Anda di halaman 1dari 6

MUHAMMAD YUSUF/ 858718584

RESUME MODUL 7
( KB 1 )

Fokus Pembelajaran Bahasa Indonesia

A. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS KETERAMPILAN


BERBAHASA
Bahasa Indonesia sebagai bahan pengajaran secara garis besar terdiri atas tiga
kompoñen, yaitu, (1) kebahasaan, (2) kemampuan berbahasa, dan (3) kesastraan.
Kompetensi kebahasaan terdiri atas dua aspek, yaitu (a) struktur kebahasaan yang
meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, kewacanaan, dan (b) kosakata.
Kemampuan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu (a) kemampuan mendengarkan/
menyimak, (b) kemampuan membaca (kedua kemampuan ini bersifat reseptif), (c)
kemampuan berbicara, dan (d) kemampuan menulis (kedua kemampuan terakhir ini
bersifat produktif). Dalam praktik komunikasi yang nyata keempat keterampilan tersebut
tidak berdiri sendiri melainkan merupakan perpaduan dari keempatnya
Dalam pembelajaran dengan fokus berbahasa dapat difokuskan lagi menjadi
empat kegiatan yaitu yang difokuskan pada kegiatan a) mendengarkan, b) berbicara, c)
membaca atau d) menulis.
Yang dimaksud dengan pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus
keterampilan berbahasa adalah pembelajaran bahasa Indonesia yang ditekankan pada
pengembangan salah satu kompetensi dasar dan keempat keterampilan berbahasa yang
ada. Dengan demikian, dalam langkah-langkah pembelajaran semua kegiatan belajar-
mengajar bertumpu atau berfokus pada salah satu keterampilan berbahasa yang telah
ditetapkan.
Keterampilan berbahasa itu ada empat, maka guru dapat memfokuskan
pembelajarannya pada salah satu keterampilan, yaitu mendengarkan, berbicara,
membaca, atau memfokuskan pada keterampilan menulis, seperti yang telah diuraikan di
atas. Adapun salah satu alternatif contoh model pembelajaran bahasa Indonesia dengan
salah satu fokus keterampilan berbahasa itu dapat Anda pelajari pada Kegiatan Belajar 2,
baik untuk SD kelas rendah maupun SD kelas tinggi.
Jika pembelajaran bahasa Indonesia difokuskan pada pengembangan kompetensi
dasar mendengarkan, langkah-langkah pembelajarannya berbeda dengan pembelajaran
yang difokuskan, misalnya pada pengembangan kompetensi dasar menulis. Jika
difokuskan pada pengembangan kompetensi dasar mendengarkan maka porsi alokasi
waktu untuk latihan mendengarkan lebih banyak daripada untuk keterampilan yang lain.

B. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA


Di samping difokuskan pada keterampilan berbahasa, pembelajaran bahasa
indonesia dapat pula difokuskan pada sastra. Dalam Kurikulum 2004 pembelajaran sastra
tidak berdiri sendiri, tetapi dintegrasikan atau dipadukan dengan kompetensi dasar yang
lain, yaitu keterampilan berbahasa dan kebahasaan.
Pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus sastra berarti dalam langkah-
langkah pembelajarannya kegiatan belajar-mengajar difokuskan untuk mengapresiasi
sastra apa lewat pembacaan puisi, mendengarkan cerita rakyat atau yang lainnya.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN


BERBAGAI FOKUS
Adapun tujuan dan manfaat pembelajaran bahasa Indonesia dengan berbagai
fokus tersebut adalah agar siswa dapat mengembangkan kompetensi mana yang
ditekankan, misalnya yang ditekankan adalah kompetensi dasar mendengarkan maka
porsi untuk pembelajaran mendengarkan lebih banyak daripada keterampilan yang lain
jika pembelajarannya ditekankan atau difokuskan pada sastra maka tujuannya adalah
meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi sastra.
Kalau dilihat dari segi guru, pembelajaran bahasa Indonesia dengan berbagai
fokus ini bertujuan untuk memudahkan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran
di kelas. Misalnya, jika dalam pembelajaran bahasa di kelas 1 SD si pembelajar harus
dapat melakukan sesuatu sesuai dengan permintaan/perintah guru, misalnya duduk,
berdiri, membuka buku, mendengarkan baik-baik, dan lain-lain, maka guru harus dapat
merancang bagaimana pembelajarannya di dalam kelas.
(KB 2)
Model Pembelajaran Bahasa Indonesia

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia (BI) menurut Kurikulum 2004 Mata


Pelajaran BI, 4 (empat) keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis (dalam kurikulum 2004 disebut kompetensi dasar berbahasa) harus mendapat
perhatian yang seimbang dan dilaksanakan secara terpadu. Di samping itu, guru juga harus
memperhatikan bagaimana memadukan empat keterampilan tersebut dengan kompetensi dasar
kebahasaan dan sastra

Keterpaduan pembelajaran yang dimaksud dapat diwujudkan dalam dua cara,


yakni keterpaduan dengan fokus keterampilan tertentu dan keterpaduan tanpa fokus, yang
berarti keempatnya diperlakukan secara seimbang atau sama, tanpa ada penekanan agar
pelaksanaan pengajaran benar-benar dapat terpadu antara keempat keterampilan (kompetensi
dasar), kompetensi dasar kebahasaan, dan sastra maka perencanaannya harus terpadu pula. Di
samping itu, keterpaduan dapat dilakukan dengan mata pelajaran lain (senang disebut terpadu
antar bidang studi).

Keterpaduan dalam perencanaan pembelajaran akan tampak mulai dari kompetensi


dasar yang dijadikan fokus, hasil belajar yang diharapkan, indikator, langkah-langkah
pėmbelajaran, media/sumber belajar, dan pemilihan dan penetapan penilaiannya. Artinya, pada
saat menentukan komponen-komponen rencana pembelajaran tersebut, perencana (guru) selalu
memikirkan bahwa komponen-komponen yang dipilih dan ditetapkan itu bukan semata-mata
untuk pengembangan salah satu kompetensi dasar saja, tetapi juga untuk keempat kompetensi
dasar, dan ditambah unsur kebahasaan (kompetensi kebahasaan), serta sastra yang harus
diajarkan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, langkah-langkah penyusunan rencana
pembelajaran perlu diperhatikan dan dilaksanakan dengan berpegang pada prinsip keutuhan,
keterpaduan, kesinambungan, dan kealamiahan (Suyono, 1994:114).

A. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS


KETERAMPILAN BERBAHASA
Model pembelajaran BI dengan fokus keterampilan berbahasa bukan berarti
hanya mengajarkan salah satu jenis keterampilan berbahasa saja, akan tetapi keterampilan
yang menjadi fokus mendapat penekanan bahkan mendapatkan porsi waktu yang lebih dari
keterampilan lain yang tidak menjadi fokus. Setiap keterampilan berbahasa yang menjadi
fokus merupakan kegiatan pembelajaran yang utama karena pembelajaran berangkat,
tertuju, dan berakhir pada keterampilan yang menjadi fokus pembelajaran.
1. Model Pembelajaran BI dengan Fokus Mendengarkan
Dalam menyusun perencanaan untuk kelas rendah yang perlu diperhatikan
adalah kompetensi dasar, hasil belajar yang diharapkan, materi, kompetensi dasar
kebahasaan, tema, dan keterpaduan dalam pembelajaran, baik terpadu lintas kurikulum
bidang (antarbidang studi) dan terpadu dalam satu bidang studi (sering disebut
interbidang studi).
Sebelum menyusun contoh model pembelajaran, terlebih dahulu Anda tentukan materi
mana yang dipilih? Dengan metode apa materi tersebut Anda ajarkan? Teknik
Pembelajaran yang bagaimana yang Anda kuasai dan dapat Anda laksanakan? Apakah
medianya tersedia?

Adapun formatnya model rencana pembelajaran denganm fokus mendengarkan yaitu:


1. Identitas mata pelajaran meluputi :
a. mata pelajaran
b. satuan pendidikan
c. kelas/ semester
d. alokasi waktu
2. Kompetensi Dasar mata pelajaran meliputi:
a. Kompetensi dasar
b. Hasil belajar
c. Indikator hasil belajar
3. Bagian yang harus dikembangkan oleh guru meliputi :
a. Langkah- langkah pembelajaran
b. Alat, bahan, dan sumber
c. Penilaian

2. Model Pembelajaran BI dengan Fokus Berbicara


Model pembelajaran BI dengan fokus berbicara di sekolah yang satu dengan
yang lainnya tentulah amat beragam. Ada hal-hal yang perlu Anda perhatikan dalam
pembelajaran berbicara, antara lain (a) suasana belajar di sekolah (di kelas) dan (b)
kegiatan berbicara.
Adapun formatnya model rencana pembelajaran dengan fokus berbicara, yaitu:
1. Identitas mata pelajaran meluputi :
a. mata pelajaran
b. satuan pendidikan
c. kelas/ semester
d. alokasi waktu
2. Kompetensi Dasar mata pelajaran meliputi:
a. Kompetensi dasar
b. Hasil belajar
c. Indikator hasil belajar
3. Bagian yang harus dikembangkan oleh guru meliputi :
a. Langkah- langkah pembelajaran
b. Alat, bahan, dan sumber
c. Penilaian
3. Model Pembelajaran BI dengan Fokus Membaca
Adapun formatnya model rencana pembelajaran dengan fokus berbicara, yaitu:
1. Identitas mata pelajaran meluputi :
a. mata pelajaran
b. satuan pendidikan
c. kelas/ semester
d. alokasi waktu
2. Kompetensi Dasar mata pelajaran meliputi:
a. Kompetensi dasar
b. Hasil belajar
c. Indikator hasil belajar
3. Bagian yang harus dikembangkan oleh guru meliputi :
a. Langkah- langkah pembelajaran
b. Alat, bahan, dan sumber
c. Penilaian
4. Model Pembelajaran BI dengan Fokus Menulis
1. Identitas mata pelajaran meluputi :
a. mata pelajaran
b. satuan pendidikan
c. kelas/ semester
d. alokasi waktu
2. Kompetensi Dasar mata pelajaran meliputi:
a. Kompetensi dasar
b. Hasil belajar
c. Indikator hasil belajar
3. Bagian yang harus dikembangkan oleh guru meliputi :
a. Langkah- langkah pembelajaran
b. Alat, bahan, dan sumber
c. Penilaian

B. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS SASTRA


Pembelajaran sastra di SD/MI berdasarkan Kurikulum 2004 secara eksplisit tidak
berdiri sendiri, akan tetapi terintegrasi (terpadu dengan kompetensi dasar atau keterampilan
berbahasa dan kompetensi dasar kebahasaan).
Sastra memiliki tempat khusus dalam perkembangan anak. Karya sastra, yang
dibacakan anak-anak dalam suasana yang penuh kehangatan dan pada kesempatan yang
tepat, dapat merupakan wahana bagi mereka mempelajari dunia sekitarnya. (Zuchdi, D. dan
Budiasih, 1997:75). Dengan membaca sastra anak akan memperoleh nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya. Karya sastra dapat menolong anak-anak memahami dunia mereka,
membentuk sikap positif, dan menyadari hubungan yang manusiawi

Model pembelajaran Sastra di SD


1. Identitas mata pelajaran meluputi :
a. mata pelajaran
b. satuan pendidikan
c. kelas/ semester
d. alokasi waktu
2. Kompetensi Dasar mata pelajaran meliputi:
a. Kompetensi dasar
b. Hasil belajar
c. Indikator hasil belajar
3. Bagian yang harus dikembangkan oleh guru meliputi :
a. Langkah- langkah pembelajaran
b. Alat, bahan, dan sumber
c. Penilaian

Anda mungkin juga menyukai