Anda di halaman 1dari 14

Hari Sumpah Pemuda: Sejarah, Tokoh, dan Makna

di Baliknya
Kak Ali MT Soshum Okt 28, 2020 • 10 min read

Konsep Pelajaran SMA Kelas 11 Sejarah XI


Artikel ini menjelaskan berbagai ragam karya dan perjuangan di balik peristiwa sumpah
pemuda yang kita peringati hari ini.

--

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kita selalu memperingati kembali Hari Sumpah Pemuda yang
jatuh pada tanggal 28 Oktober. Kita tahu bahwa Sumpah Pemuda ini lahir dari peristiwa
bersejarah yang tak lain dan tak bukan adalah Kongres Pemuda II, pada tanggal 27-28 Oktober
1928.

Tapi kamu tau gak sih? Selain diperingati aja, emang sebenarnya ada apa di Kongres Pemuda
kala itu? Apasih dampak dari sumpah ini buat kemajuan bangsa? Siapa tokoh inspiratif yang
turut hadir dalam kelahiran sumpah ini?

Kalau kamu belum tau, gapapa kok. Kita semua kan belajar di sini, jadi gak usah malu ya hehe.
Jadi aku mau kasih tau nih, di balik kelahiran Sumpah Pemuda, ada segudang karya dan asa yang
bisa banget jadi inspirasi buat kita semua selaku para pemuda penerus bangsa. Yuk langsung kita
simak ya!

Sejarah Sumpah Pemuda

Oke baik hear me out, aku yakin beberapa dari kamu pasti pas denger kata “sejarah” bawaannya
langsung bosen dan ngantuk kan? Kalo emang iya, aku janji kali ini beda kok xixixi. Sebelum
aku masuk ke beberapa peristiwa inspiratif dan menarik yang berhubungan dengan Sumpah
Pemuda, aku bakal refresh dulu ya pemahaman kamu tentang sejarah Sumpah Pemuda. Biar
makin nyambung sama bahasan berikutnya nanti hehe.

Jadi gais, aku yakin kamu udah tau basic info nya nih kan, kalo Sumpah Pemuda itu lahir dari
Kongres Pemuda II yang dilaksanakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Nah tapi aku juga mau
kasih tau nih, jadi sebenernya Kongres Pemuda itu apa, dan kenapa ada dua. Tapi kalo bahas
tentang Sumpah Pemuda itu sendiri, kita akan lebih fokus ke Kongres Pemuda yang kedua ya
gais, hehe.

Kongres Pemuda itu adalah sebuah kongres nasional yang dua kali diadakan di Jakarta. Kalo
yang pertama itu dilaksanakan pada tanggal 30 April - 2 Mei 1926. Nah, saat kongres pertama
ini, waktu itu para pesertanya belum kepikiran tentang Sumpah Pemuda. Karena waktu itu para
pesertanya masih memiliki rasa kedaerahannya masing-masing. Karena hal itulah, kongres
pertama ini akhirnya menghasilkan Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). Tujuannya tak
lain dan tak bukan untuk memperkuat kesatuan dan persatuan para pemuda dalam melawan
penjajah. Ini nih yang akhirnya di Kongres Pemuda berikutnya menjadi bara penghasil Sumpah
Pemuda.
Di Kongres Pemuda II, peserta yang hadir bukan hanya dari PPPI dan peserta dari Kongres
Pemuda I, tapi juga ada dari organisasi kepemudaan lainnya seperti Jong Java, Jong Bataks
Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Katholikee
Jongelingen Bond, Pemuda Kaum Betawi, Sekar Rukun, dan organisasi lainnya. Bahkan, di
Kongres Pemuda II ini juga dihadiri oleh perwakilan pemuda peranakan Tionghoa di Indonesia
loh. Misalnya seperti Kwee Thiam Hiong yang merupakan anggota Jong Sumatranen Bond, serta
pemuda lainnya seperti Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok, dan Tjio Djien Kwie. Ada juga
Sie Kok Liong, yakni pemilik gedung asrama pelajar yang menjadi saksi bersejarah dalam
perumusan Sumpah Pemuda. Gedung tersebut terletak di Jalan Kramat Raya 106, Jakarta Pusat,
dan kini sudah diabadikan menjadi Museum Sumpah Pemuda loh gais.

Baca juga: 3 Lokasi Historis Lahirnya Sumpah Pemuda di Tahun 1928

Jadi ini dia nih awal mula wujud persatuan bangsa kita. Walaupun masing-masing berasal dari
latar belakang budaya yang berbeda, para pemuda di kongres ini semua memiliki cita-cita yang
sama loh. Bisa dilihat nih dari tujuan diadakannya Kongres Pemuda di bawah ini:
Dalam pelaksanaannya pun, panitia dalam Kongres Pemuda II berasal dari berbagai pemuda
dengan latar belakang budaya yang berbeda loh. Gak cuma perwakilan dari berbagai daerah,
Kongres Pemuda II turut dihadiri juga oleh the one and only, Mohammad Yamin, yang nantinya
menjadi inisiator Sumpah Pemuda, dan juga komposer legendaris kita, Wage Rudolf Supratman,
yang nantinya membawakan lagu karangannya dalam kongres ini. Pasti tau kann, lagu yang
dimaksud apa? Indonesia Raya tentunya gais! Nah untuk susunan panitia Kongres Pemuda II
yang lebih lengkap, bisa disimak di bawah nih gais:
Nah sekarang kita masuk ke main event nya ya gais, tentang sejarah dicetuskannya Sumpah
Pemuda itu sendiri nih hehe. Jadi gais, Kongres Pemuda ini kan kamu udah baca ya tujuannya di
atas. Kalo kamu perhatiin, kamu pasti sadar dong. Baik Kongres Pemuda I maupun II, belum ada
sama sekali perihal Sumpah Pemuda. Loh kok gitu? Padahal kan Sumpah Pemuda ini lahirnya
dari Kongres Pemuda II kan.

Lahirnya Sumpah Pemuda

Ternyata, isi dari Sumpah Pemuda ini baru mulai diinisiasi selagi Kongres Pemuda II itu berjalan
loh. Awalnya, belum ada rencana sama sekali bakal ada Sumpah Pemuda ini. Setelah proses
panjang selama dua hari itu, baru deh lahir 3 janji yang kemudian disebut sebagai Sumpah
Pemuda ini.

Jadi ceritanya, waktu itu kongres sudah menuju akhir acara nih, mau memasuki pembacaan
keputusan kongres. Moh. Yamin memberi secarik kertas kepada Soegondo selaku pimpinan
kongres sambil berbisik, “Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie”. Artinya, “Saya
mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan kongres ini”. Kemudian
Soegondo menyetujui, dan secarik kertas ini diedarkan ke para peserta kongres lainnya. Karena
mendapat respon yang positif, baru deh Yamin menjelaskan secara detail, apa maksud dari hal
yang dia tulis di secarik kertas itu. Isinya tak lain dan tak bukan adalah, 3 poin yang kini dikenal
sebagai Sumpah Pemuda gais! Eits, tapi waktu itu, namanya masih Ikrar Pemuda ya, baru
beberapa waktu setelah kongresnya selesai, namanya diubah deh oleh Yamin sendiri menjadi
Sumpah Pemuda.

Dalam penulisannya sendiri, kala itu ikrarnya masih ditulis dengan ejaan van ophuijsen ya gais,
jadi ejaan ini bunyi dan penuturannya mirip penuturan Belanda. Karena pada saat itu, masih
belum banyak rakyat Indonesia yang fasih berbahasa Melayu. Buat isi lengkap ikrarnya langsung
simak di bawah yuk gais:
Nah jadi itu sedikit tentang sejarah lahirnya Sumpah Pemuda gais. Akhirnya kita bakal masuk ke
bagian yang paling aku tunggu nih. Jadi sebenernya nih ya, ada beberapa peristiwa menarik loh
yang terjadi di detik-detik lahirnya Sumpah Pemuda ini. Kamu masih inget kan, tadi di atas aku
sempet bahas W. R. Supratman selaku pencipta lagu Indonesia Raya? Kira-kira kenapa aku
bahas beliau ya? Huehehe, jadi ada cerita nih gais.

Alunan Melodi Indonesia Raya

Ternyata, di Kongres Pemuda II ini lagu Indonesia Raya perdana dilantunkan loh gais! Jadi
awalnya gini, di sesi istirahat, W. R. Supratman melantunkan lagu Indonesia Raya nih. Tapi
cuma menggunakan instrumen kesayangannya, biola. Karena waktu itu kondisinya, gerak-gerik
perjuangan para pemuda Indonesia itu selalu diawasi ketat oleh Belanda, dan Kongres Pemuda II
juga tidak terkecuali. Takutnya, waktu penyebutan kata “Merdeka” dan “Indonesia” akan
menimbulkan gesekan dengan pihak Belanda, makanya hanya dilantunkan dengan instrumen.

Tapi gais, ternyata hadirin terpukau banget nih dengan alunan yang dimainkan, sampe-sampe
para peserta kongres minta encore, semua berharap lagu Indonesia Raya diulang lagi, namun kali
ini benar-benar dinyanyikan. Walaupun awalnya takut, tapi aku yakin deh, pasti gelora
persatuannya udah menyeruak ke seluruh ruangan kan. Akhirnya bener deh, karena dorongan itu,
disepakati lah untuk menyanyikan Indonesia Raya. Eits, tapi ada sedikit modifikasi nih. Karena
sama dengan kekhawatiran di awal, jadi ada sedikit bagian pada liriknya yang diubah sementara,
agar tidak mengundang kecurigaan dari pengawas Belanda. Kata “merdeka” diubah menjadi
“mulia”.

Setelah disepakati, tibalah saatnya memilih orang yang akan menyanyikan lagu kebanggaan
Indonesia ini. Tanpa jeda panjang, akhirnya dipilihlah seseorang yang juga ada dalam kongres
tersebut, namun bukan peserta. Kehormatan ini jatuh kepada seorang wanita muda berumur 15
tahun, Theodora Atia.

Lantunan Perdana Indonesia Raya

Siapa gerangan Theodora ini? Jadi gais, Theodora Atia tak lain dan tak bukan adalah putri dari
Haji Agus Salim. Ituloh, tokoh legendaris pejuang kemerdekaan Indonesia, salah satu tokoh
dalam Panitia 9 BPUPKI, dan salah satu penyandang gelar Pahlawan Nasional Indonesia. Ya
kamu pasti kenal kann hehe. Sapaan akrab Theodora ini adalah Dolly Salim.
Jadi ceritanya, Dolly waktu itu juga turut hadir dalam Kongres Pemuda II, tapi karena usianya
yang masih belia, dia tidak termasuk sebagai peserta. Saat Indonesia Raya dilantunkan dawai
milik W. R. Supratman, Dolly juga ikut mengiringi nih dengan alunan melodi pianonya. Ini dia
yang kemungkinan menjadi alasan para peserta kongres ketika menunjuk Dolly sebagai pelantun
perdana Indonesia Raya.

Setelah ditunjuk, akhirnya Dolly berdiri di atas kursinya, yang kebetulan juga berada di barisan
paling depan. Karena memang dalam agenda rapat, sebenarnya tidak ada rencana untuk
menyanyikan lagu Indonesia Raya, sehingga dalam ruangan pun tidak terdapat panggung. Ketika
dinyanyikan, sontak semua peserta kongres ikut berdiri dan mengiringi pelan nyanyian Dolly.
Akhirnya dicapai lah momen indah dalam sejarah perjuangan menuju kemerdekaan. Theodora
Atia alias Dolly Salim, menjadi pelantun perdana lagu Indonesia Raya pada tanggal 28 Oktober
1928.

Tidak sia-sia perjuangan para peserta kongres, karena selain lahirnya Ikrar Pemuda, para pemuda
pada Kongres Pemuda II juga menyaksikan sekaligus mendengar peristiwa bersejarah, di mana
lagu Indonesia Raya pertama kali dilantunkan dengan liriknya. Eh tapi kalo ngomongin lagu,
sekarang aku mau bahas deh tentang beberapa lagu yang identik banget nih sama peringatan
Sumpah Pemuda.

Lagu-Lagu Seputar Pemuda Indonesia

Biasanya nih waktu upacara di sekolah memperingati Hari Sumpah Pemuda, di saat
menyanyikan lagu nasional, pasti deh yang dinyanyikan itu antara “Bangun Pemudi Pemuda”
dan “Satu Nusa Satu Bangsa”. Bukan karena kebetulan ya, tapi memang kedua lagu tersebut
masih ada kaitannya loh sama Sumpah Pemuda.

Kalo untuk lagu “Bangun Pemudi Pemuda” sendiri, memang isinya spesifik tentang semangat
kaum muda untuk perjuangan kemerdekaan. Sedangkan lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”, isinya
juga mengandung janji yang diucapkan dalam Sumpah Pemuda. Tapi gais, walaupun kedua lagu
ini masih identik dengan Sumpah Pemuda, tapi penciptaannya bukan selagi kongres Pemuda
berlangsung ya. Coba cermati bagan di bawah dulu nih:
Jadi gais, selain lagu Indonesia Raya yang mengukir sejarah bersamaan dengan lahirnya Sumpah
Pemuda, masih ada lagu lain juga ya yang lahir dari semangat juang para pemuda Indonesia.
Bukti bahwa Sumpah Pemuda juga turut menjadi bara semangat para pemuda Indonesia
berpuluh-puluh tahun setelah diikrarkannya.

Sampai juga akhirnya kita di penghujung tulisan ini gais! Sebagai bentuk apresiasi aku buat
kamu yang udah merelakan waktunya untuk membaca dan memperingati peristiwa bersejarah
ini, aku mau kasih fun fact dulu deh xixixi.
Setelah denger cerita salah satu wanita muda inspiratif kita, Dolly Salim, kamu ada yang kepo
gak sih? Kok nama kongres dan ikrarnya itu “pemuda”, tapi ternyata di dalamnya ada wanitanya
juga? Jadi gais, kata “pemuda” yang ada pada ikrar dan kongres ini sebenarnya beda maknanya
ya. Pemuda yang dimaksud bukan pria loh, tapi ya, orang yang muda gitu gais huehe. Biar
gampang bayanginnya, jadi Sumpah Pemuda itu kalo jadi bahasa Inggris itu kan Youth Oath ya.
Nah jadi kalo dari kata “youth” kamu paham kan, yang dimaksud itu orang-orang mudanya,
bukan prianya. Jadi jangan salah ya gais, Kongres Pemuda dihadiri oleh para pemuda hebat
kebanggaan Indonesia, baik pria maupun wanita hehe.

Anda mungkin juga menyukai