Makalah Farid Dwi S
Makalah Farid Dwi S
Puji dan Syukur kita panjatkan Kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Dalam makalah ini saya membahas mengenai “Munada,maf’ul min
ajlih’maful ma’ah”.
Makalah ini dibuat dengan berbagai bantuan dari internet maupun teman-teman serta
materi yang diberikan guru mata pelajaran Bahasa Arab untuk membantu menyelesaikan
tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada guru yang bersangkutan dan teman-teman
yang telah memberikan motivasi kepada kami.
kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami memohon kepada pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami supaya lebih baik lagi. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Penyusun
FARID DWI S XI IAI
I
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
2.1. BAB MUNADA (SERUAN)................................................................................
2.2. BAB MAF’UL MIN AJLIH..................................................................................
2.3. BAB MAF’UL MA’AH........................................................................................
VI
BAB I
PENDAHULUAN
MUKADIMAH
Bissmillahhirrahmanirrahim.
Kita kaum muslim memaklumi,bahwa Bahasa Arab adalah bahasa Al qur’an. Setiap prang
muslim yang bermaksud menyelami ajaran islam yang sebenarnya dan lebih mendalam, tiada jalan
lain kecuali harus mampu menggali dari sumber asalnya, yaitu Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW.
Oleh karena itu, Menurut kaidah hukum islam,mengerti akan ilmu Nahwu bagi mereka yang
ingin memahami Al-Qur’an, Hukumnya fardu a’in.
Hanya kepada ALLAH SWT. Memohon agar bermanfaat bagi teman teman semua dan
merupakan sumbangan pikiran yang berharga bagi teman teman semua yang bermaksud
mempelajarinya, Bi,aunillahi Ta,ala wa taufiqihi. Amiin
BAB II
PEMBAHASAN
V
Munada itu ada lima macam, yaitu: 1. Munada yang berbentuk Mufrad Alam, 2.
Munada yang bersifat Nakirah Maqsudah 3. Munada yang bersifat Nakirah Ghair
Maqsudah 4. Munada yang berebnetuk Mudaf 5. Munada yang diserupakan dengan
Mudaf
Adapun I’rab Munada yang berbentuk mufrad alam dan yang bersifat nakirah maqsudah.
Maka kedua duanya di mabni kan.
Yang tiga macam lagi yaitu Munada yang bersifat nakirah ghair maqsudah, yang berbentuk
mudaf dan yang diserupakan dengan mudaf (Sibaih Mudaf), Maka harus Di nasab kan Lain tidak
Contoh :
Maf’ul Min Ajlih ialah isim mansub yang dinyatakan sebagai penjelasan bagi penyebab
terjadinya fi’il (perbuatan)
Contoh :
VI
Maf’ul Ma’ah ialah isim mansub yang dinyatakan untuk menjelaskan zat yang
menyertai perbuatannya.
Adapun Khabar Kana dan Akhwat Akhwatnya, dan Isim Ina dengan saudara saudara nya ( yang
semua dinasabkan ) maka hal ini telah dikemukakan penjelasannya pada Bab Isim isim yang di
Rafakan, demikian pula Tawabi (Na’at Ataf Taukid Badal).
BAB III
PENUTUP
V
Dengan sadar bahwa apa yang ada ditangan pembaca saat ini jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami senantiasa mengharapkan uluran tangan yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini dikemudian hari. Saya hanya berharap
bahwa makalah ini mampu menjadi sebuah referensi yang ideal dalam hal pengkajian
tentang Ilmu Nahwu’. Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini dapat
memudahkan kita, khususnya dalam proses pengamalannya.
Mudah-mudahan Allah swt. Senantiasa meridhai segala aktivitas kita dan
dapat bernilai ibadah di sisis-Nya. Aamiin…
VI