Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

GEOLOGI UMUM

“Gerakan Geologis Air”

Dosen Pengampu :

Deded Chandra,S.Si,M.Si

Oleh

Kelompok 4 :

Ekan Suryani Harahap (22045009)

Septina Nurazizah (22045080)

Gustia Darila Fanisa (22045054)

Raihan Nida Muhen (22045109)

DEPARTEMEN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kahadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai mana mestinya. Shalawat dan Salam
tak lupa pula kami kirimkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Ucapan terima kasih kami hanturkan kepada Bapak Deded Chandra, S.Si,M.Si selaku
dosen pengajar mata kuliah Geologi Umum dan teman-teman satu kelompok di Program
Studi Pendidikan Geografi yang dapat saling berkerjasama.
Kami sadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, masih banyak terdapat
kekuarangan-kekurangan didalamnya, baik dalam hal penyajian materi ataupun tampilannya,
sehingga kritik dan saran dari pembaca makalah sangat diharapkandan kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum wr.wb
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2

DAFTAR ISI..................................................................................................................... 3

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ 4

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG .......................................................................................... 6


B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... 6
C. TUJUAN ............................................................................................................... 7

BAB II

1. Apa Yang dimaksud dengan Air Tanah? .............................................................. 8


2. Bagaimana Proses terjadinya pergerakan Air Tanah? .......................................... 9
3. Apa sajakah Jenis dari Air Tanah?...................................................................... 10
4. Darimana Sumber Air Tanah? ............................................................................ 11
5. Apa saja Faktor yang mempengaruhi Kualitas dan Kuantitas Air Tanah? ......... 16
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN ................................................................................................... 19
B. SARAN ............................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 20

3
DAFTAR GAMBAR

1. Pergerakan air
bawah permukaan
menuju daerah
dengan
bertekanan
rendah

2. Mata air yang


terbentuk pada
berbagai kondisi
geologi

3. Kerucut depresi

4. Kondisi geologi
yang diperlukan
untuk sistem
artesis

4
5. Pembentukan
Geyser

6. Batuan
Pembentuk Air
Tanah

5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Air merupakan sumberdaya alam yang terbatas me-nurut waktu dan tempat. Pengolahan
dan pelesta-riannya merupakan hal yang mutlak perlu dilakukan. Air tanah adalah salah satu
sumber air yang karena kualitas dan kuantitasnya cukup potensial untuk dikembangkan guna
memenuhi kebutuhan dasar mahluk hidup.
Air tanah merupakan salah satu komponen dalam peredaran air di bumi yang dikenal
sebagai siklus hidrologi. Dengan demikian air tanah adalah salah satu sumberdaya alam yang
dapat diperbaharui, tetapi hal ini tidak berarti sumberdaya ini dapat dieksploitasi tanpa batas.
Eksploitasi airtanah yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap
keseimbangan alam itu sendiri. Pengembangan sumber air tanah harus berdasar pada konsep
pengawetan, yaitu memanfaatkan airtanah secara optimal, mencegah pemborosan dengan
menjaga skala prioritas pemakaian dan menjaga kelestarian alam. Air merupakan komponen
yang sangat penting bagi kehidupan di muka bumi. Sirkulasi suplai air di bumi juga disebut
siklus hidrologi. Siklus ini berawal dari sistem energi matahari yang merupakan energi yang
berperan cukup penting bagi siklus hidrologi memancarkan energinya sehingga air yang
berasal dari danau, rawa, sungai maupun dari laut secara tetap mengalami evaporasi menjadi
uap air yang naik ke atmosfer. Angin akan mengangkut uap air pada jarak yang sangat jauh
dan akan berkumpul membentuk awan, setelah mengalami jenuh akan berubah menjadi
butiran-butiran air. Butiran air yang jatuh ke permukaan bumi juga disebut dengan hujan.
Turunnya hujan ke bumi ini mengakhiri siklus hidrologi dan akan dimulai dengan siklus yang
baru.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang dimaksud dengan Air Tanah?
2. Bagaimana Proses terjadinya pergerakan Air Tanah?
3. Apa sajakah Jenis dari Air Tanah?
4. Darimana Sumber Air Tanah?
5. Apa saja Faktor yang mempengaruhi Kualitas dan Kuantitas Air Tanah?

