Modul Menggambar Teknik (TM2)
Modul Menggambar Teknik (TM2)
MODUL PERKULIAHAN
W112100001-02
Menggambar
Teknik
Struktur Bangunan Sipil
Abstrak Kopentensi
Struktur adalah sebuah sistem, artinya gabungan atau rangkaian dari berbagai
macam elemen-elemen yang dirakit sedemikian rupa hingga menjadi satu kesatuan.
Secara harfiah, struktur bangunan dapat diartikan sebagai bagian-bagian yang
membentuk berdirinya sebuah bangunan, mulai dari pondasi, sloof, dinding, kolom, ring,
kuda-kuda, hingga atap.
Jenis jenis bangunan teknik sipil pada umumnya terbagi menjadi dua yaitu:
- Bangunan Teknik sipil kering
(Bangunan Gedung dan Bangunan Transportasi)
Misalnya : Rumah tinggal , Perkantoran , mall, Jalan Raya , Bandara ds
- Banguna Teknik sipil Basah
(disebut juga hidro)
Misalnya: Bendungan, saluran Irigasi, Pelabuhan, Jematan sungai dsb
a) Bangunan Gedung yaitu: kantor, rumah sakit, hotel, rumah dan lain-lain.
c) Bangunan Air yaitu: bendungan, saluran irigasi, saluran drainase, gorong- gorong
dan sebagainya.
Lantai adalah bagian bangunan berupa suatu luasan yang dibatasi dinding-dinding
sebagai tempat dilakukannya aktifitas sesuai dengan fungsi bangunan. Pada gedung
bertingkat, lantai memisahkan ruangan-ruangan secara vertikal. Lantai dapat
dikategorikan sebagai elemen struktural maupun elemen non-struktural dari suatu
bangunan.
Lantai Tingkat
• beban atap
Selain beban mati dan beban hidup juga ada beban angin dan gempa, pada
perhitungan
Bahan Konstruksi
1. Konstruksi lantai tingkat dapat dibuat seluruhnya dari bahan yang sama seperti:
• Tiang dari baja, lantai dan balok dari kayu, balok-balok utama dari baja.
• Tiang dan seluruh balok dari baja, hanya lantai dari kayu.
4. Kombinasi bahan beton dan baja, pada umumnya yang sering digunakan seperti:
• Tiang dan bahan beton dari bahan baja lantai dari bahan beton.
Konstruksi Lantai
Pada konstruksi lantai, akan lebih banyak membahas lantai pada bangunan
bertingkat. Konstuksi lantai yang dimaksud adalah lantai dengan konstruksi kayu dan
beton bertulang. Pada konstruksi lantai kayu, penutup lantai juga akan menggunakan
penutup lantai dari kayu. Beban-beban akan lantai didukung oleh balok-balok dari
kayu. Pada konstruksi lantai beton bertulang, penutup lantainya memiliki variasi yang
lebih banyak. Pada gedung bertingkat banyak dengan struktur utama dari beton, lantai
dapat saja didukung oleh balok beton atau balok baja. Pada gedung bertingkat banyak
dengan struktur rangka baja, lantai juga akan didukung dengan balok-balok dari baja
1. Lantai kayu
Konstruksi lantai kayu biasa digunakan pada rumah atau bangunan kantor
maksimal 4 lantai. Penutup lantai kayu menggunakan papan kayu (parket) yang
dipasang di atas rangkaian balok-balok dan papan lantai dengan menggunakan
penyambung paku dan juga ditanam dalam beton. Selain penutup parket, penutup
lantai kayu dapat juga terbuat dari papan yang panjang, dengan tebal 2 s.d. 3 cm yang
dipasang di atas balok-balok yang dipasang pada arah lebar dari luasan lantai. Maksud
pemasangan adalah untuk memperoleh jarak terkecil sehingga balok yang digunakan
sependek mungkin. Pada luasan yang berbeda perlu dilakukan peninjauan tersendiri
untuk pemasangan balok-baloknya.
2. Lantai tingkat
a) Lantai tingkat yang menggunakan bahan kayu umumnya ada pada pembangunan
rumah tinggal di pedesaan, bahkan di perkotaan juga masih ada yang
membangun dengan bahan kayu, dari rangka bangunan sampai pada lantainya
dari bahan kayu. Biasanya lantai kayu dari papan dipasangkan hanya pada
bangunan dua lantai saja. Atau pada lantai kedua dimana tangga penghubungnya
juga menggunakan tangga dari bahan kayu.
b) Lantai tingkat dengan menggunakan beton bertulang lebih tahan lama dan awet,
bila mengikuti ketentuan dan peraturan teknis tentang beton bertulang. Bahan
beton yang terdiri dari campuran bahan semen (Pc), bahan pasir dan bahan krikil
dengan volume air bersih secukupnya dengan menggunakan perbandingan
tertentu, biasanya 1 Pc: 2 Ps: 3 Kr.
Persyaratan Beton:
• Beton merupakan campuran bahan semen, bahan pasir dan krikil dengan air
secukupnya tentunya dengan perbandingan 1 Pc: 2 Ps: 3 Kr.
• Pelat lantai sekurang - kurangnya tebal 12 cm, dan untuk pelat atap sekurang -
kurangnya 7 cm.
2. http://ilmu-konstruksi.blogspot.com/2012/11/syarat-dan-bahan-dalam-pengerjaan.html
3. Time Saver Standards for building materials & systems - McGraw Hill
4. .Text Book Time Saver Standards for Building Types by Joseph De Chiara
5. Neufert architect data by ernts and Peter Neufert
Bangunan lainnya yang bersifat khusus, klasifikasi bangunan lainnya yang bersifat khusus
adalah bangunan yang memiliki konstruksi dan persyaratan khusus, perencanaan dan
pelaksanaan pembangunannya memerlukan penyelesaian/teknologi khusus dan masa
penjaminan kegagalan bangunannya paling singkat selama 10 (sepuluh) tahun.