Anda di halaman 1dari 8

Disiplin Kerja dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Rumah Sakit (Studi Kasus pada Karyawan RS Kartika Husada Tambun)

DISIPLIN KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA


KARYAWAN RUMAH SAKIT (STUDI KASUS PADA KARYAWAN
RS KARTIKA HUSADA TAMBUN)
Avian Ratna Furi, Rokiah Kusumadipradja
Program Studi Magister Administrasi Manajemen Rumah Sakit Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara No.9 Kebon Jeruk Jakarta 11510
dr.avianrf@gmail.com

Abstract
Employee performance is the result of quality and quantity that an employee can
achieve in performing his duties in accordance with the responsibilities assigned
to him. Performance appraisal system is a process that measures employee
performance. There are several factors that affect employee performance such
as: personal factors, leadership factors, team factors, system factors, contextual
/ situational factors. The aim of the research is to provide empirical evidence
and analysis of the influence of Leadership Style, Organizational Culture and
Employment Discipline on Kartika Husada Tambun Hospital Employee
Performance. This research design is quantitative analysis with causal research
type through multiple regression testing. The population in this research is all RS
Kartika Husada Tambun employee with total sample of 133 people. Sampling
technique by convenience sampling, horizon of one shot study. The results
showed that: (1) Leadership style, Organizational Culture and Work Discipline
had a significant positive effect on Performance, (2) Leadership style had
significant positive effect on Performance, (3) Organizational culture had
significant positive effect on Performance, (4) Significantly positive to
Performance. Research findings indicate that hospital employees have a high
level of discipline to improve performance. The implication of the study is that
the Director of RS will pay more attention to the needs of the employees in the
leadership style, given the discipline of work, applied the organizational culture
to improve the performance of better employees.

Keywords: leadership style, organizational culture, work discipline

Abstrak
Kinerja karyawan adalah hasil secara kualitas dan kuantitas yang dapat diapai
seorang karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya. Sistem penilaian kinerja adalah proses yang
mengukur kinerja karyawan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan antara lain : personal factors, leadership factors, team factors, system
factors, contextual / situasional factors. Tujuan penelitian adalah untuk
memberikan bukti empiris dan analisis pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya
Organisasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan RS Kartika Husada
Tambun. Desain penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan tipe riset
kausalitas melalui pengujian multiple regresi. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh karyawan RS Kartika Husada Tambun dengan jumlah sampel
sebanyak 133 orang. Teknik pengambilan sampel secara convenience sampling,
horizon waktu one shot study. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Gaya
kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Disiplin Kerja berpengaruh signifikan
positif terhadap Kinerja, (2) Gaya Kepemimpinan berpengaruh signifikan positif
terhadap Kinerja, (3) Budaya Organisasi berpengaruh signifikan positif terhadap
Kinerja, (4) Disiplin Kerja berpengaruh signifikan positif terhadap Kinerja.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa karyawan rumah sakit memiliki disiplin
kerja yang tinggi untuk meningkatkan kinerja. Implikasi penelitian agar Direktur
RS lebih memperhatikan kebutuhan karyawan terlebih pada gaya

Hospitalia, Volume 1 Nomor 1, Februari 2018 43


Disiplin Kerja dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Rumah Sakit (Studi Kasus pada Karyawan RS Kartika Husada Tambun)

kepemimpinan, diberikan disiplin kerja, diterapkan budaya organisasi yang


dijalankan untuk meningkatka kinerja karyawan yang lebih baik.

