Anda di halaman 1dari 4

KHUTBAH JUM'AT TENTANG IBADAH QURBAN

Oleh : Mahmud Jonsen

ِ ‫الس َال ُم عَلَ ْيمُك ْ َو َرمْح َ ُة‬


‫هللا َوبَ َراَك تُ ُه‬ َّ

‫لْ َح ْمدُ هَّلِل ِ اذَّل ِ ي َأ ْذه ََب َعنَّا الْ َح َز َن َّن َربَّنَا لَ َغ ُف ٌور َش ُكور‬
‫َوَأ ْشهَدُ َأن الَّ هَل َ الَّ هللا َو ْحدَ ُه اَل ِإرَش ِ يْ َك هَل ُ َوَأ ْشهَدُ َأ َّن ُمـ َح َّمد ًا َع ْبدُ ُه َو َر ُسوهُل‬
‫ِإ ِإ‬
‫َاللَّه َُّم َص ِ ّل َو َسمِّل ْ عَىَل ن َ ِب ِي ّنَا ُم َح َّم ٍد َوعَىَل آهِل ِ َوحَص ْ ِب ِه َو َم ْن تَ ِب َعه ُْم ْح َس ٍان ىَل ي َ ْو ِم الْ ِق َيا َم ِة‬
‫ِإ‬ ‫ِإِب‬
ُ‫َأ َّما ب َ ْعد‬
َ ‫اَي َأهُّي َا اذَّل ِ َين آ َمنُوا ات َّ ُقوا اهَّلل َ َح َّق تُ َقا ِت ِه َواَل تَ ُموتُ َّن اَّل َوَأنْمُت ْ ُم ْس ِل ُم‬
‫ون‬
‫ِإ‬
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Ta’ala atas segala nikmat yang telah
diberikan kepada kita semua, sehingga dengan rahmat dan karunia itu, kita masih
dapat melaksanakan berbagai kewajiban kita, yaitu melaksanakan sholat Jum'at
berjamaah di Masjid yang mulia ini.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan ke haribaan baginda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, beserta para keluarga, sahabat, dan semua orang
yang mengikutnya hingga hari kemudian.
Selanjutnya marilah kita meningkatkan takwa kita kepada Allah subhanahu wa
Ta’ala dengan sebenar-benar takwa, yakni dengan menjalankan segala perintahNya
dan menjauhi segala laranganNya.
Hadirin Rahimakumullah!
Pada bulan Zulhijah setiap kaum Muslim melaksanakan ibadah khusus, yaitu
melaksanakan Qurban atau menyembelih Hewan Qurban. Ibadah qurban sangatlah
ditekankan dalam Ajaran Islam sebagai bentuk ketaatan kepada Alloh Subhanahu
wa Ta'ala dan untuk menyebarkan rahmat Alloh kepada sesama manusia, agar yang
mampu dapat berbagi kepada yang tidak mampu, sehingga yang tidak mampu juga
dapat merasakan manfaat dari keberadaan orang diberikan kemampuan oleh Alloh
Subhanahu wa Ta'ala.
Berkorban merupakan perintah Alloh Subhanahu wa Ta'ala di samping ibadah-
ibadah lainnya, sebagaimana Firman-Nya :
Innaa a'thoinaakal kautsar, fasholli lirobbika wanhar, innasyaa niaka huwal abtaru
Artinya, "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak,
maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-
orang yang membenci kamu dialah yang terputus." (QS. Al Kautsar (108) : 1-3).
Berkorban bukanlah hal baru dalam sejarah umat manusia, bahkan sejak zaman
Nabi Adam a.s., manusia pertama yang diciptakan oleh Alloh Subhanahu wa Ta'ala
pun sudah ada pelaksanaan Qurban, sebagaimana dikisahkan dalam Al Qur'an :
Artinya, "Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil)
menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka
diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari
yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil
"Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al Maaidah (5) : 27)
Dalam kisah tersebut dijelaskan dua orang anak manusia sama-sama
mempersembahkan korban, namun hanya korban dari Habil yang diterima,
sedangkan korban dari Qabil tidak diterima. Mengapa demikian? Karena ternyata
tidak semua korban diterima pengorbanannya oleh Alloh Subhanahu wa Ta'ala,
melainkan hanya korban yang dipersembahkan dengan ikhlas saja yang diterima
pengorbananya. "Faqoola Innamaa yataqobballloohu minal muttaqiina"
(Sesungguhnya Alloh hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa).
Hadirin sidang Jum'ah rahimakumullooh,
Ajaran Qurban adalah potret dari sebuah keluarga hamba pilihan yang sangat taat
akan perintah Alloh Subhanahu wa Ta'ala. Seorang ayah yang taat kepada Alloh,
seorang Ibu yang taat kepada suami, dan seorang anak yang juga sangat taat
kepada kedua orang tuanya, yang ketaatan itu mereka yakini sebagai
melaksanakan perintah Alloh Subhanahu wa Ta'ala. Itulah keluarga Ibrahim a.s.
Keluarga yang senantiasa bekerjasama bahu membahu dalam melaksanakan
perintah dan menjauhi larangan Alloh Subhanahu wa Ta'ala, keluarga yang
senantiasa siap berkorban di jalan Alloh Subhanahu wa Ta'ala. Sebagaimana juga
dikisahkan dalam Al Quran :
Artinya, "Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-
sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam
mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia
menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya
Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (QS. Ash Shofaat
(37) 102).
Begitu mulia dan luhurnya ketaatan Nabi Ibrahim a.s. yang telah rela berkorban,
bahkan anaknya sekalipun, seorang anak yang ia dambakan kehadirannya setelah
sekian tahun tidak diberikan keturunan, anak semata wayang yang sedang beranjak
remaja pun rela ia korbankan demi mentaati Tuhannya.
Atas ujian ketaatan tersebut, terbukti Ibrahim dan Ismail taat, maka Alloh
Subhanahu wa Ta'ala memberikan balasan berupa tebusan sembelihan yang besar
(domba yang besar). Kemudian Alloh abadikan kisah Ibrahim a.s. untuk menjadi
contoh, dan disyariatkan dalam ajaran Islam, yaitu menyembelih binatang ternak.
Demikian pentingnya ajaran ini sehingga Rosululloh Shalallaahu 'alaihi wa sallam
bersabda,
‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ َم ْن َو َجدَ َس َع ًة فَمَل ْ يُضَ ِّح فَ َال ي َ َقربَ َّن ُم َص َّالاَن‬
ُ ‫ول اهّلل َصىَّل‬
ُ ‫قَا َل َر ُس‬
Artinya, "Barangsiapa memiliki keluasan rezeki, kemuadian tidak mau berkorban,
maka tidak usahlah ia mendekati mushollaku ini". (HR.
Hadirin yang dirahmati Alloh Subhanahu wa Ta'ala
Mengapa harus binatang ternak?
Barangkali itulah yang ada dibenak kita. Itulah simbol dan isyarat yang penuh
dengan makna, yang seharusnya dapat dipetik hikmahnya oleh umat Muhammad
Shalallaahu 'alaihi wa sallam. Ibadah korban adalah simbolisasi, sama dengan
ibadah haji. Simbolisasi sebagai pesan moral secara khusus dari Alloh Subhanahu
wa Ta'ala, Dzat yang Maha Pencipta, kepada umat manusia yang kebanyakan
bermental rendah, yakni mental kebinatang jinakan (bahimmiy).
Mental kebinatangan itulah yang menjadi orientasi hidup kebanyakan manusia,
yaitu mengejar kenikmatan badan, seperti makan, minum hura-hura, dan hasrat
seksual semata.
Firman Alloh Subhanahu wa Ta'ala :
Artinya, "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan
dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka
itulah orang-orang yang lalai." (QS. Al A'raf (7) : 179).
Hadirin yang berbahagia..
Makna hakiki dari pelaksanaan korban adalah, menyembelih sifat-sifat
kebinatangan yang ada dalam diri kita, karena boleh jadi wujud kita manusia, tapi
bermentalkan kerbau, sapi, kambing dll. Sifat-sifat itulah yang harus kita sembelih
untuk selanjutnya kita jadikan kendaraan ruhani menuju Ridho Alloh Subhanahu wa
Ta'ala.
Menyembelih bukan berarti mematikan jiwa, karena jiwa tidak dapat mati.
Menyembelih berarti mentransfer jiwa ke alam ruhaniah, sehingga jiwa dapat
terbebas dari ikatan badan (jasad). Firman Alloh Subhanahu wa Ta'ala :
Artinya, "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai
(keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.
Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan
Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada
orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al Hajj (22) : 37).
Hadirin rahimakumulloh,
‫‪Maka dari itu berbahagialah kiranya yang sudah bisa berkorban, semoga kita‬‬
‫‪menjadi hamba-hamba yang bertaqwa yang selalu siap berkorban. Mengorbankan‬‬
‫‪harta, waktu, tenaga, dan pikiran demi kemaslahatan umat. Mengorbankan harta,‬‬
‫‪waktu, tenaga, dan pikiran dalam rangka mentaati perintah Alloh Subhanahu wa‬‬
‫‪Ta'ala.‬‬

