Kelompok 15 - Modul Pengenalan ANION Revisi
Kelompok 15 - Modul Pengenalan ANION Revisi
KIMIA ANALITIK
PENGENALAN ANION
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 15
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM BERJUDUL :
PENGENALAN KATION
Oleh :
Kelompok 15
ii
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat Nya dan atas
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Kimia yang berjudul
Pengenalan Anion. Laporan praktikum ini dibuat untuk memenuhi tugas Praktikum
Kimia . Di samping itu, kami juga berharap laporan praktikum ini mampu
memberikan kontribusi dalam menunjang pengetahuan para mahasiswa khususnya
dan pihak lain pada umumnya.
Dalam penyusunan laporan praktikum ini, kami tidak dapat menyelesaikannya
dengan baik dan benar tanpa adanya bantuan dorongan dari berbagai pihak yang
berupa petunjuk, bimbingan, pengarahan maupun fasilitas yang di peroleh. Untuk itu
pada kesempatan kali ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan hati penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Esthi Kusdarini, S.T., M.T. selaku dosen pengampu.
2. Asisten laboratorium kimia 2022.
3. Teman-teman yang membantu kami baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam menyelesaikan laporan praktikum ini.
Untuk lebih menyempurnakan laporan praktikum ini, kami memerlukan kritik dan
saran dari pembacanya, sehingga dapat digunakan untuk membantu memperbaiki
laporan praktikum ini. Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam penyusunan
laporan praktikum ini terdapat kesalahan dan harapan kami semoga laporan
praktikum ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penyusun
iii
ABSTRAK
Anion merupakan ion yang mengandung muatan negatif. Anion dibagi menjadi tiga golongan,
yaitu golongan sulfat, golongan halida, dan golongan nitrat. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui
perubahan, persamaan, dan reaksi anion secara kualitatif dengan melihat perubahan warna, bau serta
endapan yang terbentuk pada akhir reaksi. Anion yang digunakan dalam praktikum ini antara lain B 4O7
2-
, [Fe(CN)6]4- , S2O32-, NO3 - , dan Cr2O72 . Adapun Langkah-langkahnya yaitu dengan cara
mereaksikan anion dengan suatu zat pereaksi tertentu sehingga terjadi perubahan warna, endapan,
timbulnya gas, serta bau tergantung dengan jenis pelarut atau zat pereaksi. Pada saat suatu sampel di
tambahkan reagen, sampel tersebut akan bereaksi dengan reagen ditandai dengan perubahan warna
pada larutan, menimbulkan bau menyengat, menghasilkan endapan, menghasilkan gelombang. Namun
terdapat beberapa sampel ketika ditambahkan reagen tidak mengalami perubahan. Dari percobaan ini
dapat diketahui sifat karakteristik suatu sampel dapat bereaksi dengan larutan tertentu. Pada saat
sampel bereaksi, akan menunjukkan tanda-tanda seperti munculnya gelembung, terbentuknya endapan,
terjadi perubahan warna pada larutan, dan bau. Berdasarkan percobaan analisa kualitatif yang telah
dilakukan diperoleh hasil akhir pengamatan yang beraneka ragam. Hasil akhir analisa antara lain
membentuk endapan (putih, hitam, coklat, dll) mengalami perubahan warna (merah, kuning, jingga,
dll) dan terdapat juga yang tidak mengalami perubahan fisik.
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
ABSTRAK….….…………………………………………………………………....iii
DAFTAR ISI………………………………….……………………………………..iv
DAFTAR TABEL…………………………...……………………………………....v
DAFTARGAMBAR…….………………………..………………………………...vi
BAB I PENDAHULUAN..…………………………………………………..………1
1.1 Latar Belakang...……………………...…………………………………….1
1.2 Tujuan Praktikum..........................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……….…..….…………………………...…….….2
2.1 Dasar Teori....................................................................................................2
BAB III METODE PERCOBAAN...........................................................................5
3.1 Skema Percobaan...........................................................................................5
3.2 Alat dan Bahan..............................................................................................7
BAB IV DATA DAN HASIL PERCOBAAN...…..………….…..………..…..….10
4.1 Skema Percobaan.........................................................................................10
4.2 Alat dan Bahan............................................................................................11
BAB V PENUTUP.…….………………………………………………………..…12
5.1 Kesimpulan..................................................................................................12
5.2 Saran............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................14
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Tabel Hasil Reaksi Kation………………………………………………12
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Analisis kualitatif kation dan anion dikaji terpisah. Analisis kualitatif
sederhana dibandingkan analisis kation, tetapi analisis kualitatif anion memerlukan
anion diawal dengan uji pendahuluan untuk memperoleh gambaran ada tidaknya
anion tertentu memiliki sifat–sifat yang sama. Selanjutnya diikuti dengan proses
analisis yang merupakan uji spesifik dari anion tertentu yang memiliki sifat–sifat
yang sama. Selanjutnya diikuti dengan proses analisis yang merupakan uji spesifik
dari anion tertentu. (Vogel, 1990).
Analisis anion yang dilakukan antara lain karbonat (CO2 3- ), sulfat (SO4 - ),
tiosulfat (S2O3 2- ), nitrat (NO3 - ), nitrit (NO2 - ), klorida (Cl- ), bromida (Br- ),
iodida (I- ), iodat (IO3 - ), oksalat (C2O4 2- ). Berikut adalah sifat-sifat anion antara
lain :
a. Anion karbonat (CO2 3- ) Kelarutan semua karbonat normal, dengan kekecualian
karbonat dari logam– logam alkali serta amonium, tak larut dalam air. Hidrogen
karboanat atau bikarbonat dari kalsium, strontium, barium, magnesium, dan mungkin
dari besi ada dalam larutan air; mereka terbentuk karena aksi oleh asam karbonat
yang berlebihan terhadap karbonat–karbonat normal, entah dalam larutan air atau
suspensi dan akan terurai pada pendidih larutan. CaCO3 - H2O + CO2→Ca2+ +
2HCO3- karbonat dari logam–logam alkali larut dalam air, tetapi kurang larut
dibanding karbonat normal padannya.
b. Anion sulfat (SO4 2- ) Kelarutan sulfat dari barium, strontium dan timbel praktis
tak larut dalam air ( dari ketiganya, strontium sulfat adalah yang paling larut ), sulfat
dari kalsium dan merkurium(II) larut sedikit, dan kebanyakan sulfat dari logam–
logam sisanya, larut. Beberapa sulfat basa, misalnya dari merkurium, bismut, dan
kromium, juga tak larut dalam air, tetapi larut dalam asam klorida encer atau asam
nitrat encer.
c. Anion tiosulfat (S2O3 2- ) Kelarutan kebanyakan tiosulfat yang pernah dibuat,
larut dalam air; tiosulfat dari timbel, perak, dan barium larut sedikit sekali. Banyak
dari tiosulfat ini larut dalam larutan natrium tiosulfat yang berlebihan, membentuk
garam kompleks
3
d. Anion nitrat (NO3 - ) Kelarutan semua nitrat larut dalam air. Nitrat dari merkurium
dan bismut menghasilkan garam basa setelah diolah dengan air; garam–garam ini
larut dalam asam nitrat encer.
e. Anion nitrit (NO2 - ) Kelarutan perak nitrit larut sangat sedikit dalam air. Semua
nitrit lainnya larut dalam air.
f. Anion klorida (Cl- ) Kelarutan kebanyakan klorida larut dalam air. Merkurium(I)
klorida (Hg2Cl2), perak klorida (AgCl), timbel klorida (PbCl2) sangat sedikit larut
dalam air dingin tetapi mudah larut dalam air mendidih, tembaga(I) klorida (CuCl),
bismut oksiklorida (BiOCl), stibium oksiklorida (SbOCl), dan merkurium(II)
oksiklorida (Hg2OCl2).
g. Anion bromida (Br-) Kelarutan perak, merkurium(I), dan tembaga(I) tak larut
dalam air. Timbel bromida sangat sedikit larut dalam air dingin, tetapi lebih larut
dalam air mendidih. Semua bromida lainnya larut.
h. Anion iodida (I-) Kelarutan iodida adalah serupa dengan klorida dan bromida.
Perak, merkurium(I), merkurium(II), tembaga(I), dan timbel iodida adalah garam–
garamnya yang paling sedikit larut.
i.Anion iodat (IO3- ) Kelarutan iodat logam–logam alkali larut dalam air; iodat
logam–logam lainnya sangat sedikit larut, dan umumnya, kurang larut dari klorat dan
bromat padannya.
j. Anion oksalat (C2O4 2- ) Kelarutan oksalat dari logam–logam alkali dan besi(II),
larut dalam air semua oksalat lain tak larut atau sangat sedikit larut dalam air. Mereka
semuannya larut dalam asam–asam encer. Beberapa oksalat larut dalam larutan pekat
asam oksalat dengan jalan membentuk oksalat asam atau oksalat kompleks yang tak
larut
4
BAB III
METODE PERCOBAAN
5
3.1.4 Alur Percobaan Anion NO3 -
6
3.2 Alat Dan Bahan Percobaan
3.2.1 Alat
1.Tabung Reaksi : 5 buah
2. Pipet Tetes : 5 buah
3. Rak Tabung Reaksi : 1 buah
4. Kompor : 1 Buah
5. Penjepit Kayu : 1 buah
3.2.2 Bahan
1. Larutan S2O3 2-
2. Larutan AgNO3
3. Larutan [Fe(CN)6] 4-
4. Larutan H2SO4 Pekat
5. Larutan NO3-
6. Larutan Cr2O7 2-
7. Larutan Na2S
8. Larutan Aquades
3.3 Gambar Alat
7
BAB IV
DATA HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Percobaan
Tabel 4.1 Tabel Hasil Reaksi
8
dua larutan tersebut membentuk larutan bening dengan endapan berwarna cokelat
muda dan berbau seperti lumut dengan reaksi kimia H2B4O7 + SO4 2- .
Pada saat lima tetes larutan Anion [Fe(CN)6] 4- [Heksasianoferat (II) ]
ditambahkan setetes H2SO4. Langkah selanjutnya, campuran dari kedua larutan
tersebut dipanaskan. Hasil dari campuran dua larutan tersebut membentuk larutan
berwarna biru prusia dengan tidak adanya endapan serta bau dengan rumus kimia
H4Fe(CN)6 + SO4 2- .
Pada saat lima tetes larutan Anion S2O3 2- [Tiosulfat] ditambahkan setetes
AgNO3. Langkah selanjutnya, campuran dari kedua larutan tersebut dipanaskan.
Hasil dari campuran dua larutan tersebut membentuk larutan berwarna putih pucat
dengan endapan berwarna putih dan tidak berbau dengan rumus kimia Ag(S2O2) +
NO3 - .
Pada saat lima tetes larutan Anion NO3- [Nitrat] ditambahkan tiga tetes H2SO4.
Langkah selanjutnya, campuran dari kedua larutan tersebut dipanaskan. Hasil dari
campuran dua larutan tersebut membentuk larutan berwarna putih dengan tidak
adanya endapan serta bau dengan rumus kimia HNO3 + SO4 2- .
Pada saat lima tetes larutan Anion Cr2O7 2- [Dikromat] ditambahkan setetes
Na2S. Terbentuk larutan berwarna hijau dengan tidak adanya endapan dan bau
dengan rumus kimia NaCr2O7 + 2S- .
9
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum berikut ini adalah sebagai berikut :
1. Berikut reaksi-reaksi yang terjadi pada anion-anion adalah sebagai berikut:
Reaksi anion B4O7 2-
B4O7 2- + H2SO4 → H2B4O7 + SO4 2-
Reaksi anion [Fe(CN)6] 4-
[Fe(CN)6] 4- + H2SO4 → H4Fe(CN)6 + SO4 2-
Reaksi anion S2O3 2-
S2O3 2- + AgNO3 → Ag(S2O2) + NO3 –
Reaksi anion NO3 –
NO3 - + H2SO4→ HNO3 + SO4 2-
Reaksi anion Cr2O7 2
Cr2O7 2- + Na2S → NaCr2O7 + 2S-
2. Pada saat suatu sampel di tambahkan reagen, sampel tersebut akan bereaksi
dengan reagen ditandai dengan perubahan warna pada larutan, menimbulkan
bau menyengat, menghasilkan endapan, menghasilkan gelombang. Namun ada
juga sampel yang ketika di tambahkan reagen tidak mengalami perubahan apa-
apa. Dari percobaan ini kita dapat mengetahui sifat karakteristik suatu sampel
dapat bereaksi dengan larutan apa.
5.2 Saran
Adapun saran dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan untuk praktikum selanjutnya jenis kation dan anion yang
digunakan lebih variatif.
2. Pastikan alat yang digunakan bersih, steril dan tidak terkontaminasi dari zat
lain.
10
3. Gunakan APD (Alat Pelindung Diri) seperti masker,sarung tangan,sepatu
safety, dan jas lab
DAFTAR PUSTAKA
Alauhdin, M. 2020. Buku Ajar Kimia Analitik Dasar. Semarang: UNNES PRESS
Giovani, Sarah, dan Eka Putri, N. 2021. Modul Praktikum Kimia Analitik.
Jakarta: Universitas Al Azhar Indonesia
Rohmah, Jamilatur dan Chylen Setiyo Rini. Buku Ajar Kimia Analisis.
Sidoarjo: UMSIDA Press
Sahirman. 2013. Analisis Kimia Dasar. Jakarta: PPPPTK Pertanian Cianjur
Yusuf, Yusnidar. 2019. Belajar Mudah Kimia Analisis.
Jakarta: EduCenter Indonesia
11
LAMPIRAN
LOGBOOK
12
13