Kelompok 4
Kelompok 4
“Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas praktek Profesi Ners
Stase Manajemen Keperawatan”
Dosen Pengampu:
Ns. Aria Pranata, S.Kep., M.Kep
Ns. Aditya Puspanegara S.Kep., M.Kep
Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Manajemen
Makalah ini disusun untuk memenuhi syarat salah satu tugas stase Manajemen
Keperawatan.
semua serta dapat dijadikan salah satu media pembelajaran. Untuk itu, kami
Kami pun berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan sarannya
kepada kami agar di kemudian hari kami bisa menyusun makalah yang lebih baik
lagi.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir khususnya :
1. Prof. Dr. Hj. Dewi Laelatul Badriah, M. Kes, AIFO selaku Ketua Yayasan
2. Ns. H. Kanapi, S.Kep., M.Kep Selaku ketua Kampus 2 STIKes Kuningan dan
3. Ns. Ranto, S. Kep., M.M.Kes selaku Ketua instaldik rumah sakit ciremai.
8. Dian Sony Budiana, S.Kep Selaku kepala ruangan puspa RS TK III Ciremai.
13. Teman-teman kelompok yang telah memberikan saran dan kritik terkait.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
komponen yang sangat penting dalam upaya peningkatan status kesehatan bagi
dan asuhan keperawatan yang merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan
lumrah yang harus direspon oleh perawat. Oleh karena itu, keperawatan di
Indonesia pada saat ini dan di masa akan yang datang perlu mendapatkan prioritas
mencakup kegiatan koordinasi dan supervise terhadap staf, sarana dan prasarana
dalam mencapai tujuan organisasi (Grant & Massey, 1999). Sedangkan menurut
mendukung asuhan keperawatan yang bermutu, berdaya guna dan berhasil bagi
masyarakat.
nyata di Rumah Sakit, sehingga perawat perlu memahami bagaimana konsep dan
keperawatan yang baik antara lain: memenuhi standar profesi yang ditetapkan,
efisien, dan efektif, aman bagi pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi
pasien dan tenaga keperawatan serta aspek social, ekonomi, budaya, agama, etika
dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan dihormati. Hal ini dapat dicapai dengan
nyata di Rumah Sakit, sehingga perawat perlu memahami bagaimana konsep dan
keperawatan yang baik antara lain: memenuhi standar profesi yang ditetapkan,
efisien, dan efektif, aman bagi pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi
pasien dan tenaga keperawatan serta aspek social, ekonomi, budaya, agama, etika
dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan dihormati. Hal ini dapat dicapai dengan
Rumah Sakit Tingkat III Ciremai merupakan rumah sakit yang berada
dalam wilayah Korem 063 Sunan Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Rumah Sakit
Tingkat III Ciremai menjadi satu-satunya rumah sakit angkatan darat yang bertipe
Ciremai dipimpin oleh seorang Letnan Kolonel, rumah sakit ini memiliki visi
menjadi rumah sakit pilihan utama prajurit, ASN, dan keluarganya serta
masyarakat umum.
Cirebon.
(Role play) di salah satu ruangan di ruang rawat inap Puspa di RS Ciremai
di Kota Cirebon.
1.3.1 Mahasiswa
manajemen keperawatan.
1.3.2 Perawat
TINJAUAN TEORI
mengarahkan serta mengawasi sumber yang ada, baik sumber daya maupun dana
manajer klinis, yang mempunyai teori atau sistematik dari prinsip dan metode
yang berkaitan pada institusi yang besar dan organisasi keperawatan di dalamnya,
termasuk setiap unit. Teori ini meliputi pengetahuan tentang misi dan tujaun dari
atau tujauan devisi keperawatan. Dari pernyataan pengertian yang jelas perawat
keterampilan berfikir.
1. Planning (Perencanaan)
a. Tujuan perencanaan:
tujuan.
capai
pelaksanaan program.
c. Jenis perencanaan
1) Perencanaan strategi
2) Perencanaan operasional
terdiri dari dua bagian yaitu rencana tetap dan rencana sekali
pakai. Rencana tetap adalah rencana yang sudah ada dan menjadi
perubahan-perubahan lingkungan
pelaksanaan
3) Memudahkan koordinasi
e. Keuntungan perencanaan
produktif
f. Kelemahan perencanaan
1) Perencanaan mempunyai keterbatsan dalam hal ketepatan
ambil
2. Organizing (Pengorganisasian)
tata cara dalam rangka dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan
(Muninjaya, 2014).
a. Manfaat pengorganisasian
3) Pendelegasian wewenang
b. Langkah pengorganisasian
mencapai tujaun.
