Anda di halaman 1dari 9

Nama : AFIFA WIDYASTUTI

NIM : 0910220112

KELAS : B2

MATA KULIAH : FISIKA DASAR

GERAK DAN GAYA

A. Gerak

Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan. Titik acuan
sendiri didefinisikan sebagai titik awal atau titik pengamat. Gerak dalam fisika
berubah seiring dengan waktu posisi atau orientasi tubuh. Gerak di sepanjang
garis atau kurva disebut terjemahan. Gerak yang mengubah orientasi benda
disebut rotasi. Dalam kedua kasus tersebut semua titik dalam tubuh memiliki
kecepatan yang sama (kecepatan terarah) dan percepatan yang sama (laju waktu
perubahan). Jenis gerak yang paling umum menggabungkan terjemahan dan
rotasi. Sebagai aturan, gerakan tubuh mematuhi hukum gerak Newton. Namun,
gerak dengan kecepatan cahaya harus diperlakukan dengan menggunakan teori
relativitas (sudut mana suatu hal dipandang akan menghasilkan jawaban) dan
gerak benda yang sangat kecil. Gerak meliputi 3 Hukum Newton,yaitu:

1. Hukum I Newton
Hukum ini sering disebut debagai hukum inersia (kelembaman), yaitu sifat
kecendrungan suatu benda untuk mempertahankan keadannya.
Hukum I Newton berbunyi “Jika resultan gaya pada suatu benda sama
dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan terus diam.
Sedangkan, benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan
kecepatan tetap”. Pernyataan dari Hukum I Newton ini secara matematis
dapat dituliskan sebagai F=0 (jumlah dari semua gaya yang bekerja sama
dengan nol).
Contoh: Saat naik mobil yang bergerak cepat lalu di rem, maka
penumpang otomatis terdorong ke depan.

Secara matematis Hukum I Newton dirumuskan sebagai:


∑F=0
Keterangan:
∑F : resultan gaya yang bekerja pada benda (N)
2. Hukum II Newton
Hukum ini berbuyi ”Percepatan dari suatu benda akan sebanding dari
sejumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan
berbanding terbalik dengan massanya”.
Contoh: Ketika mendorong sebuah mobil, gaya yang diperlukan lebih
besar ketika mendorong mobil yang besar dibandingkan dengan ketika
mendorong mobil yang kecil.

Secara matematis Hukum II Newton dirumuskan sebagai:


F = m.a
Keterangan:
F = Gaya yang bekerja pada benda (N)
m = Massa benda yang diberi gaya (kg)
a = Percepatan benda yang diberi gaya (m/s2)

3. Hukum III Newton


Hukum ini sering juga disebut dengan hukum aksi-reaksi, dimana gaya
yang yang diberikan adalah aksi dan gaya yang dialami sebagai
konsekuensinya adalah reaksi.. Hukum ini berbunyi “Jika suatu benda
mengerjakan gaya pada benda lain maka benda yang dikenai gaya akan
mengerjakan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari
benda pertama yang arahnya berlawanan”. Hukum ini menyatakan jika
suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda yang kedua
ini akan mengerjakan gaya pada benda pertama yang besarnya sama dan
arahnya berlawanan.
Contoh : Pada saat kamu mendayung perahu, coba kamu perhatikan
sewaktu kamu menggerakan dayung ke arah belakang, maka perahu
bergerak kearah depan.

Secara matematis Hukum III Newton dirumuskan sebagai :

Faksi = Freaksi
 Pembagian Gerak
 Gerak benda berdasarkan bentuk lintasan
a. Gerak Lurus
Gerak lurus adalah gerak benda yang lintasannya berupa garis
lurus. Contohnya, kendaraan yang berjalan, seperti motor,
mobil, sepeda, kereta api yang melaju pada rel yang lurus, buah
apel yang jatuh dari pohonnya, dan semua objek yang bergerak
pada lintasan lurus.
b. Gerak Melingkar
Gerak melingkar adalah gerak benda yang terjadi pada lintasan
melingkar dengan jari-jari di pusat lingkaran. Dalam hal ini,
jarak dari pusat putaran adalah sama, hanya posisinya yang
berubah. Sobat dapat melihat contoh gerak melingkar ketika
melihat roda kendaraan yang bergerak melingkar pada porosnya,
jarum jam analog, bianglala, bumi yang berotasi, dan baling-
baling pesawat.

c. Gerak Parabola
Gerak parabola adalah gerak yang dalam lintasannya
membentuk parabola atau melengkung. Contohnya, pada
meriam yang bisa meluncurkan peluru dan bola yang
melambung ketika ditendang atau dilemparkan ke atas.

 Gerak benda berdasarkan acuan pengamatan


a. Gerak Semu
Gerak semu memberikan kesan kita sedang melihat benda
bergerak. Misalnya, kita melihat pemandangan dari dalam kereta
yang bergerak.
b. Gerak Relatif
Gerak benda ini memiliki sifat-sifat yang bergatung pada posisi
pengamatan atau titik acuannya.

Ketika ada dua orang di posisi yang berbeda. Misalnya, Baco


didalam taxi dan Becce diluar. Nah, jika acuannya adalah Baco,
maka yang bergeak adalah Becce. Di sisi lain, jika titik
acuannya adalah Becce, berarti yang sedang bergerak adalah
Baco.

 Gerak benda berdasarkan sifat kecepatan


a. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda dengan lintasan
berupa garis lurus dengan keceptan tetap. Contohnya, seperti
mobil atau motor yang berjalan lurus dengan kecepatan tetap
atau stabil.

b. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Gerak lurus berubag beraturan yaitu gerak suatu benda dengan
lintasan berupa garis lurus dengan kecepatan yang berubah
secara beraturan karena mengalam percepatn tetap. GLBB
memiliki dua kemungkinan yaitu dipercepat atau diperlambat.
Contohnya, sepeda bergerak menuruni bukit.
Contoh soal Hukum Newton
Hukum I Newton

1. Seekor ikan bermassa 0,7 kg tergantung pada tail tali. Jika g = 10 m/s 2,
maka besar tegangan tali adalah …

Pembahasan:
Berdasarkan hukum Newton 1 diperoleh hasil sebagai berikut.

ΣF = 0
T–w=0
T=w
T = mg
T = 0,7 kg . 10 m/s2
T=7N

Jadi besar tegangan tali adalah 7 Newton.

2. Sebuah balok bermassa 5 kg (berat w = 50 N) digantung dengan tali dan diikatkan pada
atap. Jika balok diam maka berapakah tegangan talinya?

Penyelesaian:
Gaya-gaya yang bekerja pada balok seperti gambar di bawah ini, karena balok diam,
maka berlaku hukum I Newton yaitu sebagai berikut.

ΣF = 0
T – w = 0
T – 50 = 0
T = 50 N
Jadi, gaya tegangan tali yang bekerja pada balok tersebut adalah 50 Newton

Hukum II Newton
Hukum III Newton
1. Dua balok (m1 dan m2) yang bersentuhan mula-mula diam di atas lantai licin seperti
yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Jika m1 = 70 kg, m2 = 30 kg dan pada balok
pertama dikerjakan gaya sebesar 200 N, maka tentukanlah percepatan masing-masing
balok dan gaya kontak antarbalok tersebut.

Jawab
Diketahui:
m1 = 70 kg
m2 = 30 kg
F = 200 N
Ditanyakan: Percepatan dan gaya kontak.
Pembahasan:
∎ Tinjau Balok 1
Karena lantai licin maka tidak ada gaya gesek yang bekerja, sehingga resultan gaya pada
sumbu-Y tidak perlu diuraikan.
ΣFX = ma
F – F21 = m1a ............... Pers. (1)
∎ Tinjau Balok 2
ΣFX = ma
F12 = m2a ............... Pers. (2)
Karena F12 = F21, maka kita dapat mensubtitusikan persamaan (2) ke dalam persamaan (1)
sebagai berikut.
F – m2a = m1a
F = m1a + m2a
F = (m1 + m2)a
a = F/(m1 + m2) ............... Pers. (3)
Dengan memasukkan nilai yang diketahui dalam soal ke dalam persamaan (3), maka kita
peroleh besar percepatan kedua balok sebagai berikut.
a = 200/(70 + 30)
a = 200/100
a = 2 m/s2
Jadi, besar percepatan kedua balok adalah 2 m/s2. Untuk menentukan gaya kontak antara
balok 1 dan 2, kita subtitusikan nilai percepatan yang kita peroleh ke dalam persamaan
(2) sebagai berikut.
F12 = m2a
F12 = (30)(2)
F12 = 60 N

Dengan demikian, besar gaya kontak antarbalok adalah 60 N.

B. Gaya
Gaya adalah suatu dorongan atau tarikan yang dapat mengakibatkan perubahan
gerak benda atau bentuk benda.

Berdasarkan sifatnya, gaya dibedakan menjadi 2, yaitu:


1. Gaya sentuh adalah gaya disebabkan adanyan sentuhan.
Contoh: Gaya gesek, gaya otot, gaya mesin, gaya pegas.
2. Gaya tak sentuh adalah gaya yang terjadi tanpa adanya sentuhan dengan
benda.
Contoh: Gaya magnet, gaya listrik, gaya gravitasi.

 Macam-macam gaya berdasarkan penyebabnya, yaitu:


1. Gaya listrik, yaitu gaya yang timbulkan karena muatan listrik.
2. Gaya pegas, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh pegas.
3. Gaya magnet, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh magnet.
4. Gaya mesin, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh mesin.
5. Gaya gravitasi, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh gaya tarik bumi.
6. Gaya otot, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh otot.
7. Gaya gesek, yaitu gaya yang timbul dari gesekan dua permukaan benda
yang saling bersentuhan.

 Perubahan-perubahan yang terjadi karena pengaruh gaya, antara lain:


1. Benda diam menjadi bergerak.
2. Benda bergerak menjadi diam
3. Arah gerak benda berubah
4. Kecepatan benda berubah
a. Besaran dan Satuan Gaya

 Gaya merupakan besaran vektor karena mempunyai arah dan


nilai.
 Gaya merupakan besaran turunan, karena satuan gaya
diturunkan dari satuan besaran pokok, yaitu besaran pokok
panjang, massa, dan waktu
 Satuan gaya dalam satuan SI adalah newton
 1 newton adalah gaya yang memberikan percepatan 1m/s2
kepada benda yang bermassanya 1kg.
 Satuan gaya dalam cgs adalah dyne (1 N = 105 dyne)
 Besar gaya diukur dengan neraca pegas atau dinamometer

b. Melukis Gaya
Gaya diberi simbol F dan digambarkan dalam bentuk anak panah dengan
ketentuan arah panah menunjukkan arah gaya, panjang anak panah menunjukkan
besar gaya, dan titik pangkalnya disebut dengan titik tangkap gaya.
Gaya gesek adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua buah benda yang bergesekan dan
arahnya berlawanan dengan arah gerak benda.
Adapun ciri-ciri gaya gesekan, yaitu
1. Antara dua buah benda yang bersenutuhan terjadi gaya gesek.
2. Sebua benda bergerak jika gaya yang berkerja pada benda lebih besar dari gaya
gesekannya.
3. Gaya gesek selalu berlawanan arah dengan arah gerak benda
4. Besarnya gayagesek antara dua buah benda ditentukan oleh lelasaran permukaan-
permukaan benda yang bersetuhan
Gaya gesek dibedakan menjadi dua, yaitu;
1. Gaya gesekan statis, yaitu gaya gesekan yang terjadi pada buah benda dalam
keadaan diam atau tidak bergerak
2. Gaya gesekan kinetis, yaitu gaya gesekan yang terjadi pada benda yang bergerak
Besarnya gaya gesek dipengaruhi oleh;
1. Kekerasan permukaan benda
2. Luas permukaan bidang
3. Gaya tekan pada bidang
Gaya gesekan yang menguntungkan antara lain;
1. Gaya gesekan antara ban mobil dan aspal jalan sehingga mobil dapat berjalan
2. Gesekan pada rem untuk memperlambat jalannya kendaraan
3. Gesekan natara telapak kaki dan permukaan jalan sehingga kita dapat berjalan
4. Gesekan antara ampril dengan kayu sehingga permukaan kayu jadi halus
5. Gesekan antara gerinda dengan pisau sehingga mata pisau menjadi tajam
6. Gesekan antara sepatu pemain bola dengan lapangan rumput yang menyeebabkan
ia menjadi tidak jatuh. Pada bagian bawah sepat pemain sepak bola terdapat paku-
paku agar ia tidak tergelincir saat berlari mengejar bola
Gaya gesekan yang merugikan antara lain;
1. Gesekan antara komponen-komponen mesn sehingga komponen mesin cepat haus
2. Gesekan ban dengfan aspal sehingga kendaraan terhambat
3. Gesekan mobil dengan udara sehingga gerakan mobil terhambat
4. Gesekan antara mobil dengan kopling menimbulkan panas yang berlebihan
sehingga mesin menjadi rusak.
Adapun untuk mengurangi gaya gesekan dilakukan antara lain dengan cara;
1. Memisahkan dua permukaan dengan udara
2. Memperlicin permukaan benda dengan pelumas.

c. Berat dan Massa

Massa adalah ukuran banyaknya materi yang terkandung dalam suatu benda.
Diukur dengan neraca, satuannya dalam SI adalah Kg. Massa tidak memiliki arah
oleh karena itu termasuk besaran skalar. Sedangkan, berat gaya gravitasi yang
bekerja pada suatu benda. Berat merupakan besaran yang mempunyai arah. Arah
berat selalu tegak lurus terhadap permukaan bumi. Berat merupakan salah satu
bentuk gaya. Berat diukur dengan salah satu neraca pegasatau dinamometer.
Satuan berat dalam SI dinyatakan dalam Newton (N).

Perbandingan antara berat dan massa benda tersebut dengan percepatan gravitasi,
dirumuskan :
w = m.g
Keterangan
w = berat benda (N)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Perbedaan berat benda dan massa benda :

 Berat
1. Besarnya tergantung pada tempatnya
2. Alat ukurnya neraca pegas
3. Satuannya dalam SI Newton
4. Besaran vektor dan besaran turunan
 Massa
1. Dimana-mana selalu tetap
2. Alat ukurnya neraca ohaus (timbangan)
3. Satuannya dalam SI kg
4. Besaran skalar dan besaran pokok

Anda mungkin juga menyukai