Jbptppolban GDL Samsuhadi1 5022 1 Daftar 3
Jbptppolban GDL Samsuhadi1 5022 1 Daftar 3
STUDI PENENTUAN DESAIN CAMPURAN
MATERIAL RINGAN DENGAN MORTAR BUSA
PADA OPRIT JEMBATAN
TUGAS AKHIR
DIPLOMA III
Disusun Oleh :
LEMBAR PENGESAHAN
STITDI PEI\TENTIUAI\I DESAIN CAIVIPT]RAN MATERHL
RINGAN I}ENGAN MORTAR BUSA
PADA OPRIT JEMBATAI{
Oleh:
Menyetujui:
Ir, RudvFebriianto. MT
NIP. 1971020,3 1997031 004
I
LEMBAR PENGESAHAN
OIeh:
ABSTRACT
The problems of soft land to the stability of oprit construction has an impact
impeding
the function of road accessibility because it undergoes a lowering in
relatively-long time, to achieve the stability level of the both lowering and
disrepair in congeries can take time up to tens years and when the congeries
exceed its criticol height then it will undergo a disrepair/disappear. The excessive
congeries load in the bridge oprit can result in the pushed bridge foundation and
also the pushed bridge girder or the lifted-up bridge foundation arottnd as a
result
of leveraging force.
The congeries built on the soft land will deal with the problems of stability
and large lowering, this is because o.f the soft land has low shift.force and high
compressibility. T'he soft land can be de.fined as the land with undrained (Cu)
shift force less than 0.40 kg/cm2. The method qf land work solution that has heen
accepted and applied in Indonesia Material Replacement, Counterweight Berms
or Pressuring Berms, Loqd Surcharging, Staged Construction, and the use of
Light Weight Material.
The Light Weight Material (a mixture of : sand +.foaming agent + cement +
water) is one selected alternative in the final task writing, with the light content
weight, 0.5-1.2 t/m3, will reduce the soft base land tension, retlucing the
magnitude of lowering and because it is rigid then it resembles concrete.
The sand used os lhe mixture for foam mortar is the sand from Cimalaka,
Sumedang Regency, West Java, which has specific weight as 2.68, specific weight
of SSD as 2.73, pseudo-specfic weight as 2.83 as well as water absorption as
1.98%.
In the implementation of laboratory it has been carried out with two design
criteria: for layer I (lower layer) with planed pressuring force 800 Kpa and
density 600 kg/m3, while for layer 2 (upper layer) with planed pressuring force
2000 Kpa and density 800 kg/m3.
From the data of the test result.for achieving the design target of 800 Kpa it
has been obtained the ratio of cement to sand is 55% : 45% with the factor of
cement water 0.5 and foam 2.5 times cement volume and has pressuring force 745
Kpa as well as density 0.6 t/ m3, whereas for achieving the design target of 2000
Kpa it has been obtained the ratio of cement to sand is 60% : 40% with the.factor
of cement water 0.45 and foam 2 times cement volume and has pressuring force
1899 Kpa as well as density 0.843 t/m3, the ratio is that of each material weight.
A STADY OF THE DETERMINATION FOR THE MIXTURE DESIGN OF
LIGHT WEIGHT MATERIAL AND FOAM MORTAR
IN THE BRIDGE OPRIT
ABSTRAK
Permasalahan tanah lunak/lembek terhadap stabilitas konstruksi oprit
berdampak
menghambat fungsi aksessibilitas jalan karena mengalami penurunan
dalam waktu yang relatif lama, untuk mencapai tingkat stabilitas penurunan
maupun keruntuhan pada timbunan dapat memakan waktu sampai puluhan tahun
dan bila timbunan melebihi tinggi kritisnya maka akan mengalami
keruntuhan/amblas. Beban timbunan berlebih pada oprit jembatan dapat
mengakibatkan terdorongnya pondasi jembatan dan juga terdorongnya gelagar
jembatan
atau terangkatnya bangunan disekitarnya akibat gaya ungkitan.