6
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Air Tanah
2. Untuk mengetahui proses terjadinya Air tanah
3. Untuk mengetahui jenis – jenis Air tanah
4. Untuk mengetahui sumber Air tanah
5. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas Air tanah

7
BAB II

PEMBAHASAN

1. Defenisi Air Tanah

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah
permukaan tanah Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaanmya
terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya sulit
dilakukan Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat
penting terutama dalam menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk
kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industn Dibeberapa daerah,
ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah selah mencapai 70%.

Air tanah merupakan salah satu sumber akan kebutuhan air bagi kehidupan makhluk di
muka bumi Usaha memanfaatkan dan mengembangkan air tanah telah dilakukan sejak jaman
kuno Damulai menggunakan tumba yang ujungnya diikat pada bambu kemudian dilengkapi
dengan pemberat (sistem pegas), kemudian berkembang dengan menggunakan teknologi
canggah dengan cara mengebor sumur-sumur dalam sampai kedalaman 200 meter Dalam
usaha untuk mendapatkan susunan mengenai lapisan bumi, kegiatan penyelidikan melalui
permukaan tanah atau bawah tanah haruslah dilakukan, agar bisa diketahui ada atau tidaknya
lapisan pembawa mr (akuifer), ketebalan dan kedalamannya serta untuk mengambil contoh
air untuk dianalisis kualitas airnya. Meskipun air tanah tidak dapat secara langsung diaman
melalus permukaan bumi, penyelidikan permukaan tanah merupakan awal penyelidikan yang
cukup penting, palang tidak dapat memberikan suatu gambaran mengenai Jokau keberadaan
air tanah tersebut. Beberapa metode penyelidikan permukaan tanah yang dapat dilakukan,
diantaranya metode geologi, metode gravitas metode magnit metode seismik, dan metode
geolistrik. Dari metode metode tersebut, metode geolistrik merupakan metode yang banyak
sekali digunakan dan hasilnya cukup baik Notosiswoyo (2002) menambahkan bahwa artanah
merupakan sumberdaya alam yang terbaharui, namun waktu pengisian kembali
(replenishment sangat relatif, tergantung pada ketersediaan , kondisi permukaan, curah
hujan, litologs, konduktivitas hidraulik, topografi kedalaman muka air tanah dan pengaruh
sifat zona tidak jenuh Todd (1980) menjelaskan bahwa airtanah termopan dalam suatu lapisan
hatuan yang dapat menyimpan dan meluluskan air yang disebut sebagai akuifer.

8
Terdapat beberapa macam perlapisan batuan atau formasi geologi yang dapat berfungsi
sebagai akuifer, antara lain endagan aluvial, bunugampang, batuan vulkanik dan batupaur
akuifer berdasarkan letak dan kedudukannya terhadap batan yang dibagi menjadi akuder
tidak tertekan (unconfined aquifer) dan akufer tertekan (confined aquifer) Berkaitan dengan
geoartri dan konfigurasi akifer, Pusat Lingkungan Geologi (2007) memberikan batasan
bahwa penentuan batas lateral dan vertical cekungan airtanah akan menunjukkan geometri
cekungan airtanah. Penentuan agihan lateral dan vertikal akuifer maupun non akuifer
menunjukkan konfigurasi sistem akuifer. Parhusip (2001) menambahkan bahwa tinjauan
terhadap airtanah memiliki cakupan yang cukup luas, diantaranya: jenis akuifer, parameter
akuifer yang menunjukkan karakteristik akuifer, maupun pemanfaatan serta kualitasnya.
Informasi geologi diantaranya: penampang (cross section) geologi, log pemboran dan sumur
yang dikombinasi dengan informasi hidrogeologi akan menunjukkan unit hidrostratigrafi
cekungan airtanah (Maxey, 1964; Seaber, 1988). Penampang (cross section) geologi dapat
menunjukkan formasi geologi, unit stratigrafi, bidang piezometrik, kandungan kimia air dan
korelasi formasi dari log pemboran dari beberapa sumur (Erdelyi, 1988). Pendugaan
geolistrik merupakan salah satu metode geofisika untukJurnal SMARTek, Vol. 9 No. 4.
Nopember 2011: 337 – 349 340 mengetahui material penyusun akuifer melalui geometri dan
konfigurasi akuifer (Todd, 1980; Zohdy, 1989; Santosa dan Adji, 2006).

