Anda di halaman 1dari 1

Penelahan Alkitab – Bulan Misi

Persekutuan Dian Kristawati GKPB


Kamis, 17 Mei 2018

Tema : Menjadi Gereja Yang Memberkati


Sub Tema : Bersaksilah di Tengah Masyarakat dengan Pertolongan Roh Kudus!
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 15: 7 – 12
“BERSAKSI DAN BERAKSI”
Pengantar
Siapakah yang tidak tahu sosok Paulus. Ya, Paulus bukanlah orang sembarangan. Dia berangkat dari
latarbelakang sebagai orang Yahudi yang sangat taat dan pandai. Dengan latar belakang yang
dimilikinya, Paulus hadir sebagai seorang pemimpin. Pemimpin yang meluluh lantak orang – orang
Kristen. Justru dalam perjalanan untuk memusnahkan orang Kristen, Paulus ditangkap oleh Tuhan
Sang Juruselamat. Bukan hanya di tangkap untuk menjadi percaya, tetapi juga dijadikan dan
diperlengkapi untuk menjadi rasul-Nya.
Jika membaca sebagian besar isi dari Kisah Para Rasul menceritakan kisah perjalanan Paulus.
Setelah menjadi rasul, Paulus enjadi seorang yang berani mewartakan keselamatan yang telah ia
terima. Ia bersaksi tentang pengalaman imannya,mengajar,menguatkan jemaat dan berdiskusi.
Peristiwa yang kita baca saat ini adalah salah satu dari diskusi yang dilakukan oleh Paulus dengan
jemaat sebelum kepergiannya ke kota lain. Diskusi menjadi sangat menarik hingga mengahbiskan
waktu hingga larut malam. Jika kita perhatikan,menjadi kebiasaan pada saat seseorang sangat
berkonsentrasi pada satu hal tertentu maka tidak lagi memperhatikan hal yang lain disekitarya. Jika
hal itu yang terjadi maka tidak akan ada yang sadar bahwa Eutikhus terjatuh. Atau paling tidak, tidak
mempedulikannya karena merasa jauh dibawah sana dan sudah akan ada yang mengurusi. Urusan
mereka saat ini adalah berdiskusi soal iman dan kehidupan umat mereka, namun yang terjadi malah
sebaliknya. Sekalipun sedang asyik berdiskusi, toh mereka tetap waspada. Mereka tetap sadar kalau
ada saudara mereka yang membutuhkan pertolongan. Rasul Paulus juga melakukan sesuatu yang
berkuasa dengan kuasa yang dikaruniakan kepadanya. Hasilnya? KEHIDUPAN. Eutikhus hidup
kembali.
Fenomena kekinian yang terjadi adalah kehidupan beriman atau bergereja sering terjebak pada hal –
hal yang rohaniah semata. Seakan – akan kalau berkaitan dengan gereja, hanya ada urusan rohani,
surgawi, ilahi, yang muluk – muluk, yang tinggi – tinggi. Hal – hal yang lain bukan menjadi urusan
gereja. Jadi bisa saja sampai sekarang ada yang heran jika ada sebuah gereja yang merencanakan
membuat tempat di sudut gereja sebagai BANK SAMPAH, atau jika ada sebuah gereja yang
merencanakan penyuluhan mengenai kompor gas biogas. Apahubungannya iman Kristen dengan
Bank Sampah atau juga dengan kompor gas biogas?
Yang dilakukan oleh Rasul Paulus bersama dengan peserta diskusinya pada waktu itu dan gereja
yang mengadakan penyuluhan kompor gas biogas atau membuka Bank Sampah adalah gambaran
gereja yang waspada akan kondisi riil di sekitarnya. Firman Tuhan yang didengar, dikaji dan di
renungkan bersama tidak berhenti pada kotbah atau pertemuan – pertemuan ibadah. Tidak juga
hanya berhenti pada kesaksian melalui kata – kata mulut yng mengajak orang lain percaya pada
Tuhan Yesus, akan tetapi mewujudnyatakannya dalam sebuah aksi nyata secara langsung
dipraktekkan dan dirasakan. Sebuah aksi nyata tanpa pamrih dalam merawat dan menjawa
kehidupan bersama.
Panduan Diskusi :
1. Apa yang gereja (secara khusus Dian Kristawati) lakukan sebagai kesaksian yang nyata dalam
aksi merawat dan menjaga kehidupan?
2. Bentuk pelayanan seperti apa yang dapat menyentuh diri manusia secara utuh (spiritual, kejiwaan
dan jasmani)?

Anda mungkin juga menyukai