Kata kunci : gaya kepemimpinan, budaya organisasi, disiplin kerja

Pendahuluan karyawan akan diperoleh suasana kerja


Kinerja merupakan prestasi kerja, yang menyenangkan sehingga akan
yakni perbandingan antara hasil kerja menambah semangat kerja dalam
yang secara nyata dengan standar kerja menjalankan pekerjaannya. Dengan
yang ditetapkan (Dessler, 1992). Setiap demikian karyawan dapat melaksanakan
organisasi akan berusaha untuk selalu tugasnya dengan penuh kesadaran serta
meningkatkan kinerja karyawannya demi dapat mengembangkan tenaga dan
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. pikirannya semaksimal mungkin demi
Untuk mengelola dan mengendalikan terwujudnya tujuan organisasi.
berbagai fungsi subsistem dalam Rumah Sakit Kartika Husada
organisasi agar tetap konsisten dengan Tambun adalah salah satu rumah sakit
tujuan organisasi dibutuhkan seorang swasta kelas C di Bekasi yang memiliki
pemimpin karena pemimpin merupakan kapasitas tempat tidur aktif adalah 56
bagian penting dalam peningkatan tempat tidur. Jumlah total karyawan yang
kinerja para pekerja (Bass,1994 dalam terdiri dari bagian medis dan non medis
Cahyono 2005). Kualitas dari pemimpin berjumlah 200 orang. Data kunjungan
seringkali dianggap sebagai faktor pasien menunjukkan penurunan 200
terpenting dalam keberhasilan atau orang per bulan sejak bulan Oktober –
kegagalan organisasi (Bass, 1990, dalam Desember 2017. Seiring dengan
Menon, 2002) demikian juga keberhasilan menurunnya jumlah kunjungan pasien
atau kegagalan suatu organisasi baik setiap bulannya, berarti juga terjadi
yang berorientasi bisnis maupun publik, penurunan produktivitas kegiatan.
biasanya dipersepsikan sebagai Berdasarkan wawancara yang telah
keberhasilan atau kegagalan pemimpin. saya dilakukan kepada 10 karyawan
Begitu pentingnya peran pemimpin tentang gaya kepemimpinan dapat
sehingga isu mengenai pemimpin disimpulkan bahwa 70% karyawan
menjadi fokus yang menarik perhatian terindikasi tidak puas dengan gaya
para peneliti bidang perilaku kepemimpinan yang dilakukan oleh
keorganisasian. pemimpin RS Kartika Husada Tambun.
Perilaku yang selaras dengan Gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh
kebijakan perusahaan akan mampu pemimpin RS Kartika Husada Tambun
menciptakan kepuasan kerja bagi terindikasi bahwa pemimpin kurang
karyawan sehingga kepuasan kerja itu memberikan motivasi kepada
dapat menjadi pemicu kinerja karyawan karyawannya untuk melaksanakan tugas
yang berkualitas sesuai harapan dengan baik dan pemimpin kurang
perusahaan membantu dalam pengembangan diri
Menurut Wilson Bangun (2012:4), karyawan. Hal yang sama juga terjadi
salah satu sumber daya organisasi yang dengan budaya organisasi yang tercipta
memiliki peran penting dalam mencapai di RS Kartika Husada – Tambun,
tujuannya adalah sumber daya manusia. berdasarkan wawancara yang telah saya
Salah satu faktor yang sangat dilakukan kepada 10 karyawan tentang
berpengaruh dalam sumber daya budaya organisasi dapat disimpulkan
manusia adalah faktor kedisiplinan. Bagi bahwa 80% karyawan terindikasi tidak
organisasi adanya disiplin kerja akan puas dengan budaya organisasi yang ada
menjamin terpeliharanya tata tertib dan di rumah sakit Kartika Husada Tambun.
kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga Budaya organisasi yang ada di rumah
diperoleh hasil yang optimal. Adapun bagi sakit Kartika Husada Tambun terindikasi

Hospitalia, Volume 1 Nomor 1, Februari 2018 44


Disiplin Kerja dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Rumah Sakit (Studi Kasus pada Karyawan RS Kartika Husada Tambun)

bahwa kurangnya dorongan untuk sesuai dengan tanggung jawab mencapai


memiliki inisiatif, selain itu kurang tujuan, alat ukur dengan mengisi
termotivasinya karyawan dalam kuisioner dan skala ukur ordinal. Gaya
melakukan pekerjaan yang dapat kepemimpinan adalah kemampuan
mempengaruhi pelayanan kepada seseorang dalam mengarahkan,
masyarakat yang kurang optimal. mempengaruhi, mendorong, dan
Berkaitan dengan tingkat mengendalikan orang lain atau
kedisiplinan, yang terjadi di Rumah Sakit bawahannya untuk bisa melakukan suatu
Kartika Husada Tambun, adalah masih pekerjaan atas kesadarannya dan suka
banyaknya karyawan yang datang rela dalam mencapai suatu tujuan
terlambat dan karyawan pulang awal tertentu, alat ukur dengan menggunakan
waktu. Hal ini merupakan masalah kuisioner dan skala ukur ordinal. Budaya
terhadap rendahnya kinerja karyawan organisasi merupakan dasar dari setiap
dalam hal kedisiplinan. Misalnya saja aspek yang berkembang didalam
dilihat dari absensi bulan September – organisasi, oleh karena itu para
November 2017, ada sekitar 20 kali pemimpin perusahaan sepatutnya dapat
kejadian karyawan ijin, dan 64 orang menanamkan unsur-unsur budaya yang
tidak masuk dengan alasan sakit serta kuat kepada seluruh karyawannya, cara
242 kejadian karyawan cuti. ukur dengan menggunakan kuisioner dan
Tujuan penelitian adalah skala ukur ordinal. Disiplin kerja adalah
memberikan bukti empiris dan analisis uatu alat yang digunakan para manajer
pengaruh gaya kepemimpinan, budaya untuk berkomunikasi dengan karyawan
organisasi dan disiplin kerja terhadap agar mereka bersedia mengubah suatu
kinerja karyawan RS Kartika Husada perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
Tambun. Penelitian ini berguna sebagai meningkatkan kesadaran dan kesediaan
bahan pertimbangan managemen rumah seseorang mentaati semua peraturah
sakit terhadap kebijakan yang diambil perusahaan dan norma-norma sosial
oleh Direktur RS untuk meningkatkan yang berlaku, cara ukur dengan
kinerja karyawan. Motivasi penelitian ini menggunakan kuisioner dan skala ukur
adalah penurunan kinerja bisa menjadi ordinal.
masalah yang serius bagi rumah sakit,
gaya kepemimpinan mempunyai Hasil dan Pembahasan
pengaruh terhdap kinerja karyawan, Hasil validitas dan realibilitas dari
budaya organisasi yang kondusif akan questioner sebagai berikut :
menciptakan suasana yang nyaman Variabel Pernyataan hasil r tabel Ket.
Gaya GK 1 0,400 0,176 Valid
dalam bekerja dan disiplin kerja Kepemimpinan
merupakan factor ynag berpengaruh GK 2 0,748 0,176 Valid
terhadap kinerja karyawan. GK 3 0,764 0,176 Valid

GK 4 0,748 0,176 Valid


Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam GK 5 0,764 0,176 Valid
penelitian ini adalah pendekatan
GK 6 0,364 0,176 Valid
kuatitatif, metode survey dengan tipe
kausalitas dan teknik korelasional. GK 7 0,544 0,176 Valid
Horizon waktu penelitian menggunakan
GK 8 0,400 0,176 Valid
one shot study. Unit analisis adalah
individu karyawan. Analisa data GK 9 0,748 0,176 Valid
menggunakan regresi linier berganda.
Definisi operasional kinerja adalah
persepsi karyawan tentang Hasil keluaran
dari aktivitas kerja yang telah dilakukan

Hospitalia, Volume 1 Nomor 1, Februari 2018 45


Disiplin Kerja dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Rumah Sakit (Studi Kasus pada Karyawan RS Kartika Husada Tambun)

Variabel Pernyataan Hasil r Ket. Semua pernyataan dinyatakan


tabel valid. Begitupun uji relibilitas seperti
Budaya BO 1 0,392 0,176 Valid
organisasi
tabel berikut :
BO 2 0,539 0,176 Valid Variabel Nilai Standar Ket
Cronbach Cronbach
BO 3 0,379 0,176 Valid
Alpha Alpha
BO 4 0,517 0,176 Valid Gaya 0,780 0,6 Reliabel
BO 5 0,306 0,176 Valid kepemimpinan
BO 6 0,494 0,176 Valid Budaya 0,644 0,6 Reliabel
organisasi
BO 7 0,433 0,176 Valid
Disiplin kerja 0,796 0,6 Reliabel
BO 8 0,467 0,176 Valid
BO 9 0,571 0,176 Valid Kinerja 0,671 0,6 Reliabel
BO 10 0,528 0,176 Valid
BO 11 0,491 0,176 Valid
Deskripsi Statistik menunjukkan sebagai
BO 12 0,537 0,176 Valid
berikut :
Model Signifikansi Keterangan
Variabel Pernyataan hasil r tabel Ket.
Gaya 0.225 Diterima
Disiplin DK 1 0,670 0,176 Valid
Kepemimpinan
Kerja
DK 2 0,474 0,176 Valid Budaya 0,805 Diterima
DK 3 0,670 0,176 Valid Organisasi
Disiplin Kerja 0.073 Diterima
DK 4 0,670 0,176 Valid
DK 5 0,474 0,176 Valid
Hasil penelitian menunjukkan sebagai
DK 6 0,471 0,176 Valid berikut :
DK 7 0,360 0,176 Valid
Pengaruh gaya kepemimpinan, budaya
organisasi, disiplin kerja terhadap kinerja
DK 8 0,465 0,176 Valid karyawan
DK 9 0,448 0,176 Valid Variabel R R Adjusted
Square R
DK 10 0,319 0,176 Valid Square
DK 11 0,444 0,176 Valid Gaya 0,798 0,636 0,628
kepemimpinan,
DK 12 0,429 0,176 Valid Budaya
DK 13 0,390 0,176 Valid organisasi,
Disiplin kerja,
DK 14 0,670 0,176 Valid Kinerja
DK 15 0,474 0,176 Valid
Berdasarkan table uji determinasi,
DK 16 0,471 0,176 Valid
didapatkan angka Adjusted R Square
adalah 0,628 artinya dapat diambil
kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan,
Variabel Pernyataan Hasil r Ket. budaya organisasi dan disiplin kerja
tabel mempengaruhi kinerja sebesar 62,8%
Kinerja K1 0,475 0,176 Valid Hasil penelitian Ogbonna dan Harris
K2 0,462 0,176 Valid (2000) menunjukkan bahwa budaya
K3 0,298 0,176 Valid organisasi mampu memoderasi pengaruh
K4 0,473 0,176 Valid gaya kepemimpinan terhadap kepuasan
K5 0,460 0,176 Valid kerja yang berdampak pada peningkatan
K6 0,466 0,176 Valid kinerja karyawan. Chen (2004) dalam
K7 0,585 0,176 Valid penelitiannya menguji pengaruh antara
K8 0,606 0,176 Valid budaya organisasi dan peran
kepemimpinan terhadap komitmen

Hospitalia, Volume 1 Nomor 1, Februari 2018 46


Disiplin Kerja dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Rumah Sakit (Studi Kasus pada Karyawan RS Kartika Husada Tambun)

