Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

AL ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN 2


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah AIK 2
Dosen Pengampu : Dr.H.Hermawan,M.Ag.

Disusun Oleh:

Siti Rinda Lestari (E.21.34311)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) DARUL ARQAM MUHAMMADIYAH GARUT


PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH 2
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt atas limpahnya nikmat dan anugerahnya
pada kita semua .Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telat menunjukkan kepada kita semua
jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugerah
terbesar bagi seluruh alam semesta.
Saya sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi
tugas mata kuliah “AIK 2”.Disamping itu saya mengucapkan banyak terimakasih.

Garut,26 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar ……………………………………………………………………………………………………1
Daftar isi .………………………………………………………………………………………………………......2
BAB 1 Pendahuluan ……….…………………………………………………………………………………..3
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………………….3
BAB 2 Pembahasan.………………………………………………………………………………………..….4
A. Pengertian Akhlak,Etika dan Moral………………………………………………………..5
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Akhlak merupakan salah satu khazanah intelektual Muslim yang keha-dirannya hingga saat ini
dirasakan dan sangat diperlukan. Akhlak secara historis dan teologis tampil untuk mengawal dan
memandu perjalanan umat Islam agar bisa selamat di dunia dan di akhirat dan tidaklah berlebihan
kiranya jika dikatakan bahwa misi utama dari kerasulan Muhammad Saw adalah untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia, begitulah yang telah disabdakan oleh beliau, dan sejarah mencatat
bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang
mulia, hingga Allah Swt sendiri memuji akhlak mulia Nabi Muhammad Saw dalam firman-Nya, dan
menjadikan beliau sebagai uswah hasanah dalam berbagai hal agar kita bisa selamat di dunia dan
akhirat.
Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang
menetukan corak hidup manusia. Akhlak, atau moral, kesusilaan dan kesopanan adalah pola tindakan
yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap-tiap perbuatan susila adalah jawaban
yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-tiap pelanggaran
kesusilaan adalah menentang kesadaran itu. Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang
dirinya sendiri, dimana manusia melihat atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik
dan buruk. Disitulah membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilakukan,
meskipun dia bisa melakukan. Itulah hal yang khusus manusiawi.

BAB 2

Pembahasan

A. Pengertian Akhlak, Etika dan Moral


1. Pengertian Akhlak
Secara bahasa (etimologi), kata akhlak berasal dari bahasa Arab akhlak (‫ )قأخال‬adalah bentuk
jama’, sedang mufradnya adalah khalaq ( ‫ق‬ ٌ ُ‫ ) ُخل‬yang di artikan budi pekerti. Al-khuluk sifatnya di
ciptakan opleh pelakunya sendiri dan bisa bernilai baik dan buruk tergantung pada sifat perbuatan itu.
[1] Kata khuluq (bentuk mufrad dari akhlaq) ini berasal dari fiil madhi khalaqa yang dapat mempunyai
bermacam-macam arti tergantung pada mashdar yang digunakan. Ada beberapa kata Arab yang seakar
dengan kata al-khuluq ini dengan perbedaan makna.
Namun karena ada kesamaan akar kata, maka berbagai makna tersebut tetap saling
berhubungan. Diantaranya adalah kata al-khalq artinya ciptaan. Dalam bahasa Arab kata al-khalq artinya
menciptakan sesuatu tanpa didahului oleh sebuah contoh, atau dengan kata lain menciptakan sesuatu
dari tiada[2] dan yang bisa melakukan hal ini hanyalah Allah, sehingga hanya Allahlah yang berhak
berpredikat Al-Khaliq atau Al-Khallaq sebagaimana yang diungkapkan dalam QS. al-Hasyr ayat 24 ‫هو هللا‬
‫ الخالق البار ئ المصوّر‬dan QS. Yasin ayat 81 yang berbunyi ‫ بلى و هو الخالق العليم‬.
Di dalam Da’iratul Ma’arif dikatakan:
ُ‫ت ْااِل ْن َسا ِن ْاالَ َدبِيِّة‬
ُ ‫ات‬
ُ َ ‫صف‬ ُ َ‫اَاْل َ ْخال‬
ِ ‫ق ِه َى‬

“Akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik”.


2. Pengertian Etika
Etika, seperti halnya dengan istilah yang menyangkut ilmiah lainnya berasal dari bahasa Yunani
kuno yaitu, ethos Kata ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti : tempat tinggal yang biasa,
padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berpikir. Dalam
bentuk jamak ta etha artinya adalah adat kebiasaan. Dan arti inilah yang menjadi latar belakang
terbentuknya istilah “etika” yang oleh filosuf besar Yunani, Aristoteles (384-322 sM) sudah dipakai
sebagai filsafat moral.
Jika dilihat dari kamus besar bahasa indonesia, etika dijelaskan dengan tiga arti :
a) nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan dan masyarakat,
b) kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak,
c) ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
3. Pengertian Moral
Berasal dari bahasa latin, yaitu jamak dari mose yang berarti adat kebiasaan. Istilah moral dan
etika sama artinya, tetapi dalam pemakaian sehari-hari ada sedikit perbedaan. Moral atau moralitas
dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai, sedangkan etika dipakai untuk pengkajian sistem nilai-nilai
yang ada.
Dalam hal ini hamzah ya’qub mengatakan bahwa yang d maksud moral adalah sesuai dengan
ide-ide umum tentang tindakan manusia mana yang baik mana yang wajar
4. Persamaan Akhlak, Etika dan Moral
Ada beberapa persamaan antara akhlak, etika, dan moral yang dapat dipaparkan sebagai
berikut:
a.Pertama, akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan, tingkah
laku, sifat, dan perangai yang baik.
b. Kedua, akhlak, etika, moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk menakar martabat
dan harakat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas akhlak, etika, moral seseorang atau
sekelompok orang, maka semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya.
c. Ketiga, akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata merupakan faktor
keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap
orang. Untuk pengembangan dan aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan pendidikan,
pembiasaan, dan keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat secara tersu menerus, berkesinambungan, dengan tingkat konsistensi yang tinggi.
5. Perbedaan Akhlak, Etika dan Moral
Dari Seginya di bagi menjadi 2 bagian yaitu : 1) berdasarkan tolak ukur dan 2) berdasarkan sifat
1) Berdasarkan Tolak Ukur
a. Akhlak tolak ukurnya al-qur’an dan As Sunnah
b. Etika tolak ukurnya pikiran atau akal
c. Moral tolak ukurnya norma hidup yang ada di masyarakat berupa adat atau aturan tertentu.
2) Berdasarkan Sifat
a. Etika bersifat teori
b. Akhlak dan Moral bersifat praktis
Dalam Islam, Al Qur’an dan As-Sunnah selain dijadikan sebagai pegangan hidup juga dijadikan
sebagai dasar atau alat pengukur baik buruknya sifat seseorang. Apa yang baik menurut Al Quran dan
As-Sunnah itu berarti baik dan harus dijalankan, sedangkan apa yang buruk menurut Al Quran dan
Sunnah berarti tidak baik dan harus dijauhi.Sebagai dasar umum dari pendidikan akhlak adalah QS. At-
Tahrim ayat 6.
Sumber akhlak adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau mulia dan tercela. Sebagaimana
keseluruhan ajaran Islam, sumber akhlak adalah al-Qur’an dan sunnah, bukan akal pikiran atau
pandangan masyarakat sebagaimana pada konsep etika dan moral.
6. Akhlak sebagai modal kehidupan sosial
Sesuatu perbuatan dipandang baik oleh masyarakat umum atau dipandang buruk. Dimana
setiap orang dapat menilai sesuatu perbuatan itu perbuatan baik dan sesuatu perbuatan lainnya itu
buruk. Perasaan terhadap sesuatu perbuatan itu baik atau perbuatan sesuatu itu buruk itu yang disebut
moral sense. Umpamanya ada seseorang yang berbuat kasar terhadap orang tua, orang akan menilai
bahwa perbuatan itu adalah tidak baik. Demikian pula terhadap perbuatan seperti; kikir, sombong, ujub
takabur, aniaya, malas, dsb. Tetapi sebaliknya seumpanya ada seseorang yang bersikap ramah tamah,
sabar, rendah hati, dermawan, adil, jujur, dan sebagainya, orang akan menilai bahwa perbuatan
tersebut adalah perbuatan yang baik dan terpuji.
َ‫اس ۗ َوهَّللا ُ ي ُِحبُّ ْال ُمحْ ِسنِين‬
ِ َّ‫َاظ ِمينَ ْال َغ ْيظَ َو ْال َعافِينَ ع َِن الن‬
ِ ‫ضرَّا ِء َو ْالك‬
َّ ‫الَّ ِذينَ يُ ْنفِقُونَ فِي ال َّسرَّا ِء َوال‬
Artinya: ”(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang
yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali ‘Imran: 134)
Akhlak memang merupakan batas pemisah antara yang orang berakhlak dengan orang yang
tidak berakhlak. Akhlak juga merupakan roh Islam yang mana agama tanpa akhlak samalah seperti jasad
yang tidak bernyawa.karena salah satu misi yang dibawa oleh Rasulullah SAW ialah membina kembali
akhlak manusia yang telah runtuh sejak zaman para nabi yang terdahulu.
Selain itu juga, akhlak ialah ciri-ciri kelebihan di antara manusia karena akhlak merupakan
simbol kesempurnaan iman, ketinggian takwa dan kealiman manusia yang berakal. Dalam hal ini
Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Orang yang sempurna imannya ialah mereka yang paling
baik akhlaknya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Hibban dan Hakim, Shahihul Jaami’ No. 1230)
Kekalnya suatu ummah juga karena kokohnya akhlak dan begitulah juga runtuhnya suatu
ummah itukarena lemahnya akhlaknya. Hakikat kenyataan di atas dijelaskan dalam kisah-kisah sejarah
dan tamadun manusia melalui Al-Qur’an seperti kisah kaum Lut, Samud, kaum nabi Ibrahim, Bani Israel
dan lain-lain. Ummah yang berakhlak tinggi dan sentiasa berada di bawah keridhoan dan perlindungan
Allah ialah ummah yang seperti pada zaman Rasulullah SAW.
Tidak adanya akhlak yang baik pada diri individu atau masyarakat akan menyebabkan manusia
krisis akan nilai diri, keruntuhan rumah tangga, yang tentunya hal seperti ini dapat membawa
kehancuran dari suatu negara. Pencerminan diri seseorang juga sering digambarkan melalui tingkah
laku atau akhlak yang ditunjukkan.
Kesimpulan

Akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik.Sedangkan etika ialah kumpulan asas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak.Sedangkan moral ialah sesuatu yang sesuai dengan ide-ide umum tentang
tindakan manusia mana yang baik mana yang wajar.

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Ahmad. 1991. Etika (Ilmu Akhlak). Jakarta: PT. Bulan Bintang.

Bertens, K. 2007. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Djatmika, Rachmat. 1996. Sistem Etika Islam. Jakarta: Puastaka Panjimas.

Fakhry, Majid. 1996. Etika dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hakim, Khalifah Abdul. 1995. Hidup yang Islami. Yogyakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Hidayat, Nur. 2013. Akhlak Tasawuf. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Ilyas, Yunahar. 1999. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: LPPI.

Anda mungkin juga menyukai