6) Mendelegasikan wewenang
3. Staffing (kepegawaian)
Kebutuhan khusus individu, dokter, waktu dan lamanya ronde, jumlah rest,
filosofi, dan objektif tertulis, struktur organisasi, fungsi dan tanggung jawab,
satu cara terbaik yang dipakai untuk memenuhi syarat distribusi waktu kerja
dan istirahat untuk pegawai. Pada cara ini dibuat pola waktu dasar untuk
modifikasi kerja mingguan menggunakan shift 10-12 jam dan metode lain
yang biasa.
4. Directing (pengarahan)
manajemen.
efektif harus mampu untuk memotivasi diri sendiri untuk bekerja dan
a. Aotokratik
b. Demokrasi
c. Laisse faire
frustasi.
5. Controlling ( Pengendalian/Evaluasi )
yang terakhir dalam proses manajemen, yang memiliki kaitan yang erat
tindakan yang digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien dalam
staf, sehingga staf dapat lebih meningkatkan rasa tanggung jawab dan
5) Harus objektif
6) Harus fleksibel
8) Harus ekonomis
1) Analisa Tugas
dalam keperawatan.
2) Kontrol kualitas
kerja
benar
efektif.
1. Input
3. Output
atau keluaran.
4. Kontrol
akreditasi.
kerja maupun dalam kepuasan kerja, tetapi dalam masalah absen kerja karyawati
lebih sering tidak masuk kerja dari pada laki-laki (Anonim,2015). Alasan yang
paling logis adalah karena secara tradisional wanita memiliki tanggung jawab
urusan rumah tangga dan keluarga. Bila ada anggota keluarga yang sakit atau
urusan sosial seperti kematian tetangga dan sebagainya, biasanya wanita agak
kerja sebelumnya, tetapi sampai ini belum dapat di ambil kesimpulan yang
meyakinkan antara dua variabel tersebut. Hasil riset eanunjukkan bahwa suatu
2.2.3 Pendidikan
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak anak itu, agar mereka
dan kebahagian yang setinggi tingginya. Salah satu upaya untuk meningkatkan
sumber daya keperawatan adalah melalui pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,
hubungan interpersonal.
akademik S1 Keperawatan dan Profesi Ners. Tetapi bila ingin menjadi perawat
keperawatan. Lulusan SPK yang masih ingin menjadi perawat harus segera ke D3
dapat di berdayakan secara maksimal, sehingga apa yang menjadi tujuan dalam
pelatihan dimaksudkan dalam pengertian yang lebih luas dan tidak terbatas semata
pekerjaannya dengan baik. Seseorang yang telah mengikuti pelatihan dengan baik
biasanya akan memberikan hasil pekerjaan lebih banyak dan baik pula dari pada
atau pekerjaan tertentu hal ini sejalan dengan pendapat Henry Simamora yang
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat di pakai sebagai alat dalam
mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang
prasarana lebih di tunjukkan untuk benda benda yang tidak bergerak seperti
gedung. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat di pakai sebagai alat dan bahan
untuk mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses produksi. Prasarana adalah
HVS, kertas polio bergaris, kertas karbon, kertas stensil, formulir, kertas
berkop, plastik transfaran, kertas karton, kertas buffalo, amplop dan map.
kertas dll.
a. Buku catatan (block note), yaitu buku untuk menulis catatan harian
sekretaris.
c. Buku agenda surat, yaitu buku yang mencatat keluar masuknya surat
sehari hari.
4. Peralatan/ perlengkapan kantor di lihat dari penggunaaannya:
hanya satu / beberapa kali pakai atau tidak tahan lama. Contoh : kertas,
Barang yang tidak habis pakai adalah barang / benda kantor yang
gunting.
1. MAKP Tim
Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-
Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim/grup yang terdiri atas tenaga
membantu.
