Ilustrasi: seperti contohnya anak bawang. Bagaimana rasanya jadi 'anak bawang'?
Ikut bermain tapi tidak diperhitungkan. Sebutan anak bawang diperuntukkan bagi anak kecil
yang menangis ketika tidak diajak main petak umpet.Teman-temannya menganggapnya
masih terlalu kecil untuk bermain dan bersaing dengan yang lain. Sambil bisik-bisik, semua
sepakat mengajaknya bermain namun hasil permainannya tidak berpengaruh kepada
permainan yang sedang dilakukan. Si kecil ikut berlari kian kemari namun sebenarnya ia
sedang melelahkan diri sendiri. Dia ada namun dianggap tidak ada. Menyedihkan bukan?
Apakah kita seperti demikian bapak/ibu? Apakah kita sudah berdampak bagi orang lain
disekitar kita? Atau kita masih sama seperti anak bawang dalam ilustrasi tadi? Kiranya kita
sebagai umat Allah, terkhusus sebagai jemaat GKSBS Rantau Rasau dapat berdampak dan
memberi makna yang positif bagi orang lain disekitar kita.
Berbicara tentang yang kecil, banyak orang menyepelekan hal kecil. Memberi
kembalian dalam bentuk receh selalu disertai dengan permohonan maaf, 'Maaf, kembaliannya
receh..!'. Memberi sesuatu kepada orang lain dalam ukuran kecil, juga diiringi komentar
sopan, 'Maaf, tidak banyak..'. Padahal tanpa coin receh seratus rupiah, uang satu juta tidak
akan lengkap. Sedikit dalam banyak ukuran itu lebih dari cukup bagi orang lain yang sedang
membutuhkan. Mungkin bagi orang lain kecil/ sedikit, tapi bisa saja bagi saya itu merupakan
suatu yg sangat bernilai dan berarti bagi saya. Jadi jangan d lihat dari besar atau kecilnya
suatu hal yg kita ingin bagikan bapak/ibu, seberapa pun itu berikan saja jika kita memiliki
suatu hal yg bisa d bagikan.
Memang, ini adalah tugas berat, tapi bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Sebab,
tidak ada hadiah apapun yang jatuh dari langit biru. Harapan dan dambaan terhadap sesuatu
apapun memerlukan perjuangan. Tersandung, terjerumus ke dalam lubang, dan terluka adalah
konsekuensi logis dan wajar dari sebuah pengertian untuk berjuang di tengah ketidak
mengertian akan peta kehidupan. Akan tetapi jika kita bisa memaknai Alkitab sebagai
penjunjuk jalan dan sumber pengetahuan, maka kita akan diselamatkan dari ketidak
mengertian. Selamat mendialogkan peta kehidupan dan selamat ulang tahun yang ke 36 untuk
Sinode GKSBS, kiranya kita semakin dimampukan dalam menjawab pangilan Tuhan untuk
hadir dan memberi makna dalam mewujudnyatakan karya Allah di wilayah SUMBAGSEL
ini. DIRGAHAYU SINODE GKSBS. Tuhan Yesus Memberkati. Amin.
Saat teduh
Pokok doa syafaat:
1. Berdoa untuk kebaktian dan pelayanan hari ini.
2. Berdoa untuk jemaat:
Jemaat-jemaat yang lanjut usia dan jemaat yang mengalami kelemahan tubuh serta
kesehatan seluruh jemaat.
Anak” Tuhan yang studi kiranya diberkati dengan kesehatan yang baik dan kehidupan
iman yang tetap bertumbuh.
Kondisi perekonomian jemaat serta pertumbuhan iman dan kerohanian
3. Berdoa untuk program/kegiatan/pelayanan gereja/Sinode:
4. Berdoa untuk Bangsa Indonesia:
Para pemimpin bangsa, pejabat pemerintah dan aparat keamanan supaya dapat
menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik.
Kondisi keamanan serta kerukunan hidup seluruh rakyat Indonesia, supaya rakyat
Indonesia bersama-sama menjaga NKRI dan menghargai keberagaman yang ada di
Indonesia sehingga terjalin perdamaian dalam masyarakat.
Situasi dan kondisi keamanan menjelang Pemilu 2024.
Pembangunan dan perbaikan infrastruktur untuk perkembangan dan kemajuan
perekonomian bangsa Indonesia.
Rencana/program pemerintah: pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan.