Anda di halaman 1dari 24

Land

Aquisation

2017
Definisi

– Pengadaan tanah adalah setiap kegiatan untuk


mendapatkan tanah dengan cara memberikan ganti rugi
kepada yang melepaskan atau menyerahkan tanah,
bangunan, tanaman, dan benda – benda yang berkaitan
dengan tanah.

– Pengadaan tanah dapat dilakukan oleh pihak swasta dan


pemerintah.
Pengadaan Tanah oleh
Pihak Swasta

– Dalam hal pengadaan tanah oleh pihak swasta, maka cara –


cara yang dilakukan adalah melalui jual – beli, tukar –
menukar, atau cara lain yang disepakati oleh pihak – pihak
yang bersangkutan, yang dapat dilakukan secara langsung
antara pihak yang berkepentingan (misalnya: antara
pengembang dengan pemegang hak) dengan pemberian
ganti kerugian yang besar atau jenisnya ditentukan dalam
musyawarah.
Pengadaan Tanah oleh
Pihak Pemerintah

– Dalam hal pengadaan tanah oleh pemerintah atau


pemerintah daerah untuk pelaksanaan pembangunan demi
kepentingan umum dapat dilaksanakan dengan cara
pelepasan atau penyerahan hak atas tanah, atau juga
dengan pencabutan hak atas tanah.
– Pengadaan tanah untuk pelaksanaan pembangunan demi
kepentingan umum dilakukan melalui musyawarah dengan
tujuan memperoleh kesepakatan mengenai pelaksanaan
pembangunan di lokasi yang ditentukan, beserta bentuk
dan besar ganti kerugian.
Tata Cara Pengadaan
Tanah

– PERMOHONAN HAK
digunakan untuk memperoleh hak apabila yang tersedia Tanah
Negara atau bagian HPL

– PEMINDAHAN HAK
melalui proses jual beli tanah, hibah, tukar menukar, pemasukan
dalam perusahaan dll

– PEMBEBASAN HAK
yaitu pemberian hak baru di atas tanah Hak Milik
Catatan

– Pembebasan Hak/pelepasan hak atau penyerahan hak dan


pencabutan hak bukanlah tata cara perolehan tanah
melainkan hanyalah kegiatan untuk memperoleh Tanah
Negara (tanah yang langsung dikuasai Negara)

– Pencabutan hak adalah pengambilan tanah hak kepunyaan


pihak lain secara paksa apabila melalui musyawarah tidak
berhasil, padahal sangat diperlukan untuk kepentingan
umum (dengan disertai pemberian GANTI RUGI)
– Selalu berdasarkan musyawarah dengan pemilik/pemegang hak
atas tanah.
– Adanya kesediaan pemilik/pemegang hak unyuk menyerahkan
tanahnya apabila telah tercapai kata sepakat tentang harganya
atau gantiruginya.
– Tidak boleh/dilarang terjadi paksaan dan/atau penipuan (apabila
terbukti dapat dibatalkan melalui keputusan hakim)
– Calon penerima hak wajib memenuhi syarat sebagai pemegang
hak atas tanah yang akan diperoleh dalam permohonan hak,
pemberian hak baru dan pemindahan hak.

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan


Dalam Kegiatan Memperoleh
Tanah
– Izin Lokasi

– Izin Prinsip

Izin Untuk Memperoleh Tanah


Bagi Kepentingan Usaha
IZIN PRINSIP

ADALAH PERSETUJUAN PRISIP RENCANA PROYEK DARI


PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN RENCANA
TATA RUANG WILAYAH (RTRW)
IZIN LOKASI

– Izin Lokasi adalah izin yang diberikan kepada perusahaan


untuk memperoleh tanah sesuai dengan Tata Ruang
Wilayah.
– Izin Lokasi diterbitkan oleh Kepala Kantor Pertanahan di
kabupaten/kota, setelah mengadakan rapat koordinasi dari
instansi teknis terkait di kabupaten/kota yang bersangkutan
berdasarkan RTRW dan izin prinsip yang diberikan kepada
invesator tersebut
Jangka Waktu Izin Lokasi

– Luas sampai dengan 25 Ha : 1 (satu) tahun


– Luas lebih dari 25 Ha s/d 50 Ha : 2 (dua) tahun
– Luas lebih dari 50 Ha : 3 (tiga) tahun

Izin lokasi bisa diperpanjang 1 (satu) tahun apabila tanah


yang sudah diperoleh mencapai 50% dari luas tanah yang
diperlukan dalam izin lokasi.
Lanjutan

Dengan adanya Izin Lokasi maka dapat dikendalikan dan diawasi kegiatan
memperoleh tanah yang bersangkutan, apabila dalam waktu 12 bulan tidak
dapat diselesaikan kegiatan memperoleh tanah yang bersangkutan dapat
diperpanjang jangka waktunya 12 bulan lagi dengan syarat :
a. 50% areal tanahnya telah diperoleh/dikuasai.
b. Kemampuan pengusaha untuk melanjutkan usahanya
(apabila persyaratan di atas tdk dipenuhi maka Izin Loksi dapat dibatalkan)
IZIN LOKASI TIDAK DIPERLUKAN APABILA :

– Tanah yang akan diperoleh merupakan pemasukan (inbreng)


dari para pemegang saham.
– Tanah yang akan diperoleh merupakan tanah yang dikuasai oleh
perusahaan lain dalam rangka melanjutkan pelaksanaan
sebagian atau seluruh rencana penanaman modal perusahaan
lain tersebut, dan untuk itu telah diperoleh persetujuan dari
instansi yang berwenang.
– Tanah yang diperoleh diperlukan dalam rangka melaksanakan
usaha industri dalam Kawasan Industri.
Lanjutan....

