Anda di halaman 1dari 8

STUDI TAFSIR & HADITS DAKWAH

1. Makna Dakwah & Keutamaan Dakwah menurut Al-Qu’ran dan Hadits (Aan)
a. Makna dakwah dalam Alquran
Dakwah dapat bermakna menerangkan atau menjelaskan, hal ini dapat kita lihat
dalan surat al-Baqarah ayat 256.
َ ‫ت َويُْؤ ِم ۢ ْن بِاهّٰلل ِ فَقَ ِد ا ْستَ ْم َس‬
‫ك بِ ْالعُرْ َو ِة ْال ُو ْث ٰقى اَل‬ ِ ْ‫ٓاَل اِ ْك َراهَ فِى ال ِّد ْي ۗ ِن قَ ْد تَّبَيَّنَ الرُّ ْش ُد ِمنَ ْال َغ ِّي ۚ فَ َم ْن يَّ ْكفُرْ بِالطَّا ُغو‬
‫صا َم لَهَا ۗ َوهّٰللا ُ َس ِم ْي ٌع َعلِ ْي ٌم‬
َ ِ‫ا ْنف‬
Artinya : Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya
telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang
siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah
berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha
Mendengar, Maha Mengetahui.
Jadi ayat ini menerangkan bahwa dakwah itu cukup dengan menjelaskan atau
menerangkan dan tidak boleh dengan paksa.
Mengapa harus ada paksaan, padahal sesungguhnya telah jelas perbedaan
antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Oleh karena itu, janganlah kamu
menggunakan paksaan apalagi kekerasan dalam berdakwah. Ajaklah manusia ke
jalan Allah dengan cara yang terbaik. Barang siapa ingkar kepada Tagut, yaitu
setan dan apa saja yang dipertuhankan selain Allah, dan beriman kepada Allah,
maka sungguh, dia telah berpegang teguh pada ajaran agama yang benar sehingga
tidak akan terjerumus dalam kesesatan, sama halnya dengan orang yang
berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus sehingga dia
tidak akan terjatuh. Agama yang benar ibarat tali yang kuat dan terjulur menuju
Allah, dan di situ terdapat sebab-sebab yang menyelamatkan manusia dari murka-
Nya. Allah Maha Mendengar segala yang diucapkan oleh hamba-Nya, Maha
Mengetahui segala niat dan perbuatan mereka, sehingga semua itu akan mendapat
balasannya di hari kiamat.1

b. Makna dakwah dalam Hadits

c. Keutamaan Dakwah menurut Al-Qur’an


Dengan selalu berdakwah di jalan Allah SWT seorang da’i telah menjadikan
hidupnya penuh keberkahan. Yang dimaksud dengan keberkahan adalah kebaikan
yang banyak dan melimpah di sisi Allah Ta’ala. Para Nabi SAW adalah orang
yang paling diberkahi dan kehidupannya adalah kehidupan penuh keberkahan,
perhatikan ucapan Nabi Isa ‘alaihis salam tentang dirinya:
‫ت َحيًّا‬
ُ ‫صاَل ِة َوال َّز َكا ِة َما ُد ْم‬ َ ْ‫ت َوَأو‬
َّ ‫صانِي بِال‬ ُ ‫َو َج َعلَنِي ُمبَا َر ًكا َأ ْينَ َما ُك ْن‬
“Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada,
dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat
selama aku hidup.” (QS. Maryam, 19: 31).
Penyebab utama kehidupan Nabi Isa dan para Nabi lainnya diberkahi oleh
Allah Ta’ala adalah pekerjaan mereka sebagai orang-orang yang dipilih oleh
Allah Ta’ala untuk mendakwahkan ajaran-Nya kepada manusia.2

Menurut Tafsir Ibnu Katsir :


Oleh Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi:
1
Ica Faizah, “Dakwah Dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadits”, Jurnal Holistic al-hadis, 2020, Hal 5.
2
https://tarbawiyah.com/fadhailud-dawah-keutamaan-dakwah/
Firman Allah subhanahu wa ta’ala:
…dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada.
Mujahid dan Amr ibnu Qais serta As-Sauri mengatakan bahwa makna yang
dimaksud ialah Allah menjadikan Isa seorang pengajar kebaikan.
Menurut riwayat yang lain dari Mujahid, Isa adalah seorang mujahid yang banyak
memberikan manfaat.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Sulaiman ibnu Abdul
Jabbar, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Yazid ibnu Khunais Al-
Makhzumi, ia pernah mendengar Wuhaib ibnul Ward (bekas budak Bani
Makhzum) mengatakan bahwa seorang yang berilmu bersua dengan seorang yang
berilmu lagi lebih daripadanya, lalu orang yang berilmu lebih tinggi itu bertanya
kepadanya,
"Semoga Allah merahmati kamu, apakah yang kelihatan dari amal perbuatanku
(menurutmu)?"
Ia menjawab, "Memerintahkan kepada kebajikan dan mencegah perkara mungkar.
Karena sesungguhnya perbuatan tersebut merupakan agama Allah yang
disampaikan oleh para nabi-Nya kepada hamba-hamba-Nya."

Ulama fiqih telah sepakat tentang makna firman-Nya:


…dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada.
Ketika ditanyakan, "Apakah keberkatannya?" yang ditanya menjawab, "Amar
ma’ruf dan nahi munkar di mana pun ia berada.”

Firman Allah subhanahu wa ta’ala:


…dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan)
zakat selama aku hidup.
Abdur Rahman ibnul Qasim telah meriwayatkan dari Malik ibnu Anas
sehubungan dengan firman-Nya: dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan)
salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.3

d. Keutamaan Dakwah menurut Hadits


1. HR. Muslim no. 1893
‫َمنْ دَ َّل َعلَى َخي ٍْر َفلَ ُه م ِْث ُل َأجْ ِر َفاعِ لِ ِه‬
Artinya: Siapa yang menunjukkan kepada kebaikan maka baginya pahala
seperti orang yang melakukannya.4

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: 
َ ‫ضينَ َحتَّى النَّ ْملَةَ فِي جُحْ ِرهَا َو َحتَّى ْالحُوتَ لَي‬
ِ َّ‫ُصلُّونَ َعلَى ُم َعلِّ ِم الن‬
‫اس‬ ِ ‫ت َواَأْل َر‬
ِ ‫ِإ َّن هَّللا َ َو َماَل ِئ َكتَهُ َوَأ ْه َل ال َّس َم َوا‬
ْ
‫ال َخي َْر‬
“Sesungguhnya Allah, para malaikat-Nya, penduduk langit dan bumi, sampai
semut di sarangnya dan ikan di lautan turut mendoakan kebaikan untuk orang
yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.”
[Hadits Abu Umamah Al Bahili Riwayat Tirmidzi dishahihkan oleh Al Albani]5
Dapat dipahami bahwa orang yang mengajak pada kebaikan atau pendakwah
akan didoakan oleh seluruh malaikat, seluruh penduduk langit dan bumi, bahkan
semut dan ikan pun juga ikut mendoakannya.
3
https://risalahmuslim.id/quran/maryam/19-31/
4
Abbas, “Dakwah dalam Perspektif Islam”, Jurnal Al-Nashihah, Volume 1, No 1, Hal. 19.
5
Mochammad Mitahuddin, “Hadis-Hadis tentang Keutamaan Dakwah”, 7. (https://osf.io/7bke8/)
Allah Maha Mampu untuk menjadikan makhluknya dapat berbicara dan
berdoa. Amatlah mudah bagi Allah untuk mengizinkan semut dan ikan turut
mendoakan kebaikan untuk para pemilik ilmu agama. Allah berfirman dalam ayat-
Nya:
َ ِ‫ات ال َّس ْب ُع َواَْألرْ ضُ َو َمن فِي ِه َّن َوِإن ِّمن َش ْي ٍء ِإالَّيُ َسبِّ ُح بِ َح ْم ِد ِه َولَ ِكن الَّتَ ْفقَهُونَ تَ ْسب‬
ُ‫يحهُ ْم ِإنَّه‬ ُ ‫تُ َسبِّ ُح لَهُ ال َّس َما َو‬
ُ َ
‫كانَ َحلِي ًما غفورًا‬ َ
Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada
Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi
kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Penyantun lagi Maha Pengampun. [QS. Al-Isra’ 17 ayat 44]
Ibnu Katsir menjelaskan: “Tidak ada satu pun makhluk kecuali ia pasti
bertasbih dengan memuji Allah. Namun kalian tidak dapat mengerti tasbih
mereka, wahai segenap manusia, sebab berbeda dengan bahasa kalian. Hal ini
berlaku secara umum untuk hewan binatang, pohon tetumbuhan dan benda-benda
mati.
(Pendapat ini adalah yang paling masyhur dibanding pendapat lain.”) [Tafsir Ibnu
Katsir]

2. Kewajiban dakwah & Tujuan dakwah menjurut Al-Qur’an dan Hadits (Basir)
a. Kewajiban Dakwah menurut Alquran
ٰۤ ُ
َ‫ول ِٕىكَ هُ ُم ْال ُم ْفلِحُوْ ن‬ ِ ْ‫َو ْلتَ ُك ْن ِّم ْن ُك ْم اُ َّمةٌ يَّ ْد ُعوْ نَ اِلَى ْال َخي ِْر َويَْأ ُمرُوْ نَ بِ ْال َم ْعرُو‬
‫ف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر ۗ َوا‬
Artinya: Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang
mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Ali Imran 104)
Secara umum, Ali Imran 104 ini menggambarkan landasan untuk berdakwah
dalam Islam. Dakwah sendiri merupakan ajakan kepada manusia untuk selalu
beriman dan beramal saleh. Pada dasarnya, amar ma’ruf dan nahi
munkar menjadi salah satu upaya untuk menegakkan agama dan kemaslahatan di
tengah masyarakat Islam. Pelaksanaan amar makruf nahi munkar dilakukan
sebagai bentuk mengantisipasi atau sebagai langkah preventif menghilangkan
kemungkaran.
Makna lafadz “minkum” dalam Ali Imran 104 ini dimaknai sebagai min
bayaniah yang berlaku pada setiap umat muslim.
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah
pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an
Universitas Islam Madinah
104. Allah menekankan kewajiban keberadaan segolongan kaum muslimin
yang menyeru kepada Islam, mengajak kepada ketaatan dan melarang
kemaksiatan. Orang-orang yang mendapat derajat yang tinggi yang melakukan
amalan ini adalah orang-orang yang akan meraih surga (atau mendapat
kemenangan di dunia dan di akhirat) Referensi : https://tafsirweb.com/1236-surat-
ali-imran-ayat-104.html
2. Al-Maidah 67
‫اس اِ َّن هّٰللا َ اَل‬
ِ ۗ َّ‫ْص§ ُمكَ ِمنَ الن‬
‫هّٰللا‬ َ ِّ‫ٰيٓاَيُّهَا ال َّرسُوْ ُل بَلِّ ْغ َمٓا اُ ْن ِز َل اِلَ ْيكَ ِم ْن َّرب‬
ِ ‫ك ۗ َواِ ْن لَّ ْم تَ ْف َعلْ فَمَا بَلَّ ْغتَ ِر ٰس§لَتَهٗ ۗ َو ُ يَع‬
َ‫يَ ْه ِدى ْالقَوْ َم ْال ٰكفِ ِر ْين‬
Artinya: Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.
dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan)
manusia.Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
kafir.

b. Kewajiban Dakwah menurut Hadits

c. Tujuan dakwah menurut Al-Qur’an


Terdapat dalam QS. Al-Maidah Ayat 16 :
‫اط ُّم ۡستَقِ ۡي ٍم‬ ِ ‫ت اِلَى النُّ ۡو ِر بِا ِ ۡذنِ ٖه َويَ ۡه ِد ۡي ِهمۡ اِ ٰلى‬
ٍ ‫ص َر‬ ِ ٰ‫الظلُم‬ ۡ ‫ي َّۡه ِد ۡى بِ ِه هّٰللا ُ َم ِن اتَّبَ َع ِر‬
ُّ َ‫ض َوانَهٗ ُسبُ َل الس َّٰل ِم َوي ُۡخ ِر ُجهُمۡ ِّمن‬
Artinya: Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang
mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah
mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya, dan
menunjukkan ke jalan yang lurus.
Tafsir
Allah menyatakan sekali lagi pada ayat ini jalan keselamatan bagi orang-orang
yang beriman yaitu dengan mengikuti petunjuk dan tuntunan kitab suci Al-Qur'an.
Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang yang dengan sungguh-
sungguh mengikuti keridaan-Nya, mengantarkan ke jalan keselamatan, yaitu
dengan beriman kepada-Nya, dan dengan kitab itu pula Allah mengeluarkan orang
itu dari gelap gulita, yaitu kegelapan kufur kepada Allah dan mengantarkan
kepada cahaya, yaitu iman kepada Allah, dengan izin-Nya, dan menunjukkan ke
jalan yang lurus, jalan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.
Ayat ini menerangkan bahwa dengan Al-Qur'an Allah memimpin dan
menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan dunia
dan akhirat serta mengeluarkan mereka dari alam yang gelap ke alam yang terang
dan menunjuki mereka jalan yang benar.

Tujuan praktis dakwah yang tertera dalam QS at-Tholak ayat 11, al-Baqoroh:
257 dan al-Maidah ayat 16 Dari ketiga ayat tersebut secara terang Allah
menjelaskan bahwa:
Allah menjelaskan bahwa tujuan dari dakwah adalah menyelamatkan umat dari
kesesatan, kemaksiatan, kekufuran, kemusyrikan, kegelapan, dan kebodohan atau
dengan kata lain membawa atau menyelamatkan umat manusia dari kesesatan
menuju kebaikan, dari kemaksiatan menuju kebenaran, dari kekafiran menuju
keimanan, dari kemusyrikan menuju tauhid, dari lembah kegelapan menuju
cahaya kehidupan yang terang benderang.6

Tambahan :
file:///Users/user/Downloads/HadisDakwah_IcaFaizah_181370060.pdf

d. Tujuan dakwah menurut Hadits


 Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu‘anhu, dia berkata, “Aku
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫ك َأضْ َعفُ اِإل ي َما ِن‬
َ ِ‫َم ْن َرَأى ِم ْن ُك ْم ُم ْن َكرًا فَ ْليُ َغيِّرْ هُ بِيَ ِد ِه فَِإ ْن لَ ْم يَ ْستَ ِط ْع فَبِلِ َسانِ ِه فَِإ ْن لَ ْم يَ ْست َِط ْع فَبِقَ ْلبِ ِه َو َذل‬
“Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, hendaklah dia
merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu, hendaklah dia
merubah hal itu dengan lisannya. Apabila tidak mampu lagi, hendaknya
6
Siti Fahimah, “Ayat-Ayat Dakwah; Kandungannya dalam Bingkai Penafsiran Alquran”, Alamtara: Jurnal
Komunikasi dan Penyiaran Islam, Vol. 4, No. 1, Juni 2020, Hal. 74.
dia ingkari dengan hatinya dan inilah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim
no. 49)
Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa dengan Merubah Kemungkaran
baik dengan Tangan, Lisan ataupun Hati maka hal ini sebanding dengan
tujuan dakwah yakni meluruskan akhlak yang bengkok, mencegah
kemungkaran dan mengeluarkan manusia dari kegelapan rohani.7
 Hadis ke-2
Dari Ibnu ‘Abbâs RA, bahwa Rasûlullâh SAW ketika mengutus Mu’adz
RA ke Yaman Beliau bersabda:
§‫ش§ه§َا§ َد§ ِة§ َأ ْ§ن§ اَل ِإل§َه§َ ِإاَّل هَّللا ُ§ §َو َأنِّ§ي§ َر§ ُس§و§ ُل‬ َ §‫ب§ ف§َا§ ْد§ ُع§هُ§ ْم§ ِإل§َى‬ ِ §‫ك§ ت§َْأتِ§ي§ ق§َ ْ§و§ ًم§ا§ ِم§ ْ§ن§ َأ ْه§ ِل§ ا§ ْل§ ِك§ت§َا‬ َ §َّ‫ِإن‬
§‫ت§ فِ§ي§ ُك§ ِّل‬ ٍ §‫ص ل§َ §َو ا‬ َ§ ‫س‬ َ§ §‫ض َع§ل§َ ْي§ ِه§ ْم§ §َخ ْ§م‬ َ§ §‫ك§ ف§ََأ ْع§لِ§ ْم§هُ§ ْم§ َأ َّن§ هَّللا َ ا§ ْف§ت§َ َر‬َ §ِ‫هَّللا ِ§ ف§َِإ ْ§ن§ هُ§ ْم§ َأطَ§ا§ ُع§و§ا§ لِ§ َذ§ل‬
§‫ص َد§ق§َةً§ تُ§ْؤ §َخ ُذ§ ِم§ ْ§ن‬ َ§ §‫ض َع§ل§َ ْي§ ِه§ ْم‬ َ§ §‫ك§ ف§ََأ ْع§لِ§ ْم§هُ§ ْم§ َأ َّن§ هَّللا َ ا§ ْف§ت§َ َر‬ َ §ِ‫ي§َ ْ§و§ ٍم§ َو§ل§َ ْي§ل§َ ٍة§ ف§َِإ ْ§ن§ هُ§ ْم§ َأطَ§ا§ ُع§و§ا§ لِ§ َذ§ل‬
ِ §َّ‫ك§ َو§ َك§ َر§ا§ِئ َم§ َأ ْم§ §َو ا§لِ§ ِه§ ْم§ §َو ا§ت‬
§‫ق‬ َ §‫ك§ ف§َِإيَّ§ا‬ َ §ِ‫َأ ْغ§نِ§ي§َا§ِئ ِه§ ْم§ ف§َتُ§ َر§ ُّد§ فِ§ي§ فُ§ق§َ §َر ا§ِئ ِه§ ْم§ ف§َِإ ْ§ن§ هُ§ ْم§ َأط§َا§ ُع§و§ا§ لِ§ َذ§ل‬
§ٌ §‫س ب§َ ْي§ن§َه§َا§ َو§ب§َ ْي§ §َن هَّللا ِ§ ِ§ح§ §َج ا‬
§‫ب‬ ْ §‫َد§ ْع§ َو§ة§َ ا§ ْل§ َم‬
َ§ §‫ظ§لُ§و§ ِم§ ف§َِإنَّ§هُ§ ل§َ ْي‬

Sesungguhnya kamu menghadapi suatu kaum Ahli Kitab, maka hendakah


pertama kali yang kalian Dakwahkan kepada mereka adalah
penyembahan kepada Allah azza wa jalla, apabila mereka mengenal Allah,
maka beritahukanlah bahwa Allah mewajibkan kepada mereka shalat
lima waktu pada siang dan malam mereka, apabila mereka
melakukannya maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah
mewajibkan zakat atas mereka yang diambil dari orang kaya mereka lalu
dibagikan kepada orang fakir mereka. Jika mereka menaatimu dengan hal
tersebut, maka ambillah zakat dari mereka dan takutlah dari harta mulia
mereka. Takutlah kamu terhadap doa orang yang terzhalimi, karena tidak
ada penghalang antara dia dan Allah'." 8

Hadits tersebut selaras dengan tujuan dakwah yakni Dakwah sebagai jalan
mengenal agama islam.

Tafsir Hadis : Ketika Nabi Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-


mengutus Mu'āż bin Jabal -raḍiyallāhu 'anhu- ke negeri Yaman untuk
berdakwah sekaligus menjadi guru, beliau memberikan planing yang harus
dijalaninya dalam berdakwah. Beliau menjelaskan bahwa Mu'āż akan
menghadapi kaum ahli ilmu dan ahli debat dari kalangan Yahudi dan
Nasrani, agar dia bersiap untuk mendebat mereka dan menjawab syubhat
mereka. Kemudian beliau mengarahkannya agar dalam berdakwah
menggunakan skala prioritas; pertama kali adalah membenarkan akidah
mereka, karena akidah inilah yang pokok. Jika mereka tunduk, maka ia
mengajak mereka melaksanakan salat lima waktu, karena salat lima waktu
adalah kewajiban yang paling utama setelah tauhid. Jika mereka telah
7
Hayatin Nufus, “Hadis-Hadis tentang Tujuan Dakwah”, Hal. 7. (https://osf.io/rgyvd)
8
Ibid (Hadits Muslim No. 27, Seruan kepada dua kalimat syahadat dan syariat-syariat Islam,
https://shareoneayat.com/hadits-muslim-27)
TAKHRIJ HADITS
Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh Al-Bukhâri, no. 1395, 1496, 4347, 7372; Muslim, no. 19 [29]; At-
Tirmidzi, no. 625; Abu Dawud, no. 1584; An-Nasa-i, V/55; Ibnu Majah, no. 1783; Ad-Dârimi, I/405; Ahmad,
I/233, dan lainnya.
Referensi : https://almanhaj.or.id/13217-manhaj-dakwah-di-jalan-allah-subhanahu-wa-taala-2.html
mendirikan salat lima waktu, maka ia mengajak orang-orang kaya mereka
untuk membayar zakat harta benda mereka dan dibagikan kepada kalangan
fakir mereka sebagai bentuk keprihatinan sekaligus rasa syukur kepada
Allah. Beliau mewanti-wanti agar tidak mengambil harta yang paling baik
dalam pembayaran zakat, karena yang wajib adalah mengambil yang
pertengahan. Kemudian beliau menyuruhnya berbuat adil dan menjauhi
kezaliman, agar orang yang terzalimi tidak berdoa buruk untuknya, karena
doanya pasti terkabul.

https://hadeethenc.com/id/browse/hadith/3390

3. Prinsip Dakwah menurut Al Qur’an dan Al- Hadits (Nafisah)

4. Materi dakwah berdasarkan Al Qur’an dan Al- Hadits (Asrozaq)


a. Berdasarkan Al Qur’an
Terdapat dalam Surat Ali-Imran ayat 23:
ِ َ‫ب يُ ْدعَوْ نَ ِإلَ ٰى ِك ٰت‬
ٌ ‫ب ٱهَّلل ِ لِيَحْ ُك َم بَ ْينَهُ ْم ثُ َّم يَت ََولَّ ٰى فَ ِري‬ ِ َ‫صيبًا ِّمنَ ْٱل ِك ٰت‬ ۟ ُ‫َألَ ْم تَ َر لَى ٱلَّ ِذينَ ُأوت‬
ِ ‫ق ِّم ْنهُ ْم َوهُم ُّمع‬
َ‫ْرضُون‬ ِ َ‫وا ن‬ ‫ِإ‬
Artinya: Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi bahagian
yaitu Al Kitab (Taurat), mereka diseru kepada kitab Allah supaya kitab itu
menetapkan hukum diantara mereka; kemudian sebahagian dari mereka
berpaling, dan mereka selalu membelakangi (kebenaran).
Pada ayat ini dakwah dapat di pahami bahwa materi dakwah adalah ajaran
Islam yang terdapat dalam Al-qur’an aqidah, syari’ah dan muamalah dan sunah
rasulullah serta nilai-nilai baik yang terdapat dalam masyarakat (adat).9
(PENJELASAN MASIH KURANG LENGKAP, CARI
SELENGKAPNYA DISINI https://tafsirweb.com/1155-surat-ali-imran-ayat-
23.html)

b. Berdasarkan Hadits

5. Strategi dan Metode dakwah menurut Al Qur’an dan Al- Hadits (David)
a. Metode Dakwah menurut Alquran
Adapun metode dakwah Islam berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an terdiri dari empat
macam. Tiga di antaranya terangkum dalam surah An-Nahl ayat 125:
َ ‫ك هُ َو َأ ْعلَ ُم بِ َمن‬
‫ض َّل عَن‬ َ َّ‫ك بِ ْٱل ِح ْك َم ِة َو ْٱل َموْ ِعظَ ِة ْٱل َح َسنَ ِة ۖ َو ٰ َج ِد ْلهُم بِٱلَّتِى ِه َى َأحْ َسنُ ۚ ِإ َّن َرب‬
َ ِّ‫ع ِإلَ ٰى َسبِي ِل َرب‬
ُ ‫ٱ ْد‬
َ ْ ْ َ ْ ‫َأ‬ ُ
َ‫َسبِيلِ ِهۦ ۖ َوه َو عل ُم بِٱل ُمهت ِدين‬
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa dalam mengajak manusia menuju kebenaran
atau biasa kita sebut dengan berdakwah membutuhkan cara atau metode yang
tepat. Karena semua orang tidak dapat diajak lewat satu cara saja. Artinya,

9
Novri Hardian, “Dakwah dalam Perspektif Alquran dan Hadits”, Alhikmah Jurnal Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, 2018, Hal. 49.
hendaknya berbicara kepada orang lain sesuai dengan kondisi kemampuan dan
informasi yang dimiliki mitra dakwah. 10
Dari ayat tersebut, terlukis bahwa ada tiga metode yang menjadi dasar dakwah
yaitu:
a. Hikmah: yaitu dakwah dengan memperhatikan situasi dan kondisi sasaran
dakwah dengan menitik beratkan pada kemampuan mereka, sehingga di dalam
menjalankan ajaran ajaran Islam selanjutnya mereka tidak lagi merasa terpaksa
atau keberatan.
b. Mauidzah hasanah: adalah berdakwah dengan memberikan nasihat nasihat
atau menyampaikan ajaran Islam dengan rasa kasih sayang, sehingga nasihat dan
ajaran Islam yang disampaikan itu dapat menyentuh hati mereka.
c. Mujadalah: yaitu berdakwah dengan cara bertukar pikiran dan membantah
dengan cara sebaik – baiknya dengan tidak memberikan tekanan – tekanan dan
tidak pula dengan menjelekkan yang menjadi mitra dakwah.11
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Serulah (wahai rasul) oleh mu dan orang-orang yang mengikutimu kepada agama
tuhanmu dan jalanNya yang lurus dengan cara bijakasana yang telah Allah
wahyukan kepadamu di dalam al-qur’an dan -sunnah. Dan bicaralah kepada
manusia dengan metode yang sesuai dengan mereka, dan nasihati mereka dengan
baik-baik yang akan mendorong mereka menyukai kebaikan dan menjauhkan
mereka dari keburukan. Dan debatlah mereka dengan cara perdebatan yang
terbaik, dengan halus dan lemah lembut. sebab tidak ada kewajiban atas dirimu
selain menyampaikan, Dan sungguh engkau telah menyampaikan, adapun hidayah
bagi mereka terserah kepada Allah semata. Dia lebih tahu siapa saja yang sesat
dari jalanNya dan Dia lebih tahu orang-orang yang akan mendapatkan hidayah.
Referensi : https://tafsirweb.com/4473-surat-an-nahl-ayat-125.html
Sedangkan metode lain yang bisa diterapkan selain ketiga metode tersebut bisa
juga disebut dengan metode khusus sebagaimana yang diterangkan dalam QS Al-
Ahzab:; 21 dan Mumtahana: 6.

b. Metode Dakwah menurut Hadits

6. Etika berdakwah menurut Al Qur’an dan Al- Hadits (Moh Toyyib)


a. Berdasarkan Al Qur’an

7. Karakteristik pendakwah dan sasaran Dakwah menurut Al Qur’an dan Al-


Hadits (Akbar)
a. Berdasarkan Al Qur’an

8. Media dan Sarana Dakwah menurut Al Qur’an dan Al- Hadits (Dicky)
a. Berdasarkan Al Qur’an

9. Efek Dakwah menurut Al Qur’an dan al Hadits (Eta)


a. Berdasarkan Al Qur’an

10
Nihayatul Husna, “Metode Dakwah Islam dalam Perspektif Al-Qur’an”, SELASAR KPI : Referensi Media
Komunikasi dan Dakwah, Vol. 1, No. 1, Oktober 2021, Hal 100.
11
Ahmad Ikhsan, “Hadis-Hadis tentang Tujuan Dakwah”, Hal. 5
10. Model Dakwah Rasulullah & 12.Model Dakwah Para Sahabat dalam Perspektif
Al-Quran dan Al Hadits (Mila)
a. Berdasarkan Al Qur’an

11. Model Dakwah Para Tabiin dalam perspektif al Qur’an dan al Hadits
a. Berdasarkan Al Qur’an

12. Model Dakwah Islam di Nusantara dalam tinjauan al Quran dan al Hadits
(Angga)
a. Berdasarkan Al Qur’an

13. Tantangan Dakwah Islam menurut perspektif Al Qur’an dan Al Hadits


(Hamim)
a. Berdasarkan Alquran
Dalam QS ali-Imron: 186 dijelaskan tentang cobaan yang diberikan Allah
terhadap hamba-Nya yang ini juga bisa dijadikan acuan ketika ada tantangan yang
menimpa.
َ ‫لَتُ ْبلَ ُو َّن فِ ْٓي اَ ْم َوالِ ُك ْم َواَ ْنفُ ِس ُك ۗ ْم َولَتَ ْس َمع َُّن ِمنَ الَّ ِذ ْينَ اُوْ تُوا ْال ِك ٰت‬
‫ب ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم َو ِمنَ الَّ ِذ ْينَ اَ ْش َر ُك ْٓوا اَ ًذى َكثِ ْيرًا ۗ َواِ ْن‬
ُ ‫اْل‬ ْ
‫ك ِم ْن عَز ِم ا ُموْ ِر‬ َ ِ‫تَصْ بِرُوْ ا َوتَتَّقُوْ ا فَا ِ َّن ٰذل‬
Artinya : “kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu
akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orangorang yang
diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang musyrik. Jika kamu bersabar
dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang
(patut) diutamakan”
Ayat ini masih ada hubungannya dengan ayat sebelumnya, ayat ini juga
sebagai pengingat umat islam tentang hakekat hidup yang sebenarnya, bahwa
hidup itu hanyalah sementaratiap-tiap nyawa pasti merasakan mati, adalah
lanjutan dari tasliyah, obat penawar hati nabi dalam kesibukan perjuangan yang
kadang-kadang menghadapi pasang naik dan kadang-kadang menghadapi pasang
surut, Maka datanglah ayat ini sebagai penawar hati. Bahwasanya bagaimanapun
tampak kemegahan musuh, namun ujung perjalanan hidupnya ialah mati.30 Garis
besar dari penafsiran hanya menjelaskan bagaimana untuk sabar dan mencoba
tegar dalam menghadapi cobaan apapun. Sabar disini diartikan sangat luas bukan
hanya diam dan tahan menerima cobaan itu akan tetapi ada usaha untuk mencoba
mencari jalan keluar untuk mengatasinya12

14. Pengembangan Dakwah Islam kontemporer berdasarkan al-Quran dan al Hadit


(Bahaudin)
a. Berdasarkan Al Qur’an

Siti Fahimah, “Ayat-Ayat Dakwah; Kandungannya dalam Bingkai Penafsiran Alquran”, Alamtara: Jurnal
12

Komunikasi dan Penyiaran Islam, Vol. 4, No. 1, Juni 2020, Hal. 84.

Anda mungkin juga menyukai