Anda di halaman 1dari 30

Modul ke: Analisa Struktur II

02 Fakultas
Deformasi Lentur Struktur Statis Tertentu
FAKULTAS Dengan Metode Integrasi Satu Persamaan
TEKNIK Gaya Dalam
Program Studi
Program Studi:
Teknik Sipil Letakkan foto Terbaik anda disini
Ansadilla Niar Sitanggang, S.T., M.T.

Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi


Hubungan Momen-Curvature
• Tinjau balok yang awalnya lurus kemudian mengalami
deformasi elastis oleh beban yang diterapkan tegak lurus
terhadap sumbu x balok dan terletak pada bidang simetri x-v
untuk luas penampang balok pada gambar berikut.

• Δ  Load  V dan M

• Lbalok >> tbalok  Δmax akibat


lentur  lendutan

<
← MENU AKHIRI >

Hubungan Momen-Curvature
• Momen internal M  dθ
• dx  kurva elastis memotong
sumbu netral untuk setiap
penampang.
• Jari-jari kelengkungan busur
(radius of curvature) jarak ρ,
diukur dari pusat kelengkungan
O’ ke dx.
• Setiap busur pada elemen selain
dx merupakan regangan normal

<
← MENU AKHIRI >

Hubungan Momen-Curvature
• Regangan pada busur ds, terletak pada posisi y dari sumbu
netral yaitu

• Maka atau

• Material homogen dan berperilaku elastis linier, maka berlaku


hukum Hooke :
• Dengan mengkombinasikan hukum hooke dengan rumus lentur
maka ditemukan persamaan

<
← MENU AKHIRI >

Hubungan Momen-Curvature
• Persamaan hubungan momen-curvature:

Keterangan:
ρ = jari-jari kelengkungan pada titik tertentu pada
kurva elastis (1/ρ disebut sebagai
curvature/kelengkungan)
M = momen internal pada balok pada titik di mana r
akan ditentukan
E = modulus elastisitas bahan
I = momen inersia balok yang dihitung terhadap sumbu netral

<
← MENU AKHIRI >

Hubungan Momen-Curvature
• Persamaan hubungan momen-curvature:

– EI merujuk pada kekakuan lentur dan selalu bernilai positif, kemudian karena dx =
ρ dθ, maka persamaan di atas akan menjadi

– Jika dipilih bahwa aksis v positif adalah ke atas dan kelengkungan 1/ρ
berhubungan dengan x dan v, maka dapat ditentukan kurva elastis untuk balok
yaitu ,maka

– Persamaan ini merupakan persamaan diferensial orde kedua nonlinier <


← MENU AKHIRI >

Hubungan Momen-Curvature
Untuk memfasilitasi solusi dari sejumlah besar masalah,
Persamaan akan dimodifikasi dengan

membuat penyederhanaan. Karena kemiringan kurva elastis untuk


sebagian besar struktur sangat kecil, kita akan menggunakan teori
defleksi kecil dan mengasumsikan dv/dx ≈ 0. Akibatnya kuadratnya
akan diabaikan dibandingkan dengan satu dan oleh karena itu
disederhanakan bentuknya menjadi

<
← MENU AKHIRI >

Kemiringan dan Perpindahan dengan
Integrasi
Persamaan:

Jika mendiferensiasikan setiap sisi terhadap x dan mengganti V =


dM/dx (persamaan geser), maka akan didapat

kemudian didiferensiasikan kembali menggunakan w = dV/dx


(persamaan beban merata)

<
← MENU AKHIRI >

Kemiringan dan Perpindahan dengan
Integrasi
Untuk sebagian besar, kekakuan lentur (EI) akan konstan
sepanjang balok. Dengan asumsi ini, maka persamaan diurutkan
ulang ke dalam himpunan tiga persamaan berikut:

Penyelesaian salah satu persamaan ini memerlukan integrasi yang


berurutan untuk mendapatkan defleksi v dari kurva elastis.

<
← MENU AKHIRI >

Prosedur Analisis
Prosedur merupakan metode untuk menentukan kemiringan dan
defleksi balok (atau poros) menggunakan metode integrasi.

1. Kurva Elastis
– Gambarlah kurva elastis balok
– Tentukan sumbu koordinat x dan v.
– Jika terdapat beberapa beban tak kontinu, tentukan
koordinat x yang valid untuk setiap daerah balok di antara
kontinuitas tersebut. Pilih koordinat ini sehingga mereka
akan menyederhanakan pekerjaan aljabar berikutnya.

<
← MENU AKHIRI >

Prosedur Analisis

2. Fungsi Beban atau Momen


– Jika terdapat koordinat x, nyatakan pembebanan w
atau momen internal M sebagai fungsi dari x.
– Selalu asumsikan bahwa M bekerja dalam arah
positif ketika menerapkan persamaan
kesetimbangan momen untuk menentukan M =
f(x).

<
← MENU AKHIRI >

Prosedur Analisis
3. Kemiringan Kurva dan Defleksi
 Jika EI konstan, persamaan beban EI d4v/dx4 = w(x), yang memerlukan
empat integrasi untuk mendapatkan v = v(x), atau persamaan momen EI
d2v/dx2 = M(x), yang hanya membutuhkan dua integrasi.
 Konstanta dievaluasi menggunakan kondisi batas untuk tumpuan dan
kondisi kontinuitas yang berlaku untuk kemiringan dan perpindahan pada
titik di mana dua fungsi bertemu.
 Nilai numerik yang diperoleh dapat diperiksa secara grafis dengan
membandingkannya dengan sketsa kurva elastis. Nilai positif untuk
kemiringan adalah berlawanan arah jarum jam jika sumbu x memanjang
positif ke kanan, dan searah jarum jam jika sumbu x memanjang positif
ke kiri. Dalam salah satu dari kasus ini, perpindahan positif ke atas.

<
← MENU AKHIRI >

Kondisi Batas Tumpuan

<
← MENU AKHIRI >

Contoh 1
• Balok kantilever diberikan beban vertikal
ujungnya. Tentukan persamaan kurva elastis
dengan EI konstan!

<
← MENU AKHIRI >

Solusi 1
• Kurva elastis

<
← MENU AKHIRI >

Solusi 1
• Persamaan momen
Menurut free-body diagram:
M = -Px

<
← MENU AKHIRI >

Solusi 1
• Kurva Kemiringan dan elastis
Persamaan diintegrasikan dua kali, maka akan
membentuk persamaan:

<
← MENU AKHIRI >

Solusi 1
• Kurva Kemiringan dan elastis
Dengan menggunakan kondisi batas dv/dx = 0 pada x
= L dan v = 0 pada x = L, maka persamaan (1-2) dan
(1-3) akan menjadi

Maka C1 = PL2/2 dan C2 = -PL3/3

<
← MENU AKHIRI >

Solusi 1
• Kurva Kemiringan dan elastis
Substitusikan hasil ini ke persamaan (1-2) dan (1-3) dengan θ
= dv/dx, maka didapat

Kemiringan dan perpindahan maksimum terdapat pada titik A


(x = 0)

<
← MENU AKHIRI >

Solusi 1
• Kurva Kemiringan dan elastis
Hasil positif untuk θA menunjukkan rotasi berlawanan arah
jarum jam dan hasil negatif untuk vA menunjukkan bahwa vA
ke bawah. Ini sesuai dengan hasil yang digambarkan.

<
← MENU AKHIRI >

Solusi 2
• Masalah ini juga dapat diselesaikan dengan
menggunakan persamaan EI d4v/dx4 = w(x). Di sini
w(x) = 0 untuk 0 ≤ x ≤ L, sehingga setelah diturunkan
sekali didapatkan bentuk persamaan:

• M = 0 pada x = 0, jadi C2’ = 0, maka sebagai hasilnya


diperoleh Persamaan
<
← MENU AKHIRI >

Contoh 2
• Balok sederhana yang ditunjukkan pada gambar,
memikul pembebanan terdistribusi segitiga. Tentukan
defleksi maksimumnya dengan EI konstan!

<
← MENU AKHIRI >

Solusi 1
• Kurva elastis

<
← MENU AKHIRI >

Solusi 1
• Persamaan momen

<
← MENU AKHIRI >

Solusi 1
• Kurva kemiringan dan elastis

<
← MENU AKHIRI >

Solusi 1
• Konstanta diperoleh dengan menerapkan syarat batas
v = 0 pada x = 0 dan syarat simetri yaitu dv/dx = 0
pada x = L/2. Ini mengarah kepada persamaan

• Tentukan defleksi maksimum pada x = L/2, maka


didapat

<
← MENU AKHIRI >

Solusi 2
• Karena beban distribusi mengarah ke bawah, maka
sesuai perjanjian tanda beban tersebut negatif.
Menggunakan persamaan dan diaplikasikan ke
persamaan , maka persamaan akan menjadi:

<
← MENU AKHIRI >

Solusi 2
• Karena V = +w0L/4 pada x = 0, maka C1’ = w0L/4,
diturunkan dan menghasilkan

• M = 0 pada x = 0, maka C2’ = 0, mengacu pada solusi


persamaan dan diselesaikan sesuai
persamaan tersebut.
<
← MENU AKHIRI >

Daftar Pustaka
R.C. Hibbeler, Structural Analysis 8th edition, Pearson Prentice Hall. New Jersey 2012

R.C. Hibbeler, Mechanic of Materials 9th edition, Pearson Prentice Hall . New Jersey 2014

<
← MENU AKHIRI
Terima Kasih
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai