Tugas Kelompok 4 SIM
Tugas Kelompok 4 SIM
3. Tujuan Makalah
1) Menjelaskan konsep dasar isu sosial dan etika dalam sistem informasi.
2) Menjelaskan hubungan isu sosial dan etika dalam implementasi sistem
informasi
3) Menjelaskan tanggungjawab secara etis dan sosial dalam pemanfaatan
sistem informasi.
BAB II
1. Konsep Dasar Isu Sosial Dan Etika Dalam Sistem Informasi
Agustina Khalid [2008] isu etika, sosial dan politis itu muncul karena
adanya informasi yang mencakup 5 (lima) dimensi moral diantaranya: (1) Hak dan
kewajiban informasi. Adalah berkaitan dengan perlindungan privasi seorang
individu dengan tidak mencampuri atau membatasi kebebasan individu tersebut,
dengan mencari informasi seperti data-data melalui teknologi tanpa seizin dan
sepengetahuan individu yang bersangkutan. (2) Kepemilikan hak dan kewajiban.
Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi (kekayaan yang
tidak berwujud yang diciptakan oleh seseorang atau organisasi seperti rahasia
dagang, hak cipta dan hak paten). Dengan adanya teknologi informasi membuat
perlindungan terhadap kekayaan intelektual sulit untuk dilakukan. Karena
informasi yang terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan atau
menditsribusikan pada jaringan yang luas jangkauannya. (3) Akuntabilitas dan
pengendalian. Berkaitan dengan undang-undang privasi individu, dimana teknologi
informasi baru yang membawa tantangan bagi undang undang liabilitas dan dalam
praktik sosial untuk menuntut tanggungjawab perorangan atau organisasi atas
bahaya-bahaya yang terjadi dari informasi individu serta hak-hak pribadi. (4)
Kualitas sistem. Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi
untuk menghindari kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk melindungi data
dalam suatu perusahaan agar tidak menyebabkan kekacauan dan kerugian dalam
bisnis dan (5) Kualitas hidup. Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat
merusak elemen yang berharga dari kebudayaan yang ada dalam msyarakat,
meskipun di sisi lain juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan seperti kasus
internet yang bisa menjadi teman atau musuh bagi anak-anak. Dari segi positif
internet begitu banyak menawarkan banyak hal kepada mereka, seperti mereka
menggunakan internet untuk tugas sekolah atau mengirim email untuk temannya
yang jauh. Dapat disimpulkan bahwa adanya sistem informasi dalam kaitan dengan
teknologi bisa menimbulkan dilema tersendiri yang bisa berakibat buruk atau malah
sebaliknya bagi lingkungan. Dengan timbulnya isu sosial dan penyalahgunaan yang
menyangkut penggunaan teknologi oleh pihak-pihak tertentu. [8]
Iwan Awaluddin Yusuf [2016] euforia pengguna media sosial menunjukkan
tingkat pengetahuan masyarakat pada kesenjangan. Pertama mereka yang mampu
menggunakan gadget dan aplikasi media sosial secara fungsional, semakin
berpengetahuan, semakin berdaya dan memiliki peluang dalam banyak hal berkat
teknologi. Golongan kedua adalah mereka yang gagap teknologi, hanya mengikuti
trend, menjadi sasaran empuk pasar teknologi dan terus berkutat dengan cerita dan
keluhan negatif akibat penggunaan gadget dan media sosial terhadap kehidupan
sehari-hari.
Melihat dua sisi tersebut apakah lantas perlu mengisolasi diri dan bersikap
antimedia-sosial. Meskipun tetap merupakan pilihan, kehadiran media sosial adalah
keniscyaan sebagi konsekuensi kemajuan zaman dan pergaulan global. Media
sosial secara empiris telah terbukti memberi manfaat positif bagi masyarakat
sebagai sarana komunikasi, akses informasi, hiburan, eksistensi diri sekaligus
sebagai alat strategis produktif misalnya menciptakan branding, charity-filantropi,
berdagang hingga kegiatan dakwah.
Media sosial juga bisa digunakan untuk sekadar menghabiskan waktu atau
membunuh rasa kesepian (misalnya aktivitas bermedia sosial bagi seseorang yang
sedang belajar/bekerja di luar negeri yang merasa rindu dengan negara asalnya).
Dalam kondisi demikian, media sosial bukanlah entitas yang penting atau tidak
penting melainkan sebagai pelengkap hidup dan untuk memenuhi kebutuhan
pergaulan. [6]
Dia Fatira, dkk [2021] Etika adalah studi tentang prinsip-prinsip yang dapat
digunakan individu dan organisasi untuk menentukan tindakan yang benar dan
salah. Dalam budaya barat ada empat dasar prinsip-prinsip yang dimiliki oleh
semua aliran pemikiran etika yaitu tanggungjawab yang merupakan elemen penting
dari tindakan etika, akuntabilitas (siapa yang melakukan tindakan yang
bertanggungjawab), kewajiban dan proses hukum yang mengambil peranan yang
memberi izin kepada individu untuk memperbaiki kerugian yang disebabkan oleh
pelaku, sistem atau organisasi lain. Etika bisnis merupakan salah satu aspek penting
yang harus diperhatikan oleh masyarakat. Hal ini didasarkan pada etika bisnis dan
menekankan bahwa pelaku bisnis membuat pertimbangan etis dan ekonomis yang
masuk akal. Isu sosial berasal dari masalah moral, karena masyarakat
mengharapkan seseorang untuk melakukan hal yang benar, dan masalah politik
berasal dari konflik sosial. Konflik sosial ini biasanya terkait dengan penggunaan
hukum yang memberikan arahan dan pedoman bagi perilaku atau organisasi. [4]
“Tokopedia merupakan salah satu platform belanja online dengan jumlah
penggemar yang banyak yaitu dengan jumlah penggemar yang banyak yaitu
peringkat pertama di Indonesia. Akan tetapi di tahun 2019 aplikasi belanja online
Tokopedia ini terjadi kebocoran pada data konsumen. Meskipun bocor sejumlah
besar pengguna Tokopedia tidak bekerja keras untuk menjaga kerahasiaan database
konsumen. Dalam hal ini, kelalaian Tokopedia dapat merugikan banyak pihak,
terutama pengguna Tokopedia itu sendiri. Padahal sebagai pengguna mereka
berhak merahasiakan data pribadinya untuk menghindari hal-hal yang tidak perlu.
Dilihat dari kasus pembobolan data apakah perusahaan Tokopedia ini bisa dianggap
melanggar etika bisnis karena gagal melindungi hak-hak pengguna?”.