Timbunan yang dibangun diatas tanah lunak akan menghadapi masalah
stabilitas dan penurunan yang besar, hal ini diakibatkan tanah lunak mempunyai
kuat geser yang rendah dan kompresibilitas yang tinggi. Tanah lunak dapat
didefinisikan sebagai tanah dengan kuat geser undrained (Cu) kurang dari 0,40
kg/cm2. metode solusi pekerjaan tanah yang telah diterima dan diterapkan di
Indonesia yaitu Penggantian material (Replacement), Berem pratibobot
(Counterweight Berms) atau berem tekan, Penambahan Beban (Surcharging),
Konstruksi Bertahap (Staged Construction), dan Penggunaan Material Ringan
(Light Weight Material).
Material ringan (campuran antara: pasir + foaming agent + semen + air)
merupakan salah satu alternatif terpilih dalam penulisan tugas akhir, dengan
berat isi yang ringan yaitu 0.5-1.2 t/m3 akan mengurangi tegangan tanah dasar
yang lunak , mengurangi besarnya penururnan dan karena bersifat kaku
menyerupai beton.
Pasir yang digunakan sebagai campuran untuk mortar busa adalah pasir
dari Cimalaka Kabupaten Sumedang Jawa Barat, yang mana mempunyai berat
jenis sebesar 2,68 berat jenis SSD sebesar 2,73 berat jenis semu 2,83 serta
penyerapan air sebesar 1,98 % .
Dalam pelaksanaan laboratorium dilakukan dengan dua kriteria desain
yaitu untuk lapis 1 (lapis bawah) dengan kuat tekan rencana 800 Kpa dan
densitas 600 kg/m3 sedangkan untuk lapis 2 (lapis atas) dengan kuat tekan
rencana 2000 Kpa dan densitas 800 kg/m3.
Dari data hasil pengjian untuk mencapai target desain kekuatan 800 Kpa
didapat perbandingan antara semen : pasir adalah 55% : 45% dengan faktor air
semen 0,5 serta foam 2,5 kali volume semen dan mempunyai kuat tekan 745 Kpa
serta densitas sebesar 0,6 t/m sedangkan untuk mencapai target desain
kekuatan 2000 Kpa didapatkan perbandingan antara semen : pasir adalah 60% :
40% dengan faktor air semen 0,45 serta foam 2 kali volume semen dan
mempunyai kuat tekan 1899 Kpa serta densitas sebesar 0,843 t/m perbandingan
tersebut adalah perbandingan terhadap berat masing-masing bahan.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas selesainya pembuatan
Tugas Akhir ini dengan judul ”Studi Penentuan Desain Campuran Material
Ringan Dengan Mortar Busa Pada Oprit Jembatan”.
v
telah memberi bimbingan dan bantuannya selama pelaksanaan laboratorium
di Laboratorium Pengujian Balai Geoteknik Jalan.
11. Rekan – rekan Diploma III seangkatan Tahun 2010 yang telah memberikan
bantuan berupa dukungan dan semangat serta semua pihak yang tidak dapat
vi
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL …………………………………………………………………...
i
PENGESAHAN………………………………………………………….. ii
ABSTRAK ………………………………………………………………. iv
KATA PNGANTAR ……………………………………………………. v
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. vii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………. x
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………… xi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….. xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang ………………………………………….. I-1
1.2 . Tujuan .....................................………………………….. I-3
1.3 . Ruang Lingkup....................…………………………….. I-3
1.4 . Sistematika Penulisan…………………………………… I-3
2.10. Hipotesa................................…………………………….. II-9
BAB III METODOLOGI
3.1. Metoda Penyusunan Tugas Akhir...………………………. III-1
3.1.1. Studi Literatur................…………………………… III-2
3.1.2. Persiapan Bahan.............…………………………… III-2
3.1.3. Persiapan Alat................…………………………… III-4
BAB IV PERENCANAAN DAN PENGUJIAN
4.1. Pengujian Material Pasir…………………………………. IV-1
4.1.1. Pengujian Gradasi...........................……………….. IV-1
4.1.2. Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat
Halus………............................................................ IV-2
4.1.3. Pengujian Kadar Air.................................................. IV-3
4.2. Desain Rancangan Campuran (Desain Mix Formula).. IV-3
4.2.1. Perhitungan Desain Campuran.................................. IV-3
4.2.2. Pembuatan Busa (Foam)…………...……………… IV-5
4.2.3. Pembuatan Campuran Mortar..........................…….. IV-8
4.2.4. Pencampuran Mortar Dengan Busa........................... IV-9
4.2.5. Pengujian Berat Jenis Basah dan Flow Mortar Busa.. IV-9
4.2.6. Pembuatan Benda Uji................................................. IV-10
4.2.7. Perawatan Benda Uji (Curing)................................... IV-13
4.3. Pengujian Benda Uji........................................................... IV-14
4.3.1. Pengujian Berat Isi (Density) dan Kuat Tekan Bebas
(UCS)........................................................................ IV-14
4.3.2. Pengujian Kadar Air................…………...………… IV-17
4.3.3. Pengujian Sifat Tahan Lekang (Slake Durability)..... IV-19
viii
4.3.4 Hasil Pengujian Benda Uji dan Analisa...................... IV-23
4.3.5 Pola Retak.................................................................... IV-30
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………… V-1
5.2 Saran…………………………………………………….. V-2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kriteria Desain Mortar Busa Untuk Bangunan Jalan..............…... II-4
Tabel 2.2 Beban Lalu Lintas...................................................................…... II-6
Tabel 3.1 Persyaratan Gradasi Pasir Untuk Mortar Busa............................. III-3
Tabel 3.2 Persyaratan Gradasi Pasir Lolos Saringan No. 10 Untuk Mortar
Busa............................................................................................... III-3
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Gradasi Pasir Cimalaka.................................…... IV-1
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Pasir Cimalaka.. IV-3
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas dan Berat Isi Untuk Kuat
Tekan Rencana 800 Kpa.............................................................. IV-23
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas dan Berat Isi Untuk Kuat
Tekan Rencana 2000 Kpa.............................................................. IV-27
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Kasus Penurunan dan Keruntuhan Pada Oprit Jembatan…...…... I-1
Gambar 2.1 Proses Terjadinya Busa (Foam)….........………………………... II-2
Gambar 3.1 Bagan Alir Pelaksanaan Tugas Akhir….…….......……………... III-1
Gambar 3.2 Bagan Alir Pelaksanaan Laboratorium..………………………... III-6
Gambar 4.1
Grafik Gradasi Pasir Cimalaka...……………...………………... IV-2
Gambar 4.2 Ruang Udara Yang Terbentuk Oleh Busa (Foam).............…….. IV-5
Gambar 4.3 Proses Pencampuran Foaming Agent dengan Air…… ………... IV-6
Gambar 4.4 Menghubungkan Kompessor dengan Foam Generator.………... IV-6
Gambar 4.5 Memasukkan Campuran Air dengan Foaming Agent Kedalam
Foam Generator………………………………........................... IV-7
Gambar 4.6 Proses Pengujian Berat Isi Busa (Foam)…...…………………... IV-7
Gambar 4.7 Proses Pembuatan Mortar......…………………………………... IV-8
Gambar 4.8 Proses Pencampuran Busa (Foam) dengan Mortar Semen……... IV-9
Gambar 4.9 Flow Cone......…………………………………………………... IV-9
Gambar 4.10 Proses Pengujian Berat Isi Basah dan Flow.…………………... IV-10
Gambar 4.11 Proses Persiapan Cetakan Silinder...…………………………... IV-11
Gambar 4.12 Proses Memasukkan Material Mortar Busa Kedalam Cetakan... IV-11
Gambar 4.13 Memasang Label Pada Tiap Cetakan............…………………... IV-12
Gambar 4.14 Benda Uji Dikeping…....……………………………………... IV-12
Gambar 4.15 Perawatan Benda Uji.....………………………………………... IV-13
Gambar 4.16 Menimbang Benda Uji......……………………………………... IV-14
Gambar 4.17 Persiapan Peralatan Uji UCS…………………………………... IV-15
Gambar 4.18 Meletakan Benda Uji Secara Sentris.…………………………... IV-16
Gambar 4.19 Keruntuhan Benda Uji......……………………………………... IV-16
Gambar 4.20 Persiapan Peralatan Uji Kadar Air.……………………..……... IV-17
xi
Gambar 4.21
Sampel Benda Uji di Dalam Cawan.…………………………... IV-18
Gambar 4.22 Menimbang Sampel Benda Uji.……………………........……... IV-18
Gambar 4.23 Memasukan Benda Uji Kedalam Oven………………………... IV-19
Gambar 4.24 Persiapan Peralatan Pengujian Slake Durbility............................ IV-20
Gambar 4.25 Contoh Benda Uji Slake Durability..............…………………... IV-20
Gambar 4.26 Benda Uji Slake Durability yang Dioven ……...............……... IV-21
Gambar 4.27 Benda Uji Slake Durability yang Ditimbang...………………... IV-21
Gambar 4.28
Benda Uji Slake Durability Didalam Bak Air.........…………… IV-22
Gambar 4.29 Grafik Hubungan Antara Umur Pemeraman Terhadap Nilai
Kuat Tekan Bebas untuk Kuat Tekan Rencana 800 KPa……... IV-24
Gambar 4.30 Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pada Umur 3 Hari
untuk Kuat Tekan Rencana 800 KPa ........................................ IV-24
Gambar 4.31 Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pada Umur 7 Hari
untuk Kuat Tekan Rencana 800 KPa ........................................ IV-25
Gambar 4.32 Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pada Umur 14 Hari
untuk Kuat Tekan Rencana 800 KPa ........................................ IV-25
Gambar 4.33 Grafik Hubungan Antara Umur Pemeraman Terhadap Nilai
Kuat Tekan Bebas untuk Kuat Tekan Rencana 2000 KPa ........ IV-28
Gambar 4.34 Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pada Umur 3 Hari
untuk Kuat Tekan Rencana 2000 KPa ........................................ IV-28
Gambar 4.35 Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pada Umur 7 Hari
untuk Kuat Tekan Rencana 2000 KPa ........................................ IV-29
Gambar 4.36 Grafik Hasil Pengujian Kuat Tekan Bebas Pada Umur 14 Hari
untuk Kuat Tekan Rencana 2000 KPa ........................................ IV-29
Gambar 4.37 Mekanisme Retak dan Pecahnya Benda Uji.....………………... IV-31
Gambar 4.38 Bentuk Pola Retak ...........................................………………... IV-31
Gambar 4.39 Penyimpangan Pola Retak..................................….…………... IV-32
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
1 Administrasi
LAMPIRAN 2 Data Hasil Pengujian
a. Data Hasil Pengujian Gradasi Pasir
b. Data Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregate Halus
c. Data Hasil Pengujian Kadar Air Agregat
d. Data Perhitungan Komposisi Desain Campuran, Berat Isi Busa (Foam), Berat
xiii
TUGAS AKHIR D-III TSU POLBAN-KEMENTERIAN PU ANGKATAN 2010
DAFTAR PUSTAKA
http://planetliza.wordpress.com/2012/05/18/beton-ringan-dan-beton-busa
Kementerian Pekerjaan Umum :”Pedoman perencanaan desain campuran
material ringan dengan mortar busa untuk konstruksi jalan.