organisasi, kepuasan kerja dan kinerja nilai t hitung sebesar 2,524. Hasil ini lebih
karyawan. besar dari nilai t table yaitu 1,978, dan
Pengaruh budaya organisasi nilai signifikansi sebesar 0,004 < 0,005
terhadap kinerja karyawan sehingga dapat diambil kesimpulan
Berdasarkan uji T, didapatkan hasil bahwa budaya organisasi mempunyai
bahwa gaya kepemimpinan mempunya pengaruh yang positif signifikan terhadap
nilai t hitung sebesar 2,993. Hasil ini lebih kinerja. Berdasarkan nilai beta pada hasil
besar dari nilai t table yaitu 1,978, dan uji t didapakan nilai beta untuk gaya
nilai signifikansi sebesar 0,004 < 0,005 kepemimpinan sebesar 0,199, artinya
sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa setiap peningkatan budaya
bahwa gaya kepemimpinan mempunyai organisasi sebesar 1% maka akan
pengaruh yang positif signifikan terhadap meningkatkan kinerja sebesar 0,199.
kinerja. Berdasarkan nilai beta pada hasil Menurut hasil jawaban dari karyawan
uji t didapakan nilai beta untuk gaya dalam kuisioner, mayoritas karyawan
kepemimpinan sebesar 0,155, artinya rumah sakit menjawab setuju (55,9%)
bahwa setiap peningkatan gaya artinya budaya organisasi yang tercipta
kepemimpinan sebesar 1% maka akan dalam lingkungan rumah sakit sudah
meningkatkan kinerja sebesar 0,155. berjalan baik. Namun masih ada
Gaya kepemimpinan yang diterapkan karyawan yang menjawab netral (24,4%)
oleh Direktur RS Kartika Husada Tambun artinya ada beberapa hal yang perlu
adalah dengan metode pendekatan perbaikan agar kinerja karyawan lebih
transformasional dan transaksional. maksimal. Berdasarkan hasil analisa
Dapat diambil kesimpulan bahwa korelasi diatas diperoleh angka koefisien
karyawan rumah sakit merasa bahwa korelasi (r) = 0,584 dengan nilai
gaya kepemimpinan tersebut sudah baik signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga dapat
sehingga kinerja karyawan juga bisa disimpulkan bahwa variabel signifikan
dikatakan baik. Hal ini sejalan dengan dan diterima atau ada pengaruh budaya
yang dikemukakan oleh Wibowo (2013) organisasi terhadap kinerja karyawan.
dalam bukunya bahwa salah satu faktor Koefisien korelasi bertanda positif (+),
yang dapat mempengaruhi kinerja adalah artinya hubungan searah, sehingga ada
leadership factor yang ditentukan oleh kecenderungan jika budaya organisasi
kualitas dorongan, bimbingan dan baik maka akan memberi pengaruh yang
dukungan yang dilakukan oleh manajer baik terhadap kinerja karyawan.
atau team leader. Berdasarkan hasil uji
korelasi diatas diperoleh angka koefisien Pengaruh disiplin kerja terhadap
korelasi (r) = 0,670 dengan nilai kinerja karyawan
signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga dapat Disiplin kerja menjadi variabel
disimpulkan bahwa variabel signifikan yang paling dominan mempengaruhi
dan diterima atau ada pengaruh gaya kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat
kepemimpinan terhadap kinerja pada hasil uji t hitung yaitu sebesar
karyawan. Koefisien korelasi bertanda 0,476 > dari t table 1.978 dan nilai
positif (+), artinya hubungan searah, signifikansi 0,000 , 0,005 sehingga dapat
sehingga ada kecenderungan jika gaya diambil kesimpulan bahwa disiplin kerja
kepemimpinan baik maka akan memberi berpengaruh positif signifikan terhadap
pengaruh yang baik terhadap kinerja kinerja. Berdasarkan persamaan regresi
karyawan. linier berganda didapatkan hasil nilai
konstanta disiplin kerja sebesar 0,211,
Pengaruh budaya organisasi artinya bahwa setiap peningkatan disiplin
terhadap kinerja karyawan kerja sebesar 1% akan meningkatkan
Berdasarkan uji T, didapatkan hasil kinerja sebesar 0,211. Dari tabel jawaban
bahwa budaya organisasi mempunya responden variabel disiplin kerja,

