Anda di halaman 1dari 6

Syalom, Bapak, Ibu dan saudara-saudari terkasih dalam Kristus.

Selamat malam dan berkah


dalem. Pada malam hari ini saya akan menyampaikan kabar gembira dari Tuhan dengan tema:
Aku Kaya Karena Aku Punya Yesus

Namun sebelumnya saya akan membacakan firman Tuhan dari injil Lukas 2: 21-39

Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang
disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.

2:22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia
ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,

2:23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan
bagi Allah ",

2:24 dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan,
yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.

2:25 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang
menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,

2:26 dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia
melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.

2:27 Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang
tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,

2:28 ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:

2:29 "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan
firman-Mu,

2:30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,

2:31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,

2:32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi
umat-Mu, Israel. "

2:33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.
2:34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya
Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk
menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan

2:35 dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri supaya menjadi nyata pikiran hati banyak
orang."

2:36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah
sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,

2:37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah
meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.

2:38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan
berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.

2:39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka
ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.

Bapak. Ibu, dan saudara-saudari terkasih dalam Kristus, dalam bacaan Injil Lukas yang kita
dengarkan hari ini, dikatakan bahwa Yesus genap berumur 40 hari, nah menurut Hukum Yahudi,
anak berusia 40 hari itu harus di bawa ke Bait Allah untuk dikuduskan bagi Allah.

Singkat cerita, Maria dan Yusuf datang ke bait Allah dan mereka itu bawanya dua ekor burung,
karena menurut Hukum Yahudi mereka itu harus bawa korban. Biasanya itu satu ekor burung
merpati dan satu ekor domba. Tapi kalau secara ekonomi mereka gak kuat, mereka tidak perlu
bawa domba melainkan hanya dua ekor burung saja.

Jadi ketika Yusuf dan Maria datang tanpa membawa domba, anggapannya mereka menunjukkan
status sosial mereka atau keadaan ekonomi mereka yang kurang baik.

Namun di Bait Allah itu ada seorang lain yang bernama Simeon, dan Simeon ini dikatakan dia
adalah orang yang saleh dan lagi menunggu penghiburan bagi bangsa Israel. Lalu Roh Kudus
tiba-tiba datang kepada Simeon dan mengatakan: Simeon kamu tak akan meninggal sebelum
kamu melihat mesias atau kemuliaan Tuhan.
Singkat cerita Roh Kudus memimpin Simeon datang ke Bait Allah, ketika ia datang ia melihat
bayi Yesus, iya menatang atau menggendong bayi Yesus sambil mengatakan: “Tuhan sekarang
ijinkanlah hambamu pergi dalam damai sejahtera, karena mataku telah melihat keselamatan bagi
bangsa-bangsa.

Maria dan Yusuf sampai terkejut, karena Simeon bisa mengatakan seperti itu. Ini menarik
banget, Bapak, Ibu dan teman-teman, karena Maria dan Yusuf, mereka gak bawa domba. Karena
mereka secara ekonomi gak kuat, dan ketika mereka gak bawa domba, dan mereka hanya
membawa dua ekor burung, kita bisa bayangkan bagaimana orang-orang ditempat itu langsung
mengecam Maria dan Yusuf. Miskin.. Berkekurangan..Gak Punya banyak.

Meskipun mereka gak bawa domba, tetapi mereka membawa Anak Domba Allah. Mereka tidak
membawa seekor domba tapi mereka membawa Anak Domba Allah,yaitu Yesus Kristus yang
ada di tangan mereka.

Ternyata mereka mungkin gak membawa apa yang orang-orang miliki tapi mereka punya
sesuatu yang lebih, yang orang lain gak punya, yang mungkin orang-orang lain gak sadar kalau
betapa berharganya Yesus itu. Hanya Simeon dan Hana yang menyadarinya dan Simeon
diberikan kisi-kisinya oleh Roh Kudus.

Saya mau sharing sedikit seperti apa yang dialami oleh Maria dan Yusuf. Saat saya SMA di
Jogja, saya sekolah di sekolah yang berlatarbelakang agama Kristen Protestan, sampai saya
menjadi seorang mahasiswa baru, teman-teman dan komunitas yang saya ikuti kebanyakan juga
dari agama Kristen Protestan. Sampai pada suatu hari, saya diajak oleh teman komunitas saya di
salah satu gereja protestan di kota Jogja. Singkat cerita saya sering beribadah disana dan mulai
melayani disana. Sampai suatu ketika teman saya mengatakan bahwa seorang pelayan itu juga
harus memberikan persepuluhan, sebagai tanda dan rasa ketaatan kita pada Tuhan. Teman saya
ini menjelaskan panjang lebar mengenai persepuluhan. Dan tiba ketika waktunya saat itu ada
persepuluhan di gereja tersebut, saya ingat bahwa kondisi uang saya saat itu sedang menipis,
hanya sekitar kurang lebih 150.000 saja. Saat itu teman saya menananyakan berapa biasanya
orangtua saya mengirimkan uang per bulannya. Saya jawab, sekitar kurang lebih 1 juta. Nah
teman saya bilang, kamu punya uang 150.000, itu cukup 100.000 untuk persepuluhan, sebagai
tanda ketaatan kamu pada Tuhan. Tapi saat itu saya bilang, wah kalau uang saya 50.000 aja,
mana cukup sampai akhir bulan, paling hanya untuk makan beberapa kali saja, itu pun uang
150.000 saya hemat-hemat, sampai mama saya kirim uang lagi.

Teman saya langsung mengecam “wah berarti kamu gak taat, kamu lebih sayang hartamu dong
dibanding dengan persembahan yang hanya Cuma 10 persen untuk Tuhan. Saya menjawab: Ya
nggak gitu bro, bukannya saya gak mau untuk taat, tapi keadaan keuangan saya yang menipis.
Yang saya punya hanya persembahan hati yang tulus dan ikhlas pada Tuhan”, sambil saya tetap
memasukan uang ke kantong persepuluhan senilai 10.000.

Setelah itu teman saya meninggalkan saya. Dari kejadian itu akhirnya saya tidak pernah ke
gereja tersebut, dan akhirnya saya mulai untuk mencari komunitas rohani katolik kharismatik
khusus mahasiswa, yaitu BPM sampai saya menjadi tim pelayanan di dalamnya.

Ini adalah sharing saya, bagaimana saya dikecam oleh teman saya karena saya tidak memberikan
perpuluhan dengan taat dan sempurna. Dari pengalaman saya ini, saya belajar bahwa
persembahan yang terbaik dan berkenan itu diberikan bukan karena atas dasar paksaan atau
tuntutan. Tapi persembahan yang terbaik dan berkenan di hadapan Tuhan adalah persembahan
yang menghadirkan Yesus Kristus di dalamnya, yaitu kerelaan hati, tulus ikhlas dan
mendatangkan sukacita bagi yang menerima maupun bagi yang memberinya.

Saya juga punya pengalaman ketika saya memberikan persembahan yang menghadirkan Yesus
Kristus dalam hidup saya. Pada saat saya kuliah di Jogja dan saat itu libur kampus, saya
mengajak saya dan teman kuliah saya untuk main ke rumah saya. Singkat cerita kami berdua
memutuskan untuk memilih menggunakan bus jam 7 pagi, namun sebelumnya kami harus
berjalan kaki memuju tempat shuttle bus tersebut.

Di tengah perjalanan, kami dikejutkan dengan adanya seorang ibu-ibu yang menangis dan
memohon-mohon kepada kami. “Mas-mas tolong saya untuk beli celana jeans milik anak saya
supaya saya bisa membeli beras dan makanan. Awalnya kami agak kaget dan syok, namun kami
melihat si ibu ini tidak mengemis atau meminta-minta, namun tetap menyodorkan celana jeans
milik anaknya itu, agar kami membelinya. Tanpa berpikir panjang, saya dan teman saya akhirnya
mengeluarkan uang di dalam dompet dan memberikannya kepada ibu tersebut. Si ibu dengan
menangis haru tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih dan mengambil tas kresek untuk
memberikan celana jeans anaknya kepada saya. Akan tetapi saya menolaknya dan berkata” Ibu
ini celana jeans milik anak ibu, ini ibu simpan saja takut nanti anaknya marah nyariin, kami
ikhlas dan senang hati bisa membantu ibu” Tak beberapa lama setelah itu ibu itu meninggalkan
kami. Ditengah perjalanan saya dan teman saya merasa bersyukur dan saya mengatakan kalau
ibu tersebut memiliki iman karena bukan meminta-minta, tetapi berusaha menjual barang milik
anaknya. Walaupun uang kami akhirnya hanya pas-pasan untuk membeli tiket bus, tapi ada
sesuatu sukacita yang besar, ada rasa plong dalam hati ketika kami bisa membantu ibu tersebut.
Teman saya sampai mengatakan belum pernah memberikan sesuatu kepada orang lain tapi
dirinya merasa bahagia. Bahkan teman saya sampai bercanda “Jangan-jangan kita nanti bisa
masuk Tv abis tolong ibu itu tadi”

“Kok bisa masuk tv?” kata saya.

“Iya, jangan-jangan itu program reality show kayak acara minta tolong gtu”

“Huss..menolong itu juga seperti persembahan kita pada Tuhan, harus tulus ikhlas dan penuh
sukacita, kata saya.

Bapak, Ibu dan saudara-saudari terkasih dalam Tuhan, sama halnya dalam kehidupan kita.
Mungkin hari ini ada beberapa dari kita yang secara ekonomi gak punya banyak dan merasa diri
kita kecil, diri kita rendah.

Kita merasa orang lain mereka lebih hebat karena usaha mereka besar sekali, karena kekayaan
mereka banyak sekali, tapi Bapak, Ibu dan Saudara-saudari, kalau Anda dan saya punya Yesus
Kristus dalam hidup Anda dan saya, maka sesungguhnya Anda dan saya memiliki sesuatu yang
lebih yang mayoritas dunia gak punya.

Banyak orang diluar sana kaya banget, uang banyak, jabatan tinggi, tapi kehidupan mereka
hancur, rumah tangga mereka tidak harmonis, mereka terjerat hukum dan lain sebagainya, karena
mereka gak kenal pribadi Yesus, dan itu yang membuat mereka hancur dan miskin secara rohani.

Orang-orang yang sungguh kaya di mata Bapa, adalah mereka yang memiliki Yesus Kristus.
Yesus Kristus adalah harta yang jauh lebih berharga dibandingkan uang 100 miliar, jabatan
tinggi dan lain sebagainya. Maka sudah layak dan sepantasnya kita patut bersyukur memiliki
Yesus Kristus yang telah kita terima pada saat pembaptisan dan kita terima juga pada saat kita
merayakan ekaristi.
Ketika kita memiliki Yesus Kristus dalam hidup kita, kita akan dapat menjadi seperti halnya
Hana yang mengucap syukur kepada Tuhan dan menceritakan akan setiap kebaikan dan
kemurahan Tuhan dalam hidup kita. Karena sesungguhnya hanya nama Tuhan sajalah yang patut
untuk dipuji dan layak untuk dimuliakan. Biarlah Dia semakin besar dan kita semakin kecil.
Dimuliakanlah nama Tuhan, kini dan sepanjang masa.

Anda mungkin juga menyukai