2. Proses Terbentuknya Air Tanah


Air tanah terbentuk berkaitan dengan adanya siklus hidrologi. Siklus hidrologi adalah
suatu siklus yang terjadi di lingkungan perairan. Siklus ini akan terus berjalan dan tidak akan
berhenti, dimana proses air dari atmosfer yang turun ke bumi dalam bentuk hujan atau salju
akan kembali lagi ke atmosfer secara berulang terus menerus. Air yang turun ke bumi sebagai
air hujan sebagian besar akan mengalir dipermukaan tanah sebagai air permukaan, seperti
sungai, danau, atau rawa. Sebagian kecil air hujan tersebut juga meresap ke dalam tanah dan
masuk ke dalam zona jenuh, sehingga menjadi air tanah.
Air tanah yang berada dekat dengan permukaan tanah akan diserap oleh tanaman
melalui evapotranspiration dan kembali menguap ke atmosfer. Selain itu, penguapan atau
evaporasi secara langsung juga dapat terjadi pada tubuh air yang terbuka. Air memiliki
manfaat penting bagi seluruh aspek kehidupan, baik untuk air minum, kegiatan rumah tangga,
serta kepentingan industri. Ketergantungan manusia akan air bersih saat ini telah mencapai
70% dan kemungkinan akan meningkat jika musim kemarau melanda. Apabila pasokan atau
cadangan air menipis, maka akan terjadi ancaman bencana kekeringan.

9
Air tanah dapat berada dibawah permukaan tanah dalam bentuk kumpulan air, seperti
pada gua bawah tanah atau sungai bawah tanah. Keberadaan air bawah tanah dapat mencapai
kedalaman puluhan bahkan ratusan meter dibawah permukaan bumi.

Semakin kedalam akan ditemukan lapisan-lapisan batuan yang lolos air dan tidak
lolos air. Lapisan permeable atau lapisan lolos air adalah lapisan batuan yang terdiri dari
kerikil, pasir, batu apung, dan batuan yang retak. Sedangkan, lapisan impermeable atau
lapisan tidak lolos air adalah lapisan batuan yang kedap air dan terdiri dari napal, tanah liat,
dan tanah lempung. Meski tanah lempung dapat menyerap air, akan tetapi memiliki sifat
jenuh air sehingga daya serapnya terbatas. Terbentuknya air tanah adalah bagian dari tahap
siklus air atau daur hidrologi. Air tanah dapat berinteraksi dengan air permukaan dipengaruhi
oleh berbagai komponen lain, seperti topografi, jenis batuan penutup, tumbuhan penutup,
penggunaan lahan, dan kegiatan manusia di permukaan. Kualitas air tanah dan air permukaan
saling berkaitan satu sama lain. Air hujan yang turun ke bumi akan meresap secara infiltrate
ke zona tak jenuh (zone of aeration). Setelah itu akan masuk lebih dalam secara percolate
hingga mencapai zona jenuh air dan menjadi air tanah.

3. Jenis – jenis Air Tanah


1) Air Tanah Freatik
merupakan air tanah dangkal, air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan
tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable. contohnya air sumur yang
terletak di antara air permukaan dan lapisan kedap air (impermeable).
2) Air Tanah Dalam (Artesis)
meruapakan air tanah dalam, terletak di antara lapisan akuifer dengan lapisan batuan
kedap air (akuifer terkekang)
3) Air Tanah Meteorit (Vados)
merupakan air tanah yang berasal dari proses presipitasi (hujan) dari awan yang
mengalami kondensasi bercampur debu meteorit.
4) Air Tanah Baru (Juvenil)
merupakan air tanah yang terbentuk dari dalam bumi karena intrusi magma. air tanah
juvenil ditemukan dalam bentuk air panas (geyser)
5) Air Konat
merupakan air tanah yang terjebak pada lapisan batuan purba yang mengalami proses
pembentukan secara cepat yang disebut sebagai fosil water.
10
Macam - macam Air Tanah
Menurut Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya (1990:41-42) bahwa macam-
macam akifer sebagai berikut:
1) Akifer Bebas (Unconfined Aquifer)
yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air dan berada di atas lapisan
kedap air. Permukaan tanah pada aquifer ini disebut dengan water table (preatiklevel),
yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer.
2) Akuifer terangkat (perched)
merupakan kondisi khusus, dimana ABT pada akuifer ini terpisah dari ABT utama
oleh lapisan yang relatif kedap air dengan penyebaran terbatas, dan terletak di atas
muka ABT utama.
3) Akifer Tertekan (Confined Aquifer)
yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air yang dibatasi oleh lapisan kedap air, baik
yang di atas maupun di bawah, serta mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada
tekanan atmosfer.
4) Akifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer)
yaitu aquifer yang seluruhnya jenuh air, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan
semi lolos air dibagian bawahnya merupakan lapisan kedap air.
5) Akifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer)
yaitu aquifer yang bagian bawahnya yang merupakan lapisan kedap air, sedangkan
bagian atasnya merupakan material berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya
masih memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian aquifer ini merupakan
peralihan antara aquifer bebas dengan aquifer semi tertekan.

4. Sumber Air Tanah


Asal - Usul Air Tanah dan Sifat Air Tanah
Adalah hal yang mutlak bagi para birokrat pengelola sumber daya air (tanah), untuk
memahami asal-usul (origin) dan sifat-sifat (nature) air tanah, agar tidak terjadi kesalah-
pengertian tentang sumberdaya yang dikelola. Kesalah pengertian tersebut akan menjadikan
tujuan mewujudkan kemanfaatan air tanah terutama bagi kaum miskin pengelolaan tidak
mencapai sasarannya, bahkan justru akan menimbulkan dampak yang merugikan bagi
keterdapatan air tanah itu sendiri serta kaum miskin tersebut. Hal-hal pokok yang perlu
dipahami tentang asal-usul dan sifat-sifat air tanah antara lain tentang:

11
Asal air tanah, Pembentukan air tanah, wadah air tanah, pegaliran dan imbuhan air
tanah serta mutu air tanah.

Asal Air Tanah


Air tanah merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah dan terletak pada
zona jenuh air. Air tanah berasal dari permukaan tanah, misalkan hujan, sungai, danau. Dan
dari dalam bumi sendiri diamana air tersebut terjadi bersama-sama dengan batuannya,
misalkan pada waktu terjadinya batuan endapan terdapat air yang terjebak oleh batuan
endapan tersebut. Contohnya: air fosil yang biasanya asin air volkanik – panas dan
mengandung sulfur.

Pembentukan Air Tanah


Air tanah adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah pada lajur/zona
jenuh air (zone of saturation). Air tanah terbentuk berasal dari air hujan dan air permukan ,
yang meresap (infiltrate) mula-mula ke zona tak jenuh (zone of aeration) dan kemudian
meresap makin dalam (percolate) hingga mencapai zona jenuh air dan menjadi air tanah.
Air tanah adalah salah satu faset dalam daur hidrologi , yakni suatu peristiwa yang
selalu berulang dari urutan tahap yang dilalui air dari atmosfer ke bumi dan kembali ke
atmosfer; penguapan dari darat atau laut atau air pedalaman, pengembunan membentuk awan,
pencurahan, pelonggokan dalam tanih atau badan air dan penguapan kembali (Kamus
Hidrologi, 1987). Dari daur hidrologi tersebut dapat dipahami bahwa air tanah berinteraksi
dengan air permukaan serta komponen-komponen lain yang terlibat dalam daur hidrologi
termasuk bentuk topografi, jenis batuan penutup, penggunaan lahan, tetumbuhan penutup,
serta manusia yang berada di permiukaan.
Air tanah dan air permukaan saling berkaitan dan berinteraksi. Setiap aksi
(pemompaan, pencemaran dll) terhadap air tanah akan memberikan reaksi terhadap air
permukaan, demikian sebaliknya.

Wadah Air Tanah


Suatu formasi geologi yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan
melalukan air tanah dalam jumlah berarti ke sumur-sumur atau mata air – mata air disebut
akuifer. Lapisan pasir atau kerikil adalah salah satu formasi geologi yang dapat bertindak
sebagai akuifer. Wadah air tanah yang disebut akuifer tersebut dialasi oleh lapisan lapisan
batuan dengan daya meluluskan air yang rendah, misalnya lempung, dikenal sebagai akuitard.
12
Lapisan yang sama dapat juga menutupi akuifer, yang menjadikan air tanah dalam akuifer
tersebut di bawah tekanan (confined aquifer). Di beberapa daerah yang sesuai, pengeboran
yang menyadap air tanah tertekan tersebut menjadikan air tanah muncul ke permukaan tanpa
membutuhkan pemompaan. Sementara akuifer tanpa lapisan penutup di atasnya, air tanah di
dalamnya tanpa tekanan (unconfined aquifer), sama dengan tekanan udara luar.
Semua akuifer mempunyai dua sifat yang mendasar: (i) kapasitas menyimpan air
tanah dan (ii) kapasitas mengalirkan air tanah. Namun demikaian sebagai hasil dari
keragaman geologinya, akuifer sangat beragam dalam sifat-sifat hidroliknya (kelulusan dan
simpanan) dan volume tandoannya (ketebalan dan sebaran geografinya). Berdasarkan sifat-
sifat tersebut akuifer dapat mengandung air tanah dalam jumlah yang sangat besar dengan
sebaran yang luas hingga ribuan km2 atau sebaliknya.
Sebaran akuifer serta pengaliran air tanah tidak mengenal batas-batas kewenangan
administratif pemerintahan. Suatu wilayah yang dibatasi oleh batasan-batasan geologis yang
mengandung satu akuifer atau lebih dengan penyebaran luas, disebut cekungan air tanah.

Pengaliran dan Imbuhan Air Tanah


Saat ini di daerah-daerah perkotaan yang pemanfaatan air tanah dalamnya sudah
sangat intensif, seperti di Jakarta, Bandung, Semarang, Denpasar, dan Medan, muka air tanah
dalam (piezometic head) umumnya sudah berada di bawah muka air tanah dangkal (phreatic
head). Akibatnya terjadi perubahan pola imbuhan, yang sebelumnya air tanah dalam
memasok air tanah dangkal (karena piezometic head lebih tinggi dari phreatic head), saat ini
justru sebaliknya air tanah dangkal memasok air tanah dalam.
Jika jumlah total pengambilan air tanah dari suatu sistem akuifer melampaui jumlah
rata-rata imbuhan, maka akan terjadi penurunan muka air tanah secara menerus serta
pengurangan cadangan air tanah dalam akuifer. (Seperti halnya aliran uang tunai ke dalam
tabungan, kalau pengeluaran melebihi pemasukan, maka saldo tabungan akan terus
berkurang). Jika ini hal ini terjadi, maka kondisi demikian disebut pengambilan
berlebih (over exploitation) , dan penambangan air tanah terjadi.

Gerakan Air Tanah


Air yang meresap kedalam tanah akan mengalir mengikuti gaya gravitasi bumi.
Akibat adanya gaya adhesi butiran tanah pada zona tidak jenuh air, menyebabkan poripori
tanah terisi air dan udara dalam jumlah yang berbeda-beda. Setelah hujan, air bergerak
kebawah melalui zona tidak jenuh air.
13
Sejumlah air beredar didalam tanah dan ditahan oleh gaya-gaya kapiler pada pori-pori
yang kecil atau tarikan molekuler di sekeliling partikel-partikel tanah. Bila kapasitas retensi
dari tanah telah habis, air akan bergerak kebawah kedalam daerah dimana pori-pori tanah
atau batuan terisi air. Air di dalam zona jenuh air ini disebut Air Bawah Tanah. Penambahan
volume air akan berhenti seiring dengan berhentinya hujan. Air yang tersimpan di bawah
tanah itu disebut air tanah. Sementara air yang tidak bisa diserap dan berada di permukaan
tanah disebut air permukaan
Permukaan air tanah disebut water table, sementara lapisan tanah yang terisi air tanah
disebut zona saturasi air. Permukaan air tanah disebut water table, sementara lapisan tanah
yang terisi air tanah disebut zona saturasi air. Disamping air tanah bergerak dari atas ke
bawah, air tanah juga bergerak dari bawah ke atas (gaya kapiler). Air bergerak horisontal
pada dasarnya mengikuti hukum hidrolika, air bergerak horisontal karena adanya perbedaan
gradien hidrolik. Gerakan air tanah mengikuti hukum Darcy yang berbunyi “volume air tanah
yang melalui batuan berbanding lurus dengan tekanan dan berbanding terbalik dengan tebal
lapisan.

Kondisi Air Tanah Dataran Aluvial


Dataran alluvial merupakan dataran yang terbentuk akibat proses-proses geomorfologi
yang lebih didominasi oleh tenaga eksogen antara lain iklim, curah hujan, angin, jenis batuan,
topografi, suhu, yang semuanya akan mempercepat proses pelapukan dan erosi. Hasil erosi
diendapkan oleh air ketempat yang lebih rendah atau mengikuti aliran sungai. Dataran
alluvial menempati daerah pantai, daerah antar gunung, dan dataran lembah sungai. daerah
alluvial ini tertutup oleh bahan hasil rombakan dari daerah sekitarnya, daerah hulu ataupun
dari daerah yang lebih tinggi letaknya. Potensi air tanah daerah ini ditentukan oleh jenis dan
tekstur batuan.
Volume air tanah dalam dataran alluvial di tentukan oleh tebal dan penyebaran
permeabilitas dari akifer yang terbentuk dalam aluvium dan dilluvium yang mengendap
dalam dataran. Apabila suatu daerah materi penyusunnya atas materi halus (liat/berdebu)
umumnya permeabilitasnya kecil, sedangkan suatu daerah yang tersusun atas pasir dan kerikil
permeabilitasnya besar. Air tanah yang mengendap di dataran banjir ditambah langsung dari
peresapan air susupan. Permukaan air tanahnya dangkal sehingga pengambilan air dapat
dengan sumur dangkal.

14
Dataran alluvial unsur-unsur yang dominan adalah unsur NO2, NO3, Ca, Mg, Si, dan
Fe. Kelebihan Nitrit karena pengaruh zat buangan (urine), pembusukan organik dari hasil
reduksi nitrat yang ada disekitar air tanah (Karmono dan Joko Cahyo, 1978:11). Hal ini selain
dipengaruhi oleh faktor alam juga sebagai aktivitas manusia misalnya adanya lahan pertanian
yang mengkonsumsi pupuk organik yang mengandung nitrat.

Metode Pencarian Air Tanah


Tiap jenis airtanah memerlukan metode pencarian yang spesifik. Diantaranya adalah:
❖ Metode berdasarkan aspek fisika (Hidrogeofisika)
Penekanannya pada aspek fisik yaitu merekonstruksi pola sebaran lapisan akuifer.
Beberapa metode yang sudah umum kita dengar dalam metode ini adalah pengukuran
geolistrik yang meliputi pengukuran tahanan jenis, induce polarisation (IP) dan lain-lain.
Pengukuran lainnya adalah dengan menggunakan sesimik, gaya berat dan banyak lagi.
❖ Metode berdasarkan aspek kimia (Hidrogeokimia)
Penekanannya pada aspek kimia yaitu mencoba merunut pola pergerakan airtanah. Secara
teori ketika air melewati suatu media, maka air ini akan melarutkan komponen yang
dilewatinya. Sebagai contoh air yang telah lama mengalir di bawah permukaan tanah akan
memiliki kandungan mineral yang berasal dari batuan yang dilewatinya secara melimpah.

Munculan Air Bawah Tanah (ABT)


ABT dapat muncul ke permukaan secara alami, seperti mata air, maupun karena
budidaya manusia, lewat sumur bor.
Mata air (spring) adalah keluaran terpusat dari ABT yang muncul di permukaan
sebagai suatu aliran air. Mata air dilihat dari penyebab kemunculannya dapat digolongkan
menjadi dua (Bryan vide Tood, 1980), yakni:
• Akibat dari kekuatan non gravitasi
• Akibat dari kekuatan- kekuatan gravitasi
Yang termasuk dalam golongan pertama adalah mata air yang berhubungan
dengan rekahan yang meluas hingga jauh ke dalam kerak bumi. Mata air jenis ini
biasanya berupa mata air panas Mata air gravitasi adalah hasil dari aliran air di bawah
tekanan hidrostatik. Secara umum jenis-jenisnya dikenal sebagai berikut:

• Mata air depresi (depression springs) terbentuk karena permukaan tanah


memotong muka ABT.

15
• Mata air sentuh (countact springs) terbentuk karena lapisan yang lulus air
yang dialasi oleh lapisan yang relatif kedap air teriris oleh muka tanah.
• Mata air artesis (artesian springs) terbentuk oleh pelepasan air di bawah
tekanan dari akuifer tertekan pada singkapan akuifer atau melalui bukaan
dari lapisan penutup.
• Mata air pipaan atau rekahan (tubular of fracture springs) muncul dari
saluran, seperti lubang pada lava atau saluran pelarutan, atau muncul dari
rekahan-rekahan batuan padu yang berhubungan dengan ABT.

5. Faktor yang mempengaruhi Kualitas dan Kuantitas Air Tanah

Sifat fisika dan komposisi kimia air tanah yang menentukan mutu air tanah secara alami
sangat dipengaruhi oleh jenis litologi penyusun akuifer, jenis tanah/batuan yang dilalui air
tanah, serta jenis air asal air tanah. Mutu tersebut akan berubah manakala terjadi intervensi
manusia terhadap air tanah, seperti pengambilan air tanah yang berlebihan, pembuangan
libah, dll.
Air tanah dangkal rawan (vulnerable) terhadap pencemaran dari zat-zat pencemar dari
permukaan. Namun karena tanah/batuan bersifat melemahkan zat-zat pencemar, maka tingkat
pencemaran terhadap air tanah dangkal sangat tergantung dari kedudukan akuifer, besaran
dan jenis zat pencemar, serta jenis tanah/batuan di zona takjenuh, serta batuan penyusun
akuifer itu sendiri. Mengingat perubahan pola imbuhan, maka air tanah dalam di daerah-
daerah perkotaan yang telah intensif pemanfaatan air tanahnya, menjadi sangat rawan
pencemaran, apabila air tanah dangkalnya di daerah-daerah tersebut sudah tercemar. Air
tanah yang tercemar adalah pembawa bibit-bibit penyakit yang berasal dari air (water born
diseases).
a. Faktor alami
Artinya, bahwa unsur-unsur kimia yang ada dalam air tanahterjadi karena adanya
interaksi antara air tanah yang bersifat pelarut unsur kimia yang ada dalam batuan penyimpan
air tanah (akuifer).
Faktor alami yang laian adalah keadaan lingkungan terbentuknya akuifer, misalnya pada
dearah lingkungan pantai cenderung akan menghasilkan kandungan ion klorida yang lebih
besar dibandingkan di daerah yang jauh dari pantai.

16
Faktor lain adalah masuknya unsur-unsur kimia sejak awal ketika berupa air hujan.
Air hujan banyak meangkap terutama unsur oksigen, karbon, hydrogen, nitrogen klorida,
menjadi air tanah bereaksi dengan batuan permukaan membentuk terutama unsure kalsium,
natrium, magnesium, bikarbonat, sulfat dan klorit.
b. Faktor non alami
Artinya bahwa masuknya unsur kimia tertentu kedalam air tanah disebabkan karena ada
kaitannya demgan kegiatan manusia, misalnya pada daerah-daerah pertanian yang
sering menggunakan pupuk atau pestisida dengan kadar tinggi kemungkinan dapat
mencemari air tanahnya. Pupuk umumnya mengandung unsur utama berupa nitrogen, fosfor
dan kalium, sedangkan pestisida antara lian mengandung diasenon, endrin, linden,
metoksiktor, tosapen, propasin, dll. Disamping kegiatan untuk pertanian, kegiatan industry
dan rumah tangga dapat memperburuk kualitas air tanah. Limbah industri umumnya
menghasilkan logam-logam berat yang sangat berbahaya bagi manusia walaupun dalam
jumlah yan sedikit.

Faktor Yang Mempengaruhi Kuantitas Air Tanah


• Struktur tanah merupakan tatanan (susunan) partikel-partikel tanah menjadi agregat
yang lebih besar. Rongga di antara agregat-agregat ini menyediakan ruang bagi
pergerakan air drainage, aerasi tanah, dan pertumbuhan akar tanaman. Hal ini sangat
penting pada tanah-tanah berat dengan partikel tanah yang halus ukurannya.
• Komposisi tanah : komposisi tanah terdiri dari empat komponen utama yaitu: bahan
mineral, bahan organik, udara dan air tanah. keberadaan air dan udara sangat penting
bagi pertumbuhan tanaman dan mikroba tanah. perbandingan air dan udara tidak
selalu sama dapat berubah sesuai dengan kondisi cuaca dan faktor lingkungan lainnya.
• Tekstur Tanah: Semakin halus ukuran partikel tanah , semaki besar luas
permukaannya, dan dengan demikian semakin besar pula jumlah air yang dapat
ditahannya. Hal ini mengakibatkan semakin besarnya kapasitas simpanan lengas
tersedia
• Bahan organic dapat meningkatkan kapasitas simpanan lengas tanah, terutama melalui
perbaikan kondisi fisika tanah
• Lapisan cadas (Hardpans) semacam lapisan yang kompak dan keras yang disebabkan
oleh proses-proses fisika dan kimia dan membatasi drainage tanah. Ha ini
menghasilkan kondisi sepeeti pada tanah yang strukturnya jelek.

17
• Kandungan garam dalam tanah dapat membatasi kemampuan tanaman menyerap air
dari larutan tanah.

Manfaat Air Tanah


a. Kebutuhan rumah tangga, yaitu untuk mandi, mencuci, memasak, dan air minum.
b. Irigasi, yaitu sumber air bagi pertanian, misalnya sumur bor di daerah Indramayu,
Jawa Barat
c. Perindustrian, yaitu dimanfaatkan sebagai sumber air industri, misalnya industri
tekstil dimanfaatkan untuk pencelupan, industri kulit untuk membersihkan kalit, dan
lain-lain
d. Merupakan bagian yang penting dalam siklus hidrologi
e. Merupakan penyedia air bersih secara alami.
f. Untuk meyediakan air bags hewan dan tumbuhan

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah
permukaan tanah. Air tanah terbentuk berasal dari air hujan dan air permukan , yang meresap
(infiltrate) mula-mula ke zona tak jenuh (zone of aeration) dan kemudian meresap makin
dalam (percolate) hingga mencapai zona jenuh air dan menjadi air tanah. Faktor Yang
mempengaruhi Kualitas Air Tanah. Sifat fisika dan komposisi kimia air tanah yang
menentukan mutu air tanah secara alami sangat dipengaruhi oleh jenis litologi penyusun
akuifer, jenis tanah/batuan yang dilalui air tanah, serta jenis air asal air tanah. Mutu tersebut
akan berubah manakala terjadi intervensi manusia terhadap air tanah, seperti pengambilan air
tanah yang berlebihan, pembuangan libah, dll. Faktor Yang Mempengaruhi Kuantitas Air
Tanah adalah Struktur tanah, Komposisi tanah, Tekstur Tanah, Bahan organic, Lapisan cadas
(Hardpans), Kandungan garam.

B. Saran

Demikianlah makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila ada
terdapat kesalahan mohon maaf dan memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang
tak luuput dari salah khilaf dan lupa.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Air_Tanah
http://budhikuswansusilo.wordpress.com/2008/05/09/dinamic-geology-groundwater-
air-tanah/
http://iwankgeografi03.blogspot.com/2009/020air-tanah.html
http://klastik.wordpress.com/2008/03/27/dari-mana-asal-air-tanah/
http://herrywidayat.wordpress.com/2009/01/09/115/
http://taman.blogsome.com/category/air-tanah/
http://arisinta.blogspot.com/p/air-tanah-proses.html

20
https://www.academia.edu/29954134/Makalah_Air_Tanah

21

Anda mungkin juga menyukai