Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
kematian ibu melahirkan (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Angka kematian ibu
masih tinggi berarti pelayanan kesehatan ibu belum baik. Sebaliknya bila AKI
(39%), eklampsia (20%), infeksi (7%), dan lain-lain (33%) (Kemenkes, 2010).
Sedangkan penyebab kematian ibu secara tidak langsung antara lain gangguan
pada kehamilan seperti Kurang Energi Protein (KEP), Kurang Energi Kronis
Indonesia saat ini masih belum seperti yang diharapkan dibandingkan dengan
(Manuaba, 2009).
Leukorea merupakan gejala yang paling sering dijumpai pada ibu hamil,
mengandung banyak epitel dengan leukosit yang jarang sedang pada leukorea
sampai hijau, seringkali lebih kental dan berbau. Radang vulva, vagina, serviks
Pada Era globalisasi dan moderinisasi ini telah terjadi perubahan dan
selalu menjaga kebersihan fisik dan organ tubuhnya. Salah satu organ tubuh yang
B. Rumusan Masalah
C. TujuanPenulisan
1. Tujuan Umum :
Karya tulis ilmiah ini bertujuan agar mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan
padaNy………….dengan Kehamilan Trimester I disertai Flour Albuse di RS
…………………….
2. Tujuan Khusus :
D. ManfaatPenelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bacaan atau literatur
khusunya mahasiswi STIKES Muhammadiyah Kudus tentang kehamilan TM
I disertai Flour Albuse.
3. Peneliti
Khususnya ibu hamil sebagai wacana dan dapat menambah wawasan tentang
kehamilan disertai dengan flour albuse.
TINJAUAN PUSTAKA
I. Kehamilan
A. Pengertian
dimulai dari konsepsi sampai lahir janin. Lamanya hamil normal adalah 280
hari(40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Nugraheny, 2010).
proses dari awal fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
internasional.
B. Periode Kehamilan
periode yang dikenal dengan trimester I, II, III. Pembagian ini tidak boleh
dalam periode tertentu. Misalnya abortus spontan pada umumnya terjadi pada
urogenital telah terbentuk dan pada minggu ketujuh organ telah terbentuk dan
C. Kehamilan Trimester II
pada tubuh seorang ibu yaitu terjadi perubahan pada uterus, sistem traktus
Adaptasi psikologi pada kehamilan trimester II adalah masa ini sering disebut
sebagai masa ibu sudah mulai nyaman dengan kehamilannya. Ibu hamil akan
keluhan yang ibu rasakan selama trimester pertama seperti mual muntah sudah
sehingga kebutuhan ibu akan zat besi juga bertambah (Pantiawati, 2010).
kebutuhan zat besi yang ada pada tubuhnya. Pemenuhan kadar hemoglobin
dalam darah sangat berperan penting guna untuk transfer nutrisi dan oksigen
pada janin. Pada trimester II kebutuhan zat besi berguna untuk membantu sel
II. Leukorea
yang diberikan kepada cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital yang tidak
berupa darah. Dalam kondisi normal, kelenjar pada serviks menghasilkan suatu
cairan jernih yang keluar, bercampur dengan bakteri, sel-sel vagina yang terlepas
dan sekresi dari kelenjar Bartolin.Selain itu sekret vagina juga disebabkan karena
aktivitas bakteri yang hidup pada vagina yang normal. Pada perempuan, sekret
vagina ini merupakan suatu hal yang alami dari tubuh untuk membersihkan diri,
sebagai pelicin dan pertahanan dari berbagai infeksi. Dalam kondisi normal,
sekret vagina tersebut tampak jernih, putih keruh atau berwarna kekuningan
ketika mengering pada pakaian. Sekret ini non-irritan, tidak mengganggu, tidak
Dapat dibedakan antara leukorea yang fisiologik dan yang patologik. Leukorea
patologik ialah infeksi. Disini cairan mengandung banyak leukosit dan warnanya
Radang vulva, vagina, serviks dan kavum uteri dapat menyebabkan leukorea
patologik; pada adneksitis gejala tersebut dapat pula timbul. Selanjutnya leukorea
ditemukan pada neoplasma jinak atau ganas, apabila tumor itu dengan
genital.
III. ETIOLOGI
Fluor albus fisiologik pada perempuan normalnya hanya ditemukan pada daerah porsio
vagina. Sekret patologik biasanya terdapat pada dinding lateral dan anterior vagina.
A. Bayi baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari: disini sebabnya ialah
disini hilang sendiri akan tetapi dapat menimbulkan keresahan pada orang
tuanya.
wanita dengan penyakit menahun, dengan neurosis, dan pada wanita dengan
1. Infeksi
2. Iritasi :
e. Pembersih vagina.
5. Benda asing
6. Radiasi
7. Penyebab lain
IV. PATOGENESIS
vagina bisa dikatakan suatu yang normal, tetapi perubahan itu selalu
jamur. Beberapa perempuan pun mempunyai sekret vagina yang banyak sekali.
Dalam kondisi normal, cairan yang keluar dari vagina mengandung sekret
vagina, sel-sel vagina yang terlepas dan mucus serviks, yang akan bervariasi
vagina yang normal ditandai adanya suatu hubungan yang dinamis antara
peroksida yang toksik terhadap bakteri pathogen. Karena aksi dari estrogen pada
kondisi vagina. Sel ragi akan berkompetisi dengan flora normal sehingga terjadi
pasangan seksual baru dan frekuensi seksual yang tinggi. Perubahan lingkungan
perlekatan Candida albicans pada sel epitel vagina dan merupakan media bagi
pelepasan sel-sel vagina. Amin juga merupakan penyebab timbulnya bau pada
perempuan dengan keadaan umum yang jelek , higiene yang buruk dan pada
V. GEJALA KLINIS
Segala perubahan yang menyangkut warna dan jumlah dari sekret vagina
meerupakan suatu tanda infeksi vagina. Infeksi vagina adalah sesuatu yang sering
kali muncul dan sebagian besar perempuan pernah mengalaminya dan akan
hingga kekuning-kuningan dengan bau busuk atau amis. Bau semakin bertambah
menggumpal putih kental. Gatal dari sedang hingga berat dan rasa terbakar
kemerahan dan bengkak didaerah genital Tidak ada komplikasi yang serius.
Infeksi klamidia Biasanya tidak bergejala. Sekret vagina yang berwarna kuning
seperti pus. Sering kencing dan terdapat perdarahan vagina yang abnormal.
VI. PENATALAKSANAAN
yang juga memberikan gejala keputihan berupa sekret encer, berwarna merah
infeksi bakteri dan parasit. Sediaan obat dapat berupa sediaan oral (tablet,
kapsul), topikal seperti krem yang dioleskan dan uvula yang dimasukkan
hubungan seksual, terapi juga diberikan kepada pasangan seksual dan dianjurkan
untuk tidak berhubungan seksual selama masih dalam pengobatan. Selain itu,
A. Pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olah raga rutin, istirahat cukup,
D. Biasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali buang air yaitu dari
dapat mematikan flora normal vagina. Jika perlu, lakukan konsultasi medis
menggunakannya.
Tujuan pengobatan
- Menghilangkan gejala
- Memberantas penyebabrnya
menghilangkan kecemasannya.
1. Candida albicans (3)
Topikal
Sistemik
- Nistatin tablet 4 x 1 tablet selama 14 hari
2. Chlamidia trachomatis
3. Gardnerella vaginalis
- Metronidazole 2 x 500 mg
4. Neisseria gonorhoeae
- Amoksisiklin 3 gr im
Ditambah :
- Doksisiklin 2 x 100mg oral selama 7 hari atau
- Kanamisin 2 gram im
- Spektinomisin 2 mg im atau
Ditambah
6. Penyebab lain :
yang utuh dan menyeluruh dari dan kepada kliennya, yang merupakan suatu
sesuai dengan keputusan tindakan klinik yang dilakukan dengan tepat, efektif dan
efisien (http://d3kebidanan.blogspot.com).
Pada langkah pertama dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap
1. Anamnesa
Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama pangilan sehari-hari agar tidak
b. Umur yang ideal (usia reproduksi sehat) adalah umur 20-35 tahun,
dengan resiko yang makin meningkat bila usia dibawah 20 tahun alat
klien tersebut.
saat ini. Setelah persalinan keluhan yang akan dirasakan oleh ibu pasca
i. Riwayat obstetri
lalu.
bayi meliputi PB, BB, penolong persalinan. Hal ini perlu dikaji
atau tidak yang bisa berpengaruh pada masa nifas saat ini
3) Riwayat kesehatan
Data ini di gunakan sebagai warning akan adanya penyulit saat persalinan
1) Nutrisi: pada masa nifas diet perlu mendapat perhatian yang serius, karena
dengan nutrisi yang baik dapat mempercepat penyembuhan ibu dan sangat
(http/id.gilib.unimus.ac.id/download.php/id.384).
