Anda di halaman 1dari 5

MENGULIR PIPA UKURAN 1/2” DAN 3/4”

I. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa mampu :
 Mengulir pipa galvanis ukuran1/2” dan 3/4”
 Mengetahui proses pemotongan dan penguliran pipa
 Mengetahui ukuran pipa

II. ALAT DAN BAHAN


A.Alat yang digunakan :
 Rumah-rumah snay 1’’ 1 buah
 Rumah-rumah snay ’’ 2 buah
 Rumah-rumah snay ’’ 1 buah
 Snay tak langsung ’’ 1 buah
 Snay tak langsung 1’’ 1 buah
 Pipe Cutter 2 buah
 Gergaji Besi 6 buah
 Kikir Persegi 4 buah
 Kikir Bulat 6 buah
 Meteran 7,5 3 buah
 Siku-siku 3 buah
 Martil 2 buah
 Kunci Pipa 2 buah
 Boring Reamer 2 buah
 Jangka Sorong 1 buah
 Tang 1 buah
B.Bahan yang digunakan :
 Pipa diameter ½” sepanjang 20 cm; 1 btg/org
 Pipa diameter ¾” sepanjang 20 cm: 1 btg/org

III. DASAR TEORI


Ragam Pipa dan Kegunaannya
Kita sudah mengenal pipa digunakan sebagai sambungan instalasi air di rumah
(dingin atau panas) untuk itu kita juga perlu mengetahui jenis pipa untuk pilihan yang
tepat sesuai kegunaannya.
Ada beberapa jenis pipa berdasarnya bahan yaitu :
 Pipa Besi, memang pipa ini lebih kuat dan tahan ,tapi pemasangannya kurang
praktis, pipa tidak luwes mengikuti kontur atau jalur, setiap sambungan butuh
drat. bila rusak atau bocor, perbaikannya pun tidak mudah, bagian dalam pipa
bisa berkarat sehingga air jadi kotor dan bau. Harganya pun lebih mahal
 Pipa Tembaga bisa menjadi alternatif karena lebih flexibel dan tidak berkarat,
selain itu juga tahan panas dan tekanan tinggi. pemasangan tidak perlu banyak
sambungan, sehinggga lebih praktis dan cepat. Harganya lebih mahal
dibandingkan dengan pipa besi.
 Pipa PVC (polyvinyl chloride) yang lebih murah. Selain untuk air bersih PVC
dipakai juga untuk saluran kloset, air limbah dan talang air hujan. Diameter
pipa mulai 1/2 inci sampai 6 inci atau 16 mm sampai 150 mm dan dijual dalam
satuan empat meter perbatang. Pipa yang terbuat dari fiber ini lebih ringan dan
lentur sehingga mudah dipasangdan diperbaiki, bila ada yang rusak atau bocor
cukup dipotong bagian yang rusak dan disambung kembali. Pipa tidak berkarat
dan cukup kuat, mampu menahan tekanan air hingga dua bar atau 10kg/cm2
kelemahan pipa PVC hanya bisa dipakai untuk saluran dingin. Pemasangan
juga butuh banyak sambungan dan masih rentan bocor.
 Pipa uPVC, Pipa uPVC (unplasticized polyvinyl chloride) lebih kuat dan lebih
tahan terhadap tekanan. Pipa uPVC ini mampu menahan tekanan lima kali pipa
PVC dengan daya tahan sampai 50 tahun atau dua kali pipa PVC. Meskipun
demikian tetap saja pipa uPVC tidak disarankan untuk saluran air panas. Pipa
ini juga masih butuh banyak sambungan. Bahkan, konon penggunaan pipa
uPVC di negara-negara maju sudah dilarang, karena dinilai mengandung zat
timbal (zat klorida dan bahan campuran stabilizer
 Pipa PEX, selain PVC dan uPVC ada pipa baru yang diklaim tidak mengandung
zat berbahaya, lebih kuat dan bisa dipakai baik untuk air panas dan air dingin,
yaitu pipa berbahan polyethylene atau PEX (polyethylene cross linked) seperti
Westpex dan Rifeng, serta pipa HDPE (high density polyethylene) dari Pralon.
Pipa PEX merupakan jenis pipa mutakhir untuk menggantikan pipa PVC dan
uPVC, besi, dan tembaga. Pipa polyethylene lebih kuat, higenis dan aman.
Ketahanannya mulai dari minus 40 derajat sampai 110 derajat celcius dengan
umur setara pipa uPVC. Harganya lebih murah ketimbang pipa tembaga.
Bentuknya berupa gulungan (bisa digulung) seperti selang air, bukan batangan
seperti pipa PVC dan uPVC, dengan berat sekitar 11 kg/100m, Karena itu pipa
mudah dibawa, disimpan dan dipasang. Pemasangan tidak memerlukan
sambungan bila dipasang membelok, pipa cukup dilekukkan sehingga
kebocoran bisa diminimalisir. Wespex membedakan pipa warna putih untuk
aplikasi air dingin dan warna merah untuk aplikasi air panas.
 Ada jenis pipa lain yang lebih kuat, tidak berkarat, tidak beracun dan tahan
terhadap tekanan tinggi,yaitu pipa semen seperti Dusaspun dan pipa keramik
seperti seperti Claytan.Pipa semen lebih murah ketimbang pipa keramik.pipa
semen masih ada pori- porinya ,bisa korosi dan masih menyerap air.Pipa semen
dan keramik baru dipasarkan untuk proyek infrastuktur dan belum tersedia
untuk rumah tangga.
Pipa

IV. LANGKAH KERJA


A. Proses Pemotongan Pipa dengan mesin Pemotong
1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Ambil sebatang pipa dengan diameter 1’’
3) Ukur pipa sesuai ukuran yaitu 20 cm
4) Masukkan pipa ke lubang mesin pemotong pipa, lalu kunci pipa pada alat
tersebut depan dan belakang. Pastikan sudah terkunci.
5) Setelah di kunci, Sesuiakan ukuran pipa yg sudah di tandai tadi kearah pisau yg
terdapat pada mesin tersebut
6) Setelah sesuai pisau dan tanda ukuran , hidupkam mesin lalu injak gas mesin
tersebut sesuai felling si pemotong.
7) Putar-putar pisau pemotong sesuai dengan feeling yang dirasa hingga akhirnya
terpotong sepanjang 20 cm
8) Buka pengunci depan dan belakang, lalu ambil hasil pipa yg terpotong tadi.

B. Proses Pemotongan Pipa dengan Gergaji Besi


1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Ambil sebatang pipa dengan diameter 1’’
3) Ukur pipa sesuai ukuran yaitu 20 cm + 2 mm untuk pengikiran agar jika
dikikir/diratakan pipa yg di dapat tepat 20
4) Tandai dengan sidol permanen agar tidak terhapus.
5) Letakkan pipa tersebut pada alat penjepit pipa, kencangkan penjepitan, agar
pipa tidak dapat bergerak sehingga mempermudah pengerjaan pemotongan.
6) Ambil gergaji besi dengan mata yg sudah di pasang, pastikan bahwa mata
gergaji tersebut tidak salah arah, dimana mata gergajinya yg tajam menghadap
ke bawah.
7) Kencangkan mata gergaji tersebut.
8) Potong pipa secara perlahan tapi tdak terlalu lambat dan jangan terlalu di tekan
karna akan patah mata gergajinya.
9) Lakukan secara berulang sehingga pipa tersebut akan terpotong
C. Proses Penguliran Pipa dengan Sney Langsung
1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2) Ambil pipa diameter 1’’ ukuran 20 cm yang telah di potong tadi baik
menggunakan mesin maupun gergaji.
3) Jika menggunakan mesin pemotong sebaiknya di Boring Reamer terlebih
dahulu.
4) Ambil rumah-rumah snay langsung yg ukuran diameternya 1’’.
Masukkan pipa ke mesin penguliran, kencangkan pipa ke mesin agar pada saat
penguliran pipa tidak bergesr.
5) Masukkan lubang rumah-rumah snay langsung yg berdiameter 1’’ ke ujung
pipa diameter 1’’
6) Lalu tekan lubang rumah-rumah snay kedalam ujung pipa dan naik turun kan
tungkai rumah-rumah snay dari atas ke bawah.
7) Lakukan hal tersebut berulang-ulang kali sehingga terulir sepanjang 2cm.
8) Dalam proses penguliran tuangkan air secara terus-menerus agar pipa tidak
panas dan memuai agar di dapat hasil yang maksimal.
9) Setelah terulir 2cm, buka rumah-rumah snay tersebut.
10) Lakukan hal tersebut pada ujung yang satunya lagi.
11) Karena mengunakan snay langsung maka cukup sekali penguliran pipa sudah
dapat msauk ke sambungan.

D. Proses Penguliran Pipa dengan Sney tak langsung


1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2) Ambil pipa diameter ’’ ukuran 20 cm yang telah di potong tadi baik
menggunakan mesin maupun gergaji
3) Jika menggunakan mesin pemotong sebaiknya di Boring Reamer terlebih
dahulu.
4) Ambil rumah-rumah snay tak langsung yg ukuran diameternya 1’’
5) Masukkan pipa ke mesin penguliran, kencangkan pipa ke mesin agar pada saat
penguliran pipa tidak bergesr.
6) Masukkan lubang rumah-rumah snay tak langsung yg berdiameter ’’ ke ujung
pipa diameter ’’
7) Lalu tekan lubang rumah-rumah snay kedalam ujung pipa dan naik turun kan
tungkai rumah-rumah snay dari atas ke bawah.
8) Lakukan hal tersebut berulang-ulang kali sehingga terulir sepanjang 2cm.
9) Cocokkan hasil uliran ke sambungan (biasa kalau masih 1x ulir belum dapat
masuk)
10) Ulir kembali pipa sehingga didapat pipa tersebut masuk ke sambungan (biasa
3x penguliran)
11) Setelah terulir 2cm, buka rumah-rumah snay tersebut.
12) Lakukan hal tersebut pada ujung yang satunya lagi.
NB:
Apabila diameter luar pipa lebih kecil dari diameter dalam snay
maka dapat menggunakan snay langsung.
Apabila diameter luar pipa lebih besar dari diameter dalam snay maka harus
menggunakan snay tak langsung.

Anda mungkin juga menyukai