Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

RUANG LINGKUP DAN PRINSIP PAI


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Dasar dan Menengah
PAI I
Dosen pengampu: Viana Teti Anggraeni, M. Pd

Disusun oleh:
Kelompok 2
1. Abdul Rahim 2111101262
2. Eka Aryana Syavira Rahman 2111101004
3. Lena Permata Sari 2111101048
4. Maylin Irwinda 2111101244
5. Sabilul Hoir 2111101261

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS SAMARINDA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, mari panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis mampu
menyelesaikan makalah yang berjudul Ruang Lingkup dan Prinsip PAI untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Dasar dan Menengah PAI I.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan baik dari segi pemaparan, penyajian, penyampaian,
pemahaman, dan masih banyak lagi tentunya. Maka dari itu, penulis sangat
membutuhkan masukan, saran serta kritik yang membangun dari pembaca sekalian
demi kelancaran dalam pembuatan makalah selanjutnya. Dalam proses pembuatan
makalah ini pun penulis mendapatkan banyak pembelajaran sehingga penulis pun
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua sehingga
menambah wawasan dan pengetahuan yang dapat di terapkan dalam kehidupan
sehari-hari.

Samarinda, 20 September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................... 3

BAB I PEMBUKAAN .................................................................................... 4

A. Latar Belakang ..................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 5

A. Ruang Lingkup PAI ............................................................................. 5


B. Prinsip PAI ........................................................................................... 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 10

A. Kesimpulan .......................................................................................... 10
B. Saran ..................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan KMA Nomor 211 Tahun 2011 menjelaskan bahwa
Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan
dan membentuk sikap, kepribadian dan keterampilan peserta didik dalam
mengamalkan ajaran agama Islam, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya
melalui mata pelajaran pada semua jenjang pendidikan. Pengembangan
Standar Nasional Pendidikan Agama Islam merupakan bagian dari upaya
memperdalam Standar Nasional pendidikan yang ditetapkan BSNP.1
Dengan begitu, Pendidikan Agama Islam memiliki artian bahwa
bukan hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga dapat membentuk sikap,
kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran
agamanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja bagian dari ruang lingkup Pendidikan Agama Islam?
2. Apa saja prinsip Pendidikan Agama Islam?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menganalisis ruang lingkup Pendidikan Agama Islam
2. Untuk menganalisis prinsip Pendidikan Agama Islam

1
Keputusan Menteri Agama (KMA) Republik Indonesia NO. 211 Tahun 2011, hal. 54.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup PAI


Ruang Lingkup menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah lingkup
berkenaan dengan batasan-batasan yang dicakup oleh suatu bidang atau
kajian.
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan antara:
1. Hubungan manusia dengan Allah swt.
Menjalin hubungan dengan Allah adalah kebutuhan yang paling
utama dalam hidup didunia, karena bagaimanapun manusia adalah salah
satu makhluk ciptaan tuhan yang harus selalu mengingat akan pencipta-
Nya. Kita dapat menjalin hubungan dengan Allah swt. melalui doa-doa
yang selalu kita panjatkan dimanapun dan kapanpun. Dalam artian
bagaimana cara manusia beribadah kepada Allah swt.
2. Hubungan manusia dengan sesama manusia.
Hubungan antar sesama manusia dapat diartikan sebagai
komunikasi antar pribadi. Komunikasi yang saling memahami pikiran,
perasaan, dan tindakan yang dilakukan juga didasarkan atas
kebersamaan. Misalnya apabila kita ingin menciptakan komukasi yang
akrab dengan orang lain maka dapat didahului oleh pertukaran informasi
tentang identitas maupun terkait dengan masalah pribadi yang bersifat
sosial.
3. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri
Sebagai makhluk individu, manusia memiliki akal, rasa, dan
keinginan (cita-cita) sehingga setiap manusia memiliki tujuan hidup
yang berbeda-beda. Hubungan dengan diri sendiri itu sangat penting
karena bagaimana mungkin kita bisa menjalin hubungan antar sesama
manusia jika diri kita sendiri masih belum bisa kita pahami apa lagi
ditambah dengan orang lain yang memiliki pola pikir yang berbeda.

5
4. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan
Misalnya hubungan manusia dengan hewan peliharaan. Dimana saat
ini banyak sekali manfaat dari memelihara hewan. Hubungan manusia
dengan lingkungan merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan .
karena keduanya memiliki korelasi yang sangat erat, yaitu saling
ketergantungan, simbiosis mutualisme serta saling mengandalkan dan
saling menguatkan.

Secara garis besar dapat dikatakan bahwa pengajaran Pendidikan


Agama Islam di sekolah mulai dari kelas 1 tingkat dasar sampai dengan
tingkat atas maupun perguruan tinggi mempunyai target yang sama.

1. Membentuk peserta didik yang taat akan beribadah, berdzikir, berdo’a


serta mampu menjadi imam.
2. Membentuk peserta didik yang mampu membaca, menulis hingga
memahami kandungan didalam Al-Qur’an.
3. Membentuk akhlak yang baik dan terpuji peserta didik.
4. Peserta didik mampu memahami dan mengambil manfaat dari proses
pembelajaran tersebut.

Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang


ditujukan untuk menyeimbangkan antara Iman, Islam, dan Ihsan. Menurut
Zuhairini, keseluruhan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
yang umumnya diajarkan di sekolah yang mencakup tujuh unsur yaitu Al-
Qur’an-Hadits, keimanan, syari’ah, ibadah, muamalah, akhlak dan tarikh
(sejarah Islam). Tujuh unsur tersebut menggambarkan bahwa ruang lingkup
Pendidikan Agama Islam (PAI) terdapat perwujudan keserasian,
keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri
sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya dan lingkungan (Hablum
Minallah wa Hablum Minannas).2

2
Zuhairini, dkk., Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, (Malang: IAIN Sunan Ampel,
1983), hal. 21

6
B. Prinsip PAI
Prinsip Pendidikan Agama Islam adalah asas atau dasar dari upaya
bimbingan yang dilakukan seseorang terhadap seseorang atau sekelompok
orang, yang lebih ditekankan pada bimbingan untuk membentuk
kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam, dalam rangka menggapai
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Prinsip-prinsip yang mendasari Pendidikan Islam yang sesuai dengan
komponen-komponennya meliputi;
1. Tujuan
Adanya tujuan agar tujuan dari proses pendidikan itu jelas. Metode
dan materi juga akan dapat dirumuskan dengan baik dengan adanya
tujuan yang jelas.
Omar Muhammad Al-Toumy Al Syaibani, menjelaskan bahwa
prinsip-prinsip yang mendasari tujuan pendidikan itu antara lain;
a. Universal (menyeluruh)
b. Keseimbangan dan kesederhanaan
c. Kejelasan
d. Tak ada pertentangan
e. Realisme dan dapat dilaksanakan
f. Perubahan yang diinginkan
g. Menjaga perbedaan perseorangan
h. Dinanisme 3
2. Kurikulum
Kurikulum merupakan salah satu komponen operasional
pendidikan. Istilah kurikulum ini muncul pertama kalinya dalam kamus
Webster, tahun 1856, pada dunia olahraga. Istilah kurikulum ini

3
Omar Muhammad Al-Toumy Al-Syaibany, Filsafat Pendidikan Islam, alih bahasa, Hasan
Langgulung, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), hal. 437

7
digunakan dalam bidang pendidikan pada tahun 1955. Kurikulum dapat
diartikan sebagai kumpulan materi-materi pendidikan yang tersusun
secara sistematik dengan tujuannya yang ingin dicapai.
3. Metode
Prinsip-prinsip yang mendasari metode pendidikan Islam menurut
Abududdin Nata adalah kesesuaian dengan psikologi anak, menjaga
tujuan pelajaran, memelihara tahap kematangan dan partisipasi
praktikal. Sedangkan menurut Khoiron Rasyidi, prinsip yang mendasari
metode dalam Pendidikan Islam adalah memberikan suasana
kegembiraan, memberikan layanan dan santunan yang lemah lembut,
kebermaknaan bagi anak didik, pra-syarat, komunikasi terbuka,
memberikan perilaku yang baik, praktik yang aktif, kasih sayang dan
pembinaan terhadap anak didik.
4. Pendidik
Menurut Islam syarat-syarat pendidik yang baik adalah memiliki
kedewasaan, identifikasi dengan norma, identifikasi dengan anak, punya
knowledge, punya skill, attitude, berwibawa, ikhlas dalam pengabdian,
memiliki sifat keteladanan, zuhud, pembersih, pemaaf, kasih sayang,
jujur dalam keilmuan, dan adil dalam segala hal.
5. Peserta didik
Seorang pendidik harus memperhatikan siswa-siswanya sebab
pendidikan adalah proses pembinaan dan perkembangan terhadap
potensi fitrah yang dimiliki oleh mereka.
6. Interaksi murid dan guru
Dalam pendidikan Islam hubungan antara murid dan guru
ditekankan pada bimbingan bukan pengajaran yang mengandung
konotasi otoritatif pihak pelaksana pendidikan, dalam hal ini guru
bukanlah segalanya. Disini dikemukakan beberapa prinsip yang
mendasari hubungan antara guru dan murid.
7. Lingkungan pendidikan

8
Lingkungan pendidikan maksudnya adalah situasi dan kondisi atau
institusi yang mengelilingi dan mempunyai pengaruh terhadap
perkembangan pribadi murid. Teori konvergensinya William Stren
agaknya lebih dekat dengan pandangan Islam tentang lingkungan
pendidikan ini, sebab Islam mennyatakan adanya faktor “dasar”
(nativisme) dan “ajar” (empirisme) yang akan berkembang dengan baik
dalam kondisi lingkungan yang baik pula.
8. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai
segala sesuatu dalam dunia pendidikan. Dalam pendidikan Islam,
evaluasi mengariskan tolak ukur yang serasi dengan tujuan pendidikan,
baik jangka pendek maupun jangka panjang. Artinya dengan adanya
evaluasi orang akan dapat mengetahui seberapa besar usaha yang telah
dilakukan dalam bidang pendidikan itu membuahkan hasil yang ingin
dicapai.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ruang lingkup pendidikan meliputi keserasian, keselarasan dan
keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah swt., hubungan
manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan dirinya sendiri
dan hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan.
Prinsip-prinsip yang mendasari Pendidikan Islam yang sesuai
dengan komponen-komponennya adalah tujuan, kurikulum, metode,
pendidik, peserta didik, interaksi murid dan guru, lingkungan pendidikan
dan evaluasi.

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami susun. Kami sebagai penulis
menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak sekali kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat di harapkan demi kesempurnaan karya ilmiah selanjutnya. Semoga
makalah ini dapat dapat dijadikan sumber referensi dan bermanfaat bagi
para pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alfian Khairan, “Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam”, dalam Jurnal UIN Antasari


tahun 2013

Keputusan Menteri Agama (KMA) Republik Indonesia NO. 211 Tahun 2011, hal.
54.

Zuhairini, dkk., Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, (Malang: IAIN Sunan
Ampel, 1983), hal. 21

11

Anda mungkin juga menyukai