0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan1 halaman
Dokumen ini membahas tentang pentingnya gereja memberikan kesaksian nyata melalui aksi-aksi konkret untuk merawat dan menjaga kehidupan masyarakat, seperti penyuluhan kompor biogas atau membuka bank sampah, agar iman Kristen tidak hanya berhenti pada ritual keagamaan semata. Diskusi ini mengajak gereja untuk lebih waspada terhadap kebutuhan riil masyarakat sekitar dan memberikan pelayanan yang menyentuh manus
Dokumen ini membahas tentang pentingnya gereja memberikan kesaksian nyata melalui aksi-aksi konkret untuk merawat dan menjaga kehidupan masyarakat, seperti penyuluhan kompor biogas atau membuka bank sampah, agar iman Kristen tidak hanya berhenti pada ritual keagamaan semata. Diskusi ini mengajak gereja untuk lebih waspada terhadap kebutuhan riil masyarakat sekitar dan memberikan pelayanan yang menyentuh manus
Dokumen ini membahas tentang pentingnya gereja memberikan kesaksian nyata melalui aksi-aksi konkret untuk merawat dan menjaga kehidupan masyarakat, seperti penyuluhan kompor biogas atau membuka bank sampah, agar iman Kristen tidak hanya berhenti pada ritual keagamaan semata. Diskusi ini mengajak gereja untuk lebih waspada terhadap kebutuhan riil masyarakat sekitar dan memberikan pelayanan yang menyentuh manus
Sub Tema : Bersaksilah di Tengah Masyarakat dengan Pertolongan Roh Kudus! Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 15: 7 – 12 “BERSAKSI DAN BERAKSI” Pengantar Siapakah yang tidak tahu sosok Paulus. Ya, Paulus bukanlah orang sembarangan. Dia berangkat dari latarbelakang sebagai orang Yahudi yang sangat taat dan pandai. Dengan latar belakang yang dimilikinya, Paulus hadir sebagai seorang pemimpin. Pemimpin yang meluluh lantak orang – orang Kristen. Justru dalam perjalanan untuk memusnahkan orang Kristen, Paulus ditangkap oleh Tuhan Sang Juruselamat. Bukan hanya di tangkap untuk menjadi percaya, tetapi juga dijadikan dan diperlengkapi untuk menjadi rasul-Nya. Jika membaca sebagian besar isi dari Kisah Para Rasul menceritakan kisah perjalanan Paulus. Setelah menjadi rasul, Paulus enjadi seorang yang berani mewartakan keselamatan yang telah ia terima. Ia bersaksi tentang pengalaman imannya,mengajar,menguatkan jemaat dan berdiskusi. Peristiwa yang kita baca saat ini adalah salah satu dari diskusi yang dilakukan oleh Paulus dengan jemaat sebelum kepergiannya ke kota lain. Diskusi menjadi sangat menarik hingga mengahbiskan waktu hingga larut malam. Jika kita perhatikan,menjadi kebiasaan pada saat seseorang sangat berkonsentrasi pada satu hal tertentu maka tidak lagi memperhatikan hal yang lain disekitarya. Jika hal itu yang terjadi maka tidak akan ada yang sadar bahwa Eutikhus terjatuh. Atau paling tidak, tidak mempedulikannya karena merasa jauh dibawah sana dan sudah akan ada yang mengurusi. Urusan mereka saat ini adalah berdiskusi soal iman dan kehidupan umat mereka, namun yang terjadi malah sebaliknya. Sekalipun sedang asyik berdiskusi, toh mereka tetap waspada. Mereka tetap sadar kalau ada saudara mereka yang membutuhkan pertolongan. Rasul Paulus juga melakukan sesuatu yang berkuasa dengan kuasa yang dikaruniakan kepadanya. Hasilnya? KEHIDUPAN. Eutikhus hidup kembali. Fenomena kekinian yang terjadi adalah kehidupan beriman atau bergereja sering terjebak pada hal – hal yang rohaniah semata. Seakan – akan kalau berkaitan dengan gereja, hanya ada urusan rohani, surgawi, ilahi, yang muluk – muluk, yang tinggi – tinggi. Hal – hal yang lain bukan menjadi urusan gereja. Jadi bisa saja sampai sekarang ada yang heran jika ada sebuah gereja yang merencanakan membuat tempat di sudut gereja sebagai BANK SAMPAH, atau jika ada sebuah gereja yang merencanakan penyuluhan mengenai kompor gas biogas. Apahubungannya iman Kristen dengan Bank Sampah atau juga dengan kompor gas biogas? Yang dilakukan oleh Rasul Paulus bersama dengan peserta diskusinya pada waktu itu dan gereja yang mengadakan penyuluhan kompor gas biogas atau membuka Bank Sampah adalah gambaran gereja yang waspada akan kondisi riil di sekitarnya. Firman Tuhan yang didengar, dikaji dan di renungkan bersama tidak berhenti pada kotbah atau pertemuan – pertemuan ibadah. Tidak juga hanya berhenti pada kesaksian melalui kata – kata mulut yng mengajak orang lain percaya pada Tuhan Yesus, akan tetapi mewujudnyatakannya dalam sebuah aksi nyata secara langsung dipraktekkan dan dirasakan. Sebuah aksi nyata tanpa pamrih dalam merawat dan menjawa kehidupan bersama. Panduan Diskusi : 1. Apa yang gereja (secara khusus Dian Kristawati) lakukan sebagai kesaksian yang nyata dalam aksi merawat dan menjaga kehidupan? 2. Bentuk pelayanan seperti apa yang dapat menyentuh diri manusia secara utuh (spiritual, kejiwaan dan jasmani)?