Pratikum Ipa Modul 1 (859028028 - Ni Wayan Purnamawati)
Pratikum Ipa Modul 1 (859028028 - Ni Wayan Purnamawati)
NI WAYAN PURNAMAWATI
NIM: 859028028
UPBJJ DENPASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022.2
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
FOTO
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
Ni Wayan Purnamawati
LAPORAN PRAKTIKUM IPA DI SD
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
DAN
GERAK PADA TUMBUHAN
TUTOR :
NI MADE DEWI KURNIAWATI, S.Si, M.Pd
OLEH
NI WAYAN PURNAMAWATI
NIM : 859028028
A. Judul Pratikum
Ciri-ciri Makhluk Hidup
B. Tujuan Pratikum
- Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar tempat tinggal.
D. Landasan Teori
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan. Ciri-ciri
tersebut dibedakan menjadi benda tak hidup atau benda mati. Ciri-ciri makhluk hidup
adalah bernapas, memerlukan makan, bergerak terhadap rangsang, tumbuh dan
berkembang. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat
sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang dapat membedakannya dari benda tak
hidup.
Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri tertentu yang khas dan membedakannya
dengan makhluk tidak hidup. Secara umum makhluk hidup harus mempunyai 9 ciri-ciri
yaitu bernafas (respirasi), bergerak, makan, tumbuh dan berkembang, berkembangbiak
(reproduksi), melakukan metabolisme, peka terhadap rangsangan (iritabilitas),
mengeluarkan zat sisa (ekskresi), dan yang terakhir menyesuaikan diri terhadap lingkungan
(adaptasi).
E. Prosedur Percobaan
1) Siapkan alat-alat tulis dan table pengamatan yang diperlukan ( gunakan Tabel 1.1 di bagian
akhir modul ini)
2) Pergilah ke lingkungan disekitar tempat tinggal anda, seperti kebun, sawah, hutan, atau
lingkungan lainnya, sesuai tempat tinggal anda.
3) Temukan lebih kurang10 makhluk hidup ( 5 hewan dan 5 tumbuhan) yang anda kenal nama
jenisnya ( minimal nama daerahnya).
4) Catatlah 10 jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan.
5) Amatilah ciri-ciri dari setiap mahluk hidup yang telah anda catat tersebut dengan cermat.
6) Bubuhkan tanda cek (√) sesuai ciri-ciri yang anda amati, pada table 1.1, dalam Lembar
Kerja yang disediakan di bagian akhir modul.
F. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan ciri-ciri Makhluk Hidup
*) Keterangan :
1. Bergerak dan bereaksi terhapat rangsangan
2. Bernapas
3. Perlu makan
4. Tumbuh
5. berkembang
2) Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan!
Jawaban :
- Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan adalah : sama -sama bernapas,
memerlukan makan dan air, berkembang biak, tumbuh dan berkembang, serta
memberikan tanggapan terhadap rangsangan.
H. Pembahasan
Ciri-ciri makhluk hidup:
a. Bergerak dan bereaksi terhadap rangsang
Sesuatu yang ada di luar tubuh mahluk hidup merupakan rangsangan. Rangsangan
dapat berupa cahaya, panas, bunyi, dingin, bau, sentuhan, gelap, dan terang. Mahluk
hidup memiliki kemampuan menerima dan menanggapi rangsangan.
b. Bernapas
Mahluk hidup bernafas untuk bertahan hidup. Ketika bernafas, mahluk hidup
mengambil oksigen(zat asam ) dan mengeluarkan zat asam arang ( karbon dioksida )
serta uap air.
c. Perlu makan (Nutrisi)
Setiap mahluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat
mempertahankan hidup,menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap mahluk hidup
mempunyai cara berbeda – beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat
membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat
membuat makanan sendiri, tetapi tergantung padamakhluk hidup lainnya.
d. Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh: Suatu proses bertambah besarnya ukuran makhluk hidup atau volume dan
penambahan ukuran tidak kembali pada ukuran semula.
Berkembang: Proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan
lingkungan.
e. Berkembang biak
Berkembang biak adalah cara memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian
jenisnya.
I. Kesimpulan
Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sebagai
makhluk hidup. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat
sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakan dari benda tak hidup adalah
dalam hal berkembangbiak, menerima dan member tanggapan terhadap rangsang, dapat
tubuh kembang, perlu makan dan air, serta melakukan pernapasan.
