Anda di halaman 1dari 5

Nama : junaini Fitri fidia

Nim : 857005935
Tugas : pendidikan terpadu tugas 2

Jawaban
1)Model Jaring Laba-laba (webbed) Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran
terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini dimulai dengan
menentukan tema, yang kemudian dikembangkan menjadi subtema dengan memperhatikan
keterkaitan tema tersebut dengan mata pelajaran yang terkait. Dari subtema tersebut
diharapkan aktivitas siswa dapat berkembang dengan sendirinya.
Kekuatan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah sebagai berikut:
Adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat diminati.
Model jaring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman.
Model ini mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke dalam
semua bidang isi pelajaran.
Kelemahan
Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jaring laba-lab adalah menyeleksi
tema.
Adanya kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal sehingga hal ini hanya
berguna secara artifisial di dalam perencanaan kurikulum.
Guru dapat menjaga misi kurikulum
Guru lebih fokus pada pembelajaran dari pada pengembangan konsep.
Sebagai contoh tema yang sudah ditentukan bersama adalah “Keluarga”. Dari tema ini
dikembangkan dan dipadukan menjadi sub-sub tema yang ada pada beberapa mata
pelajaran, misalnya :
a. IPA
Standar Kompetensi : mengenal bebagai benda langit dan peristiwa alam (cuaca dan
musim) serta pengaruhnya terhadap kegiatan manusia.
b. IPS
Standar Kompetensi : mendeskripsikan lingkugan rumah
Siswa diajarkan untuk mendeskripsikan lingkungan rumahnya masing-masing
c. Matematika
Standar Kompetensi : mengenal bangun datar
Siswa diajarkan tentang bentuk-bentuk bangun datar misalnya, misalnya pintu rumah
berbentuk persegi panjang, jendela berbentuk persegi.

2. Model keterhubungan (connected)

adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja diusahakan untuk


menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu
keterampilan dengan keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan
tugas-tugas yang dilakukan di hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari dalam satu
semester dengan ide-ide yang akan dipelajari pada semester berikutnya d dalam satu mata
pelajaran.
Kekuatan pembelajaran terpadu model keterhubungan adalah:
Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa memilik keuntungan
gambaran yang besar seperti halnya suatu mata pelajara yang terfokus pada satu aspek.
Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa sehingga terjadi internalisasi.
Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan siswa mengkaji,
mengkonseptualisasi, memperbaiki , dan mengasimilasi ide secara berangsur-angsur dan
memudahkan transfer atau pemindahan ide-ide tersebut dalam memecahkan masalah.

Kelemahan model pembelajaran keterhubungan adalah:

Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan nampak tidak terkait,
walaupun hubungan dibuat secara eksplisit antara mata pelajaran (interdisiplin).
Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama sehingga isi pelajaran tetap
terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep dan ide-ide antara mata pelajaran.
Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintregrasikan ide-ide dalam suatu mata
pelajaran dapat mengabaikan kesempatan mengembangkan hubungan yang lebih global
dengan mata pelaja lain.
Model keterpaduan (integrated)
Model ini merupakan pembelajaran terpadu pendekatan antarmata pelajaran. Model ini
diusahakan dengan cara menggabungkan mata pelajaran dengan cara menetapkan prioritas
kurikuler dan menentukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang-tindih di
dalam beberapa mata pelajaran. Berbeda dengan model jaring laba-laba yang menuntut
pemilihan tema dan pengembangannya sebagai langkah awal maka dalam model
keterpaduan tema yang terkait dan bertumpang tindih. merupakan hal yang terakhir yang
ingin dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan program. Pertama guru
menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang diajarkan dalam satu semester
dari beberapa mata pelajaran, selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan dan sikap
yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara berbagai mata
pelajaran.
Contoh Aplikasi Model Keterhubungan dalam Pembelajaran di SD
Implementasi pembelajaran terpadu model Connected dikembangkan dalam bahasa dan
sastra Indonesia secara terpadu di Sekolah Dasar. Di dalam pembelajaran bahasa dan
sastra secara terpadu, yaitu pembelajaran kemampuan berbahasa yang meliputi aspek
mendengarkan, aspek berbicara, aspek membaca dan aspek menulis dipayungkan kepada
pembelajaran apresiasi sastra.
1. aspek mendengarkan: mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang didengarnya
2. aspek berbicara: memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang
tepat
3. aspek membaca: menyimpulkan isi cerita dalam beberapa kalimat
4. aspek menulis: menulis dialog sederhana dua atau tiga tokoh dengan memperhatikan
isi serta perannya.

3. Model keterpaduan(integrated)
Model ini merupakan pembelajaran terpadu yg menggunakan pendekatan antar mata
pelajaran. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan mata pelajaran dengan cara
menetapkan prioritas kurikuler dan menentukan keterampilan, konsep, dan sikap yg saling
tumpang tindih di dalam beberapa mata pelajaran.
Kekuatan model keterpaduan :
● memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan berbagai
mata pelajaran;
● memungkinkan pemahaman antarmata pelajaran dan memberikan penghargaan
terhadap pengetahuan dan keahlian;
● mampu membangun motivasi.

Kelemahan model keterpaduan antara lain:


● model ini model yang sangat sulit diterapkan secara penuh;
● model ini menghendaki guru yang terampil, percaya diri dan menguasai konsep,
sikap dan keterampilan yang sangat diprioritaskan;
● model ini menghendaki tim antarmata pelajaran yang terkadang sulit dilakukan, baik
dalam perencanaan maupun pelaksanaan.
Contoh penerapan model pembelajaran integrated di kelas 1
Perumusan indikator pembelajaran memerlukan kecermatan untuk tidak meninggalkan
keluasan dan kedalaman materi; berpikir tingkat tinggi; kecakapan afektif dan psikomotor;
dan pendidikan karakter. Perumusan indikator pembelajaran didahului dengan melakukan
pemetaan materi yang diawali dari tema.
Tema : Diri Sendiri
Isi Materi :
Nama
Anggota tubuh
Jenis kelamin
Kesukaan terhadap warna
Kesukaan terhadap benda
Alamat rumah
Kesukaan terhadap makanan

2) untuk membuat rancangan kegiatan pembelajaran, tetapkan dlu kompetensi dasar pada
mata pelajaran yg dapat dipadukan. Berdasarkan kompetensi dasar tersebut, rumuskan
langkah2 inti pembelajaran yg akan dilakukan. Dalam merancang kegiatan inti pembelajaran
terpadu, anda hendaknya tetap memperhatikan prinsip-prinsip dan faktor-faktor yg harus
diperhatikan dalam mengembangkan pembelajaran secara terpadu.

Contoh kegiatan inti

Kegiatan Deskripsi kegiatan Waktu

Kegiatan awal Guru membuka 5menit


salam,memimpin doa, dan
mengecek kehadiran siswa.

Inti -Guru menjelaskan tema 30menit


pelajaran hari ini
-guru membagi siswa
menjadi beberapa kelompok
- siswa memahami teks
bacaan yg guru berikan
- guru meminta siswa agar
melakukan pengamatan
sesuai tugas di buku
bersama dengan
kelompoknya.
-siswa menyelesaikan tugas
bersama kelompok

Penutup -Guru bersama murid 5menit


membuat kesimpulan serta
tugas lanjutan untuk
pertemuan berikutnya
-guru menutup dengan
salam dan doa

3. Buatlah 3 lembar kerja siswa kelas 1 dengan tema tubuhku:

Contoh lembar kerja siswa


Tema : tubuhku
Nama:..............kelas :..........

Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yg benar!

1. Bagian tubuh yang kita gunakan untuk berjalan adalah ….

2. Sebelum makan sebaiknya kita harus . . . . . kepada Tuhan.

3. Siska mencium bau bunga mawar menggunakan ….

Anda mungkin juga menyukai