PIGGING PIPELINE
Disusun oleh:
Kelompok 4
Kelas: 3A TKPB
1.1.TUJUAN
1. Memahami pembersihan pipa dengan menggunakan metode pigging pipeline
2. Memahami cara kerja pigging pipeline
3. Dapat menggambar instalasi pigging pipeline
4. Memahami perawatan dan perbaikan ringan pigging pipeline
5. Mengetahui kondisi/kinerja dari pipa
BAB II
DASAR TEORI
Pig untuk pengering terbuat dari bahan yang dapat menyerap cairan. Cairan
yang diserap belum tentu air, tetapi dapat berupa berbagai jenis minyak. Oleh
karena busa yang menjadi bahan pig untuk keperluan pengeringan ini, maka jenis
pig seperti ini disebut foam pig.
Foam pig yang diaplikasikan dalam pipa jarak panjang, harus mempunyai
kemampuan meluncur dengan baik. Untuk itulah pada bentuk foam pig yang
moderen, disekitar busa diberi pembalut yang berupa anyaman poliuretan (poly
urethane) yang bersifat licin dan kekar. Adanya pembalut ini menyebabkan
badan pig tidak cepat rusak. Ujung pig dibuat runcing, agar dapat berbelok dengan
mudah. Contoh foam pig dipresentasikan oleh Pipeline Pigging Products (2004)
seperti yang terlihat pada gambar 2.1(a).
Pig untuk membersihkan bagian dalam pipa dari kotoran yang menempel
berupa sikat yang terbuat dari bahan plastik lentur. Untuk mengarahkan pig agar
mengikuti belokan jalur pipa, maka di kedua ujungnya dipasang mangkuk
terbuat dari bahan polimer yang kuat (Gambar 2.1(b)) Ujung mangkk bagian depan
juga dibuat meruncing, agar pig dapat berjalan mengikuti lekukan pipa. Brosur
yang diterbitkan oleh Pipeline oil and Gas Equipment, Inc. (2010) memberikan
gambaran yang jelas tentang bentuk berbagai jenis pig tersebut.
Alat peluncur pig dirancang untuk memasukkan pig dengan mudah, maka badan
launcher yang dinasuki pig diperbesar antara 10-15% dari diameter pipa. Badan pig
trap sendiri terdiri dari:
Pig launcher dilengkapi dengan berbagai aksesori. Katub yang digunakan untuk
mengatur arah aliran ada 3 buah, yaitu :
1. Pigging valve, terletak antara pig trap dengan jalur pipa utama. Valve ini
dilewati pig saat meluncur, biasa disebut juga sebagai isolation valve
2. Mainline valve, atau biasa juga disebut sebagai bypass atau throttle valve
berfungsi untuk mengalirkan fluida tanpa melalui pig trap. Valve ini pada
hakekatnya merupakan valve yang mengalirkan fluida pada kondisi normal jika tidak
sedang dilakukan proses pigging.
3. Kicker valve, mengalirkan fluida ke arah “belakang” pig pada saat pig berada di pig
launcher serta di bagian “depan” pig pada saat berada di pig receiver.
BAB III
PEMBAHASAN
Mekanisme kerja pig, menurut Davidson (2002) pig dapat berjalan karena adanya
perbedaan tekanan antara bagian yang telah dijalani dan bagian yang belum dijalani oleh pig.
Jika gaya di belakang pig lebih besar daripada gaya gesek yang arahnya berlawanan, pig akan
bergerak searah dengan gaya yang diaplikasikan. Gaya yang diaplikasikan pada prinsipnya
berupa tekanan oleh propelling medium atau fluida yang menggerakkan pig. Ilustrasi tentang
gaya yang berperan dalam gerakan pig seperti yang dibuat oleh Davidson ditampilkan dalam
dalam di bawah ini.
Pastikan pada launcher pigging valve, dan kicker valve tertutup sementara
throttle valve terbuka. Sementara pada receiver, pigging valve dan throttle
valve terbuka.
Apabila tekanan launcher telah sama dengan tekanan atmosfer, buka closure
dan masukkan pig ke dalam launcher tube (tepatnya pada reducer).
Pada launcher, buka pigging valve, kemudian buka kicker valve, lalu tutup
throttle valve secara bertahap. Catat tempat pig tersendat dengan bukaan
valve dari kompressor.
Jika pig telah meluncur dan sampai pada receiver, pada launcher buka
throttle valve, kemudian tutup kicker valve, lalu tutup pigging valve secara
bertahap.
Buka closure pada receiver untuk mengambil kembali pig, kemudian ulangi
dari langkah ke-2 untuk variasi laju alir.
Apabila telah selesai, matikan bukaan valve dari kompressor dan kembalikan
bukaan valve-valve pada sistem pigging seperti semula.
Mengukur Kecepatan Pig Saat Meluncur
Ukur panjang salah satu segmen pipa lurus dalam sistem perpipaan.
Hitung laju alir terhadap bukaan pipa dari kecepatan pig meluncur pada pipa
lurus tersebut.
d. Contoh permasalahan
Dalam industri perminyakan, sistem perpipaan digunakan untuk mengalirkan suatu fluida
dari suatu tempat ke tempat yang lain. Oleh karena itu, untuk memastikan tidak ada kendala
dalam mengalirkan fluida, maka hambatan yang menyebabkan kemacetan tersebut harus
dihindari. Hambatan tersebut dapat berupa slug, wax maupun karat yang terdapat di dalam
pipa. Alat yang digunakan untuk membersihkan bagian dalam pipa biasa disebut sebagai
pipeline inspection gauge (PIG).
Gas bumi atau minyak crude turunan komposisi relatif banyak maka sebagian dari
komposisi tersebut cenderung akan menempel pada dinding pipa bagian dalam seperti pasir,
paraffin, atau cairan akan tercecer dalam gas line sehingga menimbulkan problem dalam pipa
transportasi.
Dalam semua hal yang timbul, kontaminasi yang muncul meningkatkan hambatan
terhadap aliran dan akan menurunkan efisiensi pipa saluran yang efek dari hal tersebut akan
meningkatkan pemeliharaan transmisi line. Tes aliran atau efisiensi dapat dilakukan dari
pompa dan dapat digunakan untuk menentukan apakah line perlu mendapat pigging untuk
membersihkan / mengikis kotoran yang menempel pada dinding pipa bagian dalam.
Pertimbangan operasi terletak pada daerah efisiensi yang optimum dan dapat
diilustrasikan sebagai berikut: Misalnya kenaikan 1% dalam efisiensi natural gas dalam pipa
yang mentransport 100 juta standar ft3 perhari akan dapat meningkatkan laju aliran 1 juta
standar ft3 gas perhari. Untuk kenaikan 3% dari efisiensi pipa saluran minyak yang
mentransport 50.000 barel perhari akan dapat meningkatkan laju aliran 1500 barrel minyak
per hari. Berdasar pada data ini maka sangat
a. Pemisahan produk (dalam satu line terdapat lebih dari satu fluida)
b. Menaikan efisiensi aliran (pembersihan dari kotoran atau endapan yang terdapat
dalam pipeline, misalnya : pasir, wax, slug dll)
c. Memberikan zat anti korosi sepanjang pipe line yang dilalui oleh PIG d. Kalibrasi alat
ukur flow meter.
Pembahasan Oleh: Nurunnisa Alfi Hidayat (181424019)
Valve2
Tempat
masuknya Valve1
udara tekan
(diatur laju
alirnya) Valve 3
Pig Launcer Adalah tempat peluncuran pig, berupa pig barrel. Dilengkapi dengan :
1. Pig signal, yang mendeteksi apakah pig sudah lewat dari barrel
2. Ventilasi yang mengablas tekanan dalam barrel sampai ke harga nol (sebelum pig
masuk kedalam barrel).
3. Blow down (drain line), untuk membuang cairan dari barrel.
4. Manometer (pressure gauge).
5. Clossure, pintu keluar pig dari barrel.
6. By pass line, berfungsi sebagai pemindah aliran dari line utama kedalam barrel.
7. Katup-katup (A, B, C, D, E). (Lihat Gambar di atas)
Persiapan
Mengatur bukaan valve pada pipa masukan dan keluaran untuk proses isolasi
Perawatan
Perawatandengan
denganPigging
Pigging
Membuka kran untuk mengatur masukan udara tekan pada pipa
Mengubah valve pada proses isolasi dengan menutup valve pada proses isolasi
Menutup kran pada udara tekan serta membuka bagian vane dan drain
Membuka bagian valve keluaran pada pipa keluaran untuk mengambil pig
d. Contoh kasus di industri
Kasus:
Suatu pipeline yang panjangnya 1.6 km dengan kriteria ada 25 titik yang
menggunakan elbow 90 LR. Apakah untuk cleaning after assembly kita harus
menggunakan pigging? karena jika mengacu pada piping process ASME B31.3 tidak
disebutkan cleaning menggunakan pigging, tapi diASME 31.4 dan ASME 31.8
disebutkan cleaning menggunakan pigging. Mungkinkah pigging dengan menggunakan
foam pig dengan media air(compressor) akan berlangsung mulus, padahal di line tersebut
ada 25 titik yang menggunakan elbow 90 LR?
Solusi:
Foam pig biasa dipakai untuk elbow 1.5 D dan untuk multidiameter pipe mengingat
foam bisa mengempis. Agar pembersihannya maksimal disarankan bagian depan pig
diisi air terlebih dahulu dulu (agar benda-benda ringan bisa keluar lebih dahulu) dan
dibelakang pig juga diisi air (agar tendangan dari kompressor bisa efektif).
Selain dengan pigging, bisa juga dengan cara flushing. Semakin efektif jika flowrate
semakin besar.
Pembahasan Oleh: Obaja Boan Goarro P. M. S. (181424020)
Valve 2
Valve 1
Untuk mengatur Valve 3
laju alir masuknya
udara tekan
Tempat
meletakkan pig
Reducer berupa corong yang menghubungkan bagian dengan diameter sebesar pig
trap dengan bagian yang berdiameter sama dengan pipa utama. Bentuk reducer ada dua
macam, yaitu berupa concentric reducer dan acentric reducer. Pada masa kini, acentric
reducer lebih dipilih atau disukasi karena jalannya pig melalui reducer jenis ini lebih
mulus dan tidak menemui hambatan.
Nominal bore section merupakan bagian setelah reducer dan sebelum pigging valve
yang diameternya sama dengan diameter sistem perpipaan utama. Pigging line
merupakan bagian setelah pigging valve sampai sambungan T-joint.
Pemeriksaan 20” jalur pipa adalah bagian dari maintenance yang terdiri dari progresif
cleaning pig dan diikuti oleh smart pigging (MFL pig). Pipa dapat dioperasikan di MAOP
715 psi.
Pembahasan Oleh: Putri Fakhirah Ramadhani (181424021)
Pig launcher dilengkapi dengan berbagai aksesori. Katub yang digunakan untuk
mengatur arah aliran ada 3 buah, yaitu
1. Pigging valve, terletak antara pig trap dengan jalur pipa utama. Valve
ini dilewatipig saat meluncur, biasa disebut juga sebagai isolation valve
2. Mainline valve, atau biasa juga disebut sebagai bypass atau throttle
valve berfungsi untuk mengalirkan fluida tanpa melalui pig trap. Valve
ini pada hakekatnyamerupakan valve yang mengalirkan fluida pada
kondisi normal jika tidak sedangdilakukan proses pigging.
3. Kicker valve, mengalirkan fluida ke arah “belakang” pig pada saat pig berada
di piglauncher serta di bagian “depan” pig pada saat berada di pig
receiver
Fungsi aliran melalui valve ini adalah untuk menendang pig agar mulai berjalan di
piglauncher, serta membuat aliran sementara antara jalur pipa utama dengan jalur
pipa berikutnyadalam pig receiver. Dalam pig receiver, valve yang menempati
posisi ini biasa disebut juga sebagai bypass valve.
