CATATAN DISKUSI KELOMPOK 2

PEMBELAJARAN IPA DI SD

KELOMPOK 2:

1. Annisa Cahyani Prastika : Pemateri + Moderator

2. Arisanti Evawardani : Pemateri + Notulen
3. Garden Septia Andiska : Pemateri
4. Lilik Lukviana : Pemateri
5. Nana Nurjanah : Pemateri

Pertanyaan 1 (Aida Yunita)

1. Apa kelebihan dan kekurangan metode proyek untuk SD kelas rendah?

Jawab:
Kelebihan dari metode proyek adalah
a. Melatih anak untuk lebih aktif, kreatif, dan memiliki rasa lebih baik dari
kelompok lain
b. Melatih anak untuk belajar secara kelompok
c. Biasanya metode proyek ini di buat berdasarkan pengalaman sehari-hari

Kekurangan dari metode proyek adalah kurangnya fasilitas dan sumber-sumber

belajar yang memadai.

Pertanyaan 2 (Midawati Lestari)

2. Bagaimana cara atau kiat-kiat dalam meminimalisir kegiatan belajar dengan metode
demonstrasi dan eksperimen agar tercipta kelas yang kondusif?
Jawab:
Cara atau kiat yang dapat kita lakukan saat mengkondisikan kelas dengan
metode demonstrasi dan eskperimen adalah menyusun rumusa instruksional
agar dapat memberi motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar,
mempertimbangkan pemilihan metode agar mampu menjamin tercapainya
 tujuan pembelajaran, menentukan garis besar langkah-langkah yang akan
diambil, mengamati apakah jumlah siswa memungkinkan untuk dilakukannya
demonstrasi, memberikan tanggung jawab peran pada setiap siswa atau
anggota kelompoknya, memberikan tanggung jawab kepada siswa dengan
menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

Pertanyaan 3 (Umi Nurkhasanah)

3. Berikan contoh dari pernyataan bahwa “IPA adalah pendekatan untuk mengerti
kejadian-kejadian yang berlangsung di alam semesta dapat mengubah kejadian yang
sangat kompleks menjadi lebih sederhana”!
Jawab:
Contoh dari pernyataan bahwa “IPA adalah pendekatan untuk mengerti
kejadian-kejadian yang berlangsung di alam semesta dapat mengubah kejadian
yang sangat kompleks menjadi lebih sederhana” adalah seorang ilmuwan yang
ingin mempelajari hujan hutan tropis dengan cara mempelajari bagian-bagian
kecil dari daerah tersebut yaitu hanya memusatkan pembelajarannya pada
jumlah hujan yang turun, suhu atau faktor abiotik yang lainnya, atau dengan
memfokuskan perhatian pada spesies tumbuhan, hewan atau pada tumbuhan
jamur.