– Tanah yang akan diperoleh berasal dari otorita atau badan


penyelenggara pengembangan suatu kawasan.
– Tanah yang akan diperoleh diperlukan untuk perluasan usaha
yang sudah berjalan dan telah diperoleh izin perluasan.
– Tanah yang diperlukan tidak lebih dari 25 ha untuk usaha
pertanian dan 10.000 m2 untuk non pertanian.
– Tanah yang akan dipergunakan untuk melaksanakan rencana
penanaman modal adalah tnah yang sudah dipunyai oleh
perusahaan yang bersangkutan.
Syarat-Syarat Dalam Rangka
Pengadaan Tanah

– Perolehan tanah hanya boleh dilaksanakan di areal yang telah


ditetapkan dalam izin lokasi (ini berarti tidak boleh
memperoleh tanah, melalui jual beli/pembebasan hak,
sebelum memperoleh izin lokasi.
– Perolehan tanah dilaksanakan secara langsung (tanpa
Perantara/Calo) antara investor/perusahaan dengan
pemilik/pemegang hak tanah atas dasar kesepakatan.
– Pemerintah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
perolehan tanah.
ALTERNATIF PEROLEHAN TANAH

– Pembebasan Hak/Pelepasan Hak/Penyerahan Hak


apabila tanah yang tersedia HM (maka perusahaan tidak dapat
memperoleh melalui jual beli), sehingga perlu dilaksanakan
pelepasan hak yang wajib diikuti dengan permohonan hak baru
sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang bersangkutan.

– Pemindahan Hak (setelah diadakan Perubahan Hak)


Jika HM, pemindahan hak setelah dilakukan perubahan hak
kepada jenis hak yang dapat dimiliki oleh perusahaan.
Jika selain HM, dapat langsung pemindahan hak.
KOMPENSASI

Pemberian Kompensasi hendaknya didasarkan pada


prinsip:

BETTERMENT

Yaitu suatu prinsip yang menyatakan bahwa, baik pihak


yang mengambil tanah atau pihak yang diambil tanahnya
tidak boleh dirugikan/diuntungkan.
Bentuk Ganti Kerugian

1. uang;
2. tanah pengganti;
3. pemukiman kembali;
4. bentuk lain yang disetujui kedua pihak;
5. kepemilikan saham (BUMN).
PEMBERIAN GANTI KERUGIAN

Bentuk Uang

1. Dilakukan melalui jasa perbankan.


2. Rekening atas nama pihak yang berhak.
3. Pemberian ganti kerugian bersamaan dgn pelepasan hak, dan
penyerahan bukti-bukti kepemilikan.
4. Dokumentasi dengan foto/video.
Tanah Pengganti

1. Lokasi tanah sesuai kesepakatan dgn pihak yang berhak.


2. Nilai sama dengan bentuk uang.
3. Setelah ada permintaan tertulis dari Ketua Pelaksana
Pengadaan Tanah.
4. Instansi harus menyediakan tanah pengganti 6 bulan saat
penetapan ganti kerugian.
5. Pelepasan hak, tanpa menunggu adanya tanah pengganti.
Pemukiman Kembali
1. Dilakukan instansi yang memerlukan tanah atas permintaan
tertulis Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah
2. Nilainya sama dalam bentuk uang.
3. Instansi yang memerlukan tanah menyediakan permukiman
kembali paling lama 1 tahun.
4. Pelepasan hak tanpa menunggu selesainya permukiman
kembali.
5. Penyerahan permukiman kembali didokumentasi dengan
foto/video.
Kepemikian Saham

1. Berdasarkan kesepakatan pihak yang berhak dengan BUMN


yang mendapat penugasan Khusus Pemerintah.
2. Pelepasan hak oleh pihak yang berhak, setelah disepakati
ganti kerugian dalam bentuk kepemilikan saham.
3. Selama proses pemberian ganti kerugian, dana kepemilikan
saham dititipkan pada bank.
4. Pelepasan hak, dilakukan bersamaan dengan penitipan
uang di bank.
5. Penyerahan didokumentasi foto/video.
Bentuk lain

1. Gabungan Ganti Kerugian, tanah pengganti atau putusan


pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
2. Penyerahan Ganti Kerugian bentuk lain dengan Berita
Acara Penyerahan.
3. Penyerahan didokumentasi foto/video.
Dalam Keadaan Khusus

1. Dalam keadaan mendesak (bencana alam, biaya


pendidikan, menjalankan ibadah, pengobatan,
pembayaran hutang).
2. Dibuktikan Surat Keterangan Lurah/Kepala Desa.
3. Diberikan maksimal 25 % dari nilai Ganti Kerugian yang
didasarkan NJOP tahun sebelumnya.
4. Diberikan dalam bentuk uang.
5. Dengan Berita Acara.
6. Dokumentasi foto/video.

Anda mungkin juga menyukai