Anda di halaman 1dari 15

ORANG MUDA, PEMERAN UTAMA

Melaksanakan Perutusan - Jadi Garam dan Terang


Pertemuan Keempat
Marilah kita mengingat bahwa Yesus tidak menyukai orang
dewasa yang memandang rendah orang yang lebih muda atau
memerintah atas mereka. Sebaliknya, Ia berkata: “yang terbesar di
antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda” (Luk.
22:26). Bagi-Nya, usia tidak menetapkan hak istimewa dan
seseorang yang berumur lebih muda tidak berarti bahwa ia kurang
bernilai atau memiliki martabat yang lebih rendah. (CV.14)
BUKA DENGAN
YEL-YEL
DOA PEMBUKA

Yesus Kristus, Tuhan kami, Engkau telah memanggil kami untuk


menjadi murid-murid-Mu. Engkau selalu membimbing dan
memberkati kami sehingga kami dapat setia dan bangga dengan
iman katolik. Kami sungguh bersyukur atas panggilan kemuridan
yang telah Kau anugerahkan kepada kami. Kami sadar bahwa
kami pun Kau utus untuk menjadi garam dan terang dunia.
Maka, kami mohon semoga kami dapat membangun dialog
iman yang penuh kasih dengan umat beragama lain. Semoga kami
juga dapat membangun kehidupan bersama yang adil, beradab,
damai dan sejahtera. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara
kami, yang bersama dengan Bapa dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa.

AMIN.
MENONTON KLIP

Dalam pertemuan ke-4 ini, kita akan mendalami tugas


perutusan kita untuk menjadi garam dan terang dunia.
Kita akan diingatkan bahwa panggilan dan perutusan itu
satu kesatuan. Kita dipanggil menjadi murid Kristus sekaligus
diutus untuk mewartakan nilai-nilai Injil kepada dunia.
Perutusan menjadi garam dan terang dunia dimaksudkan
untuk itu. Orang Muda Katolik tidak boleh hanya memikirkan
dirinya sendiri, namun juga diutus untuk bersama seluruh
umat manusia membangun dunia yang layak menjadi rumah
bersama. Sehingga dengan demikian, kita dapat menjadi
Gereja yang sungguh relevan (berarti) dan signifikan (berguna-
berdampak) bagi masyarakat sekitar kita.
KISAH IMAN

“Srawung Ben Ora Suwung”

Di suatu kampung, ada seorang pemuda, anggap saja namanya


Srawungius. Srawungius, meski masih muda, adalah figur teladan
bagi umat beriman dan teman-teman mudanya untuk dapat
mengatur waktu belajar, melayani di Gereja, dan terlibat di
masyarakat bersama Pemuda Pemudi di kampungnya. Setiap hari ia
selalu bersemangat dalam belajar. Ia bangun pagi-pagi pukul 04.30
WIB untuk mempersiapkan diri berangkat ke Gereja merayakan
Ekaristi harian. Ia pun tak menolak ketika teman-temannya meminta
ia untuk jadi ketua OMK paroki. Tentunya ada konsekuensinya, ia
harus benar-benar bisa mengatur waktu belajarnya dengan baik.
Setelah misa, sering kali Srawungius langsung berangkat ke sekolah.
KISAH IMAN

Sepulang dari sekolah dan kegiatan ekskul, Srawungius duduk bersama ayah
ibunya, beristirahat sejenak sembari bercakap-cakap tentang pengalaman hari
ini. Kebetulan hari itu ada salah satu keluarga di kampung mereka sedang
hajatan. Ibu Srawungius memiliki kesadaran untuk mau hidup bermasyarakat.
Ia mau membantu keluarga yang sedang memiliki hajat dengan membantu
memasak hidangan-hidangan yang diperlukan dalam hajatan atau kita sering
mengistilahkannya sebagai “rewang”.

Begitu pula Ayah dari Srawungius. Ia memenuhi undangan untuk menghadiri


kenduri di kampungnya. Meski ia seorang Katolik dan kenduri menggunakan
doa-doa muslim, ayahnya tetap hadir dalam kenduri tersebut. Dan seperti
biasa, sepulang kenduri pasti mendapat berkat besekan yang berisi nasi, ayam,
dan sayur. Sesampainya di rumah, ayah membuka berkat besekan tersebut
untuk dimakan bersama keluarga. Dan tidak lupa mereka berdoa bersama
sebelum makan, juga mendoakan keluarga yang sedang memiliki hajat.
KISAH IMAN

Setelah santap malam, Srawungius beserta keluarga lanjut


mengerjakan tugasnya masing-masing. Tak jarang pula,
waktu-waktu itu, ia gunakan untuk refreshing: membuka
internet, medsos, bercanda dengan teman-temannya, dll.
Malam hari, sebelum tidur, mereka sekeluarga berdoa
bersama untuk menutup hari tersebut. Doa penutup dipimpin
bergiliran, kadang ayah, ibu, Srawungius. Setelah berdoa,
Kadang saat ayahnya dapat giliran ronda malam, Srawungius
ikut ayah pergi ronda sebentar, sambil bertemu teman-teman
muda di kampungnya.
PERTANYAAN REFLEKSI

• Menurutmu, apa yang


berkesan dalam kisah dalam
video animasi atau dalam
Kisah iman tadi? pernahkah
aku juga melakukannya?
• Dalam pengalaman hidup
menggereja dan
memasyarakat: apakah aku
pernah membuat atau ikut
terlibat dalam suatu aksi
sosial? Ceritakan
• Bagaimana keterlibatanku
dalam usaha pelestarian
lingkungan hidup?
SABDA PENEGUHAN

Setelah menyampaikan sabda bahagia,


Yesus bersabda: “Kamu adalah garam
dunia. Jika garam itu menjadi tawar,
dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada
lagi gunanya selain dibuang dan diinjak
orang. Kamu adalah terang dunia. Kota
yang terletak di atas gunung tidak
mungkin tersembunyi. Lagipula orang
tidak menyalakan pelita lalu
meletakkannya di bawah gantang,
melainkan di atas kaki dian sehingga
menerangi semua orang di dalam rumah
itu. Demikianlah hendaknya terangmu
bercahaya di depan orang, supaya mereka
melihat perbuatanmu yang baik dan
memuliakan Bapamu yang di sorga.”

(Lukas 5:4-11)
“Orang-orang muda, janganlah menyerah dari
kemudaanmu, janganlah melihat hidup ini hanya dari
balkon saja.
Jangan tertukar melihat hidup dengan sofa dan
janganlah menghabiskan hidup hanya di depan layar.
Jangan mengurangi diri sendiri kepada penampilan
sedih dari sebuah kendaraan yang terbengkalai.
Ambilah resiko meskipun kamu akan melakukan
kesalahan.

Hiduplah! Berikanlah yang terbaik dalam hidup!


Bukalah pintu-pintu kandang dan terbanglah! Tolong,
janganlah kamu pensiun sebelum waktunya.

Christus Vivit, 143


Peneguhan dari Paus Fransiskus
BUAT AKSI
NYATA, KUY!!
Dalam Christus Vivit 169, Paus menulis
orang muda harus membangun
persahabatan sosial, dengan cara:
mengunjungi orang sakit, orang lanjut usia,
mereka yang menderita, dll. Apa yang mau
teman-teman buat? bicarakan, laksanakan,
dokumentasikan! Unggah di medsos Ig
paroki atau IG OMK parokimu, tambahkan
tagar #komkep_pwkt #sinodekp2020
#saltnlight, mention juga ig @komkep_pwkt
DIDOAKAN BERSAMA-SAMA:
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTERA, DAN ROH KUDUS, AMIN

DOA SINODE KP 2020


Allah Bapa sumber segala kebaikan,
kami bersyukur atas berkat dan penyertaan-Mu
untuk umat Keuskupan Purwokerto.
Engkau senantiasa menjaga dan merawat Gereja-Mu
yang hidup dalam masyarakat yang majemuk.

Tuhan Yesus Kristus,


tahun ini kami menyelenggarakan
Sinode Keuskupan Purwokerto 2020.
Kami mohon berkat dan bimbingan-Mu
agar rangkaian kegiatan sinode berjalan dengan lancar
dan membuahkan hasil yang baik untuk perkembangan Gereja-Mu.
DIDOAKAN BERSAMA-SAMA

DOA SINODE KP 2020


Ya Roh Kudus,
curahkanlah kekuatan dan kebijaksanaan-Mu
agar kami semakin menyadari, mencintai, dan bangga
atas panggilan kami sebagai orang kristiani.
Doronglah kami untuk terus berusaha
membangun dialog dan kerjasama dengan umat beriman lain
demi terwujudnya kelestarian alam
serta masyarakat yang adil, sejahtera, dan beradab.

Bunda Maria, Bunda Gereja,


dampingi dan doakanlah kami selalu.

Kemuliaan kepada Bapa, Putera dan Roh Kudus,


Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad.
Amin.
THEME SONG
SINODE
Lagu penutup

Anda mungkin juga menyukai