Oleh:
Afiful Baihaki (61191090)
Doni Setiawan (61191110)
Muhammad Rizki Saputra (61191096)
Risma Amalia Alfira (61191118)
Dosen Pengampu :
Asfarina M.T
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
anugrahNya penyusunan Materi Rekayasa Lingkungan ini dapat terselesaikan
dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu terlaksananya penyusunan Materi Rekayasa Lingkungan ini
hingga bisa tersusun dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan adalah untuk memenuhi Materi Rekayasa
Lingkungan. Penyusunan ini disesuaikan dengan data yang ada. Kami menyadari
bahwa Materi Rekayasa Lingkungan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi di masa
mendatang.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………..,i
KATA PENGANTAR……………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………….…………………………iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….…1
I.1 Latar Belakang………………………………………………….1
I.2 Rumusan Masalah………………………………………………2
I.3 Tujuan…………………………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN…….…………………….…………………….3
II.1 Jenis Bahan Pipa……………………….………………………3
II.2 Penyambung Pipa…….………………………….…………….6
BAB III PENUTUPAN…………….…………………………………..10
III.1 Tujuan………………………………………………………..10
III.2 Saran………………………………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang jenis jenis bahan pipa
2. Menjelaskan tentang penyambung pipa
BAB II
PEMBAHASAN
Pipa GIP atau pipa baja galvanis adalah sejenis pipa yang dibuat dari
besi dan dilapisi oleh pelindung terbuat dari bahan seng. Lapisan tersebut
ditujukan untuk melindungi baja dari korosi sehingga penggunaannya lebih
awet.
Pipa PVC (Polyvinyl Chloride) adalah pipa plastik yang terbuat dari
gabungan materi vinyl yang menghasilkan pipa yang ringan, kuat, tidak
berkarat dan tahan lama. Hanya digunakan untuk intalasi air dingin saja.
3. Pipa HDPE
Pipa HDPE (high-density polyethylene) adalah pipa yang terbuat
dengan bahan polymer minyak bumi dengan kepadatan tinggi sehingga jenis
pipa yang dihasilkan dapat menahan daya tekan yang lebih tinggi.
Karakteristik pipa HDPE adalah kuat, lentur/flexible dan tahan terhadap
bahan kimia.
4. Pipa Baja (Steel Pipe)
komponen utama dari pipa baja adalah besi atau ferrum dan karbon.
Penggunaan besi tidak bisa dipisahkan dengan bahan karbon karena sifat besi
yang mudah korosi akan merugikan pengguna pipa. Pipa baja digunakan
sebagai jalur pipa untuk pasokan energi, misalnya : air, gas, minyak, dan
cairan mudah terbakar lainnya.
5. Pipa Tembaga
Sesuai dengan namanya pipa ini terbuat dari material tembaga. Pipa
tembaga merupakan pipa yang kuat dan tahan lama, biasanya digunakan
untuk instalasi air panas.
6. Pipa Beton
Semua jenis pipa beton terbuat dari concrete atau semen yang telah
dicetak. Perbedaannya terletak pada bahan material tambahan yang
digunakan, yaitu menggunakan atau tanpa pasir. Terdapat dua jenis beton
yang ada di pasaran saat ini. Yaitu pipa beton yang menggunakan material
tambahan pasir, dan tanpa pasir.
Pipa beton yang hanya menggunakan semen saja sebagai bahan baku,
dianggap lebih kuat karena tidak akan ada air yang akan masuk ke dalam
saluran. Untuk itu jenis ini sering digunakan sebagai saluran pengairan dan
juga gorong-gorong. Sedangkan fungsi dari pipa beton yang digunakan untuk
sumur resapan biasanya menggunakan jenis beton dengan pasir.
Fitting dibagi dalam berbagai jenis, fitting fitting tersebut akan sangat
berperan dalam sebuah sistem pemipaan. Lalu apakah fitting itu? Fitting adalah
salah satu komponen pemipaan yang memiliki fungsi untuk merubah aliran,
menyebarkan aliran, membesar atau mengecilkan aliran. Fitting merupakan salah
satu pemain utama dalam pemipaan, karenanya kita akan selalu menggunakan
komponen ini. Untuk mengetahui gambaran umum pengunaan fitting dalam
pemipaan, ada baiknya anda membaca sejarah dan teori dasar pemipaan
1. Socket
2. Fitting Elbow
4. Fitting Reducer
Reducer, sesuai namanya fitting jenis ini bertugas untuk me-reduce
(mengurangi) aliran fluida. Mengurangi disini bukan seperti valve, tapi
ukuran pipanya saja yang berkurang. Jadi reducer ini akan bertugas untuk
mengabungkan dari diameter yang lebih besar ke yang kecil, atau sebaliknya.
Dalam reducer ini, kita akan mengenal dua jenis reducer yaitu
concentrik reducer dan satu lagi adalah eccentrik reducer. Keduanya memiliki
peran yang berbeda, kita akan membahasnya lebih dalam di artikel perbedaan
eccentrik dan concentrik reducer.
5. Stub-in
Stub-in, adalah jenis fitting yang fungsinya mirip dengan tee, yaitu
membagi aliran. Bedanya dengan tee, kalau tee adalah item yang terpisah, ia
mengabungkan beberapa pipa. namun kalau stub-in, percabangan langsung
dari pipa utamanya yang fungsinya mengantikan reducing tee.
6. Fitting Cap
III.1 Kesimpulan
Semakin banyak penggunaan pipa dalam aspek kehidupan manusia maka
semakin banyak di perlukan ahli-ahli dibidang pemipaan oleh sebab itu sistem
perpipaan sangat penting.
Sistem perpipaan yang terbuat dari banyak komponen seperti pipa, flensa,
dukungan, gasket, baut, katup, saringan, fleksibel dan sendi ekspansi. Komponen
dapat dibuat dalam berbagai bahan, dalam berbagai jenis dan ukuran dan dapat
diproduksi dengan standar nasional umum atau sesuai item produsen proprietary.
III.2 Saran
https://isibangunan.com/pipa-baja-galvanis.html
https://pipaplastik.com/pipa/pipa-pvc/
https://libratama.com/apa-itu-pipa-hdpe/
http://pastigroup.co.id/news/pipa-carbon-steel-jenis-dan-fungsi/
https://www.dekoruma.com/artikel/92435/fungsi-pipa-tembaga
https://megaconbeton.com/blog/tipe-jenis-pipa-beton.html?v=b718adec73e0
https://pdfcoffee.com/makalah-pipa-4-pdf-free.html
http://dhikadarmawan.blogspot.com/2018/04/makalah-perpipaan.html