Kelebihannya adalah:
keperawatan terjamin
d. Peran kepala ruangan penting dalam model tim, model tim akan
c. Memberikan laporan
a. Membuat perencanaan
kebutuhan pasien
a. Perencanaan :
penugasan/penjadwalan.
10) Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit.
b. Pengorganisasian :
3) Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas.
administrasi pasien.
c. Pengarahan:
dengan baik
dan sikap.
4) Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan
melaksanakan tugasnya.
d. Pengawasan:
1) Melalui komuikasi
kepada pasien.
2) Melalui supervisi:
c. Evaluasi
d. Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
e. Auidit keperawatan
1. Kepala Ruangan
Tugas pokok :
Uraian Tugas :
sesuai kebutuhan.
ruang rawat
ruang rawat
yang optimal
sehari-hari di ruangan.
13) Mendampingi dokter selama kunjungan keliling ( visite dokter )
16) Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama
batas kewenangan.
meliputi:
telah ditentukan.
2. Perawat Primer
Tugas pokok:
diperlukan.
sosial dimasyarakat.
tertulis.
3. Perawat Associate
1) Pembelian obat
2) Pemeriksaan laboratorium
kemampuanya.
maut.
1. Minimal Care
d. Operasi ringan
2. Partial Care
3. Total Care
NGT (sonde)
6) Dimandikan perawat
2.5.1 Kompensasi
1. Upah dan Gajih (wages) biasanya berhubungan dengan tariff gaji per jam.
atau tahunan.
2. Intensif (incentive) adalah tambahan kompensasi di atas atau diluar gaji atau
3. Tunjangan
2.5.2 Reward
Reward yaitu hadiah dan hukuman dalam situasi kerja, hadiah menunjukan
bonus yang diberikan karena perestasi seseorang. Reward dapat berwujud banyak
rupa. Paling sederhana berupa kata-kata seperti pujiaan adalah salah satu
bentuknya.
dalam organisasi (Raharja. 2016). Artinya, dengan reward seseorang bekerja dapat
dilakukan tampa ada kendali langsung dari pimpinan, melainkan dapat berjalan
apa adanya sesuai evaluasi kinerja sebelumnya, Selebihnya, dengan reward
Hal ini juga ditegaskan Gouillart & Kelly dalam Raharja (2016) bahwa reward
yang dapat diperoleh atau di harapkan akan diperoleh sebagai konsekwensi dari
2.5.3 Punishment
Punishment adalah hukuman atas suatu hal yang tidak tercapai/ pelaggaran.
Hukuman seperti apa yang harus diberikan. Setip orang pasti pasti beda persepsi
atau potomg tangan, tetapi punishment yang bersifat mendidik. Selain itu
punishment juga juga merupakan alat pendidikan regresif, artinya punishment ini
digunakan sebagai alat untuk menyadarkan karyawan kepada hal-hal yang benar.
a. Hukum prefentif
Yaitu hukuman yang dilakukan dengan maksud atau supaya tidak terjadi
b. Hukuman refresif
Yaitu hukuman yang dilakukan, oleh karena adanya pelangaran, oleh
adanya dosa yang telah diperbuat. Jadi hukuman itu terjadi setelah terjadi
kesalahan.
dari produk yang dihasilkannya. Hal ini didukung oleh pernyataan Hoffman dan
Beteson (2011) , yaitu: “without custumers, the servis film has no reason to
satisfaction is difined as the overall attitudes regarding goods or servis after its
acquisition and uses”. Oleh karena itu, badan usaha harus memenuhi kebutuhan
dan keingginan masyarakat sehinga mencapai kepuasan masyrakat lebih jauh lagi
kedepannya dapat di capai kesetian masyrakat. Sebab, bila tidak ada memenuhi
dan beralih keproduk atau layanan yang disediakan oleh badan usaha yang lain.
Pelayanan public yang prefesional, artinya pelayanan public yang dicirikan oleh
1. Efektif
2. Sederhana
3. Keterbukaan
4. Efisiensi
5. Ketepatan waktu
untuk memperbaiki adan meningkatkan kinerja pelayan sector public. Salah satu
sebagai berikut:
masyarakat
5. Kecepatan pelayanan, yaitu targer waktu pelayanan dapat diselsaikan dalam