PETUNJUK KERJA.
1. Bacalah petunjuk / instruksi sebelum mengerjakan soal berikut.
2. Tulislah nomor ujian peserta di sudut kanan atas pada setiap lembar kertas
pekerjaan ujian (Nama, Tanda Tangan / Parap jangan dicantumkan).
3. Beri nomor halaman dari setiap lembar jawaban kertas ujian bagian atas tengah.
4. Peserta bebas sepenuhnya memanfaatkan berbagai buku, diktat, catatan kuliah dan
bahan-bahan lain yang dimiliki dan relevan, akan tetapi tetap bekerja sendiri.
5. Bacalahisi kasus secara menyeluruh dari awal sampai akhir dengan cepat tanpa putus
sehingga akan mendapatkan gambaran yang utuh.
6. Bacalah isi kasus alinea demi alinea dengan sedikit lambat sambil mencari kata- kata
tertentu yang dianggap sebagai permasalahan.
7. Bacalah isi kasus dengan sedikit lebih lambat lagi sambil memberi tanda atau kode
terhadap kata-kata yang dianggap sebagai permasalahan.
A. Ringkasan Kasus.
Peserta menyusun ringkasan kasus dengan cara mencari kalimat-kalimat yang dapat
mewakili dari setiap alinea dalam kasus.
B. Identifikasi Masalah.
Peserta melakukan identifikasi dengan penuh ketelitian dan cermat dari ringkasan kasus.
Pesertadapatmeringkasmasalahyangsama menjadi satu.
C. Analisis Masalah.
Peserta dapat menganalisis dengan teknik analisis yang dikuasi dalam identifikasi
masalah. Misalnya menggunakan analisis APKL, ASTRID, USG, Fishbone, SWOT
dan lain-lain disesuaikan dengan tujuan penyelesaian kasus. Adapun analisis terdiri
dari identifikasi masalah, penyebab masalah, dampak masalah, prioritas masalah yang
akan diselesaikan dan perencanaan dalam menyelesaikan masalah.
D. Kesimpulan.
Kesimpulan penyelesaian masalah adalah hasil analisis terakhir dalam
penyelesaian masalah.
E. Judul.
Judul dibuat sesuai gagasan atau alternatif penyelesaian masalah (solusi).
Pelaksanaan Otonomi Daerah dengan kewenangan yang besar yang dimiliki daerah
akan sangat bermanfaat bagi publik bila diikuti dengan perbaikan dan peningkatan Kinerja
Birokrasi.
Pemerintah Kabupaten Melati dengan Sekretariat Daerah Kabupaten Melati selaku
koordinator merupakan pilar utama didalam mewujudkan birokrasi yang lebih
mengedepankan kepada kepentingan rakyat dengan mewujudkan tataran Kinerja Birokrasi
Pemerintah yang optimal, fakta empiris menunjukan Kinerja Birokrasi Pemerintah Provinsi
belum berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Birokrasi yang berbelit-belit dengan proses hirarki yang panjang dan prosedur yang
tidak jelas serta pembiayaan yang tidak transparans mewarnai jalannya proses pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat, rendahnya disiplin pegawai ditunjukan dengan masih
banyaknya pegawai yang datang terlambat dan terjadinya kekosongan ruangan kantor pada
jam-jam kerja tanpa diikuti dengan alasan yang jelas, untuk itu upaya peningkatan Kinerja
Birokrasi menjadi sangat penting dan urgen untuk ditingkatkan.
Upaya peningkatan kinerja birokrasi tidak terlepas dari faktor-faktor yang
mempengaruhinya, didalam penelitian ini Struktur Organisasi, Kualitas Sumber Daya
Manusia dan Kepemimpinan merupakan faktor yang dipilih dimana strukutur organisasi
menjadi layak untuk diteliti mengingat selama ini diindikasikan Kinerja Birokrasi yang
rendah disebabkan desain struktur organisasi yang kurang tepat sehingga fungsi birokrasi
tidak berjalan lancar.
Kualitas Sumber Daya Manusia sangat menentukan keberhasilan birokrasi didalam
pencapaian sasaran dan tujuan birokrasi. Fasilitas dengan tekhnologi yang canggih belum
menjadi jaminan akan keberhasilan dari program kegiatan yang diagendakan tanpa diimbangi
dengan kemampuan dari aparatur pemerintah yang akan dan mampu memanfaatkan fasilitas
yang ada.
Kepemimpinan memegang peranan strategis didalam suatu organisasi melalui
kepemimpinan yang efektif organisasi dapat dibawa menuju sasaran dan tujuan organisasi.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode analisis kualitatif yang
ditekankan pada studi kasus dimana informasi didapatkan melalui informan yang dipilih
secara purpossive dengan teknik pengumpulan data melalui Wawancara, Observasi dan
Dokumentasi Hasil penelitian menunjukan rendahnya Kinerja Birokrasi Pemerintah
Kabupaten yang ditunjukan dengan indikator responsivitas, responsibilitas dan akuntabilitas
yang rendah didalam birokrasi pemerintah dan hal ini ditambah dengan Struktur Birokrasi
yang berat dan boros sehingga cenderung inefisiensi.
Kualitas Sumber Daya Manusia yang rendah baik dari segi pendidikan dan
kemampuan teknis dan ditunjang dengan Kepemimpinan yang ada tidak efektif didalam
meningkatkan kinerja birokrasi pemerintah. Dari hasil penelitian ini Pemerintah Kabupaten
hendaknya melakukan pembenahan dan mengkaji kembali struktur organisasi yang ada
dengan menciptakan struktur yang hemat namun kaya