AMIN.
MENONTON KLIP
Sepulang dari sekolah dan kegiatan ekskul, Srawungius duduk bersama ayah
ibunya, beristirahat sejenak sembari bercakap-cakap tentang pengalaman hari
ini. Kebetulan hari itu ada salah satu keluarga di kampung mereka sedang
hajatan. Ibu Srawungius memiliki kesadaran untuk mau hidup bermasyarakat.
Ia mau membantu keluarga yang sedang memiliki hajat dengan membantu
memasak hidangan-hidangan yang diperlukan dalam hajatan atau kita sering
mengistilahkannya sebagai “rewang”.
(Lukas 5:4-11)
“Orang-orang muda, janganlah menyerah dari
kemudaanmu, janganlah melihat hidup ini hanya dari
balkon saja.
Jangan tertukar melihat hidup dengan sofa dan
janganlah menghabiskan hidup hanya di depan layar.
Jangan mengurangi diri sendiri kepada penampilan
sedih dari sebuah kendaraan yang terbengkalai.
Ambilah resiko meskipun kamu akan melakukan
kesalahan.