2) Eliminasi: ibu diminta untuk buang air kecil (miksi) 6 jam postpartum, ibu
postpartum diharapkan dapat buang air besar (defekasi) setelah hari kedua.
3) Aktivitas seksual: secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri
begitu darah merah berhenti ibu dapat memasukan satu dua jarinya kedalam
vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu aman untuk memulai hubungan suami istri.
4) Istiraha tidur: anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan
yang berlebihan, waktu untuk istirahat yang cukup untuk ibu nifas pada siang
hari 2 jam dan malam hari 7-8 jam, saran kan ibu untuk kembali pada kegiatan
rumah tangga secara perlahan-lahan serta itu tidur siang atau beristirahat
5) Personal Hygiene: ibu nifas sangat rentan sekali terkena infeksi, oleh
(http//id.gilib.unimus.ac.id/download.php/id.384).
2) Kesadaran apakah kompos mentis, apatis, latergi, somnolen, sopor atau
koma
3) Tinggi badan dan berat badan sebagai penilaian keadaan gizi pasien
2) Nadi
3) Suhu
Derajat panas yang di pertahankan oleh tubuh dan di atur oleh hipotalamus (di
4) Pernafasan
1) Kepala
pada setiap orang kulit kepala dikaji dari adanya peradangan, luka maupun
tumor.
2) Muka
Pada daerah muka di lihat kesimetrisan muka, apakah kulitnya normal, pucat.
(nervus fasialis).
3) Mata
untuk mengetahui bentuk dan fungsi mata, teknik yang di gunakan inspeksi
dan palpasi, mata yang diperiksa semetris apa tidak, kelopak mata,
konjungtiva, sklera.
4) Telinga
inspeksi dan palpasi, dilihat simetris apa tidak, gangguan pendengaran apa
tidak.
5) Hidung
Dikaji untuk mengetahui keadaan bentuk dan fungsi hidung, bagian dalam,
lalu sinus- sinus, kebersihan nya dan apakah ada nyeri tekan apa tidak.
6) Mulut
Untuk mengetahui bentuk dan kelainan pada mulut lihat warna bibir, apakah
7) Leher
Untuk mengetahui bentuk leher, serta organ- organ lain yang berkaitan.
Teknik yang di gunakan adalah inspeksi dan palpasi, apakah ada kelenjar
paru-paru.
9) Perut
Untuk mengkaji adanya distensi, nyeri tekan dan adanya massa, apakah ada
10) Punggung
11) Genetalia
Mengkaji seperti apakah ada masalah dalam buang air kecil, adanya luka,
terjadi
segera tahap ini dilakukan oleh bidan melakukan identifikasi dan menetapkan
merupakan lanjutan dari masalah atau diagnose yang telah diidentifikasi atau
diantisifasi. Rencana asuhan menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah
dilihat dari kondisi pasien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi
terkait juga dalam kerangka pedoman antisifasi bagi wanita tersebut yaitu apa
g. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-
tanda penyulit
h. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi,tali pusat
a. masase payudara dan ASI diperas dengan tangan sebelum menyusui.
b. Kompres dingin untuk meguragi statis pembuluh darah vena dan
c. Menyusui lebih sering dan lebih lama pada payudara yang terkena untuk
2009; h. 105).
d. Susui bayi semau dia sesering mungkin tanpa jadwal dan tanpa batas
waktu.
e. Bila bayi sukar menghisap, keluarkan ASI dengan bantuan tangan atau
Langkah VI : Implementasi
Langkah ini merupakan pelaksanaan rencana asuhan pada klien dan keluarga.
VIII. adalah mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang diberikan ulang lagi proses
manajemen dengan benar terhadap semua aspek asuhan yang diberikan namun
1. Kewenangan normal:
dokter
1. Ruang lingkup:
2. Kewenangan:
Episiotomi
postpartum
1. Ruang lingkup:
Pelayanan bayi
sekolah
kewenangan:
Selain kewenangan normal sebagaimana tersebut di atas, khusus bagi bidan yang
3. Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang ditetapkan
5. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak pra sekolah dan anak
sekolah
lainnya
Khusus untuk pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit, asuhan antenatal terintegrasi,
penanganan bayi dan anak balita sakit, dan pelaksanaan deteksi dini, merujuk, dan
lainnya (NAPZA), hanya dapat dilakukan oleh bidan yang telah mendapat pelatihan
dimanaBidanmemberikanasuhanpadaibunifasdanmenyusui yang
bermututinggidantanggapterhadapbudayasetempat.
BAB III
TINJAUAN KASUS