‫هللا يِل ْ َولَمُك ْ يِف الْ ُق ْرآ ِن الْ َع ِظمْي ِ ‪َ ،‬ون َ َف َعيِن ْ َو اَّي مُك ْ ِب َما ِف ْي ِه ِم َن اْآلاَي ِت َوا ِّذل ْك ِر الْ َح ِكمْي ِ‪َ .‬أقُ ْو ُل قَ ْويِل ْ َه َذا َوَأ ْس َت ْغ ِف ُر َ‬
‫هللا‬ ‫اَب َركَ ُ‬
‫الْع ِظ يِل ولَمُك ْ و ِلساِئ ِر الْمس ِل ِمنْي َ والْمس ِلم ِ ِإ‬
‫ات فَ ْاس َت ْغ ِف ُر ْو ُه ِإ ن ّ ُه ه َُو الْ َغ ُف ْو ُر ّالر ِحمْي ِ‬ ‫َ ُْ َ‬ ‫َ مْي َ ْ َ َ َ ُ ْ‬

‫‪Khutbah kedua:‬‬

‫هللا فَ َال ُم ِض َّل هَل ُ‬‫ات َأمْع َ ا ِلنَا‪َ ،‬م ْن هَي ْ ِد ِه ُ‬ ‫َّن الْ َح ْمدَ هَّلِل ِ حَن ْ َمدُ ُه َون َ ْس َت ِع ْي ُن ُه َون َ ْس َت ْغ ِف ُر ْه َون َ ُعو ُذ اِب ِهلل ِم ْن رُش ُ ْو ِر َأنْ ُف ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئ ِ‬
‫ِإ‬
‫هللا َو ْحدَ ُه َال رَش ِ يْ َك هَل ُ َوَأ ْشهَدُ َأ َّن ُم َح َّمدً ا َع ْبدُ ُه َو َر ُس ْوهُل ُ‪َ .‬و َّ‬
‫الص َال ُة‬ ‫َو َم ْن يُضْ ِل ْل فَ َال هَا ِد َي هَل ُ‪َ .‬وَأ ْشهَدُ َأ ْن َال هَل َ الَّ ُ‬
‫الس َال ُم عَىَل ُم َح َّم ٍد َوعَىَل آهِل ِ َوحَص ْ ِب ِه‪ِ .‬إَأ َّما ِإ ب َ ْعدُ ؛ فَ َقا َل اهَّلل ُ تَ َعاىَل‬ ‫‪َ :‬و َّ‬
‫اَي َأهُّي َا اذَّل ِ َين آ َمنُوا ات َّ ُقوا اهَّلل َ َح َّق تُ َقا ِت ِه َواَل تَ ُموتُ َّن اَّل َوَأنْمُت ْ ُم ْس ِل ُمون‬
‫ِإ‬
‫هللا َو َم َالِئ َكتَ ُه يُ َصل ُّ ْو َن عَىَل النَّيِب ِّ ‪ ،‬اَي َأهُّي َا اذَّل ِ ْي َن َءا َمنُ ْوا َصل ُّ ْوا عَلَ ْي ِه َو َسلِّ ُم ْوا ت َ ْس ِل ْي ًما‬ ‫َّن َ‬
‫ِإ‬
‫َاللَّه َُّم َص ِّل عَىَل ُم َح َّم ٍد َوعَىَل آلِ ُم َح َّم ٍد اَمَك َصل َّ ْي َت عَىَل ْب َرا ِهمْي َ َوعَىَل آلِ ْب َرا ِهمْي َ ‪ ،‬ن ََّك مَح ِ ْي ٌد َمجِ ْي ٌد‪َ .‬واَب ِركْ عَىَل ُم َح َّم ٍد‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫َوعَىَل آلِ ُم َح َّم ٍد اَمَك اَب َر ْك َت عَىَل ْب َرا ِهمْي َ َوعَىَل آلِ ْب َرا ِهمْي َ ‪ ،‬ن ََّك مَح ِ ْي ٌد َمجِ ْي ٌد‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ْ ِ ِإ‬
‫ات ْاَأل ْح َيا ِء ِمهْن ُ ْم َو ْاَأل ْم َو ِات‬ ‫ات َوالْ ُمْؤ ِم ِننْي َ َوالْ ُمْؤ ِمنَ ِ‬ ‫َاللَّهُ َّم ا ْغ ِف ْر ِللْ ُم ْس ِل ِمنْي َ َوال ُم ْسل َم ِـ‬

‫‪Do'a.................‬‬

‫هللا يَْأ ُم ُرمُك ْ اِب لْ َعدْ لِ َو ْا ْح َس ِان َو ي َتآِئ ِذي الْ ُق ْرىَب َويَهْن َى َع ِن الْ َف ْحشَ آ ِء َوالْ ُمن َك ِر َوالْ َب ْغ ِي ي َ ِع ُظمُك ْ لَ َعلَّمُك ْ‬
‫هللا‪َّ ،‬ن َ‬ ‫ِع َبا َد ِ‬
‫ِإ‬ ‫ِإل‬ ‫ِإ‬
‫ت ََذكَّ ُر ْو َن َ‪.‬وذَل ِ ْك ُر ِ‬
‫هللا َأ ْكرَب ُ‬
‫‪Mahmud J. Al Maghribi‬‬

Anda mungkin juga menyukai