Anda di halaman 1dari 3

Laporan COD tanggal 21-09-2022

PC: Diknsulkan tad malam? Apakah pasie ini optimal?


DD: Optimal
PC: Rujukan dari mana? Apakah ada deficit neurologis?
DD: RS Jampang, tidak ada
PC: Planningnya apakah dengan GA?
DD: Iya

PC:Apakah ada tempat untuk PMB?

DD: Bisa, tapi mengingat estimasi pengerjaan lama, jadi dipilih GA

PC: pasien dikerjakan oeh bedah ana?

RB: Betul

PC: Apakah ada permasalahan untuk pasien lainnya?

RB: Tidak ada

PC: Dosis yang seringdigunakan berapa?

DY: 25mcg

PC: Kalau I baras 5,10. Kapan kita menggunakan dsis 5, 10,25 ? apakah ada ketentuannya?

DY: Untuk pasien diabetic foot menggunakan dosis 25 mcg, tapi sebearnya sudah ada mikroangiopai
dan sdh ada penurunan fungsi sensorisnya dan terjadi efek sampig terhadapa ginjal, jadi perlu
dipertimbangkan untuk dosisnya, atau pada pasien orthopedi digunakan sebagai adjuvant karena bisa
meningkatkan analgetic nyeri post op

PC: Jika pada psien diabetic foot apakah pemberian dosisnya lebih kecil?

DY: Mungkin bisa digunakan

DF: Apakah ada pengaruh terhadap perbedaan dosis?

DY: Pada durasi tida berpengaruh

PC: Konsiderasi anestesi Tertoma mediastinum pada anak usia 10 tahun berat 30kg dengan persiapan
lobectomy.apakah keuhannya nyeri dada aja? Sesak ada?

RU: Tidak ada keluhan kea rah obstruksi jalan napa, hanya batuk 2 minggu dan hilang timbul 5
minngu

PC: Aktifitasnya apakah terbatas?

RU: Tidak ada

PC: Massa nya besar melebuhi ½ apang paru kanan. Rencanya paaah diangkat semuanya?

RU: Dari operator iya

PC: Actual problem dan potensial problem. Untuk posisinya bagaimna?


RU: Jika lobectomy lateral decubitus kiri

PC: Posisi masukan ke potensia problem, nanti menggunakan DLT? Apakah sudah dikomunikasikan
degan operarot kalua kita tidak puna ukuran pediatrik?

RU : Sudah

PC: Untuk induksi tanpa relaxan karena sponanous breathing?

RU: Iya, karen ditakutkan massa nya menekan breathing dan sulituntuk ventilasi

PC: Untuk dosisnya apakah sudah cukup? Harap pertimbangkan lagi. Apakah sudah dikerjakan
menggunakan fiberoptic sblmnya?

RU: Dikerjakanbersama dpjp onsite

PC: penanganan nyeri pasca op pakah bisa ditambahkan? Tidak hanya paracetmol?

RU: Bisa dengan ESB, epidural thoracal.

PC: Apakah ESB nya dua atau satu sisi?

RU: Satu sisi di kanan

DF: Untuk pain managemennya harus kuat pada pasie ini, dan op nya di daerah thorax, jadi
managemen nyerinya harus adekuat

PC: Baru dikerjakan jam berapa?

DD: Jam 7 pai

PC: Untuk sesaknya sudah 1 miggu, baru datang tadi malam?

DD: betul

PC: Apakah sebelmna pasien sudah mengetahui punya riwayaat jantung?

DD: Tidak ada, pada saat mengeluh sesak dan yeri baru konsul

PC: Apakah ada obat2an yang rutin diminum?

DD: Tidak ada

PC: SpO2 tanpa nasal kanul berapa?

DD: 94-95%

PC: AGD diambil saaat kapan?

DD Saat datang dengan nasal kanule

PC: Induksi dnegan fentanyl 180 mc, ketamin60 mg dan atracurium 30. Petimbangannya apa?

DD: Karen pasien ada pneykit jantng, ketamin untuk mempertahankan CO nya, HR dan frekuensi
terjaga. Tamponade pada saat evakuasi cairan akan turun jadi ditopang dengan eketmain

PC: Pmeberiannya bagaimana? Fentanyl dulu atau bersamaan ketamin?

DD: Fentanyl dulu baru ketamin


PC: Untuk maintanancenya apakah diberikan ketamin?

DD: Betul dengan syrige pump

PC: HR paling tinggi berapa?

DD:113 Saat induksi

PC: Pemasangan CDL untuk HD Cito? Apakaha da permasalahan dan pasiennya apakah kooperatif
dipasang di jugular? Adakah anestesi tambahan? Dnegan guiding sg?

GM? Betul, tidak ada analgetic atau sedasi, dan dengan guiding USG

PC: HCU kemuning apakah ada pasien atau ada rencana masuk?

RU: belum ada

Rangkuman

- Peritmbangan pemberian muscle relaxan untuk operasi daerah abdomen


- Pemberian fentanyl sebagai adujvan sina anestes etimbangan opioid lain karen lipofilik, bbisa
morfin sebagai hidrfili
- Penangana nyeriadekuat pada pasien post op thoracotomy dan untu

Anda mungkin juga menyukai