Anda di halaman 1dari 7

PERENCANAAN SISTEM PENDIDIKAN ISLAM

A. Hambatan dan Tantangan Menjadi Guru Profesional.

Hambatan dan Tantangan Menjadi Guru Profesional

Komitmen guru terhadap lingkungan yang demokratis memiliki banyak manfaat.


Jika ditindaklanjuti secara efektif, dapat menimbulkan rasa saling percaya dan saling
menghargai antara guru dan siswa, juga masyarakat. Demokrasi kelas yang efektif
juga membawa siswa ke dalam proses pemecahan masalah sebagai pemain aktif,
meningkatkan harga diri dan kemauan siswa untuk bekerja sama. Hal ini, pada
gilirannya, membuat lebih mudah untuk menetapkan peraturan yang dapat
dilaksanakan, dan meningkatkan efektivitas tindakan disipliner. Penggunaan
demokrasi yang efektif juga memperbaiki lingkungan belajar secara keseluruhan
dengan mengurangi kebosanan yang dapat menyebabkan kenakalan, dengan
mempersonalisasi pembelajaran bagi siswa, dan dengan membuat evaluasi lebih
bermakna, dan bermanfaat bagi siswa individual. Melihat lebih dekat teori demokrasi
dikelas dan beberapa cara untuk menunjukkan komitmen terhadap demokrasi akan
menawarkan pemahaman yang lebih baik tentang seberapa jauh hal tersebut dapat
membuat sekolah lebih efektif bagi siswa dan guru. Guru didorong untuk mengatasi
masalah yang mendasarinya, yang bertentangan dengan kesalahan sebenarnya. Hal ini
dicapai dengan menerapkan prinsip-prinsip demokrasi untuk meningkatkan rasa
hormat, kesetaraan, dan martabat, dan untuk membantu siswa memahami konsekuensi
alami dan logis dari perilaku buruk. Tidaklah cukup bagi siswa untuk mengetahui
bahwa perilaku salah menghasilkan disiplin. Siswa harus mengerti mengapa perilaku
itu tidak tepat, dan mengapa motivasi mereka cacat, dan harus belajar untuk merasa
menyesal atas tindakan mereka karena rasa tanggung jawab, bukan karena campur
tangan orang lain.
Proses demokrasi membantu membangun rasa tanggung jawab ini, pertama-tama,
para guru harus menciptakan sikap saling menghormati di kelas. Dengan
mengikutsertakan siswa di berbagai tingkat pengambilan keputusan kelas, guru dapat
membantu mereka merasa lebih nyaman, dan disambut baik. Siswa akan merasa
bahwa itu penting, dan pendapat mereka sangat berharga, ketika mereka akan lebih
termotivasi untuk bekerja sama dengan guru dan teman sekelas mereka. Mereka juga
akan menyadari bahwa guru menghormati mereka, dan ada untuk berinteraksi dengan
mereka, dan membantu mereka, dan bukan hanya untuk mengendalikan atau
menaklukkannya. Membantu siswa untuk merasa seolah-olah mereka adalah bagian
dari kelas, dan termasuk dalam kelas, adalah kunci untuk mencegah masalah perilaku
karena menetapkan rasa tanggung jawab, dan menghormati guru dan teman sekelas
lainnya.
Tantangan Menjadi Guru Profesional
Dampak keseluruhan dari proses kegiatan belajar mengajar adalah membuat
lingkungan sekolah lebih nyaman bagi siswa dan mudah dikelola oleh para guru.
Langkah pertama untuk menggunakan layanan untuk memperbaiki lingkungan
sekolah secara efektif adalah membangun seperangkat nilai inti, sistem peraturan, dan
standar disiplin yang dapat diterapkan. Di kelas, siswa dapat dengan mudah dibawa ke
dalam proses pembuatan peraturan. Pada awal tahun, para guru dapat berkonsultasi
dengan siswa untuk mengembangkan beberapa peraturan yang berkaitan dengan
perilakunya kelas.
Beberapa contoh termasuk aturan berbicara di kelas, meninggalkan dan
memasuki kelas, berinteraksi dengan teman sekelas, dan bahkan proses yang dapat
diterima untuk mengatasi masalah atau masalah apa pun yang mungkin timbul. Siswa
juga dapat dikonsultasikan dalam pembentukan sebuah sistem untuk menangani
administrasi kelas. Ini bisa mencakup pengumpulan dan pendistribusian tugas dan
handout, dan lain-lain, pengumpulan uang makan siang atau biaya lainnya, dan
bahkan mengembangkan jadwal untuk tanggung jawab seperti papan buletin, atau
kerapian kelas.
Menetapkan standar disiplin juga penting. Hal ini dapat dicapai melalui konsultasi
dengan masyarakat dan siswa. Melibatkan siswa dengan proses ini akan membantu
meningkatkan kesadaran siswa tentang tindakan disipliner apa yang ada, dan mengapa
penggunaannya digunakan saat mereka menggunakannya. Siswa akan mendapatkan
penghargaan atas kewajaran sistem, dan cenderung tidak menganggap disiplin sebagai
serangan pribadi. Singkatnya, mereka akan mengerti bahwa disiplin adalah hasil dari
tindakan mereka, dan akan mengembangkan rasa tanggung jawab atas perilaku
mereka sendiri. Seragam penegakan disiplin semacam itu juga akan meningkatkan
tingkat atau rasa hormat antara guru dan siswa dengan memisahkan akta dari pelaku,
dan dengan meningkatkan udara kerja sama. Penting untuk dicatat bahwa metode
disipliner seharusnya tidak mengurangi martabat dan harga diri siswa. Dengan
melibatkan siswa dalam menentukan kode disiplin adalah dengan membahas
penggunaan disiplin dengan siswa.
B. Kelebihan dan kekurangan menjadi guru profesional