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
2. Pencarian bahan untuk pratikum terkendala lahan tumbuhan yang sangat minim dan
musim hujan.
Mengkudu Kucing
Sirih Ayam
3
Kembang kertas Ikan
5
LAPORAN PRAKTIKUM 2
GERAK PADA TUMBUHAN
A. Judul Pratikum
Gerak pada Tumbuhan
B. Tujuan Pratikum
1. Mengamati Gerak Seismonasti
2. Mengamati Gerak Niktinasti
3. Mengamati Gerak geotropisme negatif pada tumbuhan
D. Landasan Teori
Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang
dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia.
Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya
dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun
pada bagian lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).
Macam – macam gerak pada tumbuhan akan dibagi berdasarkan arah gerak dan
sumber rangsangan sehingga gerak menjadi salah satu ciri dari organisme hidup.
Tumbuhan merupakan salah satu organisme yang memiliki ciri dapat bergerak. Hal ini
membuktikan bahwa tumbuhan adalah salah satu jenis mahluk hidup. Gerak pada
tumbuhan terjadi karena ada rangsangan yang merupakan bagian dari sistem organ pada
tumbuhan . Rangsangan yang menyebabkan tumbuhan bergerak diantaranya adalah
cahaya. Rangsangan berupa sentuhan juga dapat menyebabkan tumbuhan bergerak.
Gravitasi bumi serta perubahan suhu juga berpotensi menyebabkan tumbuhan melakukan
gerak. Berikut ini beberapa gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan
a. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.
Gerak ini hanya terjadi akibat adanya rangsangan dari sentuhan
b. Niktinasti
Niktinasti (rangsang berupa gelap), merupakan gerak tidur pada tumbuhan yang
disebabkan karena keadaan gelap. (Harnims. 2017. Macam-macam gerak pada
Tumbuhan dan contohnya. dosenbiologi.com/tumbuhan/macam-macam-gerak-pada-
tumbuhan (diakses tanggal 05 Oktober 2022))
c. Geotropisme
Geotropisme adalah salah satu jenis gerak tropisme yang terjadi karena disebabkan
adanya pengaruh dari rangsangan gravitasi. Jika terjadi rangsangan ini organ pada
umbuhan umumnya akan menunjukan gerak pertumbuhan secara Geotropisme. Gerak
tersebut terjadi secara positif maupun secara negatif. Geotropisme positif adalah gerak
yang terjadi dengan arah yang sama seperti gravitasi bumi. Salah satu contoh yang
sangat sering ditemui adalah akar tumbuhan, Pada gerak geotropisme negatif adalah
gerak yang terjadi dengan berlawanan arah pada gravitasi bumi. Contoh gerak
tumbuhan tersebut adalah batang tumbuhan. (Harnims. 2017. Macam-macam gerak
pada Tumbuhan dan contohnya. dosenbiologi.com/tumbuhan/macam-macam-gerak-
pada-tumbuhan (diakses tanggal 05 Oktober 2022)).
E. Prosedur Kerja
1. Seismonasti
• Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan, seperti pot tanaman putri malu,
lembar kerja, alat tulis dan penggaris
• Meletakkan pot tanaman putri malu yang telah disediakan di atas meja,
melakukan sentuhan halus, agak kasar dan kasar pada daun putri malu
menggunakan penggaris
• Mengamati reaksi daun putri malu yang disentuh dan mencatatnya pada tabel
pengamatan.
2. Niktinasti
• Menyediakan dua buah pot tanaman putri malu, memberikan tanda A pada pot
pertama dan tanda B pada pot kedua.
• Meletakkan pot A di tempat terang/terbuka.
• Menyimpan pot B di atas meja dan menutupnya dengan menggunakan kotak
karton atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
• Membiarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam (30 menit)
• Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, membuka dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya).
• Mengamati apa yang terjadi dengan daun putri malu pada pot B dan
membandingkan dengan daun putri malu pada pot A.
• Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
3. Geotropisme negatif
• Menanam tanaman kacang hijau pada pot A dan pot B, 1 minggu sebelum
kegiatan praktikum IPA.
• Meletakkan pot A secara vertical dan pot B secara horizontal.
• Mengamati pertumbuhan kacang hijau setiap hari.
• Mencatat pertumbuhan kacang hijau pada tabel pengamatan
•
F. Hasil Pengamatan
1. Seismonasti
2. Niktinasti
1
Disimpan di tempat terang Daun terbuka Daunnya tetap terbuka
Ditutup dengan penutup
2 Yang kedap cahaya Daun terbuka Semua daun tertutup
B 0,6 1,5 2,6 3,4 4,2 5,3 6,2 Batang tumbuh membelok
mengikuti cahaya matahari
(menjauhi inti bumi )
Jawaban :
1. Ketika ingin melakukan penelitian terhadap gerakan tumbuhan putri malu (Mimosa
pudica) maka harus dilakukan jauh-jauh hari terlebih dahulu sebagai upaya untuk
mengetahui apakah tumbuhan tersebut dapat hidup kembali seperti halnya pada
habitat aslinya atau tidak. Yang kita inginkan tentulah keberhasilan dalam penelitian,
maka dari itu hal seperti ini atau mempersiapkan objek yang akan diteliti jauh-jauh
hari sebelumnya sangatlah penting.
2. Ada, karena daun yang tertutup oleh plastik anti cahaya mengakibatkan daun putri
malu mengucup
3. Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena arah
tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah
fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.
H. Pembahasan
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme negatif pada tumbuhan.
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Ada 3 jenis sentuhan yang
diberikan untuk daun putri malu, yaitu sentuhan halus, sentuhan sedang dan sentuhan
kasar. Ketika disentuh secara halus daun menutup sedikit saja pada bagian yang disentuh
secara perlahan. Daun cepat membuka kembali, hanya butuh waktu 1 menit. Saat
disentuh dengan sentuhan sedang, daun langsung menutup pada bagian yang disentuh
hingga bagian ujung. Daun akan kira –kira kembali terbuka setelah 3 menit . Sedangkan
jika disentuh dengan sentuhan kasar, daun hingga tangkai langsung menutup sempurna
sekaligus daun akan kembali terbuka kira kira 9 menit.
2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana
gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak
“tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam
persendian daun. Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan
putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu
yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Mula-mula kedua tumbuhan putri
malu yang ada di dalam pot terbuka karena terkena cahaya atau sinar matahari, namun
setelah 30 menit berlalu tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang ada pada pot
bagian B yang telah ditutup menggunakan kardus kedap cahaya membuat daun-daunnya
menutup. Setelah dikembalikan ke tempat yang terang daun secara perlahan kembali
terbuka.
3. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika
arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar
menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif,
misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A
mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang
diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah
vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang
menjauhi tanah.
I. Kesimpulan
Gerak pada tumbuhan merupakan suatu resapan terhadap rangsangan (stimulus)
yang merupakan suatu bukti bahwa adanya iritabilitas. Keras atau halusnya getaran sentuh
yang diberikan mempengaruhi kecepatan menutupnya daun putri malu pada percobaan
seismonasti.
Pada percobaan niktinasti gerak pada tumbuhan putri malu yang dipengaruhi oleh
rangsangan berupa tempat tanpa cahaya (anti cahaya). Pada percobaan geotropisme negatif
terjadi pada tumbuhan kacang merah yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi.
J. Daftar Pustaka
Harnims. (2017). Macam-macam gerak pada Tumbuhan dan contohnya.
dosenbiologi.com/tumbuhan/macam-macam-gerak-pada-tumbuhan (diakses tanggal 5
Oktober 2022)
Rumanta, Maman dkk. (2020). Praktikum IPA di SD. Tanggerang: Universitas Terbuka
F. Clayton, Ronald. (2022). Praktikum geotropisme negatif. Diakses 5 Oktober 2022 di
https://pdfcoffee.com/praktikum-geotropisme-negatif-4-pdf-free.html
b. Pencarian bahan untuk pratikum terkendala lahan tumbuhan yang sangat minim.
Keadaan tanaman putri malu ketika Pengamat menutup daun tanaman putri
sebelum ditutup kardus malu dengan kardus
Daun putri malu menutup setalah ditutup menggunakan kardus selama 30 menit
-TERIMAKASIH-
LAPORAN MANDIRI
PRAKTIKUM IPA DI SD
SIMBIOSIS
OLEH
NI WAYAN PURNAMAWATI
NIM : 859028028
A. TUJUAN PENGAMATAN
1. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
2. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.
3. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.
