Skipsi - Karang - Taruna - Alma - Asli Fix
Skipsi - Karang - Taruna - Alma - Asli Fix
SKRIPSI
Oleh :
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenhi Sebagai Persyaratan Guna Memproleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Nonformal Universitas
Muhammadiyah Enrekang
Oleh :
i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ENREKANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SK Mendikbud RI Nomor: 300/M/2020, 19 Februari 2020
Kampus I: Jl. Jenderal Sudirman No. 17 Enrekang, Telp. 0420-22287, Kode Pos 91712
Kampus II: Jl. ButtuJuppandang, Kel. Juppandang - Enrekang, Telp. 0420-22287, Kode Pos 91711
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diperiksa dan diteliti ulang, skripsi ini dinyatakan telah memenuhi persyaratan
untuk diujikan oleh Tim penguji skripsi Program Studi Pendidikan Nonformal, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Enrekang.
Enrekang ,15 Desember 2021
Disetujui Oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Nonformal
Universitas Muhammadiyah Enrekang,
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM : 73162103001
Judul Skripsi : Partisipasi Pemuda Dalam Program Karang Taruna Kelurahan Lewaja
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar
merupakan hasil karya sendiri, kecuali yang telah di sebutkan dalam kutipan dan daftar
pustaka, apabila dikemudian hari ada ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
PERSEMBAHAN :
Penuh rasa syukur kehadirat Allah Swt. Saya persembahkan skripsi ini kepada :
1. Yang tercinta kedua Orang Tua ku Skripsi ini saya persembahkan kapada: Bapakku
dan Ibuku tercinta yang senantiasa tak henti-hentinya memberikan do’a, motivasi
2. Kakak dan adik-adikku tersayang dan seluruh keluarga ku yang selalu membuat
aku tersenyum.
5. Semua orang yang telah mendukung, membantu dan mendoakan aku, terima kasih
semuanya.
iv
ABSTRAK
Alma amalia rully.73162103005.(2021).”Partisipasi Pemuda Dalam Program Karang
Tarun Kelurahan Lewaja Lingkungan Bisang Kabupaten Enrekang”. Program Studi
Pendidikan Nonformal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Enrekang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Partisipasi Pemuda Dalam Program Karang
Tarun Kelurahan Lewaja Lingkungan Bisang Kabupaten Enrekang serta faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan metode penelitian
kualitatif dengan mengurai data secara deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawancara, serta dokumen dan arsip dengan menggunakan teknik
analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian adalah: (1) Dari perspektif manajemen proyek, pemuda berpartisipasi
dalam proyek organisasi pemuda desa menggunakan tiga tahap partisipasi, yaitu
partisipasi dalam perencanaan; partisipasi dalam implementasi dan partisipasi dalam
pemanfaatan; (2) hambatan pemuda partisipasi dalam Proyek Karang Taruna Faktornya
adalah keterbatasan waktu pribadi dan kurangnya rasa percaya diri untuk merealisasikan
potensinya. Faktor pendukungnya adalah individu yang memiliki kesadaran atau jiwa
sosial yang tinggi untuk membangun masyarakat melalui rencana organisasi
kepemudaan.
Rencana partisipasi pemuda dalam rencana organisasi pemuda pedesaan (kajian pemuda
di lingkungan Bisang kecamatan Lewaja sudah terbukti baik, dan dapat dibuktikan
dalam implementasi beberapa rencana) di bidang keagamaan , misalnya Untuk
memperingati hari besar; dalam bidang olahraga seperti futsal dan bulu tangkis; namun
dalam pelaksanaan rencana organisasi pemuda perlu lebih meningkatkan partisipasi
pemuda, dengan menumbuhkan rasa tanggung jawab kepada anggota Karentaruna,
Karentaruna Penanggung jawab memberikan tugas untuk melaporkan hasil rencana
kegiatan kepada anggotanya agar dapat dilaporkan pada setiap pertemuan.Pengurus
Karang Taruna memberikan inovasi berupa kegiatan yang menarik minat pemuda dan
pemudi, sehingga tercapai tujuan pengembangan masyarakat.
v
ABSTRACT
This study aims to determine Youth Participation in the Karang Tarun Program,
Lewaja Village, Bisang Environment, Enrekang Regency and the factors that influence
it. To achieve this goal, qualitative research methods were used by parsing the data
descriptively. Data collection techniques were carried out by observation, interviews,
as well as documents and archives using qualitative descriptive analysis techniques.
The results of the study are: (1) From a project management perspective, youth
participate in village youth organization projects using three stages of participation,
namely participation in planning; participation in implementation and participation in
utilization; (2) barriers to youth participation in the Youth Organization Project The
factors are limited personal time and lack of self-confidence to realize their potential.
The supporting factors are individuals who have high social awareness or spirit to
build society through youth organization plans.
Youth participation plans in rural youth organization plans (a youth study in the
Bisang neighborhood of Lewaja sub-district has been proven to be good, and can be
proven in the implementation of several plans) in the religious field, for example to
commemorate holidays; in sports such as futsal and badminton; however, in
implementing the youth organization plans, it is necessary to further increase youth
participation, by fostering a sense of responsibility to the members of the Karentaruna,
the Karentaruna in charge gives the task of reporting the results of the activity plans to
their members so that they can be reported at every meeting. youth and women, so as
to achieve the goals of community development.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt, atas berkah, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan penyusunannya meskipun masih dalam bentuk yang
sederhana. Skripsi ini berjudul “Partisipasi Pemuda dalam Program Karang Taruna
Disadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan, motivasi,
serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
M.Si yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menempuh studi
2. Bapak Dr. Elihami S.Pd., M.Pd.I Kepada Lembaga Kepala Pusat Penelitian dan
3. Bapak Ilham Assidiq, S.Pd., M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Enrekang Bapak Suparman SPd., M.Pd yang telah membantu kami dalam
vii
5. Bapak Saidang S.Pd., M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang turut membantu
6. Bapak Drs. Yunus Busa, M.S sebagai Pembimbing I serta Bapak Drs. Sudin
8. Bapak Deceng Rumbu, SE, selaku Kepala Lurah Lewaja dan para Pejabat Instansi
yang terkait serta seluruh pengurus jajarannya yang telah mengizinkan dan
9. Kepada orang tuaku Bapak dan Ibu serta saudara saudara ku yang membantu
dan nasehat yang tanpa kenal lelah mendidik, mendoakan, dan meneteskan setiap
peluh demi anak-anaknya, khususnya ibuku tercinta, engkaulah ibu paling baik
10. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebut satu persatu yang telah membantu
11. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebut satu persatu yang telah membantu
viii
Semoga bantuan yang diberikan oleh semua pihak bernilai ibadah di sisi
Allah swt. Semoga proposal penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Amin.
Penulis,
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL
PERSETUJUAN PEMBIMBING..............................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN....................................................................................ii
ABSTRAK.................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR...............................................................................................vi
DAFTAR ISI..............................................................................................................ix
DAFTAR TABEL......................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan Penelitian............................................................................................
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................
E. Penegasan Istilah...........................................................................................
B. Pengertian Pemuda.........................................................................................
x
E. Kerangka Konsep...........................................................................................
A. Pendekatan Penelitian.....................................................................................
C. Subyek Penelitian...........................................................................................
D. Fokus Penelitian.............................................................................................
A. Hasil Penelitian..............................................................................................
B. Pembahasan....................................................................................................
BAB V PENUTUP.....................................................................................................
A. Simpulan........................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Jadwal Penelitian....................................................................................................57
2. Pedoman Wawancara.............................................................................................58
3. Dokumentasi..........................................................................................................61
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemuda adalah aset negara yang sangat mahal dan tak ternilai harganya. Maju
tidaknya bangsa dan negara sangat bergantung pada pemudanya sebagai agen
darah muda yang menjadi presedennya. Namun, pemuda Indonesia saat ini telah
patriotisme Indonesia (cinta tanah air). Oleh karena itu, perlu kiranya generasi
muda yang berwawasan kebangsaan dan cinta tanah air untuk berpikir ulang dan
berkreasi dalam pembangunan karakter bangsa dan menemukan kembali jati diri
membuktikan peran pemuda sebagai pelaku lahirnya peradaban baru. Juga dalam
bahwa generasi muda dapat berperan aktif sebagai garda terdepan dalam proses
yang harus dilihat sebagai “pribadi” yang sedang berada pada tahap tertentu
dalam perkembangan hidup seseorang manusia, dengan kualitas dan ciri tertentu
yang khas, dengan hak dan peranan serta kewajiban tertentu dengan potensi dan
kebutuhan tertentu .
1
Proses pembangunan negara,dalam pemuda yang adalah kekuatan moral,
kontrol sosial, dan agen pembaharuan menjadi perwujudan menurut fungsi, peran,
itu, tanggung jawab dan peran strategis pemuda pada segala dimensi pembangunan
perlu ditingkatkan sinkron menggunakan nilai yang terkandung pada pada pancasila
Tahun 2009 bahwa organisasi Kepemudaan dibuat sang pemuda & berfungsi buat
relatif poly kesibukan yang produktif pada ketika luangnya. Antara lain pemuda
yang menempuh studinya atau bekerja diluar kota nir terdapat kesempatan buat
maksud-maksud yang kurang baik. Tetapi dalam keadaan yang normal maka
2
Karang Taruna memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada pemuda desa
atau kecamatan itu sendiri dalam bidang ekonomi, olahraga, keterampilan, agama
dan seni sesuai dengan tujuan didirikannya karang taruna. pembinaan dan
dan budaya dengan memanfaatkan segala potensi yang ada di masyarakat, termasuk
Untuk mencapai suatu tujuan dalam kegiatan sosial merupakan dambaan semua
diperlukan pengorganisasian dan koordinasi semua sumber daya yang ada untuk
perhatian lebih dari masyarakat, pemerintah dan pihak terkait- Akhir-akhir ini
perhatian banyak anak muda semakin rendah, dan juga sangat sulit untuk
diungkapkan, terlihat bahwa apa yang dilakukan anak muda saat ini diluar dugaan
semua pihak.
Organisasi yang akan diteliti dalam karya ilmiah ini adalah yang berada di
Kabupaten Bisang, dan Kabupaten Enrekang menjadi objek penelitian dari Program
Kantor Kelurahan dan Karang Taruna. Kenyataannya, masih banyak anak muda
yang acuh atau lamban dalam menyikapi kegiatan anak muda, seperti bekerja di
3
Karang Taruna, pemuda yang mengalami pernikahan dini lebih banyak watunya
Enrekang ).
B. Rumusan Masalah
2. Faktor apa saja yang menghambat dan mendukung partisipasi pemuda dalam
Enrekang?
C. Tujuan Penelitian
4
2) Mengetahui faktor apa saja yang menghambat dan mendukung partisipasi
Kabupaten Enrekang.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoriti
Kabupaten Enrekang .
2. Manfaat Praktis
B. Penegasan Istilah
1. Partisipasi
5
masyarakat maka penyelenggaraan pemerintahan tidak akan berjalan secara
2. Pemuda
perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun yang
adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan
mimpi basah dan keluarnya darah haid bagi wanita.Di dalam masyarakat,
sebagai penerus cita – cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi
pembangunan bangsanya
3. Karang Taruna
6
Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah
dan sarana pengembangan diri setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan
berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari diri sendiri
oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa / kelurahan
semua potensi yang tersedia dilingkungan baik sumber daya manusia maupun
sumber daya alam yang telah ada. Sebagai organisasi kepemudaan, Karang
Taruna berpedoman pada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga dimana
telah pula diatur tentang struktur penggurus dan masa jabatan dimasing-masing
wilayah mulai dari Desa / Kelurahan sampai pada tingkat Nasional. Semua ini
pembinaan anggota Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun masa yang
akan datang.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Partisipasi
1. Partisipasi
baik secara langsung maupun tidak langsung, mulai dari gagasan, perumusan
anggota masyarakat ikut serta memberikan bantuan energi dalam kegiatan yang
sosial primer dan lingkungan sosial sekunder. Dimana dalam partisipasi dalam
lingkungan sosial primer terdapat hubungan yang erat antara individu yang satu
erat antara individu yang satu dengan individu yang lain atau sebaliknya, sehingga
8
terjadi hubungan timbal balik. Hubungan tersebut dapat antara individu dengan
dan makna partisipasi. Pertama, partisipasi dalam arti sukarela masyarakat tanpa
Menurut Made Pidarta dalam Siti Irene Astuti D. (2009: 31-32), partisipasi
Keterlibatan dapat berupa keterlibatan mental dan emosi serta fisik dalam
9
kegiatan yang dilaksanakan serta mendukung pencapaian tujuan dan
partisipasi adalah situasi dimana pikiran dan emosi pekerja masuk ke dalam
tersebut. Partisipasi juga memiliki “proses nilai di mana kelompok yang kurang
2. Prinsip-prinsip Partisipasi
dikenal dengan prinsip-prinsip yang dianut pada metode PRA (Participatory Rural
10
Appraisal) atau pengkajian pedesaan secara cepat yang untuk saat ini pendekatan
ini telah banyak berkembang termasuk metode yang akan digunakan dalam proyek
WSLIC (Water and Sanitation for Low Income Communities) 2 ini. Akan tetapi
Sering terjadi di banyak kelompok masyarakat bahwa ada sebagian besar lapisan
masyarakat yang terabaikan ini harus diutamakan sebagai pemanfaat dan pemeran
pemberdayaan menunjuk pada keadaan yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan
sosial, yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau pengetahuan dan
11
c) Prinsip masyarakat sebagai pelaku orang luar sebagai fasilitator
atasan atau penguasa. Pernyataan ini bukanlah kata-kata biasa atau hanya
sekedar anjuran agar para agen pembangunan bersikap rendah hati dan mau
belajar dari pengetahuan lokal. Prinsip ini merupakan suatu sikap ideologis anti
Dominasi orang luar juga merupakan bentuk penindasan, sengaja maupun tidak
muncul dari kritik terhadap dominasi ilmu pengetahuan oleh kalangan akademisi
pengetahuan lokal yang ada. Hal ini bukanlah berarti bahwa masyarakat
selamanya benar dan harus dibiarkan tidak berubah, atau anti pada pengetahuan
dan teknologi baru (dari luar). Pengalaman dan pengetahuan masyarakat dan
orang luar bisa saling melengkapi dan sama bernilainya, selama masyarakat
12
banyak pilihan, melakukan dialog dengan berbagai sumber pengetahuan, agar
Kegiatan partisipasi harus dilakukan dalam suasana yang santai, luwes, terbuka,
tidak memaksa, dan informal. Agen pembangunan dan pihak-pihak yang bekerja
terbuka, tidak memaksa, akrab dan informal. Barangkali bersikap santai dan
informal ini seperti sekedar tips bagi para agen pembangunan, tetapi hal ini
f) Prinsip triangulasi
lokal. Tujuannya adalah untuk melawan hegemoni ilmu pengetahuan ‘luar’ yang
dalam jangka panjang telah membunuh inovasi dan kearifan lokal tetapi menuduh
13
"pemeriksaan dan pemeriksaan ulang" ("check and recheck"). Triangulasi
Dari kedua prinsip partisipasi yang telah diuraikan, maka dapat diambil
praktis, prinsip ini berorientasi praktis, yakni pengembangan kegiatan. Untuk itu
tim fasilitator pada saat persiapan kegiatan pembangunan perlu merumuskan secara
jelas jenis dan tingkat kedalaman informasi yang dibutuhkan; prinsip teknik kerja
kelompok, prinsip ini diharapkan dapat membentuk kerja tim kelompok yang
sangat kompak.
3. Tingkat Partisipasi
Tingkat partisipasi untuk setiap anggota masyarakat berlainan satu sama lain
sesuai dengan kemampuan masing-masing, dan yang lebih penting adalah dorongan
14
Wiswakharman dalam partisipasi masyarakat dalam pelaksanaannya terdapat
tingkatan partisipasi ini dapat menentukan dan mengusulkan segala sesuatu rencana
yang akan dilaksanakan dan benar-benar merupakan inisiatif murni mereka. Peran
kesepakatan pada suatu proses pembangunan. Peran masyarakat pada tingkat ini
cukup besar, yaitu masyarakat dapat memberi usulan dan turut aktif dalam Partisipasi
Eksekusi, yaitu partisipasi dalam tingkat pelaksanaan kegiatan dan mereka tidak
mulai dari awal (pada tahap perencanaan) dan tidak turut mengambil/menentukan
keputusan.
bersama-sama yang dapat diukur dengan skala yang dikemukakan oleh Chapin yaitu:
kehadiran; jumlah asosiasi dimana dia memangku jabatan; lamanya menjadi anggota
dan tipe asosiasi yang dimasuki. Dari tingkat partisipasi yang telah diuraikan, maka
15
penulis dapat menarik kesimpulan bahwa tingkatan partisipasi dan skala untuk
partisipasi dalam tingkat pelaksanaan kegiatan dan mereka tidak mulai dari awal dan
Partisipasi pada tahap ini maksudnya adalah pelibatan seseorang pada tahap
penyusunan rencana dan strategi dalam penyusunan kepanitian dan anggaran pada
Partisipasi pada tahap ini maksudnya adalah pelibatan seseorang pada tahap
tenaga, uang ataupun material/barang serta ide-ide sebagai salah satu wujud
Partisipasi pada tahap ini maksudnya adalah pelibatan seseorang pada tahap
16
masyarakat pada tahap ini berupa tenaga dan uang untuk mengoperasikan dan
keterlibatan warga masyarakat dalam pembangunan desa dlihat dari 2 hal, yaitu:
Namun dapat dilakukan dengan sistem perwakilan. Masalah yang perlu dikaji
pelaksanaan adalah bahwa bagian terbesar dari program (penilaian kebutuhan dan
17
dapat dihindari. Dari uraian para ahli yang telah diuraikan maka dapat
pemanfaatan.
A. Pengertian Pemuda
1. Pemuda
berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. Pemuda adalah individu yang
bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang
manusia pembangunan baik saat ini maupun masa yang akan datang. Sebagai calon
kelompok pemuda.
karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki
18
generasi yang diisi oleh sosok-sosok yang penuh idealisme, berani berkorban,
berani menderita, dan menjadi pelopor setiap perubahan sosial ataupun politik
Persoalan keuangan dan karir adalah persoalan paling utama bagi generasi muda
saat ini. Menurut pandangan mereka, sebagian pemuda generasi mereka saat ini
bercita-cita ingin menjadi kaya dan terkenal. Sikap paragtisme sebagian pemuda
yang lebih mengedepankan kepentingan pribadi, yakni ingin kaya, terkenal, dan
Ketertarikan untuk terjun di bidang politik seperti menjadi anggota partai poitik
ataupun anggota legislatif, sangatlah rendah. Tidak hanya itu sebagian besar
pemuda ternyata juga tidak tertarik untuk aktif di bidang sosial, seperti menjadi
masyarakat. Dari paparan yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa definisi
pemuda yaitu suatu individu yang mengalami perkembangan fisik, mental dan
emosional pada usia 15 tahun 21 tahun dengan perincian usia 12-15 tahun yaitu
masa remaja awal, usia 15-18 tahun yaitu masa remaja pertengahan, dan usia 18-21
tahun yaitu masa remaja akhir. Sehingga dapat diartikan bahwa pemuda adalah
memperoleh arti yang baru yaitu suatu masa peralihan antara masa remaja dan masa
19
dewasa. Sedangkan “remaja” mempunyai batasan usia yaitu masa di antara usia 12-
sampai dengan 35 tahun sedangkan remaja adalah individu usia antara 12 tahun
2. Sosialisasi Pemuda
dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan
2011:14). Istilah sosialisasi menunjuk pada semua faktordan proses yang membuat
manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang lain. Tanpa sosialisasi
dan persiapan diri menjadi warga negara, generasi muda akan mengalami kesulitan,
tidak mengerti hak dan kewajibannya. Dari jurnal internasional Speaking Rights:
berikut: ‘’Using Equitas’ Speaking Rights Program as a best practice example, this
to human rights education for youth, and explores how this approach effectively
supports youth empowerment. The authors maintain that programs that use a
participatory approach to human rights education are more likely to engage youth
in actions for social change within their communities. They suggest that youth
workers who are trained and well equipped to address issues that are on the minds
of youth are critical in helping youth develop the skills and motivation to
participate.
20
Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya: Menggunakan Program
Berbicara Hak Equitas 'sebagai contoh praktek terbaik, artikel ini menguraikan
praktek penting dan kondisi pendekatan partisipatif untuk pendidikan HAM bagi
cenderung untuk melibatkan kaum muda dalam tindakan untuk perubahan sosial
dalam komunitas mereka. Mereka berpendapat bahwa pekerja muda yang terlatih
dan dilengkapi dengan baik untuk menangani isu-isu yang ada di benak pemuda
Dari paparan yang telah diuraikan dapat ditarik kesimpulan bahwa sosialisasi
individu/pemuda dapat bertingkah laku sesuai norma atau tata nilai yang berlaku
1. Karang Taruna
dan merupakan sebuah wadah tempat pengembangan jiwa sosial generasi muda,
Karang Taruna tumbuh atas kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari
masyarakat dan untuk masyarakat itu sendiri khususnya generasi muda yang ada
21
di suatu wilayah desa, kelurahan atau komunitas sosial yang sederajat, terutama
sosial sebagaimana tercantum dalam Pasal 38 ayat (2) huruf d, Bab VII tentang Peran
potensi pemuda sehingga dapat tercipta pemuda yang memiliki potensi, kepribadian
yang baik serta tanggap terhadap masalah-masalah sosial yang tumbuh dalam
setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan
tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di
wilayah desa/ kelurahan atau komunitas adat sederajat terutama bergerak di bidang
22
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 77 Tahun 2010 tentang Pedoman Dasar
sosial sebagaimana tercantum dalam Pasal 38 ayat (2) huruf d, Bab VII tentang Peran
Sedangkan menurut Agus Riyadi (2003:9), Karang Taruna adalah organisasi non
pemerintah dalam arti organisasi kemasyarakatan yang memiliki misi untuk dapat
membina dan mengembangkan potensi pemuda sehingga dapat tercipta pemuda yang
wadah dan sarana pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan
berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk
masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/ kelurahan atau komunitas adat
tentang Pedoman Dasar Karang Taruna Bab II pasal 2, yaitu sebagai berikut:
23
1. Setiap Karang Taruna berazaskan Pancasila.
Yakni dalam hal ini pancasila merupakan satu-satunya azas bagi setiap
Karang Taruna yang tumbuh di seluruh wilayah NKRI. Pancasila merupakan satu-
satunya ideologi, pandangan, dan pegangan hidup bagi Karang Taruna, sehingga
setiap menetapkan sasaran dan tujuan yang hendak dicapai, dalam mengelola
sosial setiap generasi muda warga Karang Taruna dalam mencegah, menangkal,
b. Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan generasi muda dan warga Karang
d. Terjalinnya kerjasama antara generasi muda warga Karang Taruna dalam rangka
24
e. Terwujudnya kesejahteraan Sosial yang semakin meningkat bagi generasi muda
25
``Bidang seni dan keolahragaan ini membantu menumbuhkan minat generasi
aspek- aspek biologis dan intelek serta aspek sosial dan budaya tanpa
kegiatan sepak bola, bola volly, seni lukis, seni drama dan sebagainya.
b) Bidang Keagamaan
sekitar, sehingga memiliki jiwa sosial yang tinggi. Wujud kegiatan dapat
26
Dikutib dari buku Pedoman Karang Taruna, kegiatan Karang Taruna
dapat diuraikan sebagai berikut: bidang seni dan keolahragaan, di bidang seni
kesenian; membentuk grup atau tim dalam bidang kesenian dan menyalurkan
membentuk cabang olahraga sepak bola, bulu tangkis, bola volly dan kegiatan
olahraga lainnya; membentuk clup atau tim di setiap cabang olahraga dan
27
menyelesaikan masalah sosialnya.nwarga sekitar; bidang kesejahteraan sosial,
1. Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ismay Hilda berjudul “Peran
bahwa Karang Taruna adalah wadah atau wahana pembinaan generasi muda,
mempunyai rasa tanggungjawab yang besar terhadap diri sendiri, social dan
28
organisasi- organisasi untuk mewujudkan suatu keinginan yang ingin dicapai.
Organisasi juga
diri, sehingga kita dapat melihat apa yang remaja lakukan saat ini adalah hal-
2. Dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Ela Findyani pada tahun 2013
keadaan lingkungan desa tersebut. Hal tersebut terlihat pada peran serta atau
D. Kerangka Konsep
atau yang menjadi kunci pedoman kerja baik dalam penyusunan metode,
29
adalah keikutsertaan, peran serta atau keterlibatan individu dalam kelompok
Enrekang.
dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh
Karang Taruna tidak lepas dari partisipasi pemuda namun juga ada faktor
Taruna.
30
Adapun kerangka Konsep partisipan pemuda:
Pemuda
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
dipakai merupakan pendekatan naratif kualitatif & akan membuat data naratif
berupa istilah-istilah tertulis atau verbal menurut orang-orang & perilaku yang
bisa diamati. Artinya data yang dianalisis didalamnya berbentuk naratif dan
Penelitian kualitatif dipilih lantaran pendekatan ini pada rasa sinkron jika
dipakai buat menggambarkan secara kentara & jelas dan memperoleh data yg
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah ketua Karang Taruna dan pemuda aktif sebagai
32
subjek utama, selain itu peneliti juga menggunakan informan pendukung yaitu
D. Fokus Penelitian
1. Data Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
33
pengumpul data (Sugiyono, 2010:62). Data primer pada penelitian ini di
sebagai berikut:
1. Observasi
2. Wawancara
34
harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya
3. Dokumen
berbentuk karya misalnya karya seni yang dapat berupa gambar, patung, film
G. Keabsahan Data
Dalam menguji keabsahan data di perlukan teknik triangulasi agar data yang
suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam
35
serta gambaran yang utuh peneliti bisa menggunkan metode observasi dan
informasi tersebut.
seperti, dokumen tertulis, arsif, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau
tulisan pribadi dan gambar atau foto. Masing-masing cara itu akan
36
BAB IV
kemarau, dan musim pancaroba. Dimana musim hujan biasanya terjadi antara bulan
Januari s/d April, musim kemarau biasanya terjadi antara bulan Juli s/d November,
dengan 721 orang yang berjenis kelamin laki-laki dan 729 orang yang berjenis
Keluarga.
37
2. Topografi
3. Mata Pencaharian
peternak, khususnya dalam bidang bertani padi, jagung dan sayuran hijau. Ada
pula yang memproduksi gula merah serta beternak ayam, kambing dan sapi.
4. Sosial Budaya
5. Wisata
Bisang juga disebut Kampung Wisata karena memiliki 2 tempat objek wisata
yang terkenal di Kecamatan Enrekang. Permandian Alam Lewaja dan Air Terjun
38
7. Misi Karang Taruna Kelurahan Lewaja Lingkungan Bisang
SEKERTARIS
KELURAHAN
FITRI HIDAYANTI, S.,AP
KASI PELAYANAN
KASI PEMERINTAHAN KASI PEMBANGUNAN KASI
UMUM
N U R L I A , S.,AP U M A R, SM PEREKONOMIAN
ISMAYARMI, SE
J E N N Y, S E
39
9. Struktur Organisasi Karang Taruna Lewaja Lingkungan Bisang
KETUA
LINCE
KETUA SEKRETARIS
ARDIANSYAH KETUA BENDAHARA
WAKIL SEKRETARIS
1.JAINUDDIN SURIANA SINING
2.RICHA MAULIANA
WAKIL BENDAHARA
3.SULFIANINGSI BIDANG BIDANG
4.DARMAWAN PEMBERDAYAAN OLAHRAGA DAN ASRIA
PEREMPUAN DAN HAM
SENI BUDAYA
SISKA WAHYUNINGSI
SYAIFUL
BIDANG
PENGEMBANGA
N ORGANISASI BIDANG LITBANG BIDANG
DAN BIDANG DAN DOKUMENTASI BIDANG
KEANGGOTAAN PENGEMBANGAN KEROHANIAN DAN PENANGGULANGA BIDANG SADAR
DAN HUMAS PELAYANAN SOSIAL
USAHA PEMUDA N BENCANA WISATA
HASLAN HARTONO
BADRI RASMAN
PUPUT SUFRIADI
ANGGOTA
1. GUNTUR 2. RATNA 3. MURSALIM 4. JUMADIL 5. NURUL 6. SURIANA DARWIS 7. AIDIL 8. ARDI 9. LAMANSI 10. SYUKUR
11. YUSI 12. SUDARMAN.T 13. ERNA 14. NABILA 15. HAIRUDDIN 16. ASRINA 17. MAHMUD 18. PUTRI RAMADANI
19.MUSTAFA 20. KAHARUDDIN 21. NUR AQILAH 22. ARSEDIN 23. IMAM AKBAR 24. YUSUF 25. HAFIS 26. IKSAN
26.SYARIFUDDIN 27.JEMI 28. AKSAN RAFI 29. NUR FADILAH 30. SUDARMAN M 31. ZUL FIKAR 32. SAPAR 33. NURDIN 34.
JAMALUDDIN 35. SURI 36. ISKANDAR 37. HERMAN S 38. ISMAIL 39. AMIRUDDIN 40.ALFIAN 41.FIRMANSYA 42. NUR
JANNA 43.MUKMIN 44. DUL 45. SULISTIANINGSI 46. SAHRUL 47. TINA 48.SYAMSUL 49.ERNI 50. IIN INDRIANI 51. AHMAD
MIRWAN 52. RAFLI 53. RAMLI 54. UMAR 55. IRFAN 56. JOHAN 57. SALAMAT 58.SUDARMAN SINING 59.ALFAREZI 60.
BARIANTO 61. NUR QALBI 62.SYAHIRA 63. YUSRI 64. FAJRIN
40
peningkatan usaha kesejahteraan sosial, usaha ekonomis produktif, olahraga,
41
10. Subyek Penelitian
Kelurahan terdiri dari 7 responden, yaitu 5 subyek primer yang biasa disebut
(penerima manfaat dan informan) yaitu Ketua Kelurahan Lewaja & Ketua
yaitu:
manfaat sekaligus sebagai kroscek data yang sudah ada, yaitu Kepala
telah diperoleh.
42
B. Hasil Penelitian
a. Pengertian Partisipasi
Hal ini senada diutarakan oleh Bapak Seorang Staf Kelurahan Lewaja yang
mengatakan bahwa:
43
Penjelasan dari Bapak Seorang Staf Kelurahan Lewaja yang di benarkan oleh
44
tahap penyusunan rencana dan strategi dalam penyusunan kepanitian pada
suatu kegiatan/proyek. Masyarakat berpartisipasi dengan memberikan
usulan,saran dan kritik melalui Pertemuan – Pertemuan yang diadakan.
Setelah mengetahui pengertian strategi secara teori, maka Pak Lince
memaparkan tentang apa yang beliau tangkap sebagai berikut:
45
“Menurut saya, berpartisipasi dalam implementasi berarti
berpartisipasi dalam konten yang diputuskan dalam tinjauan
implementasi, termasuk memberikan kontribusi berupa energi,
ide, materi, dll dalam hal ini."
46
Menurut saya, berpartisipasi dalam implementasi berarti
berpartisipasi dalam konten yang diputuskan dalam tinjauan
implementasi, termasuk memberikan kontribusi berupa energi,
ide, materi, dll dalam hal ini.".
a. Partisipasi Masyarakat
47
kesadaran berdasarkan individu pemuda dan remaja untuk terjun eksklusif
hambatan yg membuahkan pemuda atau remaja tadi sebagai ragu, ragu bukan
lantaran aktivitas itu tidak berguna tetapi ragu akan menggunakan dirinya
Penghambat terdapat jua Faktor yang Mendukung supaya pemuda dan remaja
Berikut paparan dari Pak Lince mengenai Faktor Penghambat dan Pendukung
Partisipasi Pemuda dalam Program Karang Taruna Lewaja :
Paparan dari Pak Lince yang diberi koreksi oleh saudar RICHA MAULINAN:
48
Dimana masih ada hambatan disitu pasti masih ada pendukungnya juga, dalam
hal ini faktor yang mendukung yaitu mungkin pemuda dan remaja yang sahih-
sahih mempunyai jiwa sosial yang tinggi menjadi akibatnya mereka peduli akan
dibawa kemana kemasyarakatannya bila tidak masih ada generasi penerus
terutama generasi muda. Itu dari saya kak.”
C. Pembahasan
menggunakan pencerahan diri pada suatu aktivitas yang bersifat positif buat
sumbangan pada grup pada bisnis mencapai tujuan dan turut bertanggung
49
sumbangan yang akbar masih ada kelompok. Sejalan menggunakan
diri/ego dan tidak semata-mata keterlibatan fisik pada pekerjaan atau tugas
saja, dan ketiga unsur partisipasi tadi pada pada realitanya tidak akan
50
Hal ini sinkron menggunakan pendapat yang dikemukakan
khususnya pemuda dan remaja turut dan atau ikut andil pada aktivitas
acara yang akan dijalankan supaya acara aktivitas bisa diterima sang rakyat.
khususnya pemuda dan remaja acara tidak akan berhasil atau tidak akan
51
2) Masyarakat akan lebih antusias terhadap acara/kebijakan
dalam manusia
partisipasi pada aplikasi dalam acara karang taruna yaitu turut sertanya warga
dalam aplikasi acara aktivitas khususnya pemuda dan remaja supaya mampu
kegiatannya. Dan pula mengetahui sarana dan prasarana yang dipakai dan
partisipasi pada tahap ini maksudnya adalah pelibatan seseorang pada tahap
tenaga, uang ataupun material/barang serta ide-ide sebagai salah satu wujud
52
c. Partisipasi dalam Pemanfaatan
dalam program karang taruna yaitu, ikut sertanya pemuda dan remaja dalam
lingkup anggota atau pun dalam lingkup masayarakat. Hal ini dilakukan agar
partisipasi pada tahap ini maksudnya adalah pelibatan seseorang pada tahap
Partisipasi masyarakat pada tahap ini berupa tenaga dan uang untuk
Pemuda atau generasi muda dapat memainkan peran lebih besar untuk
kreatif dan produktif, melalui suatu organisasi dan didukung. Salah satu
muda adalah Karang Taruna. Selain menampung aspirasi, Karang Taruna juga
53
bidang kesejahteraan sosial. Namun tidaklah mudah bagi pemuda dan remaja
untuk berpartisipasi aktif dalam program Karang Taruna yang ada di wilayah
tempat tinggal.
pertama, pemuda banyak yang merantau baik dalam hal studi atau dalam hal
yang dimiliki dari dalam dirinya dan yang ketiga, banyak pemuda dan
mengikuti pola perilaku orang lain, merasa ditentukan oleh nasip, rasa jiwa
54
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
Partisipasi pemuda pada acara Karang Taruna desa pada dusun Kupang Kidul
khususnya pemuda dan remaja turut dan atau ikut andil pada aktivitas
yang akan dijalankan supaya acara kegiatan bisa diterima sang rakyat.
Partisipasi pada aplikasi dalam acara Karang Taruna yaitu turut sertanya rakyat
55
dalam aplikasi acara aktivitas Sekolah Minggu, pengenalan pemuda dan remaja;
pada bidang keagamaan misalnya memperingati Hari Besar; pada bidang olahraga
mencakup olahraga futsal dan badminton; pada bidang kesenian mencakup seni
reog, seni rebana, kelompok tari dan grup band; pada bidang kewirausahaan
misalnya koperasi simpan pinjam & pada bidang sosial misalnya aktivitas aksi
sosial.
Partisipasi dalam termin ini pada acara Karang Taruna yaitu, ikut sertanya
menaikkan potensi yang dimiliki oleh individu. Kemudian pihak Karang Taruna
pengenalan pada lingkup anggota atau pun pada lingkup masayarakat. Hal ini
a) Faktor Penghambat
Faktor penghambat partisipasi pemuda dalam program Karang
Taruna dusun Kupang Kidul yaitu pemuda banyak yang merantau baik
dalam hal studi atau dalam hal pekerjaan, rasa kurang percaya diri untuk
b) Faktor Pendukung
56
Faktor pendukung partisipasi pemuda dalam program Karang
Taruna dusun Kupang Kidul yaitu individu mempunyai kesadaran atau jiwa
B. Saran
:
57
DAFTAR PUSTAKA
Ankasawati, A. (2018). Partisipasi pemuda dalam organisasi pemuda desa (survey pada
masa pemerintahan Trungagun, kecamatan Karidawiel, desa Gubalan). Jurnal
PUBLICIANA, 1434.
Borg dan Camar Sugino. 2016. Metode Pendidikan dan Penelitian “Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”. Bandung. alfabet.
Ganda, N.S. (2020). Partisipasi organisasi pemuda dalam kegiatan masyarakat melalui
tindakan sosial.
Plastica, N. (2019). Analisis teori strukturasi anthony giddens dalam upaya peningkatan
Partisipasi pemuda dalam program karang taruna. Sosialitas; Jurnal Ilmiah Pend.Sos
58
Purnomo, A. D., 2014. Peranan Pengurus Karang Taruna Meningkatkan (Studi Pada
Organisasi Karang Taruna Di Dusun Sawahan Desa Pendowoharjo Kecamatan
Sewon Kabupaten Bantul. EJournal Student UNY.
Sudibyo, L. (2013). Studi sosial dan budaya dasar. Yogyakarta: Andy Offset.
Widodo, A., 2017. Kesadaran `Karang Taruna` dalam Melakukan Intervensi Komunitas
Program Pemberdayaan `Sedekah Pohon Pisang` Di Desa Gandri, Lampung
Selatan. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat.
59
DAFTAR LAMPIRAN
N Bulan
Kegiatan Okto
o 2020
Mei Juni Juli Ags Sep
1 Penyusunan Proposal
2 Seminar Proposal
3 Perbaikan/Penelitian
7 Analisis Data
Penyempurnaan Laporan
9
Penelitian
60
Dokumentasi
61
62