Hospitalia, Volume 1 Nomor 1, Februari 2018 47


Disiplin Kerja dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Rumah Sakit (Studi Kasus pada Karyawan RS Kartika Husada Tambun)

mayoritas jawaban karyawan adalah Kinerja Karyawan. Hal tersebut


setuju (53,2%) artinya disiplin kerja para mendukung penelitian sebelumnya yang
karyawan rumah sakit sudah berjalan menyatakan bahwa budaya organisasi
baik. M Harlie (2012) mengemukanan berpengaruh positif dan signifikan
bahwa kinerja perusahaan dikataka terhadap kinerja karyawan (Waridin dan
berkualitas dan berhasil dalam mencapai Masrukhin (2006); Robin (1996); Denison
tujuan apabila dipengaruhi oleh faktor- (1990); Yuwalliatin (2000)). Disiplin
faktor yang berasal dari dalam Kerja berpengaruh positif terhadap
perusahaan seperti disiplin kerja, Kinerja Karyawan. Hal tersebut
pendidikan dan pelatihan. Berdasarkan mendukung penelitian sebelumnya yang
hasil diatas diperoleh angka koefisien menyatakan bahwa disiplin kerja
korelasi (r) = 0,774 dengan nilai berpengaruh positif dan signifikan
signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga dapat terhadap kinerja karyawan (Hasibuan
disimpulkan bahwa variabel signifikan 2013); Hariandja (2002);Wilson Bangun
dan diterima atau ada pengaruh disiplin 2012)).
kerja terhadap kinerja karyawan. Implikasi manajerial nya adalah Pimpinan
Koefisien korelasi bertanda positif (+), RS dinilai perlu mengembangkan sebuah
artinya hubungan searah, sehingga ada sikap untuk menarik perhatian karyawan
kecenderungan jika disiplin kerja baik yang selama ini dirasa lemah oleh
maka akan memberi pengaruh yang baik karyawan. Hal ini dapat ditingkatkan
terhadap kinerja karyawan. dengan tingkat kehadiran yang lebih
Temuan penelitian menunjukkan bahwa sering ditengah karyawan. Kehadiran
disiplin kerja mempunyai nilai beta seorang pemimpin yang lebih sering akan
tertinggi yaitu 0,476 dan nilai koefisien menajadikan pemimpin dekat dengan
0,211 artinya disiplin kerja berpengaruh karyawan sehingga akan meningkatkan
paling signifikan terhadap kinerja kinerja mereka.
katyawan. Pimpinan RS dinilai perlu sedikit
memberikan keleluasaan kepada
Kesimpulan karyawan untuk mengerjakan tugas
Dapat disimpulkan hasil penelitian dengan caranya sendiri, hal ini juga
sebagai berikut : Gaya kepemimpinan, memberikan tanggung jawab lebih
budaya organisasi, dan disiplin kerja kepada masing-masing individu.
secara bersama-sama atau simultan Pimpinan RS dan manajemen perlu
mempunyai pengaruh yang signifikan melakukan berbagai pendekatan kepada
terhadap kinerja karyawan rumah sakit karyawan untuk menekankan nilai
Kartika Husada Tambun. Budaya loyalitas dan kesetiaan kepada organisasi
organisasi mempunyai pengaruh yang seperti pemberian penghargaan yang
signifikan terhadap kinerja karyawan dapat dilakukan untuk meningkatkan
rumah sakit Kartika Husada Tambun. kesetiaan dan kinerja karyawan.
Disiplin kerja mempunyai pengaruh yang Pimpinan RS perlu melakukan
signifikan terhadap kinerja karyawan pengawasan yang lebih ketat dan baik
rumah sakit Kartika Husada Tambun. untuk meningkatkan ketepatan waktu
Implikasi teoritiknya adalah Gaya karyawan dalam menyelesaikan tugas
kepemimpinan berpengaruh positif masing-masing.
terhadap Kinerja Karyawan. Hal tersebut
mendukung penelitian yang menyatakan Daftar Pustaka
bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh Bass, B.M dan Avolio, B.J. Improving
positif terhadap kinerja karyawan (Lodge Organizational Effectiveness :
dan Derek (1993); Waridin dan Guritno Through Transformational
(2006) dan House (1998)). Budaya Leadership. London : Sagc
Organisasi berpengaruh positif terhadap Publications,Inc. 1994

Hospitalia, Volume 1 Nomor 1, Februari 2018 48


Disiplin Kerja dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Rumah Sakit (Studi Kasus pada Karyawan RS Kartika Husada Tambun)