B. LANDASAN TEORI
Simbiosis dari bahasa Yunani artinya "hidup bersama", dimana semua jenis interaksi biologis jangka panjang dan
dekat antara dua organisme biologis yang berbeda, baik itu mutualisme, komensalisme, atau parasitisme. Organisme yang
terlibat tersebut, masing-masing disebut simbion, bisa berasal dari spesies yang sama atau berbeda. Pada tahun 1879,
Heinrich Anton de Bary mendefinisikannya sebagai "organisme berbeda yang hidup bersama". Istilah ini menjadi bahan
perdebatan selama lebih dari satu abad tentang apakah simbiosis harus secara khusus menunjukkan mutualisme, seperti
dalam liken; ahli biologi kini telah meninggalkan batasan itu.
Simbiosis dapat menjadi sesuatu yang obligat, yang berarti satu atau kedua simbion sepenuhnya bergantung satu sama
lain untuk bisa bertahan hidup, atau fakultatif (opsional) ketika mereka umumnya dapat hidup mandiri.
Simbiosis juga diklasifikasikan berdasarkan keterikatan fisik; Simbiosis yang organismenya memiliki persatuan
tubuh/organ disebut simbiosis konjungtif, dan simbiosis di mana mereka tidak bersatu disebut simbiosis disjungtif. Ketika
satu organisme hidup di organisme lain seperti mistletoe (tumbuhan parasit), disebut ektosimbiosis, ketika satu partner
hidup di dalam jaringan organisme lain, seperti Symbiodinium pada koral maka disebut endosimbiosis.
C. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme
D. PEMBAHASAN
a. Simbiosis Parasitisme
1. Kutu memperoleh keuntungan karena mendapatkan makan dengan menghisap darah dari kulit kepala
manusia. Sedangkan manusia dirugikan karena darahnya terhisap dan membuat manusia menjadi tidak
Nyaman dengan terasa sensasi gatal pada kulitnya.
2. Benalu sesungguhnya dapat melakukan proses fotosintesis secara mandiri. Namun ia mengambil air
dan unsur hara (mineral) yang berasal dari pohon mangga. Tumbuhan inang seperti pohon mangga
sangat dirugikan karena separuh dari hasil penyerapan akar pohon menjadi berkurang karena dipakai
untuk perkembangan benalu.
3. Lalat yang hinggap pada buah akan mendapatkan makanan serta berkembangbiak ketika hinggap di
buah. Hal ini tentu saja merugikan buah karena zat makanan dalam buah dimakan dan terkontaminasi
oleh bakteri pada tubuh lalat saat hinggap kemudian buah akan mengalami pembusukkan.
4. Demam berdarah adalah hasil salah satu simbiosis parasitisme yang terjadi antara manusia dengan
nyamuk. Nyamuk yang terlibat dalam kasus ini adalah jenis nyamuk Aides Aegypti yang akan
menyerang saluran darah pada manusia dan kadang akan menyebabkan terjangkitnya virus dalam
tubuh manusai akibat gigitan nyamuk tersebut.
5. Pola interaksi antara jamur panu dengan manusia. Jamur panu mendapatkan keuntungan karena ia
memperoleh tempat hidup sekaligus makanan dari penyerapan protein di kulit manusia. Manusia dalam
hal ini mendapat kerugian karena merasa gatal dan ketidaknyamanan pada kulitnya.
b. Simbiosis Komensalisme
1. Tanaman anggrek akan melekat atau merambat pada pohon kamboja dengan tujuan untuk mendapatkan air,
sinar matahari dan senyawa lainnya. Cara tanaman anggrek mendapatkan air adalah dengan menyerap air
dan juga mineral yang terdapat pada kulit pohon kamboja tersebut. Selain itu, juga sanggup menyerap dari
batang yang telah lapuk. Kejadian ini sebetulnya untung bagi pohon kamboja, akan tetapi tidak memberi
pengaruh apapun bagi pohon kamboja.
2. Tumbuhan sirih akan tumbuh dengan cara merambat dan menyesuaikan dengan tanaman yang ditempatinya
atau tanaman inangnya. Tujuan tumbuhan sirih selanjutnya adalah untuk mendapatkan sinar matahari yang
memadai agar bisa dilakukan proses fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini pastinya akan memberi tambahan
keuntungan bagi tanaman sirih, akan tetapi tidak memberi dampak apa pun bagi tanaman inangnya.
3. Ikan remora menempel pada ikan hiu untuk mengambil sisa makanan dari ikan hiu. Setelah ikan hiu makan,
biasanya sisa-sisa makanan akan berjatuhan. Disaat itu sisa-sisa makanan tersebut akan dimakan oleh ikan
remora yang menempel pada hiu. Selain tu ikan remora juga akan memakan parasite yang ada pada tubuh
hiu.
4. paku rusa memiliki karakter yang serupa dengan tanaman anggrek, yaitu akan melekat atau ditempelkan
pada suatu pohon dengan obyek untuk mendapatkan sinar matahari yang lebih baik dan beberapa bahan lain
untuk fotosintesis. Meskipun tanaman ini melekat di suatu pohon, akan tetapi tanaman ini tidak merugikan
tanaman yang ditempelinya sebab tidak menyita cadangan makanan dari tanaman yang ditempelinya.
5. Udang mendapatkan makanan dari mentimun laut dari sisa makanan yang di konsumsi oleh mentimun laut.
Dengan cara menempel pada mentimun laut, mentimun laut memakan makanannya dan udang memakan
sisa makanan yang berjatuhan.
c. Simbiosis Mutualisme
Makna kata “mutual” adalah saling. Sehingga simbiosis mutualisme adalah suatu interaksi antara 2
makhluk hidup yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Jadi ketika terjadi interaksi antara 2 makhluk
hidup yang berbeda, maka keduanya akan mendapatkan manfaat dari. Pada umumnya makhluk hidup yang
melakukan simbiosis mutualisme akan mengalami kerugian, apabila tidak melakukan simbiosis. Oleh karena
itu kehadiran makhluk hidup lain menjadi begitu penting bagi dirinya.
Contoh simbiosis mutualisme yang pertama adalah interaksi antara kupu-kupu dengan bunga. Kupu-
kupu pada umumnya menyukai memakan sari manis atau nektar pada bunga. Sedangkan bunga sebagai
organ reproduksi pada tumbuhan terbantu karena serangga cantik ini membantu menyebarkan serbuk sari.
Ketika kupu-kupu hinggap di bunga, kakinya akan menyentuh bagian putik dan benang sari pada bunga.
Sehingga mengakibatkan serbuk sari menempel pada putik dan terjadi proses penyerbukan pada bunga.
Selain kupu-kupu terdapat serangga lain seperti lebah yang bisa membantu proses penyerbukan pada
bunga agar lebih maksimal. Lebah biasanya hinggap pada bunga karena ingin memperoleh madu atau nektar
sebagai makanannya. Keberadaan lebah ini dapat membuat proses penyerbukan pada bunga bisa
berlangsung dengan mudah. Sehingga bunga diuntungkan dengan kehadiran lebah yang hinggap pada
dirinya.
Semut Rang Rang adalah serangga yang biasa kita jumpai pada tanaman-tanaman buah seperti
mangga, nangka, dan lain-lain. Mungkin bagi kita keberadaan semut ini sangat mengganggu karena
membuat kita kesulitan mengambil buah dari pohon. Namun keberadaan semut ini sangat menguntungkan
tumbuhan-tumbuhan tersebut. Hal ini dikarenakan semut Rangrang akan melindungi tumbuhan dari
serangan hama yang merusak tanaman. Semut Rang - Rang memperoleh keuntungan karena dapat membuat
sarang pada tumbuhan. Sehingga ketika terdapat hama yang menyerang tumbuhan tersebut, artinya hama
itu menyerang sarang semut Rang Rang. Serangga kecil ini pun tidak akan tinggal diam sehingga dia akan
menyerang balik hama yang menyerang tumbuhan.
Selain hewan hewan diatas, ada simbiosis antara ular sawah dan petani. Ular sawah memakan tikus.
Tikus adalah hewan yang sangat merugikan karena memakan padi petani di sawah. Menurunnya populasi
tikus disawah karena dimangsa oleh ular sawah sangat memberi keuntungan bagi para petani sehingga
petani dapat meningkatkan produksi panen padinya.
Simbiosis yang terakhir adalah hubungan antara kerbau dan burung jalak. Hubungan antara keduanya
sangatlah unik, mengingat tubuh kerbau yang besar ini sangat nyaman sekali dihinggapi oleh kawanan
burung jalak. Dalam interkasi kali ini, burung jalak akan mencari makanannya yang berupa kutu yang
banyak ditemukan pada tubuh kerbau yang besar tersebut. Disisi lain, kerbau yang jarang membersihkan
dirinya tersebut merasa beruntung dengan kehadiran burung jalak tersebut. Hal ini dikarenakan burung jalak
tersebut dapat mengurangi kutu yang terdapat pada tubuhnya dan tentunya membuat kerbau menjadi lebih
nyaman.
