Pendahuluan Menulis Laporan
Pendahuluan Menulis Laporan
dan mengumumkan subjeknya. Karena laporan formal mengandung banyak bagian yang
melayani tujuan berbeda, laporan formal mempunyai tingkat pleonasme. Informasi serupa
mungkin dimasukkan dalam surat pengantar, ringkasan dan pendahuluan. Untuk menghindari
pengulangan, cobalah untuk menampilkan data secara berbeda. Tetapi jangan melewati
Pendahuluan laporan yang baik biasanya mencakup elemen-elemen berikut, meskipun tidak
1) Latar belakang. Jelaskan peristiwa yang mengarah pada masalah atau kebutuhan.
2) Masalah atau tujuan. Jelaskan topik laporan dan uraikan masalah atau kebutuhan yang
mendasari laporan.
ahli atau menyitir Koran, jurnal, buku, dan sumber sekunder lain untuk membangun
signifikansi topik.
4) Cakupan. Jelasakan batasan laporan, dengan mempertegas apa yang akan dibahas atau
tidak.
5) Susunan. Tuntun pembaca dengan memberi peta jalan yang menampilkan struktur
laporan.
1) Otorisasi. Identifikasi siapa yang memesan laporan. Bila tidak ada surat pengantar
yang dilampirkan, beritahukan juga mengapa, kapan, oleh siapa, dan pada siapa
laporan ditulis.
2) Tinjauan literatur. Ringkasan tulisan penulis dan peneliti lain mengenai topik,
Jelaskan pula bagaimana mengumpulkan data primer, termasuk ukuran survei, desain
4) Definisi istilah penting. Definiskan kata-kata yang tidak dikenal baik oleh pembaca.
Definiskan pula istilah yang bermakna khusus, seperti bisnis kecil sementara makna
Isi. Bagian pokok laporan formal adalah isi. Isi membahas, menganalisis,
menginterpretasi, dan mengevaluasi temuan penelitian atau solusi masalah awal. Pada
bagian ini yang digunakan untuk menunjukkan bukti pembenaran kesimpulan yang tela
dibuat. Susunlah isi ke dalam kategori-kategori utama mengikuti garis besar atau
menggunakan salah satu pola yang dijelaskan sebelumnya (seperti menurut waktu,
Meskipun merujuk bagian ini sebagai isi, maka tidak menggunakan judul bagian
tersebut. Alih-alih, isi memuat judul bagian yang menjelaskan setiap bagian utama. Judul
bagian dapat berupa judul bagian fungsional (functional heading) atau judul bagian
berbicara (talking heading). Judul bagian fungsional (seperti Hasil Survei, Analisis
Temuan, atau Pembahasan) membantu pembaca mengenali tujuan isi tetapi tidak
mengemukakan apa yang ada di dalamnya. Judul bagian semacam itu berguna untuk
laporan rutin atau topik-topik sensitif yang mungkin mengecewakan pembaca. Judul
bagian berbicara (misalkan, Kebiasaan Daur Ulang dalam Komunitas Kampus) lebih
informatif dan menarik, tetapi tidak membantu pembaca melihat susunan laporan.
kaitannya dengan penyelesaian masalah semula. Beberapa penulis lebih suka mencampur
yang sibuk dapat melihat informasi penting dengan segera. Tetapi penulis lain
Pada laporan panjang bagian ini dapat mencakup sebuah ringkasan temuan. Untuk
meningkatkan pemahaman, maka dapat ditampilkan kesimpulan dalam daftar nomor atau
bullet.
Rekomendasi. Jika diminta, maka sebaiknya menyertakan rekomendasi berupa saran yang
tepat untuk menyelesaikan masalah dalam laporan. Rekomendasi paling membantu jika
praktis dan masuk akal. Secara alami, rekomendasi seharusnya berkembang dari temuan
dan kesimpulan. Jangan member informasi baru dalam kesimpulan atau rekomendasi.
dengan kesimpulan, atau ditempatkan sebelum isi, terutama jika audiens suportif dan
besar, beri nomor dan ungkapkan masing-masing dengan sebuah kalimat perintah, seperti
Memulai program fitness karyawan dengan ruang di luar kantor yang tersedia lima hari
siapa, apa, kapan, di mana, dan bagaimana menempatkan setiap rekomendasi dalam
operasi.
Lampiran. Materi tambahan atau pendukung dimasukkan dalam lampiran pada akhir
laporan formal. Materi ini relevan bagi beberapa pembaca tetapi tidak bagi semua
pembaca. Lampiran bisa menyertakan formulir survei, salinan laporan lain, tabel data,
hasil cetakan komputer, dan korespondensi terkait. Jika lampiran tambahan diperlukan,
Daftar Pustaka, Referensi, atau Bibliografi. Pembaca melihat bagian bibliografi untuk
laporan anda menentukan bagaimana bagian ini disusun. Jika anda menggunakan format
referensi MLA, semua kutipan akan diurut sesuai abjad dalam “daftar pustaka”. Bila anda
menggunakan format APA, daftar anda disebut “referensi”. Apapun formatnya, anda
harus mencantumkan nama penulis, judul, publikasi, tanggal publikasi, nomor halaman,
dan data penting lain untuk semua idea tau kutipan yang digunakan dalam laporan anda.
alamat elektronik atau cara mencari sumber kutipan. Sertakan pula tanggal anda
Tidak mudah menulis laporan formal. Laporan formal melibatkan usaha cukup keras pada
ketiga tahap penulisannya, diawali dengan analisis masalah dan antisipasi audiens.
Penelitian data, pengelolaannya dalam presentasi logis, dan penyusunan draf pertama
merupakan tahap kedua penulisan. Revisi, koreksi, dan evaluasi merupakan tahap ketiga.
Meskipun setiap orang mendekati proses penulisan secara agak berbeda, tips-tips berikut
memberikan saran terhadap masalah yang dihadapi oleh kebanyakan penulis laporan
formal.
1. Sisihkan cukup waktu. Alasan utama penulis yang tidak puas dengan laporan mereka
adalah “saya kehabisan waktu”. Buat jadwal kerja yang realistis dan taatilah.
semua data dan menarik kesimpulan utama. Memulai terlalu dini sering berarti harus
mundur ke belakang. Untuk laporan berdasarkan data survei, susunlah tabel dan figur
terlebih dahulu.
3. Menulis dari bagan yang baik. Proyek besar seperti laporan formal memerlukan
urutan dan arahan yang disediakan oleh bagan yang jelas, bahkan jika bagan tersebut
4. Siapkan lingkungan menulis yang memadai. Anda perlu tempat sepi dimana anda
dapat menelaah materi dan bekerja tanpa interupsi. Laporan formal membutuhkan
cepat; merevisi dengan mudah; serta memeriksa ejaan, tata bahasa, dan sinonim
menyimpan dokumen anda dan mencetaknya supaya anda mempunyai hard copy.
Lakukan antisipasi ini untuk melindungi anda dari kesulitan karena kehilangan arsip,
6. Tulis dengan cepat; revisi menyusul. Sejumlah pakar menasihati penulis agar
mencatat ide-ide mereka dengan cepat dan menunda revisi sampai draf pertama
waktu percuma dalam usaha mempercantik kalimat atau bahkan bagian yang mungkin
nanti akan dipotong. Selain itu, menulis cepat juga mendorong kelancaran dan
kreativitas. Tetapi, draf pertama yang cepat dan kotor tidak berlaku bagi semua orang.
Banyak penulis bisnis lebih menyukai gaya menulis yang lebih tenang dan hati-hati,
7. Tunda bagian yang sulit. Bila beberapa bagian lebih sulit ditulis dibanding bagian
lain, tundalah sampai anda telah membangun keyakinan dan ritme dengan
lampau) untuk menjelaskan tindakan yang sudah selesai. Namun, gunakan kata kerja
referensi, gunakan kata kerja past-tense (bentuk lampau). Jnagan keliru menggunakan
kata kerja present-tense dan past-tense dalam penjelasan data yang berkaitan.
9. Hindari menggunakan kata saya dan kita. Supaya laporan formal menjadi subjektif
dan terpercaya mungkin, kebanyakan tulisan menghindari kata ganti orang pertama.
Gaya formal ini kadang kala mengakibatkan penggunaan berlebihan atau kata kerja
pasif. Cari konstruksi alternatif. Mungkin juga bahwa organisasi anda membolehkan
kata ganti orang pertama, sehingga pastikan dulu hal itu sebelum anda menulis
laporan.
singkirkanlah selama satu atau dua hari. Kembalilah pada draf itu dengan motivasi
11. Revisi kejelasan, koherensi, dan keringkasan. Bacalah salinan cetakan keras-keras.
Apakah kalimatnya masuk akal? Apakah ide-ide mengalir bersama secara alamiah?
jelas sehingga manajer yang sibuk tidak harus membaca kembali bagian apapun.
12. Koreksi salinan akhir tiga kali. Pertama, baca salinan cetakan dengan lambat untuk
meresapi makna dan isinya. Kemudian baca kembali untuk mencari kesalahan ejaan,
tanda baca, tata bahasa, dan kesalahan mekanis lain. Terakhir, baca cepat seluruh
Proses Laporan
1. Analisislah masalah dan tujuan laporan. Kembangkan pertanyaan masalah dan
pernyataan tujuan.
2. Antisipasi audiens dan persoalan. Pertimbangkan audiens primer dan sekunder. Apa
yang telah mereka ketahui? Apa yang perlu mereka ketahui? Bagilah masalah utama
3. Siapkan rencana kerja. Masukkan pernyataan masalah dan tujuan, serta deskripsi
sumber dan metode pengumpulan data. Susun bagan dan jadwal kerja sementara
4. Kumpulkan data. Mulailah dengan mencari sumber sekunder terkait topik anda
kemudian, jika perlu, cari data primer dengan survei, wawancara, observasi, dan
eksperimen.
5. Dokumentasikan sumber data. Siapkan kartu catatan atau lembar kertas terpisah yang
6. Interpretasi dan susun data. Atur informasi yang terkumpul dalam tabel, kisi-kisi, atau
7. Siapkan grafik. Buatlah tabel, diagram, grafik, dan ilustrasi tetapi hanya jika ada
8. Susunlah draf pertama. Di komputer tulislah draf pertama dari bagan anda. Gunakan
judul bagian dan kalimat transisi yang tepat (seperti meskipun, sebaliknya, selain itu)
pleonasme. Cari cara untuk meningkatkan keterbacaan, seperti dengan daftar nomor
dan bullet. Koreksi tiga kali untuk (1) makna kata dan isi, (2) kesalahan tata bahasa
10. Evaluasi hasil. Uji laporan akhir. Akankah laporan tersebut mencapai tujuannya?
Minta umpan balik agar anda dapat belajar bagaimana meningkatkan laporan anda
berikutnya.
Komponen Laporan
1. Halaman judul. Seimbangkan baris berikut pada halaman judul: (1) nama laporan
(dalam huruf kapital); (2) nama, posisi, dan organisasi yang menerima laporan; (3)
2. Surat pengantar. Sampaikan topik laporan dan jelaskan siapa yang memintanya.
Jelaskan proyek secara singkat dan tinjauan sekilas kesimpulannya jika pembacanya
suportif. Tutup dengan berterima kasih atas penugasan, menyarankan tindak lanjut,
3. Daftar isi. Menjukkan nomor halaman awal setiap judul bagian dalam laporan.
4. Daftar ilustrasi. Meliputi daftar tabel, ilustrasi, atau figur yang menunjukkan judul
data dan nomor halamannya. Bila tempat memungkinkan, taruh data ini pada halaman
laporan. Ukur panjang ringkasan dengan panjang laporan dan dengan kebiasaan
organisasi.
6. Pendahuluan. Jelaskan masalah yang mendasari laporan; jelaskan latar belakang dan
masalah. Aturlah temuan secara logis mengikuti bagan. Gunakan judul bagian yang
masalah. Bila diminta, sebutkan satu per satu rekomendasi terkait dengan tindakan
pemecahan masalah.
9. Lampiran. Meliputi teks yang menarik bagi beberapa, tetapi tidak semua, pembaca,
10. Referensi dan Bibliografi. Jika catatan kaki tidak disediakan dalam teks, daftarkan
semua referensi pada bagian bibliografi yang disebut “daftar pustaka”, atau
“referensi”.