Laporan Pendahulu Anemia Gravis
Laporan Pendahulu Anemia Gravis
ANEMIA GRAVIS
Oleh :
TAHUN 2020
LAPORAN PENDAHULUAN
ANEMIA GRAVIS
A. Definisi
Anemia adalah berkurangnya kadar Hb dalam darah sehingga terjadi gangguanperfusi O2
ke jaringan tubuh. Disebut gravis yang artinya berat dan nilai Hb dibawah 7 g/dl sehingga
memerlukan tambahan umumnya melalui transfusi.Anemia adalah berkurangnya hingga di
bawah nilai normal sel darah merah,kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods
cells (hematokrit) per 100 mldarah (Price, 2006 : 256).
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponendarah,
elemen tidak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untukpembentukan sel darah,
yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkutoksigen darah dan ada banyak tipe
anemia dengan beragam penyebabnya.(Doenges, 2002).
B. Etiologi
Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang diperlukanuntuk sintesis
eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat. Selebihnyamerupakan akibat dari
beragam kondisi seperti perdarahan, kelainan genetik,penyakit kronik, keracunan obat, dan
sebagainya.
C. Tanda Dan Gejala
Secara umum gejala klinis anemia yang muncul merefleksikan gangguan fungsidari
berbagai sistem dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguanneurologik
(syaraf) yang dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, anorexia(badan kurus
kerempeng), pica, serta perkembangan kognitif yang abnormalpada anak. Sering pula terjadi
abnormalitas pertumbuhan, gangguan fungsiepitel, dan berkurangnya keasaman lambung.
Cara mudah mengenal anemiadengan 5L, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Kalau muncul
5 gejala ini, bisadipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah munculnya
sklera(warna pucat pada bagian kelopak mata bawah).
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepalaterasa
melayang. Namun pada anemia berat, bisa menyebabkan stroke atauserangan jantung.
D. Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum tulang ataukehilangan sel
darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsumtulang dapt terjadi akibat
kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor, ataukebanyakan akibat penyebab yang
tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilangmelalui perdarahan atau hemolisis (destruksi)
pada kasus yang disebut terakhir,masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak
sesuai dengan ketahanansel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah
merah yangmenyebabkan destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam system fagositik ataudalam system
retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasilsamping proses ini bilirubin
yang sedang terbentuk dalam fagosit akan masukdalam aliran darah. Setiap kenaikan
destruksi sel darah merah (hemolisis) segeradirepleksikan dengan meningkatkan bilirubin
plasma (konsentrasi normalnya 1mg/dl atau kurang kadar 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik
pada sclera.
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya kadarhemoglobin (Hb)
dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah adalah membawamakanan dan oksigen ke
seluruh organ tubuh. Jikasuplai ini kurang, makaasupan oksigen pun akan kurang.
Akibatnya dapat menghambat kerja organ-organ penting, Salah satunya otak. Otak terdiri
dari 2,5 miliar sel bioneuron. Jikakapasitasnya kurang, maka otak akan seperti komputer
yang memorinya lemah,Lambat menangkap. Dan kalau sudah rusak, tidak bisa diperbaiki.
E. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan darah:
a.Pemeriksaan darah lengkap meliputi hemoglobin, hematokrit, leukosit(White Blood
Cell / WBC), trombosit (platelet), eritrosit (Red Blood Cell / RBC), indeks eritrosit
(MCV, MCH, MCHC), Laju Endap Darahatau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR),
hitung Jenis Leukosit (DiffCount), Platelet Disribution Width (PDW) dan Red Cell
DistributionWidth (RDW).
b.Pemeriksaan darah rutin meliputi Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht),Leukosit: hitung
leukosit (leukocyte count) & hitung jenis (differentialcount), hitung trombosit / platelet
count, laju endap darah (LED) /erythrocyte sedimentation rate (ESR) dan hitung
eritrosit (di beberapainstansi).
2) Aspirasi dan biopsy sumsum tulang. Unsaturated iron-binding capacity serum
3) Pemeriksaan diagnostic untuk menentukan adanya penyakit akut dan kronisserta sumber
kehilangan darah kronis.
F. Komplikasi
a. Daya tahan tubuh kurang
b. Mudah terkena infeksi
c. Serangan jantung
d. Mudah lelah
e. Gagal Ginjal Akut
G. Penatalaksanaan
a. Penatalaksaan Medis
1.Transpalasi sel darah merah.
2.Transfusi darah : sebaiknya diberikan packed red cell.Bila diperlukantrombosit,berikan
darah segar atau platelet concentrate.
3. Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi.
4. Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.
5. Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
b.Penatalaksanaan Keperawatan
1. Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen.
2. Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.
H. Pathway
Kadar Hb turun
Kardiomegali Penumpukan
asam laktat
Gagal jantung
Kelemahan/keletihan
Intoleransi aktivitas
Defisit perawatan
diri
Resiko jatuh
1. Pengkajian
a. Riwayat kesehatan
Keluhan utama : kelemahan, kelelahan,
Riwayat konsumsi obat
Klaudikasi
Kelambatan penyembuhan
Nadi arteri lemah
Edema
3. Perencanaan
Diagnosa Tujuan & Intervensi Rasional
kriteria hasil
Ketidakefektifan Setelah dilakukan 1.Monitor TTV 1.Memantau status
perfusi jaringan asuhan selama... 2.Monitor AGD, hemodinamik guna
cerebral jam ukuran pupil, menentukan perencanaan
ketidakefektifan ketajaman, dan tindakan keperawatan
perfusi jaringan kesimetrisan yang baik.
cerebral teratasi dan reaks 2.Mengetahui AGD maka
dengan kriteria 3.Monitor adanya akan mengetahui seberapa
hasil: diplopia, besar oksigen yang masuk
Tekanan systole pandangan ke otak, pupil
dan diastole kabur, nyeri menggambarkan fungsi
dalam rentang kepala otak
yang 4.Tinggikan 3.Mengethui adanya
diharapkan kepala 30-45o peningkatan intrakranial
Tidak ada tergantung pada 4.Menurunkan tekanan
ortostatikhiperte kondisi pasien arteri dengan
nsi dan order medis meningkatkan drainase
Komunikasi 5.Pantau atau dan peningkatan sirkulasi
jelas catat serebral.
Menunjukkan statusneurologis 5.Mengetahui
konsentrasi dan sesering kecenderungan tingkat
orientasi mungkin dan kesadaran dan
Pupil seimbang bandingkan potensialpeningkatan TIK
dan reaktif keadaan dan mengetahui lokasi,
Bebas dari normalnya. luas, dankemajuan atau
aktivitas kejang 6.Kolaborasi resolusikerusakan sistem
pemberian syaraf pusat
Tidak
oksigen, sesuai 6.Menurunkan hipoksia
mengalami
indikasi. yang dapat menyebabkan
nyeri kepala
vasodilatasi serebral dan
tekanan meningkat atau
terbentuknya edema.
http://dokumen.tips/documents/laporan-pendahuluan-anemia-gravis.html