Anda di halaman 1dari 11

MACAM-MACAM ZAKAT

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fikih Pada


Jurusan Ilmu Quran Tafsir Sekolah Tinggi Agama Persatuan
Islam
Bandung

Oleh:
Muthia Rahayu 21.01.1247
Ratna Juwita 19.01.1132
Rismayanti 19.01.1085
Rosdiana Ernawaty 21.01.1307
Sheny Indri Septiani 21.01.1234
Zizah Nurazizah 19.01.1092

SEKOLAH TINGGI AGAMA PERSATUAN ISLAM


BANDUNG
1442 H
2021
KATA PENGANTAR

“Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Macam-Macam Zakat” dengan hadirnya
makalah ini dapat memberikan informasi bagi para pembaca tentang macam-
macam zakat beserta hal yang berkaitan dengannya.”
“Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Teori Fikih yang diamanatkan oleh Bapak Yusuf Badri selaku dosen dalam
mata kuliah ini. Makalah ini kami buat berdasarkan sumber referensi yang kami
dapatkan dan untuk mempermudahnya kami juga menyertai berhubungan dengan
kemajuan kedepan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini banyak sekali kekurangannya baik dalam cara penulisan maupun dalam isi.”
“Oleh karena itu, kami mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini. Mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis yang membuat
dan umumnya bagi yang membaca makalah ini. Aamiin”

Bandung, 27 Novembar 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………...………………..................... ii
DAFTAR ISI ……………………………………………....……………................... iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………....…………................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................…….……….................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................……..................... 2
C. Tujuan Penelitian ….........................………......................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A Pengertian Zakat .................................................................................... 3
B. Macam- Macam Zakat........................................................................
C. Tujuan Zakat ........................................................................................ 4
D. Orang yang Berhak Menerima Zakat ................................................... 5
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 6
A. Kesimpulan ........................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Zakat merupakan ibadah maliyah ijtima’iyyah, yang artinya ibadah yang
berkaitan dengan ekonomi keuangan dan kemasyarakatan, dan merupakan salah
satu dari lima rukun Islam yang mempunyai status dan fungsi yang penting dalam
Syari‟at Islam. Zakat merupakan ibadah yang wajib dikerjakan oleh setiap
individu muslim yang sudah memenuhi kriteria kewajiban zakat. Syari‟at zakat
merupakan ibadah dalam bentuk membersihkan setiap kekayaan yang dimiliki
oleh individu muslim
Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga, dalam al-Qur‟an setiap kali
ada perintah mengerjakan shalat disebutkan juga perintah mengeluarkan zakat.1

َ‫َالرا ِك ِعيْن‬ ْ ‫واَالز ٰكوةَو‬


َّ ‫اركعُ ْواَمع‬ َّ ُ ‫ص ٰلوةَو ٰات‬
َّ ‫واقِ ْي ُمواَال‬
Artinya: “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta
orang-orang yang ruku'.” (Qs. Al-Baqarah : 43)
Zakat bukan merupakan hibah atau pemberian, bukan juga pemberian dari orang
kaya kepada fakir miskin, tetapi zakat adalah penunaian kewajiban orang-orang kaya
sebagai muzakki atas orang-orang fakir miskin dan beberapa mustahik lainya 2
Menurut Ilyas Supena dan Darmuin dalam bukunya Manajemen Zakat, halaman
21, zakat dibagi menjadi dua bagian: pertama, zakat harta yaitu zakat yang diwajibkan
atas harta yang memenuhi syarat-syarat tertentu dan kedua, zakat jiwa zakat ini populer di
masyarakat dengan nama zakat fitrah yaitu zakat yang diwajibkan kepada setiap muslim
pada bulan Ramadlan.

