Anda di halaman 1dari 16

 

 
STUDI PENENTUAN DESAIN CAMPURAN
  MATERIAL RINGAN DENGAN MORTAR BUSA
PADA OPRIT JEMBATAN
 

 
TUGAS AKHIR
DIPLOMA III

Disusun Oleh :

SAMSUHADI YOPIANUS YOPI.


NIM : 101123009 NIM : 101123013

PROGRAM DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK SIPIL UMUM


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
KERJASAMA DENGAN
PUSDIKLAT - BALAI PSDM WILAYAH I BANDUNG
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
TAHUN 2013

 
 

  LEMBAR PENGESAHAN
 
STITDI PEI\TENTIUAI\I DESAIN CAIVIPT]RAN MATERHL
  RINGAN I}ENGAN MORTAR BUSA
PADA OPRIT JEMBATAI{
 

  Oleh:

NAMA : SAMSUIIADI NAIIA : YOPIAIIU-S YOPI


NIM : 101123{t09 NIM : 101123013

Telah dilaksanakan Sidang Tugas Akhir


Pada Tanggal : 08 Juli 2013

Menyetujui:

Dosen Pembimbing POLBAN,

Ir. Geni Fimtiadhim" MT


MP. 19640114 198303 | 0V2
ry
Dosen Pembimbing PU;

Ir, RudvFebriianto. MT
NIP. 1971020,3 1997031 004

 
 

  I

LEMBAR PENGESAHAN
 

  STI]DI PEI\ENTUAIY DESAIN CAMPTIRAN MATERIAL


RINGAN DENGAN MORTAR BUSA
  PADA OPRIT JEMBATAIY
 

  OIeh:

 NAMA : SAMSUIIADI NAMA YOPIAI\ruS YOPI


lttlM : 101123{D9 IYIM 101123013
 

Telah dilaksanakan Seminar Tugas Alfiir


Pada Tanggal : 08 Juli 2013

DorenPenguji POLBAN, Dosen Penguji PU,

II. Geni X'inliadhim. MX In Rudy Sebriianto, MT


NIP. 19640114 198803 t O02 NIP. 19710203199703 I 004

DosenPenguji POLBAIf Dosen Penguji PU,


n
l-\"
Ir. Agus Suvono. MT
NrP.19630811 198803 I 001 NIP. 19721
M
Retlo Setiatl ST..rlIT
2ll 200502 2 001

 
 

 
ABSTRACT
 

 
The problems of soft land to the stability of oprit construction has an impact
impeding
  the function of road accessibility because it undergoes a lowering in
relatively-long time, to achieve the stability level of the both lowering and
  disrepair in congeries can take time up to tens years and when the congeries
exceed its criticol height then it will undergo a disrepair/disappear. The excessive
  congeries load in the bridge oprit can result in the pushed bridge foundation and
also the pushed bridge girder or the lifted-up bridge foundation arottnd as a
result
  of leveraging force.
The congeries built on the soft land will deal with the problems of stability
and large lowering, this is because o.f the soft land has low shift.force and high
 
compressibility. T'he soft land can be de.fined as the land with undrained (Cu)
 
shift force less than 0.40 kg/cm2. The method qf land work solution that has heen
accepted and applied in Indonesia Material Replacement, Counterweight Berms
or Pressuring Berms, Loqd Surcharging, Staged Construction, and the use of
Light Weight Material.
The Light Weight Material (a mixture of : sand +.foaming agent + cement +
water) is one selected alternative in the final task writing, with the light content
weight, 0.5-1.2 t/m3, will reduce the soft base land tension, retlucing the
magnitude of lowering and because it is rigid then it resembles concrete.
The sand used os lhe mixture for foam mortar is the sand from Cimalaka,
Sumedang Regency, West Java, which has specific weight as 2.68, specific weight
of SSD as 2.73, pseudo-specfic weight as 2.83 as well as water absorption as
1.98%.
In the implementation of laboratory it has been carried out with two design
criteria: for layer I (lower layer) with planed pressuring force 800 Kpa and
density 600 kg/m3, while for layer 2 (upper layer) with planed pressuring force
2000 Kpa and density 800 kg/m3.
From the data of the test result.for achieving the design target of 800 Kpa it
has been obtained the ratio of cement to sand is 55% : 45% with the factor of
cement water 0.5 and foam 2.5 times cement volume and has pressuring force 745
Kpa as well as density 0.6 t/ m3, whereas for achieving the design target of 2000
Kpa it has been obtained the ratio of cement to sand is 60% : 40% with the.factor
of cement water 0.45 and foam 2 times cement volume and has pressuring force
1899 Kpa as well as density 0.843 t/m3, the ratio is that of each material weight.

 
 

 
A STADY OF THE DETERMINATION FOR THE MIXTURE DESIGN OF
  LIGHT WEIGHT MATERIAL AND FOAM MORTAR
IN THE BRIDGE OPRIT
 

 
 

 
ABSTRAK

 
Permasalahan tanah lunak/lembek terhadap stabilitas konstruksi oprit
berdampak
  menghambat fungsi aksessibilitas jalan karena mengalami penurunan
dalam waktu yang relatif lama, untuk mencapai tingkat stabilitas penurunan
  maupun keruntuhan pada timbunan dapat memakan waktu sampai puluhan tahun
dan bila timbunan melebihi tinggi kritisnya maka akan mengalami
  keruntuhan/amblas. Beban timbunan berlebih pada oprit jembatan dapat
mengakibatkan terdorongnya pondasi jembatan dan juga terdorongnya gelagar
jembatan
  atau terangkatnya bangunan disekitarnya akibat gaya ungkitan.
Timbunan yang dibangun diatas tanah lunak akan menghadapi masalah
 
stabilitas dan penurunan yang besar, hal ini diakibatkan tanah lunak mempunyai
kuat geser yang rendah dan kompresibilitas yang tinggi. Tanah lunak dapat
 
didefinisikan sebagai tanah dengan kuat geser undrained (Cu) kurang dari 0,40
kg/cm2. metode solusi pekerjaan tanah yang telah diterima dan diterapkan di
Indonesia yaitu Penggantian material (Replacement), Berem pratibobot
(Counterweight Berms) atau berem tekan, Penambahan Beban (Surcharging),
Konstruksi Bertahap (Staged Construction), dan Penggunaan Material Ringan
(Light Weight Material).
Material ringan (campuran antara: pasir + foaming agent + semen + air)
merupakan salah satu alternatif terpilih dalam penulisan tugas akhir, dengan
berat isi yang ringan yaitu 0.5-1.2 t/m3 akan mengurangi tegangan tanah dasar
yang lunak , mengurangi besarnya penururnan dan karena bersifat kaku
menyerupai beton.
Pasir yang digunakan sebagai campuran untuk mortar busa adalah pasir
dari Cimalaka Kabupaten Sumedang Jawa Barat, yang mana mempunyai berat
jenis sebesar 2,68 berat jenis SSD sebesar 2,73 berat jenis semu 2,83 serta
penyerapan air sebesar 1,98 % .
Dalam pelaksanaan laboratorium dilakukan dengan dua kriteria desain
yaitu untuk lapis 1 (lapis bawah) dengan kuat tekan rencana 800 Kpa dan
densitas 600 kg/m3 sedangkan untuk lapis 2 (lapis atas) dengan kuat tekan
rencana 2000 Kpa dan densitas 800 kg/m3.
Dari data hasil pengjian untuk mencapai target desain kekuatan 800 Kpa
didapat perbandingan antara semen : pasir adalah 55% : 45% dengan faktor air
semen 0,5 serta foam 2,5 kali volume semen dan mempunyai kuat tekan 745 Kpa
serta densitas sebesar 0,6 t/m sedangkan untuk mencapai target desain
kekuatan 2000 Kpa didapatkan perbandingan antara semen : pasir adalah 60% :
40% dengan faktor air semen 0,45 serta foam 2 kali volume semen dan
mempunyai kuat tekan 1899 Kpa serta densitas sebesar 0,843 t/m perbandingan
tersebut adalah perbandingan terhadap berat masing-masing bahan.

iv
 
 

 
KATA PENGANTAR
 

 
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas selesainya pembuatan
 
Tugas Akhir ini dengan judul ”Studi Penentuan Desain Campuran Material
  Ringan Dengan Mortar Busa Pada Oprit Jembatan”.

  Adapun penulisan Tugas Akhir ini merupakan syarat menyelesaikan


pendidikan Diploma III pada program studi Teknik Sipil Umum di Politeknik
 
Negeri Bandung.
 
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
  sebesar – besarnya kepada :
1. Bapak Erwin Agus, Ir. MM, selaku Kepala Balai Pengembangan SDM
Wilayah I Bandung.
2. Bapak Ir. Mei Sutrisno, MSc, Ph.D selaku Direktur Politeknik Negeri
Bandung.
3. Bapak Ir. Taufik Hamzah, MSA, MBA selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bandung.
4. Bapak Ir. Mochamad Duddy Studyana, MT selaku Kepala Satuan Tugas
Politeknik Negeri Bandung Kerjasama Kementerian Pekerjaan Umum.
5. Bapak Syahril, Dr, BSCE, MT, selaku Koordinator Tugas Akhir Politeknik
Negeri Bandung Kerjasama Kementerian Pekerjaan Umum.
6. Bapak Ir. Geni Firuliadhim,MT, selaku Dosen Pembimbing dari Politeknik
Negeri Bandung.
7. Bapak Ir. Rudy Febrijanto,MT, selaku Dosen Pembimbing dari Kementerian
Pekerjaan Umum.
8. Bapak Ir. Agus Suyono,MT, selaku Dosen Penguji dari Politeknik Negeri
Bandung.
9. Ibu Retno Setiati,ST.,MT, selaku Dosen Penguji dari Kementerian
Pekerjaan Umum.
10. Bapak Yudi Hardiana ST., MT, Bapak Amad Jaenudin S.ST, serta yang
lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu secara tertulis, yang

v
 
 

 
telah memberi bimbingan dan bantuannya selama pelaksanaan laboratorium
 
di Laboratorium Pengujian Balai Geoteknik Jalan.
 
11. Rekan – rekan Diploma III seangkatan Tahun 2010 yang telah memberikan
  bantuan berupa dukungan dan semangat serta semua pihak yang tidak dapat

  disebutkan satu persatu secara tertulis yang telah membantu terlaksananya


penyusunan Proposal Tugas Akhir ini.
 
Kami menyadari bahwa dalam penulisan masih memiliki kekurangan dalam
 
penyajiannya, untuk itu kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun
  perbaikan tulisan ini.
untuk
  Penutup kata, semoga tulisan ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan
bagi pihak yang membutuhkannya.

Bandung, Juli 2013


Penulis

vi
 
 

  DAFTAR ISI
 

  Halaman
JUDUL …………………………………………………………………...
  i
  PENGESAHAN………………………………………………………….. ii

 
ABSTRAK ………………………………………………………………. iv
KATA PNGANTAR ……………………………………………………. v
 
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. vii
 
DAFTAR TABEL ………………………………………………………. x
 
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………… xi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….. xiii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang ………………………………………….. I-1
1.2 . Tujuan .....................................………………………….. I-3
1.3 . Ruang Lingkup....................…………………………….. I-3
1.4 . Sistematika Penulisan…………………………………… I-3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Timbunan Ringan Dengan Mortar Busa...………………. II-1
2.2. Kriteria Material Timbunan Ringan Dengan Mortar Busa. II-3
2.3. Kriteria Desain Timbunan Ringan Dengan Mortar Busa
Untuk Bangunan Jalan.. II-3
2.4. Jalan..................................................................................... II-4
2.5. Jembatan.............................................................................. II-5
2.6. Timbunan Jalan Pendekat Jembatan (Oprit)....................... II-5
2.7. Permasalahan Pada Oprit Jembatan.................................... II-6
2.8. Tanah Lunak........................................................................ II-7
2.9. Masalah Penurunan............................................................. II-8
vii

 
 

 
2.10. Hipotesa................................…………………………….. II-9

 
BAB III METODOLOGI
 
3.1. Metoda Penyusunan Tugas Akhir...………………………. III-1
 
3.1.1. Studi Literatur................…………………………… III-2
  3.1.2. Persiapan Bahan.............…………………………… III-2
  3.1.3. Persiapan Alat................…………………………… III-4

  3.1.4. Pelaksanaan Laboratorium.………………………… III-5


3.1.5. Evaluasi..............................………………………… III-7
 

 
BAB IV PERENCANAAN DAN PENGUJIAN
4.1. Pengujian Material Pasir…………………………………. IV-1
4.1.1. Pengujian Gradasi...........................……………….. IV-1
4.1.2. Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat
Halus………............................................................ IV-2
4.1.3. Pengujian Kadar Air.................................................. IV-3
4.2. Desain Rancangan Campuran (Desain Mix Formula).. IV-3
4.2.1. Perhitungan Desain Campuran.................................. IV-3
4.2.2. Pembuatan Busa (Foam)…………...……………… IV-5
4.2.3. Pembuatan Campuran Mortar..........................…….. IV-8
4.2.4. Pencampuran Mortar Dengan Busa........................... IV-9
4.2.5. Pengujian Berat Jenis Basah dan Flow Mortar Busa.. IV-9
4.2.6. Pembuatan Benda Uji................................................. IV-10
4.2.7. Perawatan Benda Uji (Curing)................................... IV-13
4.3. Pengujian Benda Uji........................................................... IV-14
4.3.1. Pengujian Berat Isi (Density) dan Kuat Tekan Bebas
(UCS)........................................................................ IV-14
4.3.2. Pengujian Kadar Air................…………...………… IV-17
4.3.3. Pengujian Sifat Tahan Lekang (Slake Durability)..... IV-19

viii

 
 

 
4.3.4 Hasil Pengujian Benda Uji dan Analisa...................... IV-23
4.3.5 Pola Retak.................................................................... IV-30
 

 
BAB V PENUTUP
 
5.1 Kesimpulan……………………………………………… V-1
 
5.2 Saran…………………………………………………….. V-2
 

DAFTAR  PUSTAKA
LAMPIRAN
 

ix

 
 

  DAFTAR TABEL
 

  Halaman
 
Tabel 2.1 Kriteria Desain Mortar Busa Untuk Bangunan Jalan..............…... II-4
 
Tabel 2.2 Beban Lalu Lintas...................................................................…... II-6
 
Tabel 3.1 Persyaratan Gradasi Pasir Untuk Mortar Busa............................. III-3
Tabel 3.2  Persyaratan Gradasi Pasir Lolos Saringan No. 10 Untuk Mortar
  Busa............................................................................................... III-3
  Tabel 4.1 Hasil Pengujian Gradasi Pasir Cimalaka.................................…... IV-1
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Pasir Cimalaka.. IV-3
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas dan Berat Isi Untuk Kuat
Tekan Rencana 800 Kpa.............................................................. IV-23
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas dan Berat Isi Untuk Kuat
Tekan Rencana 2000 Kpa.............................................................. IV-27

 
 

  DAFTAR GAMBAR
 

  Halaman
 
Gambar 1.1 Kasus Penurunan dan Keruntuhan Pada Oprit Jembatan…...…... I-1
 
Gambar 2.1 Proses Terjadinya Busa (Foam)….........………………………... II-2
 
Gambar 3.1 Bagan Alir Pelaksanaan Tugas Akhir….…….......……………... III-1
 
Gambar 3.2 Bagan Alir Pelaksanaan Laboratorium..………………………... III-6
Gambar 4.1
  Grafik Gradasi Pasir Cimalaka...……………...………………... IV-2
  Gambar 4.2 Ruang Udara Yang Terbentuk Oleh Busa (Foam).............…….. IV-5
Gambar 4.3 Proses Pencampuran Foaming Agent dengan Air…… ………... IV-6
Gambar 4.4 Menghubungkan Kompessor dengan Foam Generator.………... IV-6
Gambar 4.5 Memasukkan Campuran Air dengan Foaming Agent Kedalam
Foam Generator………………………………........................... IV-7
Gambar 4.6 Proses Pengujian Berat Isi Busa (Foam)…...…………………... IV-7
Gambar 4.7 Proses Pembuatan Mortar......…………………………………... IV-8
Gambar 4.8 Proses Pencampuran Busa (Foam) dengan Mortar Semen……... IV-9
Gambar 4.9 Flow Cone......…………………………………………………... IV-9
Gambar 4.10 Proses Pengujian Berat Isi Basah dan Flow.…………………... IV-10
Gambar 4.11 Proses Persiapan Cetakan Silinder...…………………………... IV-11
Gambar 4.12 Proses Memasukkan Material Mortar Busa Kedalam Cetakan... IV-11
Gambar 4.13 Memasang Label Pada Tiap Cetakan............…………………... IV-12
Gambar 4.14 Benda Uji Dikeping…....……………………………………... IV-12
Gambar 4.15 Perawatan Benda Uji.....………………………………………... IV-13
Gambar 4.16 Menimbang Benda Uji......……………………………………... IV-14
Gambar 4.17 Persiapan Peralatan Uji UCS…………………………………... IV-15
Gambar 4.18 Meletakan Benda Uji Secara Sentris.…………………………... IV-16
Gambar 4.19 Keruntuhan Benda Uji......……………………………………... IV-16
Gambar 4.20 Persiapan Peralatan Uji Kadar Air.……………………..……... IV-17

xi

 
 

 
Gambar 4.21
 
Sampel Benda Uji di Dalam Cawan.…………………………... IV-18
Gambar 4.22 Menimbang Sampel Benda Uji.……………………........……... IV-18
 
Gambar 4.23 Memasukan Benda Uji Kedalam Oven………………………... IV-19
 
Gambar 4.24 Persiapan Peralatan Pengujian Slake Durbility............................ IV-20
 
Gambar 4.25 Contoh Benda Uji Slake Durability..............…………………... IV-20
  Gambar 4.26 Benda Uji Slake Durability yang Dioven ……...............……... IV-21
  Gambar 4.27 Benda Uji Slake Durability yang Ditimbang...………………... IV-21
Gambar 4.28
  Benda Uji Slake Durability Didalam Bak Air.........…………… IV-22
Gambar 4.29 Grafik Hubungan Antara Umur Pemeraman Terhadap Nilai
 
Kuat Tekan Bebas untuk Kuat Tekan Rencana 800 KPa……... IV-24
 
Gambar 4.30 Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pada Umur 3 Hari
untuk Kuat Tekan Rencana 800 KPa ........................................ IV-24
Gambar 4.31 Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pada Umur 7 Hari
untuk Kuat Tekan Rencana 800 KPa ........................................ IV-25
Gambar 4.32 Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pada Umur 14 Hari
untuk Kuat Tekan Rencana 800 KPa ........................................ IV-25
Gambar 4.33 Grafik Hubungan Antara Umur Pemeraman Terhadap Nilai
Kuat Tekan Bebas untuk Kuat Tekan Rencana 2000 KPa ........ IV-28
Gambar 4.34 Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pada Umur 3 Hari
untuk Kuat Tekan Rencana 2000 KPa ........................................ IV-28
Gambar 4.35 Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pada Umur 7 Hari
untuk Kuat Tekan Rencana 2000 KPa ........................................ IV-29
Gambar 4.36 Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pada Umur 14 Hari
untuk Kuat Tekan Rencana 2000 KPa ........................................ IV-29
Gambar 4.37 Mekanisme Retak dan Pecahnya Benda Uji.....………………... IV-31
Gambar 4.38 Bentuk Pola Retak ...........................................………………... IV-31
Gambar 4.39 Penyimpangan Pola Retak..................................….…………... IV-32

xii

 
 

  DAFTAR LAMPIRAN
 

LAMPIRAN
  1 Administrasi
 
LAMPIRAN 2 Data Hasil Pengujian
 
a. Data Hasil Pengujian Gradasi Pasir
 
b. Data Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregate Halus
c.  Data Hasil Pengujian Kadar Air Agregat
d.  Data Perhitungan Komposisi Desain Campuran, Berat Isi Busa (Foam), Berat

  Isi Basah dan Nilai Flow


e. Data Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas (UCS) dan Berat Isi
f. Data Hasil Pengujian Sifat Tahan Lekang (Slake Durability)

LAMPIRAN 3 Standar Pengujian


a. SNI 03-1970-2008 Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus
b. SNI 1965-2008 Cara Uji Penentuan Kadar Air Untuk Tanah dan Batuan
c. SNI 03-3638-1994 Metode Pengujian Kuat Tekan Bebas Tanah Kohesif
d. SNI 03-3406-1994 Metode Pengujian Sifat Tahan Lekang Batu

xiii

 
 

 
TUGAS AKHIR D-III TSU POLBAN-KEMENTERIAN PU ANGKATAN 2010
 

  DAFTAR PUSTAKA
 

 
http://planetliza.wordpress.com/2012/05/18/beton-ringan-dan-beton-busa
 
Kementerian Pekerjaan Umum :”Pedoman perencanaan desain campuran
 
material ringan dengan mortar busa untuk konstruksi jalan.

M.  Eddie Sunaryo : “Penanganan Timbunan Oprit Jembatan Yang Mengalami


Penurunan Berlebih Menggunakan Material Ringan”. Puslitbang Jalan dan
  Jembatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan
Umum,
 
Puslitbang Jalan dan Jembatan : “ Pengujian desain campuran material ringan
mortar busa Kab Berau Provinsi Kalimantan Timur.

Departemen Permukiman dan Prasaran Wilayah (Pd T-11-2003): ”Perencanaan


Timbunan Jalan Pendekat Jembatan”
Tugas Akhir Amad Djainudin, “Perancangan Timbunan Badan Jalan pada Oprit
Jembatan Kedaton dengan Material Ringan, Ruas Jalan Cirebon
Indramayu KM. 21+100 Provinsi Jawa Barat”, 2011.
Spesifikasi Umum Bina Marga 2010

SAMSUHADI (NIM : 101123009) DAN YOPIANUS. Y (NIM : 101123013),


STUDI PENENTUAN DESAIN CAMPURAN MATERIAL RINGAN.....

Anda mungkin juga menyukai