Kelebihan menjadi guru profesional yaitu :


a. Menjadi guru itu otomatis membentuk pribadi kita yang penyayang, ramah,
intelek dan berwibawa. Hal ini terjadi sebab guru itu contoh bagi para
siswanya, sehingga mau tak mau seorang guru harus berkepribadian yang
baik.

b. Menjadi guru itu sebuah anugrah, sebab kita akan setiap hari bertemu dengan
anak - anak yang begitu menyenangkan dan mampu memberikan kesenangan
tesendiri.

c. Gaji seorang guru PNS mempunyai kedudukan yang cukup tinggi loh
dibandingkan dengan profesi PNS yang lainnya, sebab saat ini guru PNS ada
tunjangan sertifikasi jabatan,sehingga gaji yang guru terima itu dua kali lipat
dari gaji pokoknya, belum ditambah dengan tunjangan - tunjangan yang
lainnya.

d. Pekerjaan guru itu selain sebuah profesi juga sebuah bentuk ibadah dan
pengabdian kita terhadap negara. Jadi selain kabahagiaan di dunia, jadi guru
juga insyaAlloh akan bahagia di akhirat, sebab berkat tangan dan ucapan
seorang guru mampu mengantarkan seseorang dari yang tidak tahu apa - apa
menjadi pandai dan berpendidikan.

e. Menjadi guru membuat ilmu kita semakin bertambah dan otak kita menjadi
sehat, sebab hampir setiap hari kita mengasah dan menggunakan otak kita
untuk berfikir dan mengajarkan pengetahuan yang dimiliki.

f. Lowongan kerja guru di Indonesia masih sangat terbuka lebar, baik di SD,
SMP, SMA, SMK, MI, MTS maupun MAN, baik di negeri maupun swasta.
Kesempatan lowongan kerja guru honorer dan PTT juga sangat besar. Jadi
sangat jarang sekali kita jumpai lulusan guru yang menganggur. Sekolah di
Indonesia setiap satu kecamatan bisa lebih dari 50 sekolah dasar, sehingga
guru Sekolah Dasar itu kesempatannya masih sangat besar.

g. Jenjang pendidikan guru cukup dihargai di Indonesia, mulai dari D2, S1, S2,
hingga S3.

h. Enaknya menjadi guru itu bisa disambi dengan pekerjaan yang lainnya seperti
bertani, berdagang, menjadi guru les atau privat, atau yang lain sebagainya.
sebab jam kerja guru hanya sampai jam 14.00 WIB.

i. Hari libur guru dibandingkan dengan profesi yang lain jauh lebih banyak.
Sehingga waktu bersama keluarga lebih banyak.
Kekurangan menjadi Guru Profesional, yaitu:

a. Bekerja menjadi guru bagi seseorang yang tidak berpassioan menjadi guru
akan terasa berat dan seperti beban, sebab ia setiap hari harus melakukan
pekerjaan yang sama dan harus bergelut dengan materi dan materi. Bagi
sebagian orang menjadi guru atau pengajar juga menjadi hal yang
membosankan.

b. Berbeda dengan pekerjaan yang lainnya guru itu sampai rumahpun masih
dibawa juga pekerjaan rumah. banyak tugas - tugas sekolah yang harus ia
kerjakan, membuat soal, mengkoreksi hasil pekerjaan siswa, membuat materi
untuk hari berikutnya.

c. Untuk masalah gaji, gaji guru khususnya yang masih honorer cenderung masih
dibawah rata - rata dibandingkan profesi yang lain. Kecuali jika anda mau
bekerja di sekolah swasta. Sebab untuk menjadi guru PNS itu perlu kesabaran
dan pengorbanan yang besar, dan tidak setiap orang guru bisa meraihnya.

d. Kesempatan untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari guru
cukup besar memang, namun persaingannya cukup ketat, sebab masih banyak
sekali lulusan guru yang masih belum menjadi PNS.

e. Menjadi guru harus siap berperilaku yang baik setiap saat sebab kelakuan anda
akan menjadi teladan dan ditiru oleh anak - anak didik anda.

f. Menjadi guru harus siap dengan berbagai jenis pemberkasan dan peraturan,
khususnya guru yang Pegawai Negeri Sipil (PNS).
C. Dampak Guru Yang Tidak Profesional Terhadap Dunia Pendidikan
Seperti yang kita ketahui dan kita kenal sehari-hari guru merupakan orang yang
harus ditiru, dalam arti orang yang memiliki charisma atau wibawa hingga perlu
untuk di tiru dan di teladani. Karena guru adalah sebagai panutan serta sebagai orang
tua yang mengayomi dan mengasuh siswa-siswinya yang berada di lingkungan
formal. Sejalan dengan profesional guru tugas utamanya adalah mendidik, mengajar,
membimbing, melatih, dan mengevaluasi peserta didik dijalur pendidikan formal.
Guru juga memiliki peran yang bersifat multi fungsi, lebih dari sekedar yang kita
tuangkan pada produk hukum tentang guru.
Tujuan pendidikkan yang diajarkan guru jelas harus menampakkan terjadinya
perubahan dalam diri siswa-siswi dan yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang sulit
menjadi mudah, dari tidak paham menjadi paham, dari yang tidak mengerti menjadi
mengerti dan tidak terarah menjadi terarah. Disamping itu dapat membangkitkan
motivasi belajar. Dimana pada kenyataan yang ada banyak juga guru yang lari dari
tanggung jawabnya sebagai pendidik yang berkualitas dan profesional sebagai guru
yang malah pada kenyataannya hanya membuat peningkatan motivasi belajar siswa-
siswi itu berkurang akibatnya kemalasan, cuek dalam mengerjakan tugas sehingga
timbulnya rasa ketidak nyamanan didalam kelas maunya keluar karena metode yang
membuat dia bosan dan ada juga yang tibul dibenak siswa kata-kata samaran yang ia
berikan kepada guru tersebut yang terkesan menurut meraka lucu sebagai gurauan
tetapi sebenarnya itu masuk pada karakter yang tidak baik.

Dari situlah timbul rasa bosan kepada siswa-siswinya saat berlangsung proses
mata pelajaran yang diajarkan guru tersebut. Karena metode atau cara pengajarannya
yang cenderung hanya memberikan tugas atau mencatat saja atau juga metode
pengajarannya menggunakan metode ceramah lalu siswa-siswinya ditugaskan
mencatat materi yang guru berikan tersebut. Tanpa memperhatikan skologi anak yang
cenderung mudah bosan karena metode yang di gunakan tidak menarik dan
membosankan.
Disitulah pengaruh pengajarannya atau dampak yang diperoleh siswa-siswinya
adalah timbul rasa bosan dan kurang berminat ketika tiba waktu hari guru tersebut
akan mengajar, hasil yang di peroleh siswa-siswinya kurang efektif dalam pelajaran
yang sedang di ikutnya. Kebanyakan yang kita temui guru mengajar lalu memberikan
tugas,lalu guru tersebut keasikan bermain hp sehingga dia tidak memperhatikan
dampak dari sikapnya yang menjadi panutan siswa-siswinya, dia tidak peduli dengan
siswa-siswinya yang sedang mengerjakan tugas mata pelajaran yang di
berikannya.Pasti siswa-siswinya yang didalam kelas itu ribut,saling mengejek bahkan
ada juga yang tidak mau membuat tugas tersebut sehingga pencapaian hasil nilai
ujiannya tidak efektif, nah kalau begini metode guru dalam mengajar berarti proses
dalam pengajaran dan dalam suatu mata pelajaran itu jelas tidak akan efektif.
Dampaknya kepada siswa-siswinya hilang semangat belajar, menurunnya nilai yang
di peroleh siswa-siswinya, karakternya pun akan berpengaruh kepada siswa-siswi
maka guru tersebut tidak dapat membangkitkan semangat siswa-siswi untuk belajar,
karena terbukti membosankan. Guru seperti ini tidak akan sangat merugikan pihak
sekolah terutama siswa-siswi yang diajarkan dan sangat di sayangkan juga karena
propesi gurunya tidak digunakan semaksimal mungkin atau profesional. Terkait
dengan metode atau cara yang digunakan guru tersbut berarti dia tidak terlalu teliti
dalam membaca situasi dan karakter siswa-siswinya kurang efektifan dalam
pengajaran tidak tercapai seharusnya pemimpin sekolah yang didalamnya terdapat
guru yang tergambarkan diatas harus pintar-pintar membaca kondisi dan mengadakan
pengawasan baik yang baik dan efektif. Jadi disini juga peran kepalah sekolah sangat
penting, begitu juga menjadi yang menjadi pengawas jangan kita hanya melihat
hasilnya tanpa membuktikan yang reel tentang metode pengajaran guru terhadap
siswa-siswi yang dia ajarkan.
Daftar Pustaka

Jandris Slamat Tambatua. 2020 "Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan Profesi
Guru" Dari https://www.gurusiana.id/read/jandrissky/article/ancaman-gangguan-hambatan-
dan-tantangan-profesi-guru-di-sekolah- (Minggu, 13 November 2022)

Subana. 2015 "Kelebihan dan Kekurangan menjadi guru" Dari


https://lebihdankurang.blogspot.com/2015/12/kelebihan-dan-kekurangan-menjadi-guru.html?
m=1 (Minggu, 13 November 2022)

Yulianti. 2015 "Dampak guru yang tidak profesional" Dari


https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/yuliantibinmukri/
5643dc72a8afbd110e0dcde8/dampk-guru-yang-tidak-efektif-terhadap-pendidikan (Minggu,
12 November 2022)

Anda mungkin juga menyukai