1
1 Muhammad Sokhi Asyhadi, Fiqh Ibadah (versi madzhab Syafi’i), Grobogan: Pon Pes Fadllul
Wahid, 2011, hlm. 206.
2
Al-Hamid Mahmud, Ekonomi Zakat, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, hlm. 1.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
penulis menarik persoalan yang dijadikan rumasan masalah sebagai berikut :
1. Apa Itu Pengertian Zakat?
2. Apa Saja Macam-Macam Zakat?
3. Bagaimana Penerapan Zakat dalam Islam?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui Pengertian Zakat .
2. Untuk Mengetahui Macam-Macam Zakat.
3. Untuk Mengetahui Penerapan Zakat dalam Islam
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Zakat

Zakat berasal dari bahasa Arab, yang merupakan bentuk dari kata zaka
yang berarti “suci”, “baik”, “berkah”, “tumbuh”, dan “berkembang”. Menurut
syara’ zakat merupakan nama bagi sejumlah harta tertentu yang telah mencapai
syarat tertentu yang diwajibkan oleh Allah untuk dikeluarkan dan diberikan
kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu pula. Pengertian
zakat, baik dari segi bahasa maupun istilah tampak berkaitan sangat erat, yaitu
bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan zakatnya akan menjadi suci, bersih,
baik, berkah, tumbuh, dan berkembang, sebagaimana dipaparkan dalam firman
Allah SWT :

ٰٰۤ ُ
ْ ‫ول ِٕىكَ ُه ُم‬
َ‫ض ِعفُ ْون‬
ْ ‫َال ُم‬ ‫َّٰللاَِفا‬ ِّ ِ ‫وما ٓ َٰات ْيت ُ ْم‬
‫َم ْنَز ٰكوةٍَت ُ ِر ْيد ُْونَو ْجه ه‬

"Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk
memperoleh keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipatgandakan
(pahalanya)." (QS. Ar -Rum: 39)

Dikutip dari laman Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), zakat artinya
bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah
mencapai syarat yang ditetapkan.

B. Macam- macam Zakat

Secara garis besar zakat dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Zakat Maal
Zakat yang dikenakan atas harta (maal) yang dimiliki oleh individu atau
lembaga dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan
secara hukum (syara).

1. Zakat Fitrah Atau Zakat Jiwa

Yaitu setiap jiwa atau orang yang beragama Islam harus memberikan harta
yang berupa makanan pokok kepada orang yang berhak menerimanya, dan
dikeluarkan pada bulan Ramadhan sampai dengan sebelum shalat Idul Fitri
pada bulan Syawal. Tujuan utama disyariatkan nya zakat adalah untuk
membersihkan dan mensucikan, baik membersihkan dan mensucikan harta
kekayaan maupun pemiliknya sebagaimana telah dijelaskan dalam firman
Allah SWT :

َ‫َم ْنَأ ْم ٰو ِل ِه ْمَصدقةًَتُط ِ ِّه ُر ُه ْمَوتُز ِ ِّكي ِهمَ ِبهاَوص ِِّلَعل ْي َِه ْمََۖ ِإ َّن‬
ِ ‫ُخ ْذ‬
َّ ‫صل ٰوتكَسك ٌنَلَّ ُه ْمََۗو‬
َ‫ٱَّللَُس ِمي ٌعَع ِلي ٌم‬

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Qs.At-Taubah 103)

C. Tujuan Zakat

Tujuan utama disyariatkan nya zakat adalah untuk membersihkan dan


mensucikan, baik membersihkan dan mensucikan harta kekayaan maupun
pemiliknya. Adapun dampak zakat pada kehidupan pribadi yang mengeluarkan
zakat adalah:

a. Dapat mensucikan jiwa dari sifat kikir.

b. Mendidik berinfak dan suka memberi.


c. Manifestasi syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah.

d. Mengobati hati dan cinta dunia.

e. Mengembangkan kekayaan batin.

f. Menarik rasa simpati dan cinta pada sesama.

Sedangkan dampak bagi si penerima zakat adalah:

a. Membebaskan atau meringankan si penerima dari kebutuhan –


kebutuhannya.

b. Menghilangkan sifat dengki dan benci kepada pemilik harta

D. Orang Yang Berhak Menerima Zakat

Orang yang berhak menerima Zakat disebut mustahiq, berjumlah


delapan asnaf atau golongan, seperti dijelaskan dalam firman Allah SWT

ِ ‫صد ٰقتُ َ ِل ْلفُقر ٰۤا ِءَو ْالم ٰس ِكي ِْنَو ْالع‬


َ‫ام ِليْنَعليْهاَو ْال ُمؤلَّف ِة‬ َّ ‫اِنَّماَال‬
َ‫سبِ ْي ۗ ِل‬
َّ ‫َّٰللاَِواب ِْنَال‬ ِ ‫بَو ْالغ‬
‫ار ِميْنَوفِ ْيَس ِب ْي ِل ه‬ ِ ‫ىَالرقا‬
ِّ ِ ِ‫قُلُ ْوبُ ُه ْمَوف‬
َ‫ّٰللاَُع ِل ْي ٌمَح ِك ْي ٌم‬ ِ ‫َمن ه‬
‫َّٰللاَۗو ه‬ ِّ ِ ً‫ف ِريْضة‬

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,


orangorang miskin, pengurus pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan,
sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. At-Taubah:60)

Berdasarkan firman Allah di atas ada delapan golongan yang


berhak menerima zakat adalah:
a. Fakir adalah orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai
harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya.

b. Miskin adalah orang yang mempunyai pekerjaan tetapi hasil yang


diperoleh tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

c. Amil (panitia zakat) adalah orang yang diberi tugas untuk


mengumpulkan dan membagikan zakat.

d. Muallaf adalah orang yang baru masuk Islam yang imannya masih
lemah.

e. Riqab (hamba sahaya) adalah hamba sahaya yang dijanjikan oleh


tuannya untuk dimerdekakan dengan tebusan atau bayaran.

f. Gharim (orang berhutang) adalah orang yang berhutang karena untuk


kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya.

g. Sabilillah (pada jalan Allah) adalah orang yang berjuang atau usaha
menegakkan agama Allah. Misalnya: mendirikan
masjid,madrasah/sekolah, penyebar agama Islam. h. Ibnu Sabil (Musafir)
adalah orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat
mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya karena kehabisan bekal (
Syarafuddin. dkk. 2012).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Zakat berasal dari bahasa Arab, yang merupakan bentuk dari kata
zaka yang berarti “suci”, “baik”, “berkah”, “tumbuh”, dan “berkembang”.
Menurut syara’ zakat merupakan nama bagi sejumlah harta tertentu yang
telah mencapai syarat tertentu yang diwajibkan oleh Allah untuk
dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan
persyaratan tertentu pula

Secara garis besar zakat dibagi menjadi dua macam, yaitu zakat
maal dan zakat fitrah atau zakat jiwa
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Sokhi Asyhadi, Fiqh Ibadah (versi madzhab Syafi’i), Grobogan: Pon Pes Fadllul
Wahid, 2011, hlm. 206.

Al-Hamid Mahmud, Ekonomi Zakat, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, hlm. 1

http://eprints.ums.ac.id/31252/2/BAB_I.pdf

https://amp.kompas.com/money/read/2021/04/18/170647826/pengertian-zakat-
hukum-jenis-dan-cara-menghitungnya

Hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

Jjjjjjjjjjjjjhgredyhnfkjedcjnetf
Jcbftygdcvbsxhjskcmrfkgjbioyknj,unukmkhyn,oimkjuj,mukmtgnb
Jvfhrfyugrhnvmgiovfhdc7eyuchnrgibkthobthb
Jvhruivjtgmbktgjvfyvgfctecdfedgcyujfvmoighbknjomj,mk
Ivjuibjgimbotghdyvcfedcfhvbiuhnbihonkjomkopmim
Mvfiugvrfubngjkbtmiutghbyuginbthoiknmyjklmukoinjgb
Jhuifnvkflmgbhgubnhiokbmhkjhnuihjnklhmbglkbnh
Chyfugcbhjkhngijbjmhknukjmumk
Chdgcstwxdwxedhcfivnfvnvgjbtibhb
Hcgygcgvjgbhtybbthb
Kjcrfygvrvjtgbgtubfyugctydfcrtdec
Jcbyufcfhvjgrkvgbngb
Jchfuyvfbrfvjigovjrfvgfyc

Anda mungkin juga menyukai