E. KESIMPULAN
b. Simbiosis komensalisme adalah dua spesies makhluk hidup dimana yang satu diuntungkan, sedangkan yang
lainnya tidak diuntungkan atau dirugikan. Simbiosis komensalisme ini juga dapat berpengaruh buruk bagi
tumbuhan yang ditumpanginya jika terjadi terus – menerus karena dapat menghambat pertumbuhan atau
berkurangnya produktivitas tumbuhan inangnya.
c. Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang hidup bersama dan saling
menguntungkan satu sama lain.
Jawaban :
1) Hubungan antara kutu dan manusia merupakan hubungan parasitisme, karena kutu diuntungkan
dengan cara menghisap darah manusia. Sedangkan manusia dirugikan karena darahnya berkurang
dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit).
2) Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian misalnya hubungan antara
nyamuk, sel kanker dan manusia. Nyamuk aides aygepty dapat menyebabkan penyakit demam
berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian, nyamuk
cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan pada manusia, begitu juga sel kanker, jika mencapai
stadium akhir dapat menyebabkan kematian
.
b. Simbiosis Komensalisme
1) Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian pada inangnya ?
Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawaban :
1) Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak lain. Misalnya
anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon mangga juga dapat menghambat
pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya produktivitas buah mangga karena intensitas
cahaya matahari yang diperoleh menjadi berkurang.
c. Simbiosis Mutualisme
1) Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis , coba anda sebutkan beberapa contoh
mutualisme yang ada di tubuh kita ! Jelaskan keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula
keuntungannya bagi tubuh kita!
Jawaban :
a. Escherichia Coli dan Manusia
Hasil simbiosis mutualisme ini adalah E coli yang terdapat dalam usus besar manusia mendapatkan
keuntungan berupa makanan sedangkan manusia mendapatkan keuntungan berupa proses
pembusukan makanan sehingga mudah dikeluarkan dari tubuh manusia, selain itu manusia
diuntungkan dengan adanya pembentukan vitamin K yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh manusia.
b. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa menghasilkan zat antibiotik
pada tubuh.
G. LAMPIRAN
a. Simbiosis Parasitisme
Ikan Hiu dan Ikan Remona Tumbuhan paku tanduk rusa dan
inangnya
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN
DAN
PERKEMBANGBIAKAN
MAKHLUK HIDUP
TUTOR:
NI MADE DEWI KURNIAWATI, S.Si, M.Pd
OLEH
NI WAYAN PURNAMAWATI
NIM : 859028028
B. TUJUAN PERCOBAAN
- Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah
D. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya pertambahan suatu
ukuran. Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi atau secara umum merupakan
suatu proses menuju keadaan yang lebih sempurna. Proses pertumbuhan pada tanaman ditandai
dengan terjadinya perkecambahan pada biji yang dapat dilihat dengan munculnya bakal akar atau
radikal dari dalam biji. Perkecambahan atau germinasi ditandai dengan keluarnya bakal akar atau
radikal dari kulit biji. Selama proses ini berlangsung terjadi mobilisasi cadangan makanan dari
jaringan penyimpanan atau keping biji ke bagian vegetatif yaitu sumbu pertumbuhan embrio atau
lembaga.
Pertumbuhan pada kacang merah terjadi melalui tiga tahap yaitu perkecambahan,
pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Perkecambahan sebuah biji menandakan permulaan
kehidupan yang ditandai dengan keluarnya bakal akar atau radikal dari kulit biji. Pertumbuhan primer
merupakan pertumbuhan yang bergantung pada letak meristem. Meristem berada pada ujung akar
dan pada pucuk tunas, menghasilkan sel bagi tumbuhan untuk tumbuh memanjang. Sedangkan
pertumbuhan sekunder, pertumbuhan ini akan menyebabkan membesarnya ukuran dan diameter
tumbuhan karena aktivitas cambium.
Pertumbuhan pada tanaman tidak terlepas oleh adanya faktor-faktor yang mempengaruhi baik
itu faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari tubuh
tumbuhan itu sendiri seperti faktor genetik dan hormon. Sedangkan faktor eksternal merupakan
faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan. Faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan meliputi, cahaya, ketersediaan nutrisi, air, kelembapan, suhu.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Kacang Merah
Tabel
Hasil Pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah
1.1. PERTANYAAN-PERTANYAAN
- Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh ?
Jawab: Akar kecambah kacang merah mulai tumbuh pada hari ke 1 terlihat muncul
akar dengan panjang 2 mm.
- Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawab: Akar kecambah kacang merah tidak ada mengalami pertumbuhan akar ke atas.
Berdasarkan hasil praktikum akar tumbuh kebawah dengan lebat dan bergerombol
pada dasar kapas atau tisu dalam botol plastik yang telah digunakan.
1.2. PEMBAHASAN
Berdasarkan dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa mulai hari pertama
sampai hari ke-6 terlihat sangat jelas adanya perubahan. Terhitung padahari kedua
akar mulai terlihat tumbuh dengan ukuran 5 mm dan batang mulai terlihat dengan
ukuran 1 cm, kemudian pada hari ketiga akar mulai memanjang dengan ukuran 2-3
cm dan batang masih berukuran 2-4 cm. Ukuran akar yang semakin panjang
dikarenakan pada ujung akar sel-selnya selalu membelah karena adanya aktifitas
meristem apikal. Selanjutnya, pada hari keempat terlihat akar terus memanjang
dengan ukuran 4 cm dan batang bertambah tinggi dengan ukuran 5-6 cm. Pada hari
kelima akar mengalami perubahan panjang dengan ukuran 5 cm dan batang
pengalami pertumbuhan dengan ukuran 7-8 cm dengan daun yang sudah mulai
membesar dan bentuknya pun agak bulat. Pada hari keenam batang bertambah tinggi
dengan ukuran 6 cm, batang bertambah tinggi dan terlihat tegak dengan ukuran 8-10
cm serta ukuran daun semakin membesar dan semakin hijau. Hal ini disebabkankarena
sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem
lateral.
Terdapat perbedaan pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada setiap
biji kacang merah. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh banyak faktor genetik dan
kondisi lingkungan berupa, perbedaan ginetik setiap biji kacang, cahaya matahari,
suhu udara, kelembaban udara, nutrisi dan air.
1.3. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dari
biji kacang merah dapat disimpulkan bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan
pada biji kacang merah dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman
apabila dilihat dari bertambahnya diameter akar dan batang, bertambah tingginya dan
jumlah daun pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut merupakan
hasil dapi pembelahan, pembesaran dan diferensiasi sel. Pertumbuhan dan
perkembangan tanaman dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor
dari luar yaitu melibatkan cahaya matahari yang optimal, suhu, nutrisi, kelembaban,
dan air. Sedangkan faktor dari dalam yaitu berupa hormon atau ginetik setiap biji
kacang.
1.4.DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan
: Universitas Terbuka.
- Pencarian bahan untuk pratikum terkendala lahan tumbuhan yang sangat minim.
1. Saran
Adapun saran yang penulis ingin sampaikan pada praktikum ini ialah dengan
begitu banyaknya gizi yang terkandung dalam kacang merah ini, maka penulis
berharap agar kita dapat memanfaatkan gizi yang terkandung didalamnya untuk
kesehatan tubuh.
2. Masukkan
Adapun masukan yang penulis ingin sampaikan pada praktikum ini ialah sebaiknya
dalam melakukan praktikum pertumbuhan dan perkembangan pada bijikacang merah,
untuk kadar air selalu di perhatikan jangan sampai mengalami kekeringan atau kehabisan
air dan selalu perhatikan setiap pemasangan tisu yangmenempel pada dinding botol agar
tidak menutup ataupun menghalangi kacang merah sehingga dapat menghambat proses
pertumbuhan pada kacang merah. Sertadiimbangi dengan mendapatkan sinar matahari dan
air sehingga kacang merah dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan sehat.
1.6. FOTO PRAKTIKUM
Pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang merah dari hari ke-0 sampai hari
ke-6
2. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN
A. JUDUL PERCOBAAN
- Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan
B. TUJUAN PERCOBAAN
- Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur
sampai imago (dewasa).
- Mengamati lamanya siklus hidup lalat buah.
D. LANDASAN TEORI
Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada hewan, salah satunya adalah
terjadi pada lalat buah. Drospilla sp merupakan jenis lalat buah. Lalat buah adalah
lalat yang biasanya menghinggapi buah yang sudah busuk. Lalat buah merupakan
contoh serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Metamorfosis adalah
keseluruhan rangkaian perubahan dan ukuran dari telur sampai menjadi dewasa atau
imago.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sediakan alat penumbuk yang dalam keadaan bersih.
2. Haluskan pisang yang sudah ranum dengan tape ketela dengan perbandingan 6
pisang : 1tape.