2.1997

Bass, B.M dan Avolio, “The Implications Robbins, Stephen. Perilaku Organisasi.
of Transaksional and Prentice Hall, edisi
Transformational”, Team and kesepuluh.2006.
Organization Development, 4,
p.231- 273.1990 Santoso, Singgih. Menguasai SPSS 22
From Basic To Expert Skills.Jakarta
Deninson dan Misra. Toward Of : Gramedia. 2016
Organizational Culture and
Effectiveness. Organization Setiawan, Agus. Pengaruh Disiplin Kerja
Science, Vol.6, No.2, Maret – Dan Motivasi Terhadap Kinerja
April.1995 Karyawan Pada Rumah Sakit
Umum Daerah Kanjuruhan Malang.
Dessler, G. Manajemen Personalia. Jurnal Ilmu Managemen Vol.1,
Jakarta : Erlangga.1992 No.4. Juli.2013
Sulastri, Eritha.,Saladin Ghalib., dan
Dessler, G. Manajemen Sumber Daya Taharuddin. Pengaruh Budaya
Manusia. Jakarta : PT. Organisasi, Motivasi Dan Kepuasan
Prenhalindo.1992. Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
PT.PLN (Persero) Wilayah
Guritno, Waridin.Pengaruh Persepsi Kalimantan Selatan dan
Karyawan Mengenai Perilaku Kalimantan Tengah Area Kuala
Kepemimpinan Kepuasan Kerja Kapuas. Jurnal Bisnis dan
Dan Motivasi Terhadap pembangunan. Edisi Januari – Juni,
Kinerja.JRBI, Vol. 1. 2005 Vol.6, No.1. 2017

Hajrina, Rima., Iis Mariam., dan Menik Suranta. Dampak Motivasi Karyawan
Wijiyanti. Pengaruh Disiplin Kerja Pada Hubungan Antara Gaya
terhadap Kinerja Karyawan Bagian Kepemimpinan Dengan Kinerja
Marketing Pada Hotel Millenium Karyawan Perusahaan Bisnis.,
Sirih, Jakarta. Epigram Vol. 13, Empirika, Vol.15, No.2. 2002
No.2. Oktober.2016
Tjiptowardoyo, Sularno (Penterjemah).
House dan Woyeke. Charismatic and Non Organizational Behavior and
charismatic Leaders : Differences Design. Jakarta : Gramedia.1993
in Behavioral and Efectiveness.
Organizational Leadership.1998 Waridin dan Masrukhin. Pengaruh
Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja,
Lumbanraja, Basria.,Yeni Absah, dan Budaya Organisasi dan
Prihatin Lumbanraja. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Pegawai. Ekobis, Vol. 7, No.
Kerja Terhadap Kinerja Guru Di 2.2006
SMP Negri 1 Pandan.Jurnal Bisnis
dan Managemen Eksekutif Vol1, Widyawati, Titis dan Widie, Hening.
No.1.2014 Pengaruh Gaya
KepemimpinanTerhadap Kinerja
Organ, D.W . A reappraisal and re Karyawan Dengan Motivasi Sebagai
interpretation of the satisfaction – Intervening. Jurnal Ilmu dan Riset
causes performance hypothesis. Managemen Vol 3, No.3. 2014
Academy of Management Review

Hospitalia, Volume 1 Nomor 1, Februari 2018 49


Disiplin Kerja dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Rumah Sakit (Studi Kasus pada Karyawan RS Kartika Husada Tambun)

Yulk. Management Leadership : A Review


of Theory and Research. New York.
Journal of Management, Vol.15,
No. 2. State University of New York
at Albany, pp 251-289.1989

Yuwalliatin. Pengaruh Budaya Organisasi,


Motivasi, dan Komitmen Terhadap
Kinerja Serta Pengaruhnya
Terhadap Keunggulan kompetitif
Dosen Unisula Semarang. Ekobis,
Vol.7

Hospitalia, Volume 1 Nomor 1, Februari 2018 50

Anda mungkin juga menyukai