Mekanisme kerja pig launcher adalah dengan meluncurkan suatu benda dalam
pipa untuk membersihkan dan mengeringkan bagian dalam pipa dengan bentuk dan
kecepatan tertentu dari benda tersebut Pigging didefinisikan sebagai tindakan
meluncurkan benda yang disebut pig ke dalam jalur pipa. Sedangkan pig adalah suatu
bentuk alat yang dapat diluncurkan ke dalam pipa dengan mengikuti aliran fluida
dalam pipa. Selain dengan mendorong kotoran dalam pipa, benda yang digunakan
dalam pigging dapat menyerap kotoran tertentu dalam pipa.
4. Valve dari Cassette yang berada didalam Launcher dibuka, lalu Pig pertama
akan meluncur keluar
6. Pig kedua aktif dan siap meluncur setelah sensornya terangsang oleh
kurangnya tekanan didalam Launcher
7. Sementara itu, Pig pertama meluncur menyusuri pipa sampai ke Pig Receiver
9. Langkah nomor 3 sampai 8 diulang sampai semua Pig dikeluarkan dari Pig
Receiver
Pig launcher dengan fasilitas launching pig untuk cleaning, maintenance, dan
inspeksi pipa, kemudian pig diterima di receiver.
Gambaran pig receiver yaitu suatu komponen yang dibutuhkan untuk menerima
dan mengeluarkan pig yang sudah dimasukan kedalam pipa.
Jika gaya di belakang pig lebih besar daripada gaya gesek yang arahnya
berlawanan, pig akan bergerak searah dengan gaya yang diaplikasikan. Gaya yang
diaplikasikan pada prinsipnya berupa tekanan oleh propelling medium atau fluida
yang menggerakkan pig. Ilustrasi tentang gaya yang berperan dalam gerakan pig
seperti yang dibuat oleh Davidson ditampilkan dalam dalam di bawah ini.
Proses perawatan dan pembersihan pipa
Proses pigging dilakukan dengan cara menutup pipa dengan PIG lalu
memberikan tekanan biasanya menggunakan air, PIG yang ditekan akan bergerak dari
launcher (posisi awal pipa) hingga mencapai daerah receiver (ujung pipa). Kecepatan
tekanan harus diatur hingga sedemikian rupa agar tidak terjadi kerusakan pada PIG.
Setelah PIG dialirkan dari laucher ke receiver, maka fungsi-fungsinya akan langsung
terlihat, mulai dari pembersihan hingga inspeksi pipa.
Langkah-langkah pigging adalah sebagai berikut :
KESIMPULAN
1. Perawatan pada pipa harus dilakukan pada bagian luar maupun bagian dalam agar
pipa dapat berjalan dengan baik.
2. Pigging yaitu meluncurkan benda yang disebut pig ke dalam jalur pipa.
3. Pig adalah suatu bentuk alat yang dapat diluncurkan ke dalam pipa dengan
mengikuti aliran fluida dalam pipa.
4. Perawatan bagian dalam pipa menggunakan metode pipeline pigging dilakukan untuk
membersihkan pengotor yang terdapat pada bagian dalam pipa dengan cara
memberikan udara tekan agar pig dapat bergerak di dalam pipa.
Kesimpulan Oleh: Obaja Boan Gorro P. M. S. (181424020)
1. Pigging adalah aktifitas pembersihan internal - bagian dalam pipa dari semua kotoran
benda padat atau cair yang dianggap bisa menghambat laju fluida atau merusak
bagian dalam pipa) dengan cara scrap atau swab dengan menggunakan PIG (Pipeline
Inspection Gauges).
2. Pigging dilakukan dengan cara memasukkan pig ke dalam pipeline dan meluncur
bebas melalui bantuan pressure dan arah aliran fluida.
3. Pigging diperlukan untuk membersihkan pipeline dari material-material yang tidak
diinginkan, mengeceak korosi pada pipa dan, sebagai salah satu metoda inspeksi
untuk mengetahui kualitas pipa tersebut.
DAFTAR PUSTAKA