terstandarisasi.

2. Teori Kesamaan Negara


Teori berbasis Negara menjelaskan tentang perdagangan inter-industri antarnegara.
Perdagangan inter-industri adalah pertukaran barang yang diproduksi oleh satu industry di
Negara A untuk barang yang diproduksi oleh industry lain di Negara B, seperti pertukaran anggur
Prancis dengan radio jam Jepang. Meskipun demikian, banyak perdagangan internasional terdiri
dari perdagangan intra-industri, yaitu perdagangan antara dua Negara terhadap produk yang
diproduksi oleh industry yang sama. Sebagai contoh, Jepang mengekspor Toyota ke Jerman, dan
Jerman mengekspor BMW ke Jepang.

3. Teori Perdagangan Baru


Teori ini menggabungkan skala ekonomi pada perdagangan barang terdeferensiasi. Skala
ekonomi terjadi jika biaya rata-rata untuk memproduksi sebuah barang menurun seiring output
barang tersebut meningkat. Teori perdagangan baru juga memprediksikan bahwa perdagangan
intra-industri akan menjadi hal yang lazim.

D. Teori Dasar Kewirausahaan


kewirausahaan adalah merupakan proses menciptakan sesuatu yang berbeda dengan
mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan menanggung resiko keuangan, kejiwaan,
sosial, dan menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya. Selain itu, pengertian
kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk
mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif
untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan
adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif
kedalam dunia nyata secara kreatif. Dari beberapa pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa
pengertian kewirausahaan adalah sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu
yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik,
resiko sosial, dan akan menerima reward berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.
C. Bentuk-bentuk Investasi Internasional
Investasi internasioal dibagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut :
 Investasi portofolio asing (foreign portfolio investments-FPI), mewakili kepemilikan
sekuritas pasif seperti saham, obligasi, atau asset finansial asing lainnya, yang tidak
satupun diantaranya memberikan manajemen aktif atau pengendalian atas penerbit
sekuritas oleh investor.
 Investasi asing langsung (foreign direct investments-FDI), adalah akuisisi terhadap asset
asing dengan tujuan untuk mengendalikannya. FDI dapat mengambil berbagai bentuk,
termasuk pembelian asset yanga ada di sebuah Negara asing.

E. Pentingnya Investasi Lansung


FDI kini memainkan peran penting dalam proses internasionalisasi bisnis. Perubahan yang
sangat besar telah terjadi baik dari segi ukuran, cakupan, dan metode FDI dalam dekade terakhir.
Perubahan-perubahan ini terjadi karena perkembangan teknologi, pengurangan pembatasan bagi
investasi asing dan akuisisi di banyak negara, serta deregulasi dan privatisasi di berbagai industri.
Berkembangnya sistem teknologi informasi serta komunikasi global yang makin murah memungkinkan
manajemen investasi asing dilakukan dengan jauh lebih mudah. Pemerintah sangat memberi perhatiaan
pada FDI karena aliran investasi masuk dan keluar dari negara mereka bisa mempunyai akibat yang
signifikan. Para ekonom menganggap FDI sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi karena
memberi kontribusi pada ukuran-ukuran ekonomi nasional seperti Produk Domestik Bruto
(PDB/GDP), Gross Fixed Capital Formation (GFCF, total investasi dalam ekonomi negara tuan rumah) dan
saldo pembayaran. Mereka juga berpendapat bahwa FDI mendorong pembangunan karena-bagi negara
tuan rumah atau perusahaan lokal yang menerima investasi itu-FDI menjadi sumber tumbuhnya
teknologi, proses, produk sistem organisasi, dan ketrampilan manajemen yang baru. Lebih lanjut, FDI
juga membuka pasar dan jalur pemasaran yang baru bagi perusahaan, fasilitas produksi yang lebih
murah dan akses pada teknologi, produk, ketrampilan, dan pendanaan yang baru.

F. Faktor-Faktor yang Memengaruhi FDI


1. Faktor Pasokan
Keputusan perusahaan untuk melakukan FDI dapat dipengaruhi oleh factor pasokan, yang
meliputi sebagai berikut :
 Biaya produksi, Perusahaan sering kali melakukan FDI untuk menurunkan biaya
produksi.
 Logistik, Jika biaya transportasinya signifikan, sebuah perusahaan mungkin akan memilih
untuk memproduksi di pasar asing daripada mengekspor dari pabrik domestic.
 Ketersediaan sumber daya alam, Perusahaan dapat menggunakan FDI untuk mengakses
sumber daya alam yang penting bagi operasi mereka di Negara asing.
 Akses terhadap teknologi kunci, Motif lainnya untuk melakukan FDI adalah untuk
mendapatkan akses terhadap teknologi di Negara asing.

2. Faktor Permintaan
Perusahaan juga dapat melakukan FDI untuk mengembangkan pasar untuk produk mereka,
yaitu sebagai berikut :
 Akses Pelanggan, banyak jenis bisnis internasional yang mengharuskan perusahaan
untuk mempunyai kehadiran fisik di dalam pasar.
 Keunggulan Pemasaran, FDI dapat menghasilkan beberapa jenis keunggulan pemasaran
seperti kehadiran fisik pabrik yang dapat mengangkat visibilitas produk perusahaan
asing di pasar tuan rumah.
 Eksploitasi Keunggulan Kompetitif, FDI dapat menjadi cara terbaik yang dilakukan
perusahaan untuk mengeksploitasi keunggulan kompetitif yang telah dimilikinya,
perusahaan pemilik merk dagang, nama merk, atau teknologi yang bernilai dapat
memilih untuk beroperasi di Negara asing daripada mengekpornya kepada mereka.
 Mobilitas Pelanggan, FDI sebuah perusahaan juga dapat didorong oleh FDI pelanggan
atau kliennya.

3. Faktor Politik
Faktor politik juga dapat masuk ke dalam keputusan perusahaan untuk ambil bagian dari FDI,
yaitu sebagai berikut :
 Penghindaran Rintangan Perdagangan, Perusahaan seringkali membangun fasilitas asing
untuk menghindari rintangan perdagangan.
 Insentif Pembangunan Ekonomi, kebanyakan pemerintah yang terpilih secara
demokratis –lokal, Negara bagian, dan nasional- sangat berkepentingan untuk
mempromosikan kesejahteraan ekonomi warga mereka, banyak pemerintah
menawarkan insentif kepada perusahaan untuk membujuk mereka menempatkan
fasilitas baru pada yurisdiksi pemerintah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai