Infus injeksi ringer mengandung NaCl, KCl, dan CaCl2
2. Sediaan infus ini tidak menggunakan bahan antimikroba, karena volume infus yang besar akan membutukhan pengawet dalam jumlah yang besar pula. Hal tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan efek toksik akibat dari penggunaan pengawet. 3. Sediaan ini mengandung H2O2 untuk membebaskan sediaan dari pirogen. 4. cairan infus intravena yang diinginkan adalah larutan yang isotonis, yaitu osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. Bertujuan untuk meminimalisasi trauma pada pembuluh darah 5. Infus ringer digunakan untuk untuk mengatasi kondisi kekurangan volume darah, sebagai cairan infus yang dapat menstabilkan jumlah elektrolitelektrolit yang sama kadarnya dalam cairan fisiologis normal 6. Sediaan infus diberikan secara intravena untuk segera dapat memberikan efek 7. NaCl digunakan sebagai larutan pengisotonis agar sediaan infus setara dengan 0,9% larutan NaCl, dimana larutan tersebut mempunyai tekanan osmosis yang sama dengan cairan tubuh 8. Dalam proses pembuatan, dilakukan penyaringan. Penyaringan pertama terdapat kotor sehingga hasil penyaringan pertama harus dibuang beberapa ml. Oleh karena itu, sediaan dilebihkan 10% menjadi 1100 ml. 9. Untuk penimbangan zat aktif harus ditambahkan 5%, karena dikhawatirkan karbon aktif selain menyerap pirogen juga dapat menyerap zat aktif. 1. Pada evaluasi IPC, dilakukan penegcekan pH. Obat injeksi sebaiknya mempunyai pH yang mendekati pH fisiologis yang artinya isohidris dengan darah dan cairan tubuh lainnya. Pada sediaan kami, pH yang didapat yaitu 6. pH ini masuk kedalam range pH Ringer yaitu 5-7,5. 2. Pada uji kejernihan, sediaan yang dibuat tidak memiliki partikel pengotor sehingga sediaan dikatakan jernih dan meemnuhi syarat 3. Pada uji keseragam volume, didapatkan volume yang sergam dengan volume yang tertera pada wadah 4. Pada evaluasi QC, dilakukan uji sterilitas. Sediaan yang didapatkan steril karena telah dilakukan sterilisasi akhir pada sediaan 5. Didapat pula sediaan yang seragam volumnya dan sediaan yang jernih pada evaluasi QC. 6. Infus harus bebas pirogen karena pirogen menyebabkan kenaikan suhu tubuh yang nyata, demam, sakit badan, kenaikan tekanan darah arteri, kira-kira 1 jam setelah injeksi. 7. Sehingga bisa dilihat sediaan memenuhi semua uji evaluasi.