SKRIPSI
SKRIPSI
SKRIPSI
Oleh :
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenhi Sebagai Persyaratan Guna Memproleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Nonformal Universitas
Muhammadiyah Enrekang
Oleh :
i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ENREKANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SK Mendikbud RI Nomor: 300/M/2020, 19 Februari 2020
Kampus I: Jl. Jenderal Sudirman No. 17 Enrekang, Telp. 0420-22287, Kode Pos 91712
Kampus II: Jl. ButtuJuppandang, Kel. Juppandang - Enrekang, Telp. 0420-22287, Kode Pos 91711
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diperiksa dan diteliti ulang, skripsi ini dinyatakan telah memenuhi persyaratan
untuk diujikan oleh Tim penguji skripsi Program Studi Pendidikan Nonformal, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Enrekang.
Enrekang, 15 Desember 2021
Disetujui Oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Nonformal
Universitas Muhammadiyah Enrekang,
i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
NIM : 73162103001
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar-benar
merupakan hasil karya sendiri, kecuali yang telah di sebutkan dalam kutipan dan daftar
pustaka, apabila dikemudian hari ada ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
PERSEMBAHAN :
Penuh rasa syukur kehadirat Allah Swt. Saya persembahkan skripsi ini kepada :
1. Yang tercinta kedua Orang Tua ku Skripsi ini saya persembahkan kapada: Bapakku
dan Ibuku tercinta yang senantiasa tak henti-hentinya memberikan do’a, motivasi
2. Kakak dan adik-adikku tersayang dan seluruh keluarga ku yang selalu membuat
aku tersenyum.
5. Semua orang yang telah mendukung, membantu dan mendoakan aku, terima kasih
semuanya.
iii
ABSTRAK
Abadi Ali Latanro.73162103031.(2021).”Peran Pemerintah Kelurahan Dalam
Pemberdayaan Masyarakat Di Kelurahan Lewaja Kabupaten Enrekang”. Program Studi
Pendidikan Nonformal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Enrekang.
iv
ABSTRACT
Abadi Ali Latanro. 73162103031.(2021) "The Role of the Village Government in
Community Empowerment in Lewaja Village, Enrekang Regency". Non-formal
Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of
Muhammadiyah Enrekang..
This study aims to determine the role of the Village Government in Community
Empowerment in Lewaja Village, Enrekang Regency and the factors that influence it.
To achieve this goal, qualitative research methods were used by parsing the data
descriptively. Data collection techniques were carried out by observation, interviews, as
well as documents and archives using qualitative descriptive analysis techniques.
The results of the study show: First, the role of the government as human development
is carried out by providing socialization, counseling and participatory community
involvement, business development by providing capital assistance, seed assistance,
fertilizer and rice insurance, environmental development built with the spirit of mutual
cooperation and instilling religious values in the community. community environment,
and institutional development by establishing harmonious relationships, providing
direction and support to community institutions in Lewaja Village, Enrekang Regency.
Second, the factors that influence community empowerment in Lewaja Village,
Enrekang Regency include supporting and inhibiting factors. Supporting factors are
community participation, public awareness and the level of public education. The
inhibiting factors are budget constraints, people's mindsets and binding rules.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt, atas berkah, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan penyusunannya meskipun masih dalam bentuk yang
Disadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan, motivasi,
serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
M.Si yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menempuh studi
2. Bapak Dr. Elihami S.Pd., M.Pd.I Kepada Lembaga Kepala Pusat Penelitian dan
3. Bapak Ilham Assidiq, S.Pd., M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Enrekang Bapak Suparman SPd., M.Pd yang telah membantu kami dalam
vi
5. Bapak Saidang S.Pd., M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang turut membantu
6. Bapak Drs. Yunus Busa, M.Ssebagai Pembimbing I serta Bapak Drs. Sudin selaku
8. Bapak Deceng Rumbu, SE, selaku Kepala Lurah Lewaja dan para Pejabat Instansi
yang terkait serta seluruh pengurus jajarannya yang telah mengizinkan dan
9. Kepada orang tuaku Bapak dan Ibu serta saudara saudara ku yang membantu
dan nasehat yang tanpa kenal lelah mendidik, mendoakan, dan meneteskan setiap
peluh demi anak-anaknya, khususnya ibuku tercinta, engkaulah ibu paling baik
10. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebut satu persatu yang telah membantu
11. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebut satu persatu yang telah membantu
vii
Semoga bantuan yang diberikan oleh semua pihak bernilai ibadah di sisi Allah
swt. Semoga proposal penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Amin.
Penulis,
viii
DAFTAR ISI
SAMPUL
PERSETUJUAN PEMBIMBING..............................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN....................................................................................ii
ABSTRAK.................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR...............................................................................................vi
DAFTAR ISI..............................................................................................................ix
DAFTAR TABEL......................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................6
C. Tujuan Penelitian............................................................................................6
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................6
A. Pengertian Peran.............................................................................................8
B. Pengertian Kelurahan.....................................................................................11
C. Pemberdayaan Masyarakat.............................................................................29
E. Kerangka Konsep...........................................................................................33
ix
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................36
A. Pendekatan Penelitian.....................................................................................36
C. Sumber Data...................................................................................................37
F. Keabsahan Data..............................................................................................42
A. Hasil Penelitian..............................................................................................45
B. Pembahasan....................................................................................................48
BAB V PENUTUP.....................................................................................................54
A. Simpulan........................................................................................................54
B. Saran...............................................................................................................55
Daftar Pustaka............................................................................................................56
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Jadwal Penelitian....................................................................................................57
2. Pedoman Wawancara.............................................................................................58
3. Dokumentasi..........................................................................................................61
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UUD 1945 alinea IV yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
alat kelengkapan negara yang mempunyai peranan penting untuk mencapai cita-
UUD 1945 alinea IV yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
13
kehidupan bangsa, dan ikut melasanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kepada individu dan masyarakat diperlukan agar dapat memaksimalkan potensi diri
dihadapi melalui pemilihan alternatif solusi dengan mandiri. Wujud nyata yang
semakin akrab menjadi bagian dari realitas kehidupan masyarakat saat ini,
khususnya masyarakat yang tinggal di desa atau semi kota. Pemberdayaan dapat
diartikan sebagai suatu pelimpahan atau pemberian kekuatan (power) yang akan
dapat berupa bina manusia, (Mardikanto 2010). Tidak hanya kegiatan yang
14
pemberdayaan, kesejahteraan, dan kemandirian masyarakat perlu didukung oleh
15
pengelolaan pembangunan yang partisipatif, pada lingkup pemerintah
ekonomi, budaya dan politik dari masyarakat lokal, sehingga masyarakat mampu
Salah satu peranan penting pemerintah desa atau kelurahan yaitu dapat
pemberdayaan masyarakat akan terlaksana dengan baik bila peran kelurahn serta
16
pengelolaan pembangunan yang partisipatif. Pada tatanan pemerintahan diperlukan
perilaku pemerintahan yang jujur, terbuka, dan bertanggung jawab sedangkan pada
Berdasarkan uraian diatas maka penulis merasa tertarik untuk mengkaji lebih
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
mendeskripsikan.
Kabupaten Enrekang.
17
D. Manfaat Penelitian
1. Bersifat Teoritis
2. Bersifat Praktis
a. Bagi Pemerintah
a. Bagi Peneliti
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Peran
manusia memiliki cara atau sikap yang berbeda-beda. Hal ini sangat dipengaruhi
1. Peran adalah pemain yang diandaikan dalam sandiwara maka ia adalah pemain
2. Peran adalah bagian yang dimainkan oleh seorang pemain dalam sandiwara, ia
1. Peran sebagai suatu kebijakan. Penganut paham ini berpendapat bahwa peran
19
support). Pendapat ini didasarkan pada suatu paham bahwa keputusan dan
ini dalah bertukar pikiran dan pandangan dapat meningkatkan pengertian dan
(biasess).
5. Peran sebagai terapi. Menurut persepsi ini, peran dilakukan sebagai upaya
Dari berbagai uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran merupakan suatu
perbuatan/ kegiatan seseorang atas sesuatu pekerjaan dari suatu kedudukan apabila
20
maka ia telah melakukan sebuah peran. Jika dikaitkan dengan tindakan pemerintah
melakukan berbagai tindakan dan upaya dalam mencapai tujuan negara. Sedangkan
pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut
asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam
membangun daerah secara otonom dalam rangka mencapai tujuan baik dari segi
ekonomi, kesehatan dan pendidikan secara berdaya guna sebagai bagaian dari
tanggung jawab yang diberikan oleh pemerintah pusat sekaligus untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu, pemerintah daerah sebagaimana yang
21
dalam pembangunan sebagai bagian utama dari peningkatan kesejahteraan
menciptakan pola hubungan timbal balik dan harmonis dengan pemerintah pusat
bahkan termasuk dengan pemerintah daerah lainnya. Hubungan ini dapat berupa
dan sumber daya lainnya yang dilakukan secara adil dan selaras. Hal ini
satu kesatuan wilayah negara yang bulat. Hal ini berarti betapapun luasnya otonomi
yang dimiliki oleh suatu daerah, pelaksanaan otonomi tersebut tetaplah dalam
22
2. Fungsi pembangunan (development)
Kabupaten atau kota. Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang berstatus sebagai
dengan desa. Berbeda dengan desa, kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya
lebih terbatas. Dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi
kelurahan.
yang dilaksanakan atau dilakukan oleh pemerintah kelurahan. Secara terperinci tugas
a. Lurah
Kelurahan.
23
b. Sekretaris
lingkup Kelurahan.
di bidang pemerintahan.
di bidang pembangunan.
24
mempunyai tugas membantu lurah dalam membina, Mengoordinasikan dan
di wilayah kecamatan.
b. Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh lurah yang
camat.
25
d. Syarat-syarat lurah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
mempunyai fungsi:
a. Pemberdayaan masyarakat;
b. Pelayanan masyarakat;
C. Pemberdayaan Masyarakat
subjek, tetapi sebagai pelaku (aktor) yang menentukan hidup mereka (Moebyanto
menyatu satu sama lain karena mereka saling berbagi identitas, kepentingan-
kepentingan yang sama, perasaan memiliki, dan biasanya satu tempat yang sama
26
(Suriadi, 2005: 41).
meningkatkan harkat lapisan masyarakat dan pribadi manusia. Upaya ini meliputi:
Upaya yang dilakukan adalah peningkatan taraf pendidikan, derajat kesehatan, akses
kepada moral, teknologi tepat guna, informasi, lapangan kerja dan pasar, dengan
fasilitas- fasilitasnya.
berarti pembagian kekuasaan yang adil sehingga meningkatkan kesadaran politis dan
proses dan hasil-hasil pembangunan. Menurut Borrini dalam Suparjan & Hempri
(2003: 43), pemberdayaan merupakan konsep yang mengacu pada pengaman akses
27
pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan
menjadi lebih berdaya. Proses ini dapat dilengkapi dengan upaya membangun asset
dan memotivasi agar idividu mempunyai kemampuan untuk menentukan apa yang
masyarakat melalui penetapan kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan
dihubungkan dengan konsep mandiri, partisipasi jaringan kerja serta kekuatan yang
melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi pengetahuan, keterampilan serta sumber
28
Dalam proses pemberdayaan masyarakat diarahkan pada pengembangan sumber
pada gilirannya dapat menciptakan lembaga dan sistem pelayanan dari, oleh dan
Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan adalah untuk membentuk individu
berpikir, bertindak, dan mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. Lebih
lanjut perlu ditelusuri apa yang sesungguhnya dimaknai sebagai suatu masyarakat
dengan pengerahan sumber daya yang dimiliki oleh lingkungan internal masyarakat
tersebut.
kemampuan berpikir yang dilandasi oleh pengetahuan dan wawasan seseorang atau
masyarakat dalam rangka mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. Kondisi
konatif merupakan suatu sikap perilaku masyarakat yang terbentuk yang diarahkan
29
pada perilaku yang sensitive terhadap nilai-nilai pembangunan dan pemberdayaan.
Kondisi afektif adalah merupakan sense yang dimiliki oleh masyarakat yang
Terjadinya keberdayaan pada empat aspek tersebut (kognitif, konatif, afektif dan
memadai, diperkuat oleh rasa memerlukan pembangunan dan perilaku sadar akan
tersebut. Dengan proses belajar tersebut akan diperoleh kemampuan/daya dari waktu
mewujudkan komunitas yang baik, masyarakat yang ideal (Suprijatna, Tjahja, 2000:
13).
masyarakat pasti dihadapkan pada suatu kondisi masyarakat atau bagian dari
30
masyarakat yang masih dalam posisi dan kondisi yang lemah. Mungkin terjadi
masyarakat secara keseluruhan yang berada pada wilayah tertentu sama sekali belum
suatu target group masyarakat itu sendiri. Di sisi lain sangat mungkin terjadi bahwa
sasaran yang perlu diberdayakan hanyalah merupakan bagian dan suatu masyarakat
saja, yaitu khususnya pihak yang belum memiliki daya. Dapat dicontohkan disini
misalnya masyarakat miskin kota yang berada pada suatu kawasan, yang sebenarnya
warga masyarakat bersifat heterogen dilihat dari aspek pendapatan. Ada anggota
115) :
lemah, miskin, marjinal, kaum kecil seperti petani, masyarakat miskin, dan
sehingga mereka dapat lebih mandiri dan dapat memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat.
31
bermasyarakat.
2. Prinsip Pemberdayaan
sosial. Menurut beberapa penulis, seperti Solomon (1976), Rappaport (1981, 1984),
Pinderhughes (1983), Swift (1984), Swift dan Levin (1987), Weick, Rapp, Sulivan
kesempatan.
c. Masyarakat harus melihat diri mereka sendiri sebagai agen penting yang dapat
mempengaruhi perubahan.
e. Solusi-solusi, yang berasal dari situasi khusus, harus beragam dan mengahrgai
keberagaman yang berasal dari faktor-faktor yang berada pada situasi masalah
tersebut.
mengendalikan seseorang.
32
g. Masyarakat harus berpartisipasi dalam pemberdayaan mereka sendiri: tujuan,
a. Pendekatan Partisipatif
Pendekatan partisipatif berorientasi pada pendekatan dalam memberdayakan
b. Pendekatan Kesejahteraan
33
dengan memperhatikan berbagai upaya yang dilakukan difokuskan dan
a. Bina Manusia
b. Bina Lingkungan
akibat dari adanya limbah industri dan rumah tangga. Menghadapi kegiatan
serius.
34
D. Penelitian Yang Relevan
dilakukan secara sistematis yakni reduksi data, penyajian data, verifikasi dan
direalisasikan dengan cukup baik. Hanya saja perlu lebih mengintensifkan metode
pendekatan persuasif dalam setiap peran yang dilakukan agar terbangun hubungan
yang harmonis dan seimbang antara pelaksanaan program yang dijalankan dengan
kebutuhan yang sesuai dengan kondisi masyarakat di Kelurahan Tanah Beru agar
dapat mencapai hasil yang maksimal dan tepat sasaran dengan maksud untuk
Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah tahun 2020 Penelitian ini
teknik purposive sampling. Uji validitas data yang digunakan adalah teknik
35
peran Pemerintah Kelurahan Mangkubumen dalam pemberdayaan Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah dibagi menjadi tiga cara, yaitu enabling, empowering, dan
kemudahan perizinan usaha, serta bantuan promosi usaha. Indikator yang belum
penelitian yang akan penulis lakukan akan meneliti lebih Peran Pemerintah
Enrekang.
36
E. Kerangka Konsep
1.Bina Manusia
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Lewaja Kabupaten Enrekang Jalan Permandingan Lewaja No.30, Kode Pos 91712
C. Sumber Data
1. Data primer, yaitu Data primer adalah data empirik yang diperoleh langsung dari
lapangan. Data empirik yang dimaksud adalah hasil wawancara dengan beberapa
pihak atau informan yang menjadi objek penelitian peneliti. Peneliti mendatangi
para informan dan melakukan wawancara untuk mendapatkan hasil atau data
yang falid dari informan secara langsung agar dalam menggambarkan hasil
38
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh data yang diperoleh dari hasil telaah
dari bacaan ataupun kajian pustaka, buku-buku atau literature yang terkait
dengan informan yang paham dengan masalah yang sedang diteliti. Peneliti
Adapun yang akan menjadi Informan yaitu Kepala Lurah Lewaja dan Staf
Kelurahan Lewaja.
2. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan berfokus pada sumber data
lebih luas mengenai pokok penelitian. Sumber data tertulis terbagi dalam dua
kategori yaitu sember resmi yang merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh
lembaga/ perorangan atas nama lembaga sedangkan sumber tidak resmi adalah
dokumen yang dikeluarkan oleh individu tidak atas nama lembaga. Dokumen
39
E. Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih
mudah dibaca dan di interpretasikan. Data analisis data dalam penelitian ini
temuan hasil penelitian secara utuh dengan menggunakan dasar-dasar teori yang
ada. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara bersamaan dengan proses
pengambilan data, kemudian data dari hasil wawancara dan observasi kemudian
disajikan ke hasil penelitian. Penyajian data dalam bentuk tabel, skema, grafik,
40
BAB IV
kemarau, dan musim pancaroba. Dimana musim hujan biasanya terjadi antara bulan
Januari s/d April, musim kemarau biasanya terjadi antara bulan Juli s/d November,
Lewaja, jumlah penduduk Kelurahan Lewaja sebanyak 1450 orang dengan 721
orang yang berjenis kelamin laki-laki dan 729 orang yang berjenis kelamin
41
2. Topografi
3. Mata Pencaharian
peternak, khususnya dalam bidang bertani padi, jagung dan sayuran hijau. Ada
pula yang memproduksi gula merah serta beternak ayam, kambing dan sapi.
4. Sosial Budaya
5. Wisata
juga disebut Kampung Wisata karena memiliki 2 tempat objek wisata yang
42
B. Hasil Penelitian
jajarannya merupakan penanggung jawab atas jalannya roda pemerintahan dan roda
diatur di pasal 5 ayat (1) bahwa lurah mempunyai tugas pelaksanaan kegiatan
43
Program pemberdayaan masyarakat yang ada di kelurahan Lewaja mencakup
Kelurahan Lewaja.
Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Lurah Lewaja Deceng
ekonomi melalui kelompok simpan pinjam yang diberikan modal usaha bagi warga
yang kurang mampu untuk mengembangkan daya mereka sesuai dengan kehendak
dan kemampuan dari anggota kelompok tersebut, begitupun dengan kelompok tani
diberikan pinjaman modal sesuai dengan kemampuan dan keinginan dari anggota
serta ada pula bantuan bibit, pupuk maupun asuransi padi yang menjamin
44
keberlangsungan hasil tani petani.
Selain itu dibidang keagamaan terdapat juga jum’at ibadah yang tidak hanya
pemerintahan mulai dari kecamatan sampai kelurahan setiap sekali seminggu dihari
dua kali sebulan serta pemberian insentif imam rawatib, dan imam Lingkungan,
Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Lurah Lewaja Deceng
mengatakan bahwa:
45
memberikan motivasi bagi mereka agar setiap program yang dijalankan itu dapat
dalam setiap bantuan yang yang masuk selalu dirapatkan dengan warga. Begitu
saran dan masukan mereka tidak hanya di forum musrembang tapi juga digunakan
membina kehidupan masyarakat desa yang meliputi bina manusia dan bina
a. Bina Manusia
pada perbaikan mutu hidup dan kemandirian untuk tercapainya kesejahteraan oleh
46
pembangunan. Terkait dengan sosialisasi dan penyuluhan program didominasi
Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Lurah Lewaja Deceng
Akan tetapi sosialisasi yang diadakan belum maksimal terlihat dari sosialisasi
47
yang diadakan tidak menjangkau keseluruhan masyarakat petani dan pola pikir
apapun.
Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Lurah Lewaja Deceng
penyuluh dari dinas pertanian maupun penyuluh dari pengusaha bibit maupun
tingkat bawah, serta turut serta dalam setiap pertemuan- pertemuan, dan
b. Bina Lingkungan
dan saling mempengaruhi satu sama lain. Pemberdayaan dalam hal ini berupa
48
pemberdayaan membutuhkan faktor lingkungan baik lingkungan alam maupun
lingkungan sosial sebagai unsur produksi baik secara langsung maupun tidak
sesuatu hal yang didefinisikan sebagai suasana fisik atau suasana sosial dimana
Lingkungan sosial tersebut bisa berupa kebudayaan atau kultur yang diajarkan
atau dialami oleh seorang individu, atau juga manusia dan institusi yang
dua kategori, yaitu; (1) lingkungan sosial primer; yaitu lingkungan sosial di mana
terdapat hubungan yang erat antara anggota satu dengan anggota lain, anggota
satu saling kenal mengenal dengan baik dengan anggota lain, (2) lingkungan
sosial sekunder; yaitu lingkungan sosial yang biasanya hubungan anggota satu
dengan anggota lainnya agak longgar dan hanya berorientasi pada kepentingan-
49
membina lingkungan masyarakatnya dengan semangat gotong royong.
Hal senada juga diutarakan oleh masyarakat setempat Bapak Ali Latanro yang
mengatakan bahwa:
“Semangat lokal kita disini sudah jadi harga mati, gotong royong sudah
tradisi, apapun masalah dikampung ataupun suatu yang mendesak kita tidak
sungkan-sungkan berkumpul bersama membicarakan kemudian di lakukan
bersama-sama ini tentunya membuat semuanya jadi mudah kita kerjakan.”
(wawancara 14 Juni 2021 pukul 10.00)
50
2. Faktor pendukung dan penghambat peran Pemerintah Kelurahan dalam
a. Faktor Pendukung
1) Partisipasi Masyarakat
Prinsip dalam partisipasi adalah melibatkan atau peran serta masyarakat secara
langsung, dan hanya mungkin dicapai jika masyarakat sendiri ikut ambil
mutu hidupnya.
51
Menurut (Wolcook dan Narayan,200) partisipasi dibutuhkan untuk
uang atau barang yang sepadan dengan manfaat yang akan diterima oleh
52
dilakukan dengan swadaya seperti pengerjaan irigasi pertanian dan pembuatan
kepentingan mereka.
2) Kesadaran Masyarakat
Secara harfiah kata “kesadaran” berasal dari kata “sadar”, yang berarti
insyaf, merasa tahu dan mengerti. Kita sadar jika kita tahu, mengerti, insyaf,
dan yakin tentang kondisi tertentu, khususnya sadar atas hak dan kewajibannya
(1984:46) menyatakan bahwa “Kita sadar jika kita tahu, mengerti, insyaf dan
bukan timbul begitu saja, tetapi karena adanya faktor yang mendorongnya
Adanya rasa solidaritas dan sifat kekeluargaan yang masih tinggi sesama
53
pentingnya pembangunan serta peran pemerintah dalam hal ini yaitu selaku
tinggi
3) Tingkat Pendidikan
paling strategis dalam pembangunan nasional”, oleh karena itu aspek yang
Ada dua paradigma yang menjadi kiblat bagi pengambil kebijakan dalam
produktivitas, dan
54
c) Secara umum, meningkatkan kemampuan warga masyarakat dan semakin
program tersebut.
b. Faktor Penghambat
1) Keterbatasan Anggaran
yang dibuat dalam bentuk angka-angka serta disusun dalam suatu atau
melalui proses tertentu. Anggaran merupakan hal yang paling utama dari setiap
55
yang sangat besar sehingga tanpa anggaran program itu tidak bisa terlaksana.
mendesak dikerjakan lalu tidak ada anggaran yang diperuntukkan untuk hal
Pola pikir itu adalah bentuk pikir atau cara kita berpikir yang disebut
(set of biliefs) atau cara berpikir yang mempengaruhi perilaku (behavior) dan
hidupnya. Setiap orang atau manusia secara individu pada dasarnya memiliki
ide, pendapat, rencana, cita-cita. Unsur-unsur tersebut diolah oleh akal dan
pikiran yang selalu dipengaruhi atau ditentukan oleh attitude atau sikap
(attitude). Dengan kata lain pada suatu saat sikap seseorang dipengaruhi oleh
dikarenakan tidak ada percontohan yang diberikan terdapat pula pola pikir
56
masyarakat yang statis dan acuh terhadap pembangunan yang dilakukan.
Pola pikir masyarakat yang acuh terhadap sebuah program serta tingkat
begitupula dengan pola pikir yang lambat menerima hal-hal baru meskipun hal
manusia hidup tertib dan teratur. Jika tidak terdapat peraturan, manusia bisa
untuk mencapai ketertiban dan keamanan dalam suatu wilayah. Setiap daerah
punya peraturan yang mengikat untuk tercapainya tujuan dan setiap aturan
paling rendah sekolah menengah umum atau yang sederajat; Berusia 20 (dua
puluh) tahun sampai dengan 42 (empat puluh dua) tahun; Terdaftar sebagai
penduduk Desa dan bertempat tinggal di desa paling kurang 1 (satu) tahun
57
Terkadang aturan dari pemerintah pusat tidak sesuai dengan kebutuhan
dan potensi kewilayahan disuatu daerah dan ini dirasakan dikelurahan tamaona
C. Pembahasan
memberikan motivasi bagi mereka agar setiap program yang dijalankan itu dapat
dalam setiap bantuan yang yang masuk selalu dirapatkan dengan warga. Begitu
saran dan masukan mereka tidak hanya di forum musrembang tapi juga digunakan
58
keputusan. Agar peranan pemerintah dapat mempengaruhi masyarakat dalam
membina kehidupan masyarakat desa yang meliputi bina manusia dan bina
lingkungan
a. Bina Manusia
penyuluh dari dinas pertanian maupun penyuluh dari pengusaha bibit maupun
kelurahan tingkat bawah, serta turut serta dalam setiap pertemuan- pertemuan,
b. Bina Lingkungan
terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain. Pemberdayaan dalam hal ini
berupa kegiatan usaha maupun kegiatan untuk sejahteraan hidup orang banyak,
lingkungan sosial sebagai unsur produksi baik secara langsung maupun tidak
memberikan nilai guna atau manfaat yang dapat diukur secara ekonomi.
59
2. Faktor pendukung dan penghambat peran Pemerintah Kelurahan dalam
peran tersebut. Hambatan itu meliputi rendahnya kualitas sumber daya manusia
berikut:
a. Faktor Pendukung
1. Parisipasi Masyarakat
60
diantara masyarakat masih sangat kental, baik didalam saling membantu
2. Kesadaran Masyarakat
3. Tingkat Pendidikan
b. Faktor Penghambat
1. Keterbatasan Anggaran
61
yang mendesak dikerjakan lalu tidak ada anggaran yang diperuntukkan
masalah anggaran
62
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Bina Manusia
dibidang pertanian kepada warga dan kelompok tani setiap kali musim
tanam.
b. Bina Lingkungan
gotong royong jadi membina lingkungan alam dan lingkungan sosial dengan
semangat gotong royong. Selain itu dalam bina lingkungan juga diterapkan
pengajian rutin, pemberian insentif imam dusun dan imam rawatib, serta
63
2. Faktor yang mempengaruhi peranan pemerintah dalam pemberdayaan
a. Faktor pendukung
b. Faktor penghambat
B. Saran
64
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
N Bulan
Kegiatan Okto
o 2020
Mei Juni Juli Ags Sep
65
1 Penyusunan Proposal
2 Seminar Proposal
3 Perbaikan/Penelitian
7 Analisis Data
Penyempurnaan Laporan
9
Penelitian
Dokumentasi
66
Wawancara dengan Staf Kelurahan Lewaja
67
Wawancara dengan Staf Kelurahan Lewaja
68
Wawancara dengan Staf Kelurahan Lewaja
69