3. Medium yang tercampur halus, diletakkan ke dalam botol selai masing-masing 2
sendokmakan, diratakan.
4. Masukkan kertas saring/ tisu steril yang sudah di lipat ke dalam setiap botol.
5. Siapkan botol selai dan tutupnya dan kantong plastik besar.
6. Tangkaplah lalat buah dengan kantong plastik.
7. Masukkan lalat buah yang terperangkap ke dalam botol kultur yang telah diisi medium.
8. Tutup botol kultur dengan plastik/ kertas dan ikat dengan karet supaya tidak lepas.
9. Beri ventilasi pada tutup botol dengan cara menusuk kertas/ plastik menggunakan jarum.
10. Tempatkan botol kultur di tempat yang teduh.
11. Amati secara teratur perubahan atau biakan yang terjadi dan menulis pada tabel
pengamatan.
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.11
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Lalat Buah
2.1. PERTANYAAN-PERTANYAAN
- Pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya?
Jawaban :
Pada hari kedua, karena pada hari tersebut terlur lalat yang berbentuk bercak-bercak
putih dan berukuran kecil mulai muncul.
2.2. PEMBAHASAN
Pertumbuhan lalat buah terjadi melalui beberapa fase yaitu:
▪ Fase telur : telur lalat buah berbentuk bercak-bercak putih dengan ukuran yang
sangat amat kecil. Pada pengamatan yang dilakukan, fase telur terjadi pada hari
ke-2.
▪ Fase larva : setelah telur lalat buah menetas, bentuknya akan berubah menjadi larva.
Fase telur terjadi pada hari ke-3 pada pengamatan yang dilakukan diatas.
▪ Fase pupa : larva tersebut akan membesar, bergerak semakin lamban dan memendek
sehingga berbentuk menjadi pupa. Sesuai dengan tabel pengamatan, fase pupa
terjadi pada hari ke-5.
▪ Lalat muda : setelah berbentuk pupa, maka akan tahapan selanjutnya adalah menjadi
lalat muda. Pada pengamatan yang dilakukan belum mencapai tahap lalat muda,
tetapi pada umumnya fase lalat muda terjadi pada hari ke-6 atau ke-7.
▪ Lalat dewasa (imago) : tahapan yang terakhir adalah menjadi lalat dewasa atau
imago. Lalat dewasa akan terbang dengan kedua sayapnya untuk mencari makanan
menempati tempat kotor yang baru untuk bertelur. Fase lalat dewasaatau imago
umumnya terjadi pada hari ke-8.
2.3. KESIMPULAN
Lalat buah merupakan contoh serangga yang mengalami metamorphosis sempurna. Hal
ini dapat dilihat dari fase hidup lalatbuah mulai dari fase telur, larva, pupa, lalat muda dan
dewasa (imago).
Siklus hidup lalat mud lumayan singkat, perkembangan dari fase telur sampai dengan
dewasa membutuhkan waktu kurang lebih 8 hari.
2.4.DAFTAR PUSTAKA
- Rumanta, Maman dkk. 2014. Materi Pokok Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.
- Agustina, Elita. (2013). Perkembangan Methamorphosis Lalat Buah Pada Media Biakan
Alami Sebagai referensi Pembelajaran Pada MataKuliah Perkembangan Hewan. Jurnal
Biotik, 1, 12-13.
2.5. KESULITAN YANG DIALAMI
a. Praktikum tidak berlangsung secara maksimal karena waktu yang singkat
b. Pencarian bahan untuk pratikum terkendala lahan tumbuhan yang sangat minim.
1. Saran
Berdasarkan dari beberapa tahapan atau fase daur hidup lalat yang telah
dipaparkan diatas, semoga dapat dipahami dengan baik dan dapat menambah
pemahaman terkait materi pertumbuhan dan perkembangan hewan dalam mata
pelajaran IPA, serta meningkatkan kebersihan lingkungan agar lebih sehat dan terhindar
dari hinggapan lalat yang dapat membuat penyakit.
2. Masukan
Adapun masukan yang ingin penulis sampaikan yaitu berkaitan dengan
pelaksanaan pengamatan terhadap lalat buah hendaknya lebih mempersiapkan waktu
semaksinal mungkin agar proses pertumbuhan dan perkembangbiakkan lalat buah dapat
berjalan dengan baik dan dapat dilihat secara nyata perubahannya mulai dari telur
sampai menjadi lalat dewasa atau imago.