Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR KEHAMILAN DENGAN HEPATITIS

VIRUS AKUT
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

2729/UN3.9.1/PP/2018 01 1/4
Rumah Sakit
Universitas Airlangga

DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR,

STANDAR TANGGAL TERBIT


PROSEDUR
OPERASIONAL 1 Oktober 2018

Prof.Dr.Nasronudin,dr.,Sp.PD,K-PTI,FINASIM
NIP. 195611031984031001
PENGERTIAN Virus hepatitis akut adalah penyebab uatama ikterus dalam
kehamilan dengan tanda dan gejala yang sulit dibedakan diantara
jenis virus hepatitisnya sehingga membutuhkan pemeriksaan
serologi dan fungsi liver
TUJUAN Agar tidak terjadi komplikasi kehamilan akibat hepatitis virus akut

KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Universitas Airlangga Nomor


108/UN3.9.1/2018 tentang Kebijakan Pelayanan Maternal
Perinatal di Rumah Sakit Universitas Airlangga
PROSEDUR 1. Anamnesis
Gejala bervariasi dari asimptomatik hingga gejala infeksi virus
seperti malaise, lemah badan, anoreksia, nausea, demam
dengan keluhan spesifik seperti ikterus, nyeri epigastrium atau
kuadran kanan atas, warna kencing keruh dan feses pucat.
2. Pemeriksaan Fisik
1) Demam
2) Ikterus
3) Hepatomegali
4) Nyeri tekan perut epigastrium atau kuadran kanan atas
5) Pada kasus berat dapat disertai manifestasi perdarahan
(koagulopati) dan penurunan kesadaran (ensefalopati)
3. Diagnosis
PROSEDUR KEHAMILAN DENGAN HEPATITIS
VIRUS AKUT
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

2729/UN3.9.1/PP/2018 01 2/4
Rumah Sakit
Universitas Airlangga

1) Hepatitis A
IgM anti HAV (+)
Kondisi carrier pada pasien ini tidak didapatkan meskipun
IgG anti HAV terdeteksi dalam jangka waktu lama
2) Hepatitis B
HbsAg (+) (4 minggu setelah paparan virus, dan terdeteksi
selama 1-6 minggu)
3) Hepatitis C
Anti HCV (+)
4) Hepatitis D
Anti HDV (+)
Pemeriksaan HbsAg ditawarkan secara rutin pada semua ibu
hamil di poli saat ANC pertama, dan pada ibu hamil yang
datang pertama kali ke kamar bersalin tanpa ada data status
hepatitisnya.
4. Diagnosis Banding
1) Mononukleosis
2) Epstein Barr Virus
3) Penyakit kandung empedu obstruktif
4) Penyakit autoimun
5) HELLP Syndrome
6) Acute Fatty Liver
5. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan darah lengkap, serum transaminase, bilirubin,
protein total, albumin, globulin, alkaline phospatase, fungsi
ginjal
2) Pemeriksaan kadar bilirubine dan urobilin
3) Pemeriksaan USG abdomen
PROSEDUR KEHAMILAN DENGAN HEPATITIS
VIRUS AKUT
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

2729/UN3.9.1/PP/2018 01 3/4
Rumah Sakit
Universitas Airlangga

Pada hepatitis B, dapat dilakukan pemeriksaan HbeAg dan


HBV DNA viral load selain HbsAg untuk mengetahui kondisi
virulensi dan resiko infeksi intrauteri
6. Terapi
1) Maternal :
a. Pengobatan suportif baik poliklinis maupun rawat inap
b. Pasien dengan kondisi penyakit yang berat dapat
dilakukan rawat inap dengan membatasi aktivitas
c. Perbaikan kondisi umum dan terapi untuk penyulit
hepatitis akut
d. Belum ada guideline pemberian antiviral (lamivudine,
adefovir, entecavir), namun dapat diberikan untuk
mengurangi manifestasi klinis penyakit dan MTCT
(dengan HBV DNA >106 kopi/ml) tanpa bukti adanya
efek samping. Terapi dapat dimulai pada umur
kehamilan 32 minggu. Pemberian imunoprofilaksis
pada bayi harus tetap diberikan
e. Cara persalinan tidak menunjukkan efek signifikan
dalam MTCT pada pasien hepatitis B yang diberikan
imunoprofilaksis untuk bayinya
2) Fetal :
Untuk mencegah penularan pada bayi, setiap bayi yang
dilahirkan dengan ibu HbsAg (+), atau HbeAg (+), atau HBV
DNA (+) wajib mendapatkan vaksinasi HBV dan Hepatitis B
Immunoglobulin (HBIG) sebagai profilaksis dalam waktu 12
jam setelah lahir. Vaksinasi HBV dilanjutkan dalam 3 dosis
(0,1,6 bulan)
7. Edukasi
PROSEDUR KEHAMILAN DENGAN HEPATITIS
VIRUS AKUT
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

2729/UN3.9.1/PP/2018 01 4/4
Rumah Sakit
Universitas Airlangga

a. Menghindari penularan hepatitis akut. Menjaga sanitasi dan


kebersihan untuk hepatitis A dan menggunakan universal
precaution untuk menghindari transmisi hepatitis B melalui
cairan tubuh
b. Melakukan skrining rutin untuk HbsAg pada kunjungan
antenatal pertama
c. Menghindari diet dan obat-obatan yang bersifat
hepatotoksik
d. Pada pasien dengan HbsAg (+) menginformasikan ke
tenaga medis untuk pencegahan penularan infeksi
e. Pada pasien dengan HbsAg (+) menginformasikan ke
pediatric untuk pencegahan transmisi virus dari maternal ke
fetal dengan persiapan imunisasi pasif dan aktif
f. Tidak ada kontraindikasi menyusui jika bayi mendapatkan
imunisasi aktif dan pasif
UNIT TERKAIT